Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

Seorang Laki-Laki Usia 38 Tahun


Mengalami Nyeri Telinga Kanan

Oleh:
Putri Alfiyanti f. H3A019001
Pembimbing:
dr. Dina Permatasari, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS-RSUD TUGUREJO
SEMARANG
2021
Identitas Pasien

Nama : Tn. “R”


Usia : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jln.Raya Ngalian Tambakhaji
kel.Jrakah kec.Tugu
No CM : 58xxxx
Masuk Poli Klinik : 16 Februari 2021
Status : Biaya Mandiri
Anamnesis
KELUHAN UTAMA : Nyeri pada telinga kanan
Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Tugurejo Semarang dengan
keluhan nyeri pada telinga kanan. Awalnya, pasien mengeluh nyeri telinga
kanan sejak 3 hari yang lalu, lalu pasien mengorek telinganya dengan cotton
bud namun masih terasa penuh. Pada cotton bud di dapatkan cairan berwarna
kuning kehijauan dan berbau. Sehari sebelumnya pasien merasakan telinga
terasa penuh. Keluhan nyeri telinga kanan dirasakan terus menerus seperti
ditekan, keluhan semakin memberat dan mengganggu aktivitas karena
gangguan rasa nyaman. Sebelumnya, pasien belum berobat ke dokter dan
belum diobati. Keluhan lain seperti telinga kanan mengalami penurunan
pendengaran (-), telinga berdengung (-), keluar darah (-), telinga terasa panas
(-) telinga terasa gatal (+) , nyeri tekan telinga kanan (+), saat membuka mulut
mangap terasa nyeri (+), demam (-), batuk (-), pilek (-), nyeri telan (-), pusing
(-), gigi berlubang (-),keluhan pada sendi rahang (-),riwayat kemasukan air
saat mandi (-), riwayat kemasukan benda atau hewan apapun (-), riwayat
berenang sebelumnya (-). Telinga kiri tidak ada keluhan.
Anamnesis

RIWAYAT
RIWAYAT
PENYAKIT
PENYAKIT
KELUARG
DAHULU
A

RIWAYAT
RIWAYAT
SOSIAL
PRIBADI
EKONOMI
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit telinga sebelumnya : diakui 6 bulan yang
lalu
• Riwayat penyakit hidung (rhinitis, sinusitis) : disangkal
• Riwayat penyakit tenggorok : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
• Riwayat diabetes mellitus : disangkal
• Riwayat penyakit paru : disangkal
• Riwayat konsumsi obat : disangkal
• Riwayat operasi : disangkal
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat opname : disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat alergi : disangkal

• Riwayat Pribadi dan Lingkungan


Pasien merupakan seorang kurir pengantar paket
disalah satu perusahaan ekspedisi di Semarang. Saat ini pasien
tinggal bersama istri dan anaknya. Pasien mengaku seringkali
setelah mandi mengkorek telinga menggunakan cotton bud.

• Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berobat menggunakan biaya secara mandiri (tidak
menggunakan jaminan asuransi). Kesan ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan umum
• Baik
Kesadaran
• Compos mentis GCS=15
Vital Sign
• TD : 120/85 mmhg
• N : 80 kali/menit,
• RR : 20 kali/menit,
• T : tidak diperiksa
Status Gizi
• TB : 160 cm
• BB : 60 Kg
• IMT : 23,44 kg/m2(Normal)
Kulit : Sawo matang
Kepala : Mesocefal
STATUS INTERNUS Wajah : Simetris, facies adenoid (-)
Mata : Refleks pupil (+/+), pupil BCR
(bulat, central, regular), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-)
THT : Sesuai status lokalis
Leher : pembesaran kelenjar limfe
submandibula (-/-)  Unilateral dextra, nyeri
tekan kelenjar limfe submandibula (-/-),
pembesaran kelenjar limfe servikal (-/-),
pembesaran kelenjar tiroid (-/-)
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremtas : dalam batas normal, akral
hangat
STATUS LOKALIS
TELINGA
Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri
Deformitas (-), hiperemis Deformitas (-), hiperemis
Aurikula (-), edema (-), nyeri tarik (-), edema (-), nyeri tarik
aurikula (+) aurikula (+)

Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),


Daerah preaurikula fistula (-), abses (-), nyeri fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (+) tekan tragus (+)

Hiperemis (-), edema (-),


Hiperemis (-), edema (-),
fistula (-), abses (-), nyeri
Daerah fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (+), nyeri ketok
retroaurikula tekan (+), nyeri ketok
mastoid (-)
mastoid (-)
TELINGA
Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri

Serumen (+), krusta (-),


Serumen (+), krusta (-) edema (-),
edema (-), hiperemis
hiperemis (+), furunkel (-), otorea (-),
Meatus akustikus (+),furunkel(-) ,otorea (-)
sekret (+) mukopurulen, berbau
sekret (+) mukopurulen,
berbau

membran timpani
hiperemis (+), Perforasi (+) membran timpani hiperemis (+),
sentral berukuran subtotal, Perforasi (+) sentral berukuran
Membran timpani retraksi (-), bulging (-), subtotal, retraksi (-), bulging (-),
granulasi (-), Reflek cahaya granulasi (-), Reflek cahaya (-) posisi
(-) posisi jam 5, jam 7
tes valsava (+)
HIDUNG

Pemeriksaan Hidung Kanan Hidung Kiri


Hidung
Hidung Luar Bentuk (N), Inflamasi Bentuk (N), Inflamasi (-), nyeri
(-), nyeri tekan (-), tekan (-), deformitas (-).
deformitas (-).

Rinoskopi Anterior
Vestibulum N N
Dasar kavum nasi Bentuk (N), mukosa Bentuk (N), mukosa hiperemi
hiperemi (-). (-).
HIDUNG

Meatus nasi media Mukosa hiperemi (-), Mukosa hiperemi (-), sekret (-),
sekret (-), konka nasi konka nasi media (N), massa (-),
media (N), massa (-), sekret (-).
sekret (-).

Meatus nasi Mukosa hiperemi (-), Mukosa hiperemi (-), edema (-)
inferior edema (-)
Konka nasi Mukosa hiperemi (-), Mukosa hiperemi (-), edema (-)
inferior edema (-)
Septum nasi Deviasi (-), benda asing Deviasi (-), benda asing (-),
(-), perdarahan (-). perdarahan (-).
TENGGOROK

Bagian Keterangan
Mukosa bukal hiperemis (-), massa (-)
Ginggiva hiperemis (-), massa (-)
Palatum durum dan palatu mole Hiperemis (-), massa (-)
Hiperemis (-), edema (-), massa (-),
Mukosa faring
granulasi (-), ulkus (-)
Hiperemis (-), ukuran T1-T1,
Tonsil
detritus (-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang yang dapat diusulkan :
1. Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret
telinga
2. Miringoplasti
RESUME

Laki – laki, usia 38 tahun, datang dengan keluhan nyeri telinga


kanan sejak 3 hari yang lalu, sehari sebelumnya telinga terasa penuh.
Pasien mengorek telinganya dengan cotton bud, di dapatkan cairan
berwarna kuning dan berbau. Setelah dikorek, nyeri semakin bertambah
dan terus dan tidak ada perbaikan. Pasien belum berobat ke dokter dan
belum minum obat. Demam (-), batuk (-), pilek (-), nyeri telan (-), nyeri
tekan telinga kanan (+), telinga terasa gatal (+), saat membuka mulut
nyeri (+), pusing (-). Pasien memiliki riwayat sakit seperti ini
sebelumnya 6 bulan yang lalu. Pasien mengaku seringkali setelah
mandi mengkorek telinga menggunakan cotton bud. Kesan ekonomi
cukup. Pemeriksaan fisik telinga kanan : CAE hiperemis (+), serumen
(+), sekret (+) purulen, nyeri tarik aurikula (+), nyeri tekan pada tragus
(+), nyeri tekan retroaurikula (-), nyeri ketok mastoid (-), pinggir
membrane timpani hiperemis, Hidung dan teggorokkan normal.
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding

1. Otitis Media Supuratif Kronik Aurikula Dextra et


Sinistra Eksaserbasi Akut
2. Otitis Media akut stadium 4 Aurikula Dextra et
Sinistra
3. Otitis Eksterna Difusa Aurikula Dextra et Sinistra

Diagnosis Kerja
Otitis Media Supuratif Kronik Aurikula Dextra et
Sinistra Eksaserbasi Akut
INITIAL PLAN
PENATALAKSANAAN
 NON MEDIKAMENTOSA
 MEDIKAMENTOSA •Pembersihan kotoran telinga kanan & kiri
(ear toillete ADS) H2O2 3% cc 3-5 hari
• Ofloxacin 1x1 tab •Pasien diberitahu bahwa pasien menderita
infeksi kronis pada telinga tengah yang
(400 mg) merupakan kelanjutan dari penyakit telinga
• Cefalexin 2x1 tab yang dialami 6 bln yll serta diperparah dengan
(500mg) seringnya pasien mengorek- ngorek
telingannya.
• Methylprednisolon 2x1 •Pasien dijelaskan tentang terapi yang
tab (4 mg) diberikan :
-Antibiotik harus diminum sampai habis
-Tentang cara pemakaian cuci telinga dan
tetes telinga
• Pasien diberitahu untuk menjaga telinga
kanan & kiri agar tetap kering
• Kontrol kembali ke poliklinik 1 minggu
kemudian
PROGNOSIS
Qua ad Fungsionam

Dubia ad bonam

Qua ad Sanam

Dubia ad bonam

Qua ad vitam

Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi
Otitis Media supuratif kronik
Definisi

Otitis media supuratif kronik (OMSK) dahulu disebut Otitis


Media Perforata (OMP) pada masa lampau atau dikenal
dalam masyarakat awam disebut congek.

Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronis di telinga


tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul.
Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa
nanah.
ETIOLOGI
Beberapa penyebab terjadinya OMSK adalah :
1. Lingkungan
2. Riwayat Otitis media sebelumnya
3. Infeksi
Infeksi pada OMSK tersering dikarenakan oleh bakteri diantaranya yaitu :
Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus, dan Proteus.
4. Infeksi Saluran nafas atas
5. Autoimun
6. Gangguan fungsi tuba eustachii.
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi dari OMSK yaitu karena adanya iritasi dan


inflamasi mukosa telinga tengah yang disebabkan oleh multifaktorial,
diantaranya infeksi karena virus atau bakteri, gangguan fungsi tuba,
alergi, sistem imun tubuh turun, lingkungan dan social ekonomi.
Kemungkinan penyebab tersebut menyebabkan terjadinya Otitis Media
Akut (OMA).
Tanda dan Gejala
Gejala klinis yang sering ditemukan pada otitis media
supuratif kronis diantaranya:
• Telinga Berair (Otorrhoe)
• Gangguan Pendengaran
• Nyeri Telinga (Otalgia)
• Vertigo
Klasifikasi
OMSK dapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung
dari perjalanan penyakit dan tergantung jenis aktifitas
sekret yang dihasilkan oleh telinga tersebut.
Jenis OMSK terbagi atas 2 jenis, yaitu tipe benigna dan tipe maligna:
1. OMSK tipe Benigna
Proses peradangannya terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak
mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe
benigna jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK
tipe benigna tidak terdapat kolesteatoma.
2. OMSK tipe Maligna
Merupakan OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Kolesteatoma
adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin).
Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe yaitu kongenital dan didapat.
Perbedaan antara OMSK benigna dan maligna, terlihat dari
tabel berikut ini:
Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar terdiri dari
OMSK aktif dan OMSK tenang

• OMSK aktif
Merupakan OMSK dengan sekret yang keluar dari
kavum timpani secara aktif. Pada jenis ini terdapat
sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh
perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba
eutachius, atau setelah berenang dimana kuman
masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi
dari mukoid sampai mukopurulen
• OMSK tenang
OMSK yang keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau
kering. Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total
yang kering dengan mukosa telinga tengah yang pucat.
Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan. Gejala
lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus,atau suatu rasa
penuh dalam telinga.
Jenis Pembedahan pada OMSK

Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat


dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe aman
atau bahaya, antara lain:
• Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)
• Mastoidektomi radikal
• Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
• Miringoplasti
• Timpanoplasti
• Pendekatan ganda timpanoplasti (combine approach
tympanoplasty)
Komplikasi

• Otitis media supuratif mempunyai potensi untuk menjadi


serius karena komplikasinya yang dapat mengancam
kesehatan dan menyebabkan kematian.
Komplikasi
• Komplikasi intra kranial yang serius lebih sering terlihat pada
eksaserbasi akut dari OMSK berhubungan dengan
kolesteatom:
1. Komplikasi ditelinga tengah 2. Komplikasi telinga dalam
a. Perforasi persisten membrane a. Fistel labirin
timpani b. Labirinitis supuratif
b. Erosi tulang pendengaran c. Tuli saraf (sensorineural)

c. Paralisis nervus fasial


3. Komplikasi ekstradural 4. Komplikasi ke susunan saraf
Abses ekstradural pusat
Trombosis sinus lateralis Meningitis
Petrositis Abses otak
Hindrosefalus otitis
KOMPLIKASI

• Perikondritis
• Selulitis
• Dermatitis aurikularis
TERIMA KASIH 
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai