Anda di halaman 1dari 109

AKUT ABDOMEN DAN PENYAKIT

TERKAIT

Dr. H. Arif Zuhan, Sp.B-KBD


Sub-Bag. Bedah Digestif, Bag. Bedah FK Universitas Mataram
Lombok - NTB
Laki-laki 55 tahun, 2 hari mendadak
perut sangat sakit mulai dari ulu hati ke
kanan bawah selanjutnya menyeluruh,
3-5 jam setelah itu rasa sakit mereda,
tetapi setelah 6 jam rasa sakit meningkat
lagi sampai sekarang diikuti badan panas.

Riwayat penyakit dahulu: sering nyeri


epigastrik yang membaik dengan promag.

T 100/70 mmHg, Nadi 124/Mnt, RR 30/


mnt. Suhu 39,6 C. Pasien diam kurang
gerak,Perut kembung, tegang, nyeri tekan
(+), defance musculer (+), pekak hepar
(-), peristaltik usus (-),
RT: ampula recti mengembang dan nyeri
segala arah

ABDOMEN ACUT ?
APA JENISNYA?
Laki-laki 65 tahun, dengan keluhan 5 hari perut
mules dan kembung, tidak bisa berak dan kentut
Sebelumnya sejak 3 bulan terakhir sering kembung
ringan hilang timbul, berak seperti tahi kambing
ada
lendir dan darah
T: 85/60
Nadi 104/ mmRR Hg,
mnt, 28/
mnt. T 36,6C, Pasien
T

gelisah
kanan miring kiri —
kesakitan.
Turgor
perut kulitkembung,
kurang,
gambaran
usus (+), dan gerakan
tumor (-),
pekak
peristaltik hepar (+),
(+)
meningkat,
suara metalik (+), RT:
kolaps
tumor , tidak ada

ABDOMEN AKUT?

JENISNYA?
PENGERTIAN ABDOMEN AKUTUM
• Keadaan
dirongga klinis
perutakibat
yang kegawatan
biasanya
timbul
sebagai mendadak
keluhan dengan
utama, nyeri
Sering
memerlukan penanganan
berupa tindakan pembedahan segera
• The
defined acute abdomen
generally as may
an be
intra
abdominal
pain andprocess causing
often severe
requiring
surgical
condition intervention.
that requires Ita is a
fairly
immediate
as to judgment
management or decision
(Module
2, 2008:1).
JENIS NYERI PERUT

• Nyeri Visceral
• Nyeri Somatik
INFERIOR PHRENIC ARTERIES .SUPERIOR SUPRARENAL ARTERIES

SUBCOSTAL ARTERY

.CELIAC TRUNK WITH


LEFT GASTRIC, HEPATIC
AND SPLENIC BRANCHES

INFERIOR SUPRARENAL
ARTERIES

RENAL ARTERIES

SUPERIOR MESENTERIC
ARTERY

TESTICULAR (INTERNAL
SPERMATIC) ARTERIES

| ("OVARIAN ARTERIES
IN FEMALE)

ABDOMINAL AORTA

INFERIOR MESENTERIC
ARTERY -TRUNCUS COELIACUS 
FOREGUT
LEFT COLIC ARTERY

SIGMOID ARTERIES

SUPERIOR RECTAL
ARTERY

■COMMON ILIAC ARTERY


-A MESENTERICA SUPERIOR
MIDDLE SACRAL ARTERY

5th LUMBAR ARTERIES


 MIDGUT
INTERNAL ILIAC ARTERY
(HYPOGASTRIC ARTERY)

-A. MESENTERICA INFERIOR


EXTERNAL ILIAC ARTERY

DEEP CIRCUMFLEX ILIAC

 HINDGUT
ARTERY

ILIOLUMBAR ARTERIES

SUPERIOR GLUTEAL
ARTERY

ARTERIES

UMBILICAL (SUPERIOR
VESICAL) ARTERY

OBTURATOR ARTERY

INFERIOR VESICAL AND


DEFERENTIAL ARTERY

'ASCENDING BRANCH OF
DEEP CIRCUMFLEX ILIAC
ARTERY

'INFERIOR GLUTEAL ARTERY


TRUNCUS COELIACUS
 FOREGUT
PARASIMPATIS: N. VAGUS
SIMPATIS:T6-9
IN

A.
MESENTERIKA
SUPERIOR
MIDGUT 
PARASISMPATI
S : N VAGUS
SIMPATIS
11 T- 9-
ANTERIOR VAC AI ANO MfRATIC MAI

_L_J_i_

A.MESENTERIKAINFERIOR
HINDGUT

SYMPATHETIC TRUNK

SACRAL

PELVIC SPLANCHNIC

(PELVIC)
PARASIMPATIS: RAMUS SACRALIS
ARTERY AND SIMPATIS :T11- L 1
O SIGMOID COION D f S
iPifNic mxu*r
NYERI VISCERAL

• Peritoneum viscerale disarafi oleh saraf otonom yang tidak


peka terhadap rabaan atau sayatan, tetapi peka terhadap
iskemia
• Tarikan, regangan , kontraksi berlebihan menyebabkan
iskemia
• Tidak bisa menunjukkan letak yang tepat letak nyerinya
(daerahnya lebih luas)
• Lokasi nyeri terkait persyarafan embryonal.
• Nyeri tidak dipengaruhi gerakan
LOKASI NYERI VISCERAL

• Epigastrium : foregut
(lambung, duodenum,
hepatobilier, pankreas &
limpa)
• Umbilikus: midgut (usus
halus & kolon sampai
sepertiga distal kolon
transversum)
• Hipogastrium: hindgut (sisa
kolon transversum sampai
rectum & kantung kencing)
NYERI SOMATIK

• Peritoneum parietale disarafi oleh saraf somatik yang peka


terhadap regangan maupun luka
• Saraf somatik berjalan dari medula spinalis kelateral kiri dan
kanan otot, peritoneum parietale, kulit.
• Nyeri seperti ditusuk atau disayat
• Pasien dapat secara tepat menunjukkan lokasi nyeri dan lokasi
nyeri sesuai dengan letak kelainan.
• Rangsang penyebab nyeri: tekanan, kimia, infeksi
• Gerak tubuh akan menimbulkan nyeri pasien lebih banyak
diam dan gerakan nafas lebih dominan thorakal.
Cervical
Spinal Nerves nerves:
C1-C8

Thoracic
nerves:
Cervical T1-T12

Brachial Lumbar
nerves:
Lumbar L1-L5

Sacral Sacral
nerves:
S1-S5

Coccygeal nerve: Co
Figure 9-6
C3
Copyit^t C 2001 Banjamln Gi*r»nhgfc at reprint cf Aiitson Waday Lorgman Inc
Fieure 9-7

C-opf^it ©2001 Baip*n»Ct»mingv an iiftn <rf AitHcrMwttof i« C-cpifV” ©1001 Bwv r,r Cur*r»»gs an nprttoi 4*Kcn itoc«y Lcrymr.. rr
OVERVIEW ABDOMINAL ANATOMI
4 KWADRANT /
9 REGIO

i* an»

Umhi

tultrcular
plant

Hypaji atria

ORGAN DISETIAP
KWADRANT/
REGIO?
r ^
BEBERAPA HAL TERKAIT NYERI
Nyeri alih (referred pain)

Nyeri proyeksi
Hiperestesia
Nyeri kontinu
Nyeri kolik
Nyeri iskemik

Nyeri pindah
Mula nyeri dan beratnya
Posisi pasien
Referred pain

•Referred pain is pain that


perceived at a site distant
from the source of
stimulus.
• For example:
^ Irritation of the U

diaphragm may produce


pain in the shoulder. ^ Distention
small of the
^ Disease in the bile duct bowel
produce can
pain
or gallbladder may referred
back to the
produce shoulder pain.
Nyeri proyeksi

• Nyeri akibat rangsangan saraf sensorik akibat cedera atau


peradangan saraf.
• Contoh:
> Nyeri “fantom” pada amputasi
> Nyeri perifer setempat pada herpez zoster yang bisa muncul
sebelum herpez zoster muncul, sesaat bahkan bisa tinggal
lama setelah herpez zoster sembuh.
Hiperestesia/ hiperalgesia
• Kulit dengan sedikit gesekan terasa nyeri, ini terjadi pada
kulit dimana ada peradangan viscera dibawahnya yang sudah
mengiritasi peritoneum parietale didekatnya/ peradangan
peritoneum parietale
• Pada abdomen akutum sering didapatkan pada peritonitis
lokal maupun umum
• Hal ini akan memberikan: nyeri gerak, nyeri batuk, nyeri
tekan lepas. pasien akan banyak diam
Nyeri kontinu

• Akibat iritasi peritoneum parietale yang ter us menerus,


misalnya karena radang
• Pada pemeriksaan akan didapatnya nyeri tekan dan upaya
mengurangi sakit dengan reflek kontraksi otot [defance
musculer]
Nyeri iskemik

• Nyeri yang terjadi karena adanya jaringan iskemik dalam


rongga abdomen (Mesenterial trombosis, Volvulus, hernia
strangulata)
• Nyeri sangat hebat, menetap dan tidak menyurut
• Dapat diikuti memburuknya kondisi pasien
Nyeri pindah

• Nyeri pindah karena perkembangan patologi penyakit

• Appendisitis akuta:
> awal : nyeri visceral di periumbilikal
^ Lanjut sudah ada rangsangan peritoneal parietale: nyeri somatik pindah
(moving) kekanan bawah •

• Tukak duodenum perforasi:


• Awal: nyeri somatik (tajam dan hebat) akibat iritasi asam lambung di
epigastrium
• Selanjutnya nyeri meluas (spreading) ke fossa iliaka dektra karena asam
lambung berjalan melalui lekukan parakolika kanan, akan mereda karena
pengenceran asam lambung, namun selanjutnya diikuti peritonitis
bacteriel (peritonitis purulenta)
Mula nyeri dan beratnya

• Mulanya hebat atau secara cepat menjadi hebat: misalnya


perforasi lambung atau duodenum karena asam lambung akan
mengiritasi peritoneum parietale: peritonitis kimia.
• Seorang tiba-tiba sakit perut hebat: perforasi intestinal,
volvulus, sumbatan.
• Nyeri bertahap makin hebat: karena peradangan misalnya
kolesistitis akuta, apendisitis akuta, pankreatitis akuta.
Posisi pasien

• Pasien membuat posisi tertentu untuk mengurangi rasa sakit


• Pankreatitis akuta: enak tidur miring kekiri (duduk) disertai
fleksi punggung, panggul dan lutut
• Abses hati: berjalan membungkuk sambil tangan kanan
menekan perut bagian atas
• Apendisitis akuta retrosekal: cenderung berbaring dengan
fleksi sendi panggul kanan
• Peritonitis generalisata/ abses sub-phrenic nafas dangkal dan
lebih nyaman posisi setengah duduk
• Peritonitis generalisata lebih enak tidak bergerak
• Kolik lebih banyak gerak dalam upaya mengurangi sakit.
PROSES PATOLOGIK YANG SERING
MENYEBABKAN ABDOMEN AKUT

PENYEBAB CONTOH
CONTOH
RADANG
Apendisitis akuta, Apendisitis akuta perforata,
perforasi tukak lambung, perforasi ileum karena tifus,
pankreatitis akuta, kolesistitis akuta, adnexitis akuta,
diverticulitis colon perforasi

ILEUS Hernia inkarserata, Volvulus, adhesi intestinal,


OBSTRUKTIF karsinomoa kolo-rektal obstruksi

ISKEMIA Hernia strangulata, volvulus, mesenterial trombosis

PERDARAHAN Kehamilan ektopik yang pecah, Aneurisma aorta pecah

CEDERA/ Perforasi organ berongga, ruptur hati/ limpa


TRAUMA
KELUHAN ABDOMEN AKUTUM

• UTAMA:

Nyeri perut
Perut kram/ kolik •

• PENYERTA:
Kembung
Mual, muntah
Tidak buang air besar/flatus

Panas
SACRED SEVEN
1. LOKASI
SAKIT DAN PENJALARAN
2.
3. KARAKTER
KWALITAS SAKIT
SAKIT.
4. ONZET
SAKIT DAN KRONOLOGI
5. FAKTORYANG
MEMPERBERAT KELUHAN
6. FAKTORYANG
MENGURANGI RASA SAKIT

7. KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI


LOKASI & PENJALARAN
• Nyeri primer : dari organ dekat tempat lokasi nyeri, karena
iritasi/ inflamasi peritoneum parietale nyeri parietal
(sifat nyeri tajam/ batas tegas): nyeri akibat rangsang
peritoneal (darah, feces, asam lambung, empedu, cairan
pancreas) inflamasi atau infeksi •

• Nyeri sekunder/ nyeri


penyebaran/referred pain nyeri
visceral
samar/ (sifat
nyeri nyeri
tumpul samar-
batas tidak
tegas): awal
epigastrium, apendisitis
abses nyeri
subfrenik nyeri bahu
EPIGASTRIC PAIN
Pancreatitis
Duodenal ulcer
Gastric ulcer
Cholecystitis
Pancreatic cancer
Hepatitis
Intestinal obstruction
Early Appendicitis
Subphrenic Abscess
Pneumonia
Pulmonary embolus
Myocardial pain
NYERI KWADRAN KANAN ATAS

Cholecystitis
Cholangitis
Hepatitis
Pancreatitis
Subphrenic Abscess
Pneumonia
Pulmonary embolus
Myocardial pain
NYERI KWADRAN KIRI ATAS
• Splenic disease
(Lymphoma, Viral
Infection, Sickle cell
anemia)
• Sub-phrenic abscess
• Gastric ulcer

Pneumonia

Pulmonary embolus
Myocardial pain

T
NYERI REGIO UMBILIKALIS
Pancreatitis
Pancreatic
carcinoma
Intestinal
obstruction
Aortic
anurysm
Early
Appendicitis

r
NYERI REGIO LUMBALIS
Kidney stone
Pyelonephritis
Perinephric abscess
Colonic cancer
NYERI REGIO SUPRAPUBIK DAN ILIAKA
• Colonic diseases
• Appendicitis (right side)

• Diverticular disease (left


side)
• Salphingitis •

• Ovarian cyst

• Ectopic pregnancy
KARAKTER NYERI
• Bright pain (bright =cemerlang/terang):
hot (panas), burning (rasa terbakar), sharp (tajam), knifelike
(seperti teriris), stabbing (seperti ditusuk) inflamasi
mukosa lambung & duodenum (kurang untuk organ yang
lebih distal, nyata kalau rangsangan peritoneal

• Dull pain (dull= tumpul) dull (tumpul), squeezing (seperti


diremas-remas), cramping (kram), colickly (kolik), like
something too big, like something moving around. •

• Undefferentiated pain: tidak bisa menyatakan karakter


sakitnya, berasal dari organ solid misalnya pankreas
KUALITAS NYERI
• Bervariasi dari tidak sakit sampai sakit sangat berat
sehingga tidak bisa berbuat apa-apa (Visual Analog Scale
0-10)
• Tingkat beratnya rasa sakit tergantung pada :

^ beratnya penyakit,
^ sensitivitas penderita,
^ penderita yang merasakan takut biasanya tingkat rasa
sakitnya jadi lebih tinggi.
ONSET & KRONOLOGIS
ONSET
• Tanggal pertama kali timbul sakit.
• Mulainya hebat atau ringan makin memberat?
• Keadaan-keadaan di sekitar/mendahului waktu onzet

KRONOLOGIS
• Sakitnya konstant? Atau hilang timbul?
• Periodik: daily? kaitan aktivitas harian
episodik? sembuh kumat lagi
• Fluktuasi nyeri?
FAKTOR YANG MEMPERBERAT
KELUHAN ( makan, minum)
•Makan
sakit: dan minum
gaster, usus memperberat
halus,
kolon,
empedu. pankreas atau kendung
>makan:
Sakitgaster
dalam(rangsangan
45 menit setelah
sekresi
duodenum, asam /makanan)
kandung Untuk
empedu
waktu atau
lebih pankreas
lama karena perlu
diperlukan
menghasilkan rangsangan untuk
cholesistokinin,
pankreozymin. sekretin
>halus
Rasayang sakit kolon
berhubungan dan usus
dengan
makan
>asam
Kopi, adanya
alkohol, sumbatan.
panas, pedas,
juga
aspirin, antiobat-obatan
inflamasi seperti
non
steroid,
mengandung eritromissin,
alkohol elixir
sakit yang
pada
inflamasi
duodenum. gaster dan
FAKTOR YANG MEMPERBERAT
KELUHAN ( posisi/ gerakan)
• Terlentang nyeri pankreatitis,
• Badan ekstensi nyeri intestinal obstruksi
• Aktifitas badan menambah rasa sakit:
pankreatitis,
apendisitis dan peritonitis.
• Bila batuk, bersin nafas dalam memperberat sakit
iritasi peritoneum dinding abdomen atau terutama
diafragma.
• Pada peritonitis atau pasca bedah abdomen bagian
atas penderita akan mengurangi/meniadakan
pernafasan abdominal untuk mengurangi sakit.
FAKTOR YANG MENGURANGI RASA
SAKIT
• Minum antasid mengurangi rasa sakit perut bagian atas,
inflamasi gaster/duodenum karena asam lambung.
• Defekasi mengurangi rasa sakit kolon distal.
• Memilih tidur agak membungkuk atau miring proses
inflamasi di retroperitoneal misal pankreas.
• Kolik abdomen sering gelisah dengan berubah-ubah posisi
untuk mencari posisi yang enak.
• Inflamasi peritoneal akan lebih memilih tidur diam tanpa
gerakan. Gerakan badan akan menggerakkan usus yang bisa
merangsang peritoneum menyebabkan sakit.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI
Berat badan yang menurun
• Intake yang menurun:

- karena mual / muntah


- bila makan sakit ( ulkus peptikum)
• Gangguan enzim pencernaan —► diare (pankreatitis kronik,
karsinoma pankreas).
• Peningkatan kehilangan kalori.
• Keganasan.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

Mual dan muntah


• Pusat mual / muntah bisa terangsang oleh input saraf somatik
maupun autonomik.
• Terjadi baik karena inflamasi maupun keganasan.
• Kelainan lambung dan usus halus lebih sering memberikan keluhan
mual dan muntah dibanding kolon.
• Muntah regurgitatif karena sumbatan atau reflektoris karena
inflamasi atau karena pembesaran organ solid yang relatif cepat
misalnya pada hepatitis.
• Muntah pada:
^ obstruksi pylorus: projektil dan warna kuning,
^ sumbatan didistal papila vateri: muntah kehijauan
sumbatan didistal ligamentum treitz akan memberikan warna
dan bau fekal.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI
Konstipasi

•Konstipasi
proses di ususterjadi akibat
terutama
kolon
misalnya :
1.
2. Ileus obstruktivus.
Peritonitis.
3.
4. Diver
Penyakit tikulitis.
Hisrprung
(Megakolon
5. Keganasan kongenitum).
kolo-
rektal.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI
• Kembung

Bila sakit perut disertai kembung harus dicurigai obstruksi


usus (ileus obstruktif), peritonitis (ileus paralitik) atau kolik
ureter.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI
• Panas
• Harus dicurigai sudah ada reaksi inflamasi atau infeksi
• Panas muncul setelah nyeri perut dipikirkan infeksi atau
iskemi diikuti infeksi

Nyeri perut muncul setelah panas beberapa hari harus


dipikirkan tipus perforasi
Pemeriksaan
fisik
PERSIAPAN
• Tidur terlentang dengan bantal, tangan disamping, bisa diberi
bantal dibawah sendi lutut akan menambah rilek perut.
• Sinar cukup
• Daerah terbuka, dekat dibawah buah dada sampai symphysis
pubis, daerah inguinal harus terlihat
INSPECTION

• Pain during cough/ movement


• masses / hernia
• scars, sinuses
• lesions
• signs of trauma
• bulging flank: best done from the foot of the bed
• jaundice/ scleral icterus
• abdominal distension
• bowel contour and movement
• caput medusae - dilated blood vessels radiating from the umbilicus
(may be present in liver failure)
• cough impulse
AUSKULTASI
• Dilakukan sebelum perkusi & palpasi
• Hangatkan membran stetoskop
• Tidak pelu dilakukan pada seluruh regio/ kwadrant cukup
satu tempat karena suara usus akan dihantarkan keseluruh
abdomen
• Diperlukan waktu sampai 2 menit untuk menyatakan bahwa
peristaltik usus memang tidak ada.
• Lakukanlah ditempat yang tidak dikeluhkan sakit, karena
dengan penekanan bisa memunculkan “defance muskuler”
pada peritonitis yang berakibat penolakan pemeriksaan
lanjutan.
• Peristaltik meningkat dengan suara metalik ileus obstruksi
• Peristaltik menghilang (paralitik) peritonitis
Palpasi
• Seluruh 9 regio, mulai dari ringan kemudian mendalam.
• Palpasi ringan untuk meraba benjolan
• Palpasi dalam untuk menilai benjolan lebih rinci, meraba hati dan
limp a
• Mulailah palpasi dari daerah yang tidak sakit diakhiri didaerah
sakit
• Nilai tonus otot dengan menekan dinding perut:.
- guarding (otot kontraksi sewaktu ditekan)
- rigidity ( otot sudah tegang sebelum ditekan)
- rebound ( nyeri tekan lepas)
• Raba lobang hernial apakah ada impuls sewaktu batuk.
Perkusi
Dimulai dari regio/ kwadrant yang tidak
dirasa sakit
Dilakukan pada seluruh 9 regio
Perkusi hati: regio iliaka kanan
hipokondrium kanan
Perkusi lien: regioiliaka kanan
hipokondrium kiri dan regio iliaka kiri
hipokondrium kiri.
Bila lien tidak teraba membesar dilakukan
perkusi pada intercostal 8-9, linea aksilaris
media, inspirasi lien turun kebawah
perkusi pekak, ekspirasi lien naik keatas
perkusi sonor/ timpani (CastelPs sign)
Pekak hepar (menghilang udara bebas
oleh karena perforasi)
Rectal Touche
Pemeriksaan abdomen tidak lengkap
tanpa di lakukan pemeriksaan colok
dubur.
- Inspeksi: benjolan, luka,
kemerahan, lobang fistula
- palpasi: nyeri, fluktuasi
- RT: benjolan anus, spingter ani,
ampula recti (mengembang ?,
kolaps(?), tinja keras?), benjolan
dinding rektum, nyeri (?) arah nyeri (?),
organ diluar rectum (uterus, adnexa,
prostat), bimanuel, batuk/ mengejan
agar tumor yang letaknya tinggi bisa
teraba, periksa sendi sacro- coccygeal,
dll.
- ST: darah? Lendir?
Vaginal touche : Pemeriksaan pelvis

• Pemeriksaan pelvis
(vaginal touche) hanya
dilakukan berdasarkan
indikasi, misalnya:
- Curiga graviditas
ekstra uterine
- Curiga adnexitis
- Curiga kista ovarii
terpuntir.
- Curiga infiltrasi
tumor kolon ke
PENYAKIT-PENYAKIT YANG
MEMBERIKAN GEJALA/ BERLANJUT
MENJADI PERITONITIS
Kecurigaan kolesistitis
Murphy's sign
APAYANGTERJADI SAAT
INSPIRASI DALAM?

APAYANGTERJADI BILA
TANGAN ANDA
DITEKANKAN RINGAN
DISUBCOSTAL KANAN DAN
PASIEN DISURUH INSPIRASI
DALAM, PADA PASIEN
KOLESISTITIS ?
CHOLECYSTITIS & CHOLELITHIASIS

RUQ pain & tenderness refered to


back or Murphy’s sign.
RUQ ballooning mass (Hydrops
Vesica Fellea/ Empyema)
Ultrasonografi :
Acute Acalculous Cholecystitis :
- Double Layer
Acute Calculous Cholecystitis:
- Double Layer
- Stone (Foci dengan
acoustic shadow)
Complication : gangrene
perforation peritonitis
Treatment: Cholecystectomy

R. IKC IS.COM
Kecurigaan apendisitis akuta/
peritonitis lokal
• Nyeri alih
• Test batuk

• Nyeri tekan
• Tanda Rovsing
• Nyeri tekan lepas
• Defance musculer
• RT nyeri kanan atas
• Tanda psoas (retrocecal)
• Tanda obturator
(pelvica)
• USG/CT Scan
TANDA SPESIFIK
• Nyeri tekan lepas
• Tanda Rovsing:Tekanan kontra McBurney diikuti nyeri
didaerah McBurney
• Tanda psoas: Posisi miring dilakukan hiperekstensi sendi
panggul kanan, atau terlentang dalam keadaan lutut
ekstensi diminta melakukan fleksi panggul dan mendadak
ditahan. Bila menimbulkan nyeri berarti apendisitis yang
letaknya retrocecal
• Tanda obturator: Posisi terlentang sendi panggul fleksi
dilakukan gerakan endoraotasi. Bila menimbulkan nyeri
letak apendicitis di pelvica.
Table-1: Alvarado scoring system
Symptoms Score
Migratory right iliac fossa pam 1
Nausea / Vomiting 1
Anorexia 1
Signs
Tenderness m right iliac fossa 2
Rebound tenderness in right iliac
fossa 1
Elevated temperature 1
Laboratory findings
Leucocvtosis 2
Shift to the left of neutrophils 1
Total 10
Table-I: Modified Alvarado Score.
Clinical Features Score
Migratory right iliac fossa pain 1
Symptoms Anorexia 1
Nausea Vomiting 1
Tenderness at light iliac fossa 2
Rebound tenderness 1
Signs Elevated temperature 1
Extra sign(s). e.g. cough test and or 1
Rovsing sign and/or rectal tenderness
Laboratory Leucocytosis 2
Total score 10

Interpretation cf ±e Modified Alvarado score was summarized as follows


Score 1-4: acute appendicitis very unlikely
Score 5-7: acute appendicitis probable
Score 8-10: acute appendicitis definite
PERI-APENDICULAR MASS (INFILTRAT/
ABSCESS)
USG APPENDICITIS ACUTA
APPENDICITIS TREATMENT
• Acute appendicitis, perforated appendicitis, recurrent acute
appendicitis, mobile peri-appendicular infiltrate:
Immediate appendectomy (Laparotomy/Laparoscopy)
• Peri-appendicular abscess Immediate drainage
• Peri-appendicular infiltrate fixed antibiotic and delayed
surgery (after 3 month)
• Chronic appendicitis surgery if the complaint bother the patient
PERITONITIS PERFORASI TUKAK PEPTIK
- Riwayat nyeri epigastrik kronik
- Nyeri perut mendadak epigastrium cepat
menjalar kekanan bawah karena perjalanan
asam lambung yang keluar (peritonitis
kimia)
- Nyeri mereda dalam beberapa jam diikuti
nyeri menyeluruh dan badan panas
(peritonitis bakteriel)
- Perut kembung tegang, nyeri tekan dan
defance musculer
- Pekak hepar menghilang dan free air pada
foto polos.
- Terapi: Vital organ support, antibiotika dan
pembedahan emergency
PERITONITIS PERFORASI ILEUM PADA

DEMAM TYPOID
• Terjadi pada minggu ke II panas

• Sebelumnya tanda klinis demam typoid: panas, lidah kotor, konstipasi,


mual, nafsu makan menurun
• Mendadak nyeri perut karena perforasi ileum, diikuti nyeri cepat meluas
segala arah peritonitis generalisata
• KU: lemah, septik, biasa disertai syok septik dan metabolik asidosis

• Abdomen : kembung, tegang, nyeri tekan (+), defance muskuler (+),


pekak hepar (-), peristaltik (-), RT ampula rekti mengembang dengan
nyeri segala arah.
• BNO: dilatasi usus dengan penebalan dinding usus, psoas line (-), pre peritoneal fat line (-)
, free air (+)
• Terapi: Vital organ support, antibiotika, pembedahan emergency
PANCREATITIS ACUTA
- Nyeri tajam luas daerah epigastrium
- Pasien lebih suka posisi fleksi sendi panggul
dan
lutut baik tiduran miring kekiri atau duduk
- Nyeri meluas ke punggung
- Syok karena kesakitan, selanjutnya karena
sepsis
- Lab: Peningkatan amilase dan lipase
- USG/ CT Scan pembesaran pankreas bisa
disertai daerah nekrosis atau terdapatnya abses
- Pembedahan dilakukan untuk mengangkat
jaringan pankreas yang sudah nekrosis, setelah
batas tegas/ drainase abses
- Kolesistektomi bila pankreatitisnya didasari
batu empedu.
MESENTERIAL TROMBOSIS

• Mendadak nyeri hebat dan


menetap
• Riwayat penyakit jantung
Aneurisma
• Hipercoagulable darah •

• Nyeri tekan dan defance


muskuler
•• Laparatomi reseksi usus
non-vital
COLITIS
• Amoebic colitis: due to E histolytica, diagnosis based on fecal
microscopy or serum amoeba.
• Pseudomembranous: (overgrowth Clostridium difficile after using
clindamycin, amphicillin or cephalosposin)
• Actinomycosis: Rare infection of cecal region caused by A. israelii,
classically after appendectomy, may produce abscess & fistulation that
need surgical drainage & antibiotics (tetracycline or penicillin)
• Netropenic: colonic mucosal ulceration after chemotherapy in cancer
patients, may perforation  surgery.
• Radiation induced: after radio-therapy more than 5.000 cGy, early
presentation: bleeding & diarrhea, late presentation: stricture & fistula
 need surgery
• Ischemic: due to decrease perfusion or tromboembolism, if conservatif
treatment fail  resection with colostomy
> Colitis in immunocompromized patient may develop “Toxic
megacolon” that give sign of peritonitis and need urgent
surgery.
ULCERATIVE COLITIS vs CROHN’S DISEASE

ULCERATIVE CROHN
Pathology -Inflamation of the mucosa only -Involve all bowel wall layers
- Start in rectum -- rectal sparing 50%

Diagnosis
- Colonoscopy -Continous lessions -Skip lesions
-Rare - Aphthous ulcer
- Colonography - Lead pipe colon - Cable stone appearance
Complication - Perforation -Abscess
- Stricture - Fistula
- Megacolon -Obstruction
-Perianal disease
Treatment
Mild to moderate : 5-ASA, corticosteroid p.o/ per rectum
Severe:IV steroid
Surgery: Failure medical theraphy & complication colon resection
or diverting colostomy
DIVERTICULITIS COLON
• Herniation of mucosa & sub-mucosa
through sites where arterioles
penetrate outpouching
(diverticula), in the mesenterial side
• Diverticulosis — multiple diverticula

• Sigmoid most common


• Old age & low fiber intake
• Asymptomatic (80%), Diverticulum
• Complication: massive lower GI
bleeding, pain (diverticulitis), peri
colic abscess formation, perforation-^
peritonitis 'enetrating artery
Normal -Diverticulum
• Dx: colonography, colonoscopy
blood
• Tx: high fiber & stool softener, supply
MuSCle layer @ 2010 Harnet Greenfield
antibiotics in diverticulitis, surgery for
failure of stop bleeding & complication
PERITONITIS
• Microbial contamination of the peritoneal
cavity
• Intra-abdominal infection
• Route: primary hematogenic or secondary from GI tract,
Urologic or gynecologic
• Secondary: perforated peptic ulcer,
perforated acute appendicitis, perforated
diverticulitis, perforated traumatic
• Abdominal pain, tenderness & muscle
guarding, no peristalsis
• Sepsis
• Treatment:
> Vital organ support

> Source control (repair/ resection)


> Antibiotics
> Nutritional support
ABDOMINAL TRAUMA
• TUMPUL TAJAM
PERDARAHAN INTRABDOMEN/
PERITONITIS TRAUMATIKA
Riwayat trauma (tumpul, tusukan, tembakan)
Luka tembak masuk/ jejas di dinding abdomen
Bisa diikuti syok/ anemia (tergantung banyaknya
perdarahan dan aktifnya perdarahan)
Trauma tumpul sering ruptur organ padat (hepar,
limpa)

Nyeri tekan dan defance muskuler


Diagnosis:
>• Diagnostic Peritoneal Lavage: darah (+)/
> FAST (Focused Abdominal Sonography for trauma):
fluid collection

■ BNO untuk melihat lokasi peluru (luka tembak)


• Pembedahan bila ada tanda peritonitis,
hemodinamik tidak stabil, peluru menembus
peritoneum
FAST

FIniH in snlennrpnal int#»rfarp Note that fluiH in th<» snhnhrenir cnar*» k laropr than in

Fig. 6. Fluid in pericolic gutter. Note floating bowel loops.

Fig. 4. FAST examination views.


Fig. 5. Longitudinal pelvic view with intraperitoneal fluid seen outside of the bladder.
INDICATION FOR LAPARATOMY
(CELIOTOMY)
BLUNT PENETRATING

• Bleeding with • Peritonitis


unstable hemodynamic • Bleeding with
• Peritonitis unstable hemodynamic
• Evisceration
• Bleeding from GI tract or
Urinary tract
• Gun Shoot wound
traversing abdominal cavity
INDICATION FOR LAPARATOMY
SPECIAL STUDIES
• Plain X ray: diaphragmatic rupture, free air, retroperitoneal
air
• CT Scan : Free air, Hollow visceral injury

• Cystogram: Bladder rupture, intraperitoneal injury


• Arteriogram: Renal pedicle occlusion/rupture
• Upper GI: duodenal rupture
• Colonography: colon/ rectum rupture
Non-operative treatment

* Solid organ injury only


* Hemodynamically stable
* No peritonitis
* Capable for serial examination
immediate
investigation and celiotomy if
needed
PENYAKIT-PENYAKIT YANG BISA
MEMBERIKAN OBSTRUKSI INTESTINAL
Esophagus
■ Jejunum
□ Ileum
Sto ma c h
Intestinal obstruction
Duodenum

• LEVEL OBSTRUKSI:
Color
> Pylorus
^ Duodenum
Ap p e nd ix
^ Usus halus
Rectum ^ Kolon

LIPATAN MUKOSA JEJENUM,


ILEUM DAN KOLON YANG
SPESIFIK MEMBERIKAN
JejunL*m
GAMBARAN SPESIFIK PAD A
FOTO POLOS PERUT.

USUS HALUS: Coil spring appearance,


Hearing bone appearance

KOLON: Haustra & incisura


OBSTRUKSI PYLORUS
• Muntah projektil warna seperti yang
dimakan
• Epigastric bulging
• Penyebab terbanyak: pylorus
hipertrofi (bayi), strictura ulkus
pylori/ duodeni, keganasan pylorus
• BNO: Mono buble dengan air fluid
level
• Diagnostik: USG penebalan pada
pylorus hipertrofi
• Endoscopy bila penyebab belum jelas
• Terapi: pembedahan pylorus
hipertrofi (pyloromyotomy/
Ramsted)
OBSTRUKSI DUODENUN KONGENITAL
Muntah proyektil warna
bile
Epigastric bulging
BNO: double buble
appearance
Penyebab:
> Anular pancreas
^ Atresia duo deni
Tindakan: pembedahan
Small bowel obstruction
• Penyebab: adhesi*, hernia inkarserata, volvulus,
invaginasi, bolus ascaris, Crohn disease.
• Kembung, muntah fecal, tidak proyektil
• Distensi menyeluruh perut
• Peristaltik meningkat, suara metalik (+)
• RT: Collaps

• BNO: dilatasi usus halus (coil spring & hearing


bone appearance) dengan multiple air-fluid
level
• Terapi: tdk ada tanda strangulasi pada adhesi
coba konservatif 3X24 jam dengan puasa &
NGT, gagal baru laparatomi. Adhesi dengan
strangulasi dan yang lain: pembedahan.
Volvulus Sigmoid

Bentuk kronik dan akut


\nhogenesis
, i Mgmoid
. olvulus
Nyeri perut mendadak dan
1. Long
sigmoid
loop 2. Contraction
of base of
3. Torsion,
obstruction,
menetap karena iskemia (akut)
Bulging dan gambaran usus
mesosigmoid strangulation,
distention

Nyeri tekan
Defance muskuler bila telah
nekrosis/ perforasi
Foto: Cofee bean appearance
Coba konservatif dengan
rectoscopi decompresi dilanjutkan
pembedahan elektif untuk tipe
kronik…direseksi anastomosis
Jika Gagal/ tanda nekrosis operasi
segera dengan kolostomi dulu.
Tipe akut: laparatomi emergency
ILEUS OBSTRUKSI RENDAH (COLON)
Kolik abdomen graduel
Gangguan bowel habit sebelumnya pada
keganasan kolon-rectum
Kembung seluruh perut dgn gambaran
& gerakan usus
Tidak bisa berak dan kentut
• Mual, muntah bila sudah lanjut (fecal)
• Perut kembung peristaltik meningkat
bisa ada suara metalik
• RT kollaps (atau teraba tumor rektum)
• BNO: dilatasi kolon (haustra & incisura,
air fluid level yang panjang di kolon
ascenden, bila valvula ileosekalis
inkompetent usus halus ikut melebar)
• Colonografi/ CT scan dengan kontras
untuk menyingkirkan DD pseudo -
obstruksi
• Terapi: pembedahan, kemungkinan
kolostomi perlu diinformasikan
PERBEDAAN KLINIS KARSINOMA KOLON TERKAIT LOKASI
Kolon kanan Kolon kiri Rektum

Nyeri perut samar- "gas pain cramps” Nyeri pada stadium


samar lanjut
Diare coklat/ hitam
Darah segar pada Darah segar pada
kotoran kotoran
Anemi Tinja kaliber kecil
Tidak puas setelah
berak (tenesmus)
Benjolan perut sisi Perubahan Nyeri sewaktu berak
kanan kebiasaan berak, dan berak sering keluar
butuh pencahar sedikit (pseudo diarre)
Diare yang nyata Tanda sumbatan Morning diarea (lendir)

Tumor Papilare Tumor annuler


HIRSPRUNG’S DISEASE (MEGACOLON CONGENITUM)

AGANGLIONIC IN THE NARROWING PART


USSUALY MANIFEST IN INFANT, BUT MAY IN ADULT
DIFFICULTY IN FECAL EVACUATION
DILATED PART: ACCUMULATION OF FECES &
COMPENSATION
SURGERY TO RESECT THE AGANGLIONIC AREA.
DUHAMEL METHOD OF ANASTOMOSIS
HERNIA:

- Inguinalis lateralis

- Inguinalis medialis
- Femoralis
- Umbilicalis
HERNIA ING. LATERALIS

Locus minoris: Anulus inguinalis lateralis


Perjalanan: kantong hernia didalam funikulus spermatikus, sehingga bisa mencapai
skrotum
Usus bisa terjepit inkarserata, bila aliran arteri terganggu strangulata
Pengobatan:
^ Operasi elektif: bila belum ada komplikasi
^ Operasi emergency: untuk kasus inkarserata atau stangulata.
• Lokus minoris: segitiga hasselbachi,
• Defek lebar: tidak inkarserasi
• Kantong diluar funikulus spermatikus
• Tidak mencapai skrotum
• Banyak pada laki-laki tua
• Benjolan setengah bola, segera muncul bila
berdiri atau mengejan dan segera hilang
setelah tiduran.
• Pembedahan: elektif
HERNIA FEMORALIS

• Wanita tua, kurus, multipara


• Lokus minoris: anulus
femoralis
• Benjolan dibawah
ligamentum inguinalis dan
di medial pulsasi arteri
femoralis
• Sering inkarserasi /
strangulasi
• Membutuhkan operasi
emergency untuk
inkarserasi/ strangulasi
MANAGEMEN ABDOMINAL DISEASE

medikal surgikal
• MURNI MEDIKAL SEQUELE
ATAU KOMPLIKASIJANGKA
• PENYAKIT YANG GAGAL
PANJANG BARU INDIKASI DENGAN PENGOBATAN
PEMBEDAHAN
• PENYAKIT
MEDIK
GASTROINTESTINAL YANG • PENYAKITYANG SEJAK
DIHARAPKAN SEMBUH
DENGAN OBAT HARUS AWAL DIYAKINI TIDAK
DIOBATI DAHULU DENGAN
OBAT DAN KEGAGALAN BILA
AKAN SEMBUH
ADA INDIKASI BARU DENGAN PENGOBATAN
PEMBEDAHAN
• PELENGKAP PENGOBATAN
MEDIK
BEDAH
MURNI MEDIKAL SEQUELE ATAU KOMPLIKASI
JANGKA PANJANG BARU INDIKASI PEMBEDAHAN
• HEPATITIS : pengobatan utama medik
• sirosis hepatis & gagal hati transplantasi
• varises esofagus dengan pengobatan medikal gagal
operasi, atau
• hipersplenisme splenectomi

• PANKREATITIS: pengobatan utama medik


• abses pankreas drainage ekternal & nekrosektomi
• Kista pankreas drainase internal
• Gall stone pancreatitis kholesistektomi
DIHARAPKAN SEMBUH DENGAN OBAT,
GAGAL BARU OPERASI

• Ulkus peptikum pengobatan dimulai secara


medik, untuk kasus intractabel, dengan
komplikasi perforasi/ keganasan,
obstruksi, dan dengan perdarahan yang
gagal secara medik operasi
• Colitis pengobatan dimulai secara medik,
kasus dengan obstruksi, perforasi, fistulasi
dan keganasan operasi
PENYAKIT YANG SEJAK AWAL DIYAKINI TIDAK
AKAN SEMBUH DENGAN PENGOBATAN MEDIK

• Keganasan gastrointestinal
• Defect organ intraabdominal karena infeksi atau trauma (abses hepar
pecah, perforasi usus okn infeksi atau trauma dll)
• Defect dinding abdomen yang menyebabkan hernia
* Perdarahan intra-abdominal yang tidak sembuh dengan konservatif dan
cenderung perdarahan terus berlangsung dan membahayakan pasien
*Apendisitis
• Kholelithiasis LOCALIZED ACUTE BACTERIAL PERITONITIS (ABSCESS)

• Intestinal obstruksi
SUB-

• Peritonitis
• Abses intra abdominal PERICECAL,
APPENDICEAL
ILIAC,
RETROCECAL
DEHIDRASI PADA ILEUS
OBSTRUKTIVUS
OBSTRUKSI USUS

AKUMULASI SISA MAKANAN


PEMBUSUKAN-> H2S

TEKANAN INTRA LUMEN


MENINGKAT

HAMBATAN VENA & LYMFE ->


EDEMA & SECRESI
MENINGKAT

DEHIDRASI
TINGKAT DEHIDRASI

• Ringan (4%TBW) : kembung


• Sedang (6%TBW) turgor kurang, mata
cekung

• Berat (8%TBW) : syok


CAIRAN & ELEKTROLIT MAINTENANCE
• Volume (anak-anak)

Weight ml/kg BW/h ml/kgBW/day


4
First 10 Kg 100

Second 10 Kg 2 50

Each Kg above 20 kg 1 10

• Dewasa-Tua: bertahap turun dari 40-25 cc/KgBB/Jam


• Electrolit
^Na : l-2meq/kgBW/ day
^Cl : 1-2 meq/kg BW/ day
: 1 meq/kg BW/day
CAIRAN DAN ELEKTROLIT RUMATAN 14
TAHUN 50 KG UMUR 30 TAHUN

Volume 35 CC/KG BB X 50 KG -> 1750 CC


Natrium 50 x (1-2) meq = 50-100 meq
Chlorida 50 x (1-2) meq — 50-100 meq
Kalium 5Ox (1) meq =50 meq

Cairan Kalori Protein


Volume Natrium Chlorida Kalium Qsmolarit
0750 CC) 50450 50450 50'100 as
meq meq meq

R.L. 500 cc 65 54 2 273


D5 1250 cc 250 0 0 0 278
KC1 50 cc 0 0 0 so so
1750 cc 250 0 65 104 52
VOLUME & COMPOSITION OF Gl FLUID
LOSE

SOURCE VOLUME Na Cl K HC03 H


STOMACH 1000-4200 20-120 130 10-15 --
30-100
DUODENUM 100-2000 110 115 15 10
--

ILEUM 1000-3000 80-150 60-100 10 30-50 --

COLON 500-1700 120 90 25 45 --

PLASMA 142 104 4,3 24


CAIRAN REHIDRASI

• VOLUME:

> DEFISIT (sesuai tingkat dehidrasi) + MAINTENANCE

• COMPOSISI:

> DEFISIT : sesuai dengan level obstruksi (lihat tabel diatas)

^MAINTENANCE: sesuai dengan rumus


CARA PEMBERIAN

KONSERVATIF:

• 6 JAM PERTAMA: 50% -> DIHARAPKAN PERFUSI

ORGAN PENTING SUDAH TERCAPAI (PRODUKSI

URINE) -> PASIEN SIAP OPERASI

• 18 JAM BERIKUTNYA: 50% SISA

AGRESIF:
• INFUS CEPAT DENGAN MONITOR MAP
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIAN DAN
KESABARANNYA

Anda mungkin juga menyukai