Anda di halaman 1dari 19

ISU DASAR

KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Aspek Etika
Aspek Legal
Patient Safety

EMIL HURIANI
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu


menjelaskan aspek etika, aspek hukum dan keselamatan pasien di area
keperawatan gawat darurat
Kasus
Seorang perempuan berusia 27 tahun baru saja melahirkan permatur bayi
kembarnya. Kedua bayi tidak mengalami masalah kesehatan, namun sang ibu
mengalami pendarahan dan memerlukan tindakan operasi segera yang berakhir
dengan histerektomi. Pendarahan yang terjadi menyebabkan penurunan kadar
hemoglobin menjadi 7,2 gr/dl. Keadaan umum pasien mulai menurun dan pasien
mulai menunjukkan penurunan kesadaran. saat ini kesadaran somnolen, pasien
masih bisa berkomunikasi tapi cenderung sering tertidur, padahal pasien sudah
mendapatkan resusitasi cairan menggunakan NaCL 0.9%. Sesuai dengan
pengetahuan pasien dan masukan dari keluarga nya, pasien menolak untuk
dilakukan transfusi darah.
Etik
Etik (Yunani) : Ethos, yang berarti adat, karakter ataupun perilaku
Penilaian baik atau buruk berdasarkan pendapat akal pikiran
Etik sebagai sains atau studi tentang moral  filsafat moral
Merupakan cabang filsafat yang berada dalam ranah aksiologi, yaitu
suatu ilmu yang membahas tentang nilai-nilai yang terkait itngkah laku
Tujuan utama etik agar dalam berinteraksi antara manusia tercapai
suatu kebaikan dan kebahagiaan
Etika Keperawatan
Ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku
Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menetukan dan
menuntun perawat dalam praktek sehari hari
Prinsip Etika
Otonomi, yaitu hak pasien untuk membuat keputusan untuk
dirinya sendiri.
Beneficence/kemanfaatan, artinya tindakan yang diberikan
kepada pasien akan memberikan kebaikan atau membawa
manfaat.
Nonmaleficence/tidak membahayakan, yaitu tidak adanya
bahaya jika suatu tindakan dilakukan atau tidak dilakukan.
Justice/keadilan, yaitu prinsip etika berdasarkan kesetaraan dan
menunjukkan kemanusiaan dan profesionalisme.
Veracity, artinya selalu jujur kepada pasien.
Fidelity, atau menepati janji dan setia.
Etika keperawatan

Unsur utama Unsur lain Unsur lain


• Respect to • Beneficence • Veracity
other • Non- • Privacy
• Compassion maleficence • Confidentiality
• Advocacy • Justice • Fidelity
• Intimacy • Otonomi
Cakupan Etik
digambarkan sebagai suatu relasi
Relasi antara
perawat
dengan
pasien

Relasi antara
perawat Relasi antara
dengan Cakupan perawat
organisasi etik dengan
datau pihak perawat
pengelola

Relasi antara
perawat
dengan
masyarakat
luas
Kode Etik Keperawatan Indonesia
5 BAB dan 17 Pasal

 tanggung jawab perawat terhadap individu,  keluarga dan


masyarakat
 tanggung jawab perawat terhadap tugasnya
 tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya
 tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan  
 tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa,
dan tanah air
Pertimbangan etika
 Risks of medical treatment/resiko tindakan medis
 Opinion of patient/pendapat pasien
 Life quality/kualitas hidup
 External factors/factor eksternal
Aspek legal
UU RI N0 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 
UU RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
UU No 38 tahun 2014 Tentang Keperawatan
KepMenkes RI No 148 tahun 2010 tentang
izin penyelenggaraan praktik perawat
KUHP
UU RI N0 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
Pasal 85
(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan
pelayanan kesehatan pada bencana bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan.
Pasal 188
Tindakan administratif bagi tenaga kesehatan yang melanggar ketentuan dapat berupa:
a. peringatan secara tertulis;
b. pencabutan izin sementara atau izin tetap.
Pasal 190
(1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan
pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap
pasien yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan terjadinya kecacatan atau
kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
UU RI No 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
Pasal 29
(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :
c. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
f. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
Pasal 45
(2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.
PerMenKes ni 148 Tahun 2009 tentang Registrasi dan Praktek Perawat:
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang, perawat berwenang untuk
melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangannya
Ketentuan hukum
Kewajiban memberikan pelayanan kesehatan  bagi penyelamatan nyawa
pasien dan pencegahan kecacatan
Pelayanan kesehatan dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka
Keharusan mendahulukan pertolongan pertama penyelamatan nyawa pasien
dibandingkan kepentingan lainnya
Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam
Jaminan perlindungan hukum bagi pemberi pelayanan kesehatan pada
bencana
Ancaman bagi pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan
pertolongan pertama pada pasien gawat darurat dan/atau mengakibatkan
kecacatan atau kematian
Keistimewaan perawat gawat darurat

Dalam keadaan darurat yang mengancam nyawa atau


kecacatan klien untuk memberikan pertolongan
pertama, Perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai dengan kompetensinya, dengan
tujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
Ancaman bagi tenaga kesehatan yang melakukan
kelalaian yang menyebabkan mati atau luka-luka
berat
Fungsi aspek hukum dan legalitas
pelayanan gawat darurat

• Hukum menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan


tindakan asuhan keperawatan gawat darurat agar diterima
oleh etik dan hukum, sehingga menimbulkan adanya
kepastian hukum.
• Hukum juga memberikan penjelasan tentang tanggung
jawab perawat gawat darurat yang berbeda dari tanggung
jawab tenaga kesehatan lainnya
• Hukum dapat membantu perawat gawat darurat
menetapkan batas batas tindakan keperawatan mandiri
(otonomi profesi)
• Hukum membantu keperawatan dalam menjaga standar
asuhan keperawatan yang dibuat oleh profesi keperawatan.
Isu Patient Safety
1. Bahaya alarm. Kebijakan dan praktek pengaturan alaram yang tidak adekuat.
2. Integritas data: data pada rekam medis elektronik dan system informasi kesehatan lain
yang tidak benar atau hilang
3. Mengelola kekerasan oleh pasien
4. Mencampurkan cairan yang masuk melalui infus sehingga terjadi kesalahan proses
pemberian obat dan cairan
5. Koordinasi perawatan terkait dengan rekonsiliasi obat
6. Kegagalan dalam melakukan double checks
7. Kejadian terkait dengan penggunaan opioid
8. Pengelolaan instrument bedah dan diagnostic yang telah digunakan tidak adekuat
9. Serah terima pasien tidak adekuat
10. Kesalah pengobatan terkait dengan berat badan pasien
Faktor keselamatan di UGD
Faktor penyedia Factor lingkungan/terkait
Faktor pasien
pelayanan system
• Kondisi akut dan • Pengalaman • Staf tidak adekuat
mendadak • Keletihan, bekerja shift • Staf tidak
• Usia ekstrim • Masalah kognitif berpengalaman
• Penghalang komunikasi • Kehilangan hasil • Masalah komunikasi
• Gejala yang tidak jelas pemeriksaan dan tim kerja
atau meragukan • Kesalahan prosedur • Terlalu berjejal
• Penampilan yang • Diluar cakupan • Penempatan pasien
meragukan kebijakan masuk
• Perubahan status • Transisi perawatan • Peralatan kurang atau
mental rusak
• Masalah kognitif • Ketersediaan sarana
• Kondisi medis kompleks konsultasi
• Kurangnya pengetahuan • Rekam medis yang tidak
tentang masalah lengkap
kesehatan dan obat • Kesulitan menggunakan
rekam medik elektronik

Anda mungkin juga menyukai