Materi Sosialisasi Pergub No. 11 Tahun 2020 Tentang Manejemen Kinerja - 0
Materi Sosialisasi Pergub No. 11 Tahun 2020 Tentang Manejemen Kinerja - 0
MAKSUD
TUJUAN
• Target Waktu
Target Waktu adalah target dari waktu penyelesaian sebuah pekerjaan dianggap selesai
secara tuntas. Satuan yang digunakan dalam target waktu adalah Bulan
Target Angka Kredit adalah target angka kredit yang dihasilkan dari target kuantitas output
atau sebaliknya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan serta
mengatur tentang angka kredit bagi pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu.
PERUMUSAN TARGET
Penyusunan Target Kinerja
Target Biaya
o Target Biaya adalah target dari anggaran atau penerimaan yang menjadi
beban atau target penerimaan dalam APBD atau APBN.
o Satuan yang digunakan dalam target biaya adalah rupiah (Rp.) sesuai
dengan jumlah anggaran belanja atau target penerimaan yang ada dalam
APBD atau APBN.
PERUMUSAN TARGET
Penjabaran Target Kinerja
Target kinerja yang telah disusun dalam satu tahun, kemudian diuraikan dalam
target kinerja bulanan berdasarkan penjabaran pencapaian target kuantitas
output yang akan dicapai setiap bulan.
Penjabaran target kinerja disusun sebanyak 12 (dua belas) SKP, yaitu SKP
Bulan Januari sampai dengan SKP Bulan Desember.
SKP setiap Bulan berisi seluruh kegiatan tugas jabatan, baik yang ada
penjabarannya ataupun tidak. Untuk kegiatan tugas jabatan yang tidak ada
penjabaran pada bulan tersebut, target kinerja dikosongkan.
PERUMUSAN TARGET
Penjabaran Target Kinerja
Target kinerja pada SKP setiap bulan pada Kegiatan Tugas Jabatan Pejabat
Struktural menyesuaikan dengan anggaran kas kegiatan pada DPA yang
ditetapkan.
Satuan waktu pada target waktu SKP bulanan adalah hari.
Target kinerja pada SKP setiap bulan pada kegiatan Tugas Jabatan Pejabat
fungsional tertentu sesuai dengan penyusunan target kinerja SKP Tahunan.
PERUMUSAN TARGET
Penetapan Target Kinerja
• Target kinerja merupakan capaian hasil kerja atau aktivitas kerja dari kegiatan
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan pegawai, mengacu pada
indikator kinerja atasan langsung secara hierarki dalam kerangka pencapaian
Indikator Kinerja Perangkat Daerah.
• Untuk itu penetapan target kinerja pegawai disepakati antara pegawai dengan
atasan langsung. Guna menjamin keterkaitan antara target kinerja pegawai
dengan Indikator Kinerja Perangkat Daerah dan Indikator Kinerja Daerah, maka
target kinerja pegawai yang telah disepakati divalidasi oleh Tim Manajemen
Kinerja Provinsi.
• Target kinerja pegawai baru dapat dijadikan sasaran kerja pegawai apabila
telah memperoleh validasi dari Tim Manajemen Kinerja.
PERUMUSAN TARGET
Perubahan Target Kinerja
Perubahan Jabatan
Perubahan Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
Perubahan anggaran
Pegawai melaksanakan cuti diluar tanggungan negara, cuti hamil, cuti besar,
dan cuti sakit.
Bencana alam (Force Majeur)
PERUMUSAN TARGET
Perubahan Target Kinerja
Tugas tambahan adalah evaluasi kinerja pegawai yang menilai hasil kerja atau
aktivitas kerja yang dilakukan pegawai atas dasar pemberian tugas oleh Atasan
Langsung atau pejabat lain yang berwenang dengan rekomendasi Atasan
Langsung.
Tugas yang diberikan merupakan tugas yang termasuk dalam kegiatan tugas
jabatan pegawai tetapi tidak ada target kerja, dan/atau tidak termasuk dalam
kegiatan tugas jabatan pegawai tetapi dalam kerangka pencapaian Indikator
Kinerja Perangkat Daerah.
TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS
Tugas Tambahan
Suatu tugas dapat ditetapkan sebagai tugas tambahan, dengan ketentuan:
Pemberian tugas diikuti dengan surat perintah, surat tugas atau surat keputusan
tentang penetapan tim/panitia/kelompok kerja kegiatan atau bentuk lain;
Kedudukan pegawai dan kurun waktu pelaksanaan dalam tugas, jelas, dan nyata
(berkesinambungan);
Tugas dilakukan pada hari kerja dan atau di luar hari kerja; dan
TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS
Tugas Tambahan
Tugas dilakukan untuk kegiatan yang dibiayai APBD/APBN atau tidak dibiayai
APBD/APBN.
Tugas tambahan tidak dicantumkan dalam Kegiatan Tugas Jabatan dalam
Sasaran Kerja Pegawai (SKP), tetapi menjadi lampiran dalam penilaian SKP.
Tugas tambahan tidak menggugurkan kewajiban pegawai untuk mencapai target
kinerja dalam kegiatan tugas jabatan.
TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS
Kreativitas
Kreativitas adalah evaluasi kinerja pegawai yang menilai kreativitas pegawai dalam
menemukan peralatan, metode atau temuan lain yang bersifat baru atau
terbarukan yang bermanfaat nyata terhadap kinerja Pemerintah Daerah dan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas jabatan serta diakui oleh
Presiden, Gubernur, atau Kepala Perangkat Daerah.
PERILAKU KERJA
Orientasi Pelayanan
Orientasi pelayanan diukur dengan indikator jumlah kepuasan terhadap pelayanan, yaitu
jumlah konsumen pelayanan yang merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
pegawai dalam satu bulan dan diakumulasikan dalam satu tahun.
Integritas
Integritas merupakan perilaku PNS yang mampu bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan
etika dalam organisasi.
Komitmen
Komitmen merupakan perilaku PNS yang mampu dan memiliki motivasi dalam
menyelaraskan sikap dan tindakan untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau
golongan.
PERILAKU KERJA
Disiplin
Disiplin merupakan perilaku PNS yang sanggup melaksanakan kewajiban dan tidak melanggar
larangan yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Kerjasama
Kerjasama merupakan perilaku PNS yang mampu dan memiliki motivasi untuk bekerjasama dengan
rekan sekerja, atasan, dan bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan
suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai dayaguna dan hasilguna yang
sebesar-besarnya.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan perilaku PNS yang mampu dan mau memotivasi serta mempengaruhi
bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan
organisasi.
PENILAIAN KINERJA
Penilaian tugas tambahan diukur dari jumlah tugas tambahan yang dilakukan pada setiap bulan
dan diakumulasikan dalam 1 (satu) tahun, dengan penilaian sebagai berikut:
Tugas tambahan yang dilakukan dalam satu bulan sebanyak 1 (satu) atau lebih kegiatan,
maka nilainya adalah 1 (satu);
Tugas tambahan yang dilakukan dalam satu tahun sebanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga)
kegiatan, maka nilainya adalah 1 (satu);
Tugas tambahan yang dilakukan dalam satu tahun sebanyak 4 (empat) sampai dengan 6
(enam) kegiatan, maka nilainya adalah 2 (dua); dan
Tugas tambahan yang dilakukan dalam satu tahun sebanyak lebih dari 7 (tujuh) kegiatan,
maka nilainya adalah 3 (tiga).
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kreativitas
Penilaian Kreativitas diukur dari kemanfaatan hasil kreativitas pegawai terhadap
Perangkat Daerah, Provinsi maupun negara, dinilai paling lama 1 (satu) tahun.
Kemanfaatan hasil Kreativitas dirasakan oleh Perangkat Daerah, maka nilainya adalah 3;
Kemanfaatan hasil Kreativitas dirasakan oleh Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
NTT, maka nilainya adalah 6; dan
Kemanfaatan hasil kreativitas dirasakan oleh Negara dan/atau masyarakat Indonesia,
maka nilainya adalah 12.
Penilaian tugas tambahan dan kreativitas merupakan bagian dari penilaian Sasaran Kerja
Pegawai yang tercantum dalam format SKP yang tidak terpisahkan.
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Prestasi Kerja
• Penilaian prestasi kerja adalah penilaian pencapaian target kinerja, tugas tambahan, kreativitas
dan perilaku kerja pegawai.
• Penilaian dilakukan sesuai dengan unsur-unsur penilaian kinerja dengan bobot untuk pencapaian
target kerja 60 % dan perilaku kerja 40 %. Penilaian tugas tambahan dan kreativitas merupakan
bagian dari penilaian pencapaian target kerja yang diukur paralel dengan penilaian tersendiri
kemudian dikalikan dengan bobot 60 %.
• Nilai capaian prestasi kerja dinyatakan dalam angka dan sebutan, sebagai berikut:
Waktu Penilaian
Penilaian prestasi kerja pegawai dilakukan setiap bulan, dengan tahapan
penilaian sebagai berikut:
• Pegawai menyampaikan realisasi pencapaian target kerja pegawai pada
sasaran kerja pegawai, tugas tambahan, dan kreativitas serta perilaku kerja
setiap tanggal pertama hari kerja bulan berikutnya setelah satu bulan kinerja.
• Atasan Langsung melakukan penilaian terhadap usulan realisasi prestasi
kerja pegawai setiap tanggal kedua hari kerja bulan berikutnya setelah satu
bulan kinerja.
• Pegawai memperbaiki laporan realisasi hasil koreksian Atasan Langsung dan
menyampaikan kepada Atasan Langsung, pada tanggal ketiga hari kerja.
PENILAIAN KINERJA
Waktu Penilaian
Waktu Penilaian
• Bimbingan
Bimbingan adalah upaya dari Atasan Langsung dan/atau Tim Manajemen Kinerja dalam
mengarahkan, memfasilitasi, dan mengendalikan pekerjaan pegawai agar mencapai target kerja
yang ditetapkan.
Bimbingan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung kepada pegawai secara periodik
atau insidentil.
Pegawai memperoleh informasi penilaian prestasi kerja sebagai dasar pemberian Tambahan
Penghasilan pada tanggal keempat hari kerja;
Kepala Perangkat Daerah mengajukan SPP dan SPMU Tambahan Penghasilan Pegawai
Perangkat Daerah, kepada Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT pada tanggal kelima hari kerja
sesuai dengan informasi penilaian prestasi kerja pegawai dari Tim Manajemen Kinerja;
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
• PNS yang melaksanakan tugas pada Perangkat Daerah dan namanya tercantum
dalam daftar gaji bulan berjalan;
• PNS Pindahan ke Pemerintah Provinsi dalam tahun berjalan yang tidak menduduki
jabatan struktural/fungsional; dan
• PNS yang melaksanakan cuti tahunan, cuti sakit dan cuti karena alasan penting.
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
Tambahan penghasilan tidak diberikan kepada:
• Nilai jabatan;
• Masa kerja;
• Kualifikasi pendidikan; dan
• Kompetensi kerja.
KONDISI PNS LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NTT
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
-
Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Pejabat Fungsional Total
Tertentu Umum
12 NAGEKEO 62 67 21 3
153
13 NGADA 35 94 47 0
176
14 ROTE NDAO 33 97 59 7
196
15 SABU RAIJUA 47 27 4 2
80
16 SIKKA 121 64 60 4
249
17 SUMBA BARAT 46 46 24 1
117
18 SUMBA BARAT DAYA 97 60 32 7
196
19 SUMBA TENGAH 27 50 4 0
81
20 SUMBA TIMUR 80 99 48 4
231
21 TIMOR TIMUR SELATAN 78 96 68 8
250
22 TIMOR TENGAH UTARA 125 65 39 4
233
TOTAL 1.546 1.617 1.228 100
4491
RUMPUN PENDIDIKAN
GURU SMK
NO KOTA /KAB JENJANG
PERTAMA MUDA MADYA NON TOTAL
FUNGSIONAL
1 ALOR 37 48 10 4 99
2 BELU 62 29 23 11 125
3 ENDE 104 54 68 15 241
4 FLORES TIMUR 68 28 16 2 114
5 KOTA KUPANG 88 127 194 6 415
6 KUPANG 51 41 3 3 98
7 LEMBATA 25 56 17 0 98
8 MALAKA 38 16 4 0 58
9 MANGGARAI 13 13 9 5 40
10 MANGGARAI BARAT 14 18 15 7 54
11 MANGGARAI TIMUR 17 7 3 2 29
NO KOTA /KAB JENJANG
PERTAMA MUDA MADYA NON TOTAL
FUNGSIONAL
12 NAGEKEO 30 26 15 0
71
13 NGADA 26 38 7 7
78
14 ROTE NDAO 18 61 20 2
101
15 SABU RAIJUA 23 12 0 0
35
16 SIKKA 62 45 37 13
157
17 SUMBA BARAT 50 61 18 3
132
18 SUMBA BARAT DAYA 50 44 16 3
113
19 SUMBA TENGAH 16 36 3 1
56
20 SUMBA TIMUR 22 61 24 1
108
21 TIMOR TIMUR SELATAN 50 45 38 4
137
22 TIMOR TENGAH UTARA 35 31 16 7
89
TOTAL 899 897 556 96
2448
RUMPUN PENDIDIKAN
GURU SLB
NO KOTA /KAB JENJANG
PERTAMA MUDA MADYA NON TOTAL
FUNGSIONAL
1 ALOR 3 6 2 2
13
2 BELU 6 3 1 2
12
3 ENDE 4 4 1 4
13
4 FLORES TIMUR 4 3 4 0
11
5 KOTA KUPANG 30 5 7 15
57
6 KUPANG 2 1 0 1
4
7 LEMBATA 4 1 1 0
6
8 MALAKA 0 0 0 0
0
9 MANGGARAI 7 8 5 5
25
10 MANGGARAI BARAT 0 1 0 0
1
11 MANGGARAI TIMUR 4 1 0 0
5
NO KOTA /KAB JENJANG
PERTAMA MUDA MADYA NON TOTAL
FUNGSIONAL
12 NAGEKEO 1 0 0 0
1
13 NGADA 2 5 2 1
10
14 ROTE NDAO 4 0 0 2
6
15 SABU RAIJUA 0 0 0 0
0
16 SIKKA 6 2 4 6
18
17 SUMBA BARAT 1 1 1 2
5
18 SUMBA BARAT DAYA 0 0 0 0
0
19 SUMBA TENGAH 2 0 0 3
5
20 SUMBA TIMUR 5 4 1 0
10
21 TIMOR TIMUR SELATAN 0 2 4 1
7
22 TIMOR TENGAH UTARA 0 0 0 0
0
TOTAL 85 47 33 44
209
RUMPUN MANAJEMEN
NO JABATAN JENJANG AHLI
PERTAMA MUDA MADYA Total
1 ANALIS KEPEGAWAIAN 1 2 0 3
4 PERENCANA 0 8 2 10
1 PENELITI
2 STATISTISI 0 1 0 1
1 PRANATA KOMPUTER 6 2 0 8
1 INSTRUKTUR 3 4 1
8
2 PENGAWAS SEKOLAH 0 2 56
58
3 WIDYAISWARA 8 10 7
25
1 PENGAWAS 7 4 1 12
KETENAGAKERJAAN
2
RUMPUN AKUNTAN DAN ANGGARAN
NO JABATAN JENJANG AHLI
PERTAMA MUDA MADYA TOTAL
1 AUDITOR 21 10 4
2 P2UPD 3 9 4
1 MEDIATOR HUBUNGAN 2 5 7
INDUSTRIAL
2
RUMPUN PENYIDIK DAN DETEKTIF
NO JABATAN JENJANG AHLI
PERTAMA MUDA MADYA TOTAL
1 POLISI KEHUTANAN 2 8 0 10
2 Sat Pol PP
2 SAT Pol PP
RUMPUN ARSIPARIS, PUSTAKAWAN
DAN YANG BERKAITAN
NO JABATAN JENJANG AHLI
PERTAMA MUDA MADYA TOTAL
1 ARSIPARIS 23 14 7
44
2 PUSTAKAWAN 3 4 3
10
1 PENGANTAR KERJA 3 1 0 4
2 PENYULUH PERINDUSTRIAN 0 0 0
DAN PERDAGANGAN
3 PENGGERAK SWADAYA 1 0 1 2
MASYARAKAT
4 PEKERJA SOSIAL 0 2 0 2
5 PENYULUH SOSIAL 0 0 1 1
NO JABATAN JENJANG TERAMPIL
PELAKSANA PELAKSANA PENYELIA TOTAL
LANJUTAN
1 PENGANTAR KERJA
2 PENYULUH
PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
3 PENGGERAK SWADAYA
MASYARAKAT
4 PEKERJA SOSIAL 4 7 11
5 PENYULUH SOSIAL
RUMPUN PENERANGAN DAN SENI
BUDAYA
NO JABATAN JENJANG AHLI
PERTAMA MUDA MADYA TOTAL
1 PRANATA HUMAS 1 1 1 3
2 PAMONG BUDAYA 0 0 0
2 PAMONG BUDAYA 0 0 0
RUMPUN KESEHATAN
N JABATAN JENJANG AHLI
O PERTAMA MUDA MADYA UTAMA TOTAL
1 DOKTER 10 28 26 3 67
2 DOKTER GIGI 2 3 1 0 6
3 PERAWAT 11 16 32 0 59
4 PERAWAT GIGI 0 1 0 0 1
5 BIDAN 10 8 5 0 23
6 APOTEKER 4 13 2 0 19
7 EPIDEMOLOG 1 1 1 0 3
8 ENTOMOLOG 0 0 1 0 1
9 FISIOTERAPIS 0 1 1 0 2
10 NUTRISIONIS 0 4 1 0 5
11 PENYULUH 1 0 1 0
KESEHATAN 2
12 PRANATA LABKES 3 5 2 0 10
RUMPUN KESEHATAN
NO JABATAN JENJANG TERAMPIL
7,000
3.719 PNS atau 60 % dari 6.195 PNS
yang sudah mengisi SKP Online.
6,195
Sebanyak 2.476 atau 39,97 % PNS yang
6,000
belum mengisi SKP Online.
5,000
4,000 3,719
3,142
3,000
2,000
1,000
428
26 123
-
Total PNS JPT Administrator Pengawas Pelaksana Total
PROGRES PENGISIAN PPK ONLINE > 70%
DINAS PETERNAKAN 71.27
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 78.95
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 79.38
DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 80.19
BADAN PENGELOLA PERBATASAN 81.40
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 81.43
DINAS KESEHATAN 83.94
BIRO HUKUM SETDA 85.00
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH 86.54
DINAS KOPERASI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 88.61
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 89.31
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 90.38
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 91.30
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 92.50
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 93.28
BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA SETDA 93.48
BADAN PENGHUBUNG 94.59
BIRO EKONOMI DAN KERJASAMA SETDA 97.56
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN 100.00
DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA 100.00
INSPEKTORAT DAERAH 100.00
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 100.00
PROGRES PENGISIAN PPK ONLINE < 70%
BADAN KEUANGAN DAERAH 3.85
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 14.29
DINAS SOSIAL 15.91
BADAN PENDAPATAN DAN ASET DAERAH 15.93
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 23.85
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG 35.48
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 36.73
BIRO PEMERINTAHAN SETDA 39.22
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA 41.03
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 42.58
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 50.65
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 51.11
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 52.44
BIRO UMUM SETDA 61.74
SEKRETARIAT DAERAH 66.67
BIRO ORGANISASI SETDA 67.86
DINAS PERHUBUNGAN 68.59
SEKRETARIAT DPRD 68.75
PENUTUP
Website : bkd.nttprov.go.id
Facebook : BKD Provinsi NTT
Twitter : @bkdprovinsintt
Instagram : bkdprovinsntt
VIDEO TUTORIAL
Tutorial aplikasi PPK online akan terbagi dalam 18 video dengan urutan
sebagai berikut :