Anda di halaman 1dari 110

RENCANA ASUHAN MASA

NIFAS

Oleh :
Cintika Yorinda Sebtalesy, SST,M.Kes
PENDAHULUAN
 Masa nifas a/ masa (± 6 minggu) setlh kelahiran bayi,
selama tubuh beradaptasi ke keadaan seblm hamil,
disebut juga dg puerperium.
 Dlm praktik masa kini banyak ibu yg dipulangkan ke
rumah setelah 1-2 hari.
 Asuhan keperawatan selama masa ini berfokus pd
pengkajian terhdp perkembangan komplikasi yg
mungkin terjadi, & pd penyuluhan pasien.
 Bidan hrs m’gunakan setiap kesempatan u/
m’jelaskan perubahan fisiologis normal kpd ibu, shg ia
mampu mengenali penyimpangan & m’hubungi
pemberi asuhan, jika komplikasi timbul
EVALUASI SECARA TERUS
MENERUS
 Evaluasi scr terus menerus diberikan o/
bidan selama masa nifas
 Bidan hrs memantau kondisi ibu setiap
15 menit pd jam I & 30 menit pd jam ke
II post partum
 Bidan boleh meninggalkan ibu setelah 2
jam & jika tdk terdpt tanda2 bahaya.
Asuhan masa nifas dirangkum
dlm:
 2-6 jam,
 2-6 hari dan
 2-6 minggu, namun saat2 spesifik ini tdk
diinterpretasikan secara kaku,
 akan lebih baik lagi jika bidan memantau
kondisi ibu 1 X dlm sehari pd setiap kunjungan,
hal ini dilakukan u/ mengetahui kesehatan ibu
& mendeteksi adanya komplikasi.
Evaluasi secara terus menerus
meliputi :
1. Meninjau ulang data-data :
 Catatan intrapartum & antepartum (jika tidak
diketahui atau saat ini kunjungan pertama).
 Jumlah jam atau hari postpartum.
 Catatan pengawasan & perkembangan
sebelumnya.
 Catatan suhu, nadi, respirasi dan tekanan darah
postpartum.
 Catatan hasil laboratorium.
 Catatan pengobatan.
2. Mengkaji riwayat.
 Ambulasi : apakah ibu melakukan ambulasi, sebrp
sering, adakah kesulitan, dg bantuan atau sendiri,
apakah ibu pusing ketika melakukan ambulasi.
 BAK : bgmn frekuensinya, jumlah, adakah nyeri /
dysuria.
 BAB : bgmn frekuensinya, jumlah & konsistensinya.
 Nafsu makan : apa yg ia makan, seberapa sering,
apakah ada rasa panas dlm perut, mual & muntah.
 Gangguan ketidak nyamanan atau nyeri : dimana
lokasinya, kapan, bgmn tipe nyeri, apa yg dpt
mengurangi nyeri tersebut.
Lanjut………..
 Psikologis ibu : bgmn perhatian terhdp dirinya &
bayinya, perasaan terhdp bayinya & perasaan
terhdp persalinan.
 Istirahat & tidur : apakah ibu m’alami ggn tidur,
apakah ibu m’alami kelelahan.
 Menyusui : bgmn proses menyusui, adakah reaksi
antara ibu & bayi selama menyusui, adakah
masalah atau pertanyaan, seperti kapan waktu
menyusui, posisi, rasa sakit pd puting,
pembengkakan.
3. Pemeriksaan fisik.
 Mengukur TD, suhu, nadi & respirasi.
 Memeriksa payudara & puting, apakah ada
pembengkakan atau lecet pd putting & infeksi.
 Memeriksa abdomen, terdiri dari palpasi uterus
(memastikan kontraksi baik), kandung kemih kosong.
 Memeriksa lochea : jumlah, warna, konsistensi & bau.
 Memeriksa perineum : bgmn penyembuhan (adakah
oedema, hematom,tt infeksi, luka yg terbuka &
hemorroid).
 Memeriksa kaki : adakah varises, oedema, homan’s
sign, refleks, kelembutan & kemerahan pada betis.
B. GANGGUAN RASA NYERI &
KETIDAK NYAMANAN.

 Ggn rasa nyeri & ketidaknyamanan


masa nifas banyak terjadi walaupun
tanpa komplikasi saat melahirkan.
 Bidan diharapkan dpt m’berikan
asuhan terhdp ggn rasa nyeri &
ketidaknyamanan tersebut,
diantaranya :
1. After pain atau kram perut.
 After pain disebabkan krn adanya serangkaian
kontraksi & relaksasi yg terus menerus pd
uterus,
 lebih banyak terjadi pada wanita dg paritas yg
banyak (multipara) & wanita menyusui.
 Cara yg efektif u/ mengurangi after pain a/ dg
mengosongkan kandung kemih yg penuh
membuat posisi uterus tdk normal, shg
kontraksi uterus tdk optimal.
Lanjut………..
 Ketika kandung kemih kosong ibu dpt tengkurap
dg bantal di bawah perut, hal ini akan menjaga
kontraksi & m’hilangkan nyeri, beritahu ibu
bahwa ketika ia tengkurap pertama kali ia akan
merasa kram yg hebat sekitar 5 menit sblm
nyeri hilang.
 Pd keadaan ini dpt juga diberikan analgesik
seperti paracetamol, asam mefenamat, codein
atau asetaminofen.
2. Pembengkakan payudara.
 Pembengkakan payudara terjadi krn adanya ggn
antara akumulasi air susu & meningkatnya vaskularitas
& kongesti.
 Hal tsb menyebabkan penyumbatan pd saluran limfa &
vena, terjadi pd hari 3 postpartum baik pd ibu
menyusui ataupun tidak &berakhir kira2  24 - 48 jam.
 Tanda & gejala : ibu merasa payudaranya bengkak,
payudara m’ alami distensi, kulit payudara menjadi
mengkilat & merah, hangat jika disentuh, vena pd
payudara dpt terlihat, payudara m’jadi nyeri, terasa
keras & penuh.
Cara u/ mengurangi pembeng
kakan :
 Bagi ibu menyusui.
1).Menyusui sesering mungkin.
2). Menyusui setiap 2-3 jam sekali secara teratur
tanpa
makanan tambahan.
3). Gunakan kedua payudara saat menyusui.
4). Gunakan air hangat pd payudara, dg
menempelkan kain atau handuk yg hangat pd
payudara.
5). Jika ada pembengkakan pd areola atau jika
payudara masih terasa penuh setelah menyusui
lakukan pengeluaran ASI secara manual.
Lanjut…………..
6. Gunakan bra yg kuat u/ menyangga payudara,
pastikan bahwa bra tdk menekan payudara
karena dpt menyebabkan penekanan lebih
lanjut .
7. Letakkan kantong es pd payudara
diantara waktu menyusui u/mengurangi nyeri.
9. Makanlah paracetamol/acetaminofen u/
mengurangi rasa nyeri.
Bagi ibu yg tidak menyusui.
1. Gunakan bra yang kuat menyangga payudara & pas
dipakai.
2. Letakkan kantong es pd payudara u/ mengurangi rasa
nyeri & m’ halangi aliran ASI.
3. Yakinkan diri bahwa itu hanya terjadi selama 24-48
jam saja.
4. Jangan memasase payudara & memberikan sesuatu
yg hangat pd payudara karena hal ini akan
meningkatkan produksi ASI.
5. Makanlah paracetamol/ acetaminofen u/m’hilangkan
rasa nyeri.
3. Nyeri perineum.
 Nyeri pd perineum dpt disebabkan krn episiotomi
/laserasi atau karena jahitan.
 Seblm m’berikan asuhan sebaiknya bidan m’ kaji
apakah nyeri yg dialami ibu normal atau adanya
komplikasi seperti hematom /infeksi.
 Asuhan yg dpt diberikan u/ nyeri perineum yaitu :
 Letakkan kantong es di daerah genital u/ mengurangi rasa
nyeri, selama ± 20 menit, 2 -3 kali sehari.
 Melakukan warm sith bath  duduk berendam dlm air
hangat sedlm 4-6 inchi atau dlm air dingin yg telah
diletakkan dlm bak, selama 30 menit, 2 -3 kali sehari,
 perhatikan kebersihan bak mandi agar tdk terjadi infeksi
(tidak dilakukan pd ibu dg jahitan di perineum).
Lanjut……….
 Melakukan kegel exercise u/ meningkatkan sirkulasi
di daerah tsb & memulihkan tonus otot.
 U/ melakukan hal ini misalkan otot perineum sbg
elevator, ketika rileks elevator tersebut berada di
lantai satu, scr perlahan kontraksikan otot anda u/ m’
angkatnya ke lantai dua, tiga & empat ketika sdh
mencapai lantai empat tahan selama bbrp detik md
scr perlahan rileks kembali, gerakan ini dpt dilakukan
kapan saja.
 Minumlah paracetamol/ asetaminofen u/ mengurangi
nyeri.
4. Konstipasi
 Sebagian besar wanita akan BAB dlm waktu3 hari I
setlh persalinan & kmd akan kembali ke kebiasaannya
scr teratur.
 Namun ada sebagian wanita yg mungkin akan
menemui masalah konstipasi setlh melahirkan, hal ini
disebabkan karena motilitas perut berkurang selama
persalinan & u/ sementara waktu setelahnya, jika
mendptkan obat anestesi selama persalinan yg juga
dpt mengurangi motilitas perut, atau juga karena
merasa takut sakit & merusak robekan /jahitan.
Asuhan yg dpt dilakukan:
 Me ↑ jumlah cairan yg diminum.
 Me ↑ jumlah serat dlm makanan.
 M’ konsumsi buah-buahan.
 Istirahat yg cukup.
 Biasakan buang air besar/ BAB tepat waktu.
 Buang air besar pd saat pertama kali ada
dorongan.
 Berikan obat laxative u/ melunakkan faeses
konstipasi yg parah.
5. Hemorroid
 sebag wanita hml m’alami perdarahan krn mereka
cenderung memiliki masalah konstipasi & juga adanya
penekanan uterus terhdp vena di dlm anus & rektum.
 Pd saat melahirkan hemorroid bisa bertambah
parah /sebagian wanita mendptkan haemorroid baru
krn tekanan kepala janin saat dilahirkan & upaya
meneran ibu.
 Jika tidak menderita hemorroid seblm kehamilan maka
akan hilang dlm waktu bbrp minggu, tetapi jika sudah
menderita hemorroid sblm kehamilan maka akan
bertambah baik sedikit dlm bbrp minggu tetapi tidak
akan hilang.
Asuhan yg diberikan u/
mengurangi nyeri diantaranya :
 Memperbaiki hemorroid yg keluar ke dlm rektum.
 Melakukan warm sith bath (duduk berendam dlm
air hangat) sedlm 4-6 inchi atau air dingin dlm bak
mandi, selama ± 30 menit, 2 -3 kali sehari,
pastikan kebersihan bak mandi.
 Meletakkan kantong es pd daerah anus.
 Berbaring miring ke samping.
 Minum lebih banyak & diet makanan berserat dan
buah.
 Memberikan obat suppositoria.
6. Diuresis/Diaphoresis.

 Selama kehamilan, terjadi penyimpanan cairan


tambahan u/ m’ bantu me ↑ pertumbuhan bayi
& sbg cadangan jika terjadi kehilangan drh pd
saat persalinan.
 Segera stlh melahirkan, tubuh tdk lagi
memerlukan cairan tersebut, shg tubuh
m’buang cairan ini mll air kencing & keringat.
 O/K itu selama minggu I stlh melahirkan &
paling banyak selama hari kedua sampai hari
kelima ibu akan sering BAK & berkeringat pd
malam hari.
Asuhan yg diberikan pd keadaan
ini yaitu :
 Minumlah banyak cairan sedikitnya satu gelas
setiap hari.
 Menjaga kebersihan tubuh misalnya dg mandi
lebih sering & gantilah pakaian, ganti seprai
sesering yg diperlukan agar tetap nyaman &
kering.
MENGATASI INFEKSI.
 Infeksi alat genital
Ibu beresiko terjadi infeksi post partum krn adanya luka pd bekas
pelepasan plasenta, laserasi pad saluran genital termasuk episiotomi
pada perineum, dinding vagina dan service, infeksi post sc
kemungkinan yg terjadi.
Penyebab infeksi: Bakteri endogen dan bakteri eksogen

Faktor predisposisi :
Nutrisi yg buruk, defisiensi zat besi, persalinan lama, rupture
membrane, episiotomi, sc.
Gejala klinis endometritis tampak pd hari ke3 PP disertai dg suhu
yg mencapai 39 C & takikardi, sakit kepala, kadang juga terdpt
uterus yg lembek.
Manajemen : Ibu harus diisolasi
Lanjut……….
 Infeksi alat genital dpt dicegah dg menjaga
kebersihan di daerah vulva, vagina, & perineum.
 Pembalut harus diganti dg teratur & sering,
m’hindari gesekan antara anus & vulva ketika m’
angkat pembalut krn dpt memindahkan
organisme dari anus shg m’kontaminasi vulva &
perineum.
 Lepaskan pembalut dari depan ke belakang.
Infeksi Saluran Kencing
 Infeksi ini dpt terjadi :
 krn < m’jaga kebersihan &
 > sering terjadi jika terdpt retensi urin,
 < intake cairan & latihan.
 Ibu dianjurkan u m’jaga kebersihan vulva,
 tidak menahan kencing,
 minum > banyak, melakukan latihan & m’
hindari konstipasi.
Infeksi Saluran Pernafasan
Atas
 Bidan yg sedang flu berat seharusnya tdk
dekat ibu & bayi atau
 M’gunakan masker jika dekat ibu & bayi
shg tdk terjadi infeksi silang dmk juga dg
anggota keluarga yg sdg sakit
Infeksi Payudara
 Infeksi payudara : mastitis & abses dpt terjadi
krn manajemen laktasi yg tdk benar
 dpt menyebabkan trauma pd puting shg
merpkn tempat masuknya kuman patogen.
 Hal ini dpt di cegah dg manajemen laktasi yg
benar & menyusui bayinya on demand.
7. MENGATASI CEMAS.
1. Peran bidan disini menjelaskan pd ibu &
suaminya ttg bgmn m’ atasi rasa cemas
selama masa nifas :
2. M’perhatikan & memberi ucapan selamat atas
kehadiran bayinya yg dpt m’berikan perasaan
senang pd ibu
3. Dlm memberikan dukungan /support bidan
dpt melibatkan suami, keluarga & teman dlm
merawat bayinya shg akan mengurangi
beban ibu, dimana akan tercipta hubungan
baik ibu & keluarga, ibu dg bidan atau bidan
dg keluarga.
Lanjut…………
4. Bidan dpt m’berikan informasi /konseling
mengenai kebutuhan2 ibu selama periode ini
shg akan membangun kepercayaan diri ibu
dlm peranannya sbg ibu.
5. Mendukung pendidikan kesehatan termasuk
pendidikan dlm perannya sbg orang tua.
6. Membantu dlm hubungan ibu & bayinya serta
penerimaan bayinya dlm keluarga.
Bidan juga dpt berperan sbg teman
bagi ibu & keluarga dlm m’berikan
nasehat :
 Bagi ibu
 Ibu dianjurkan u/ mendidik dirinya.
 Bila ada sejarah depresi dlm keluarga
atau didiri anda sendiri maka anda
beresiko m’ alami depresi setelah
melahirkan.
 Ketahuilah tanda2 Depresi dpt diobati.
Lanjut………..
 Terimalah apa yg anda rasakan.
 Perubahan yg tiba2 atau mood swings
merpkn hal yg normal stlh melahirkan,
dmk Sharon Thomson,Ph.D seorang ahli
Psikologi dijaringan CIGNA Behavioral
Health “ Ijinkan diri anda u/ berbicara
mengenai perasaan2, baik yg positif / yg
negative.
Lanjut………..
 Berterus teranglah. Dr. Thomson m’usulkan “
Mintalah pertolongan sehub dg bayi baru anda,
tidak saja u/ hal-hal yg bersifat fisik tetapi juga
u/ dukungan emosional.
 Katakan “ Saya perlu istirahat. Maukah anda
m’awasi bayiku?’’
 Orang akan mudah menolong bila mereka tahu
apa yg anda butuhkan
Lanjut……….
 Bagi Keluarga
 Jadilah orang yg penuh perhatian “
 Dengarkan perasaan seorang ibu tetapi
jangan m’perbaikinya.
 Katakan padanya anda mencintainya”
kata Dr. Thomson
Lanjut………..
7. Waspadai simptom2 depresi.
Tanyakan pd ibu apa yg ia rasakan serta
apakah ia bisa makan & tidur dg nyaman
8. MENJELASKAN TENTANG
a. GIZI.
 M’ konsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
 Makan dgn diit berimbang u/ m’dptkan
protein, mineral & vitamin yg cukup.
 Minum sedikitnya 3 liter /hari ( anjurkan ibu
u/ minum setiap kali menyusui ).
 Tablet zat besi hrs diminum u/ menambah zat
gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
 Minum kapsul vitamin A ( 200.000 UI ) agar
bisa m’ berikan vitamin A kpd bayi mll ASI
nya.
Lanjut……….
b. KELUARGA BERENCANA.
 Idealnya pasangan hrs menunggu sekurang-
kurangnya 2 tahun sblm ibu hamil kembali.
 Setiap pasangan hrs menentukan sendiri
kapan & bgmn mereka ingin merencanakan
KB.
 petugas kesehatan m’ajarkan kpd mereka ttg
cara m’cegah kehamilan yg tdk diinginkan.
Lanjut……….
 wanita tdk akan m’hasilkan telur (ovulasi)
sblm ia haid selama meneteki (amenore
laktasi).
 metode amenore laktasi /MAL ini dpt
digunakan sblm haid lagi u/ m’cegah
kehamilan baru. Kegagalan dg cara ini 2 %
 P’gunaan kontrasepsi tetap lebih aman  bila
ibu sudah haid lagi.
Lanjut………
Sblm m’gunakan metode KB, bbrp hal hrs
dijelaskan :
 Cara kerja u/ m’cegah kehamilan &
efektivitasnya.
 Kelebihan & kekurangannya.
 Efek samping
 Cara pemakaian
 Kapan dpt digunakan u/ wanita pasca salin yg
menyusui
Lanjut……..
 Jika tlh memilih metode KB ttt, ada
baiknya ibu/pasangan  kunj ulang 2
mgg kmd u/ mengetahui apakah ada yg
ingin ditanyakan & u/ mengetahui
apakah metode tersbt bekerja dg baik
c. TANDA BAHAYA

Peran bidan disini menjelaskan pd ibu & suami ttg


tanda bahaya selama masa nifas :
Tanda2 bahaya masa nifas :
 Lelah dan sulit tidur.
 Adanya tanda2 infeksi puerperalis, seperti
demam.
 Nyeri/panas saat BAK, nyeri abdomen.
 Sembelit, haemoroid.
Lanjut……….
 Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati,
& oedem.
 Lochea berbau busuk & sangat banyak

(lebih dari 2 pembalut dlm 1 jam) dibarengi


dg nyeri abdomen.
 Puting susu pecah & mamae bengkak.

 Sulit menyusui.

 Rabun senja.

* Oedem, sakit, panas pd tungkai


d. HUBUNGAN SEKSUAL
M’jelaskan pd ibu & suami ttg hubungan seks
selama masa nifas :
 Nasihatkan pasangan u/ tdk berhub seksual
sampai luka episiotomi sembuh, & lochea
telah berhenti  biasanya diakhir minggu ke
3
 Bbrp bentuk lubrikan yg larut dlm air, seperti
jeli K-Y sangat diperlukan saat berhub seks u/
mencegah ketdk nyamanan akibat vagina yg
mungkin telah kering
(< hormon)
Lanjut………….
 Mengingatkan ttg pemberian ASI kpd
pasangan, bahwa ibu bisa meneteskan ASI
bersamaan dg orgasme, karena pelepasan
hormon oksitosin.
 Bbrp pasangan menyatakan hal ini sbg suatu
kesenangan & dpt menimbulkan rasa geli, yg
lain memilih ttp mengenakan bra
 Menyusui bayi seblm berhub seks bisa
mencegah menetesnya susu.
Lanjut………..
 Ingatkan pula bahwa ibu bisa m’alami
penurunan keinginan  dlm berhub seksual,
karena terdpt perub hormon, keletihan, ketidak
puasan dg penampilan dirinya, &
ketidaknyamanan yg tdk m’hilang (kdg berhub
dg luka episiotomi)
 Kumpulan gejala ini bisa m’ buat frustasi,
khususnya bagi pasangan & pasangan mungkin
menemukan cara memecahkan masalah
tersebut, serta mendiskusikannya scr terbuka.
Lanjut……….
 U/ m’cegah kehamilan yg tdk direncanakan,
nasehatkan pasangan u/ pakai kontrasepsi
ketika mulai kembali aktivitas seksual,
meskipun siklus haid ibu blm kembali.
 Secara fisik aman u/ memulai hub seks
antara suami istri begitu darah merah
berhenti & ibu dpt memasukkan satu atau
dua jarinya ke dlm vagina tanpa rasa nyeri.
Lanjut……..
 Begitu drh merah berhenti & ibu tdk merasa
nyeri, aman u/ memulai hub suami istri
kapan saja ibu siap.
 Banyak budaya yg m’punyai tradisi menunda
hub suami istri sampai masa waktu ttt, misal
setlh 40 hari / 6 mgg persal. Keputusan
bergantung pd pasangan yg bersangkutan.
e. SENAM NIFAS.
Peran bidan m’jelaskan :
 Ibu dianjurkan u/mulai suatu latihan yg seder
hana di rumah sakit, & melanjutkan latihan di
rumah.
 Latihan menolong dlm me ↑ tonus otot, me Θ
BB pasca partum, & m’bantu mencegah
konstipasi.
 Bbrp institusi mempunyai brosur ttg latihan
yg ssi. M’perkenalkan bbrp latihan yg umum
digunakan.
Berbagai faktor yg menentukan
kesiapan ibu u/ memulai senam PP :
 Tkt kesegaran tubuhnya seblm kelahiran bayi.
 Apakah ibu m’alami persalinan lama dan sulit
atau tidak.
 Apakah bayinya mudah dilayani atau rewel dlm
meminta asuhan.
 Penyesuaian postpartum yg sulit o/ krn sesuatu
sebab.
Latihan yg paling penting u/
dilakukan :
 Bbrp minggu pertama setlh melahirkan a/
beristirahat & mengenal bayinya.
 Relaksasi & tidur a/ sangat penting.
Semua wanita akan sembuh dari
persalinannya perlu waktu yg ber-beda2,
ingatkan ibu agar bersikap ramah terhdp
dirinya sendiri.
Lanjut………
 Lakukan senam nifas 2 X pd awalnya, &
semakin sering ssi dg kondisi,
dimungkinkan menjadi 5X.
 Beritahu ibu bisa m’ulangi urutannya dlm
urutan yg terbalik.
Fase Pertama :
Hari-hari pertama postpartum
* Senam Kegel.
 Pengencangan abdomen pd
penghembusan nafas.
• Memiringkan panggul.
• Lingkaran pergelangan kaki.
Fase Kedua :
Tambah senam ini bila terasa nyaman
(hari 2-7)
* Bahu berputar & lengan terentang.
 Merentang
 Meluncurkan kaki.
Fase Ketiga :
Tambah latihan berikut ini bila sudah terasa
nyaman (setelah minggu pertama).
 Melengkungkan badan.
 Melengkungkan bentuk diagonal.
f. PERAWATAN PERINEUM
 Anjurkan ibu agar tdk m’gunakan tampon
pascapartum  risiko infeksi.
 Pembalut perineum digunakan dg dilengkapi
pengikat yg cukup bersih (pembalut yg dpt
menyerap  berpenampung yg diletakkan pd
celana umunya darah dpt keluar > banyak
saat ibu berjalan & dpt menyebabkan
kontaminasi dari daerah anus ke area
episiotomi & vagina yg terbuka).
Lanjut………..
 Banyak ibu muda yg tdk pernah m’punyai
pengalaman mengenakan sabuk
pelindung ini  perlu bantuan, saat
pertama kali mengenakan (bbrp institusi
bahkan m’gunakan celana berlubang
sempit yg menjaga pembalut tetap di
tempatnya)
Lanjut……….
 Jelaskan perkemb perubahan lochea dr rubra
ke serosa hingga berubah ke lochea alba.
 Anjurkan ibu u/menyimpan & melaporkan
bekuan darah yg berlebihan serta pembalut
yg terpenuhi o/ darah yg banyak.
 Ibu juga hrs melaporkan bila ada kegagalan
perub lochea dari rubra ke serosa, atau
kembali dari serosa ke rubra
Lanjut………
 Ajari ibu cara m’ganti pembalut setiap kali
berkemih /defekasi, dan setelah mandi
pancuran /berendam duduk.
 Ibu dpt m’gunakan kompres es dg sarung
tangan /dg m’gunakan bungkus es
u/mencegah edema.
 Ajari ibu u/ m’gunakan botol yg diisi dg air
hangat /sebuah surgigator setelah setiap
berkemih u/ mencuci perineum, &
meningkatkan penyembuhan.
Lanjut…………
 Ajari pentingnya mengelap dari arah depan
(meatus urinariun) ke arah belakang (daerah
anus) u/ m’cegah kontaminasi daerah
episiotomi yg berasal dari anus.
 Ajari langkah2 u/ m’berikan rasa nyaman pd
area hemoroid.
 Jelaskan pentingnya mengosongkan KK ,
bantu ibu yg m’alami kesulitan dg
m’perhatikan privasi, sarankan u/
menyiramkan air hangat di atas perineum
Lanjut…………
 anjurkan u/ ambulasi serta menguraikan
teknik visualisasi.
 Identifikasi gejala ISK; jelaskan pentingnya
asupan cairan yg adekuat (minimal 2000
ml) /hari.
g. PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI.
Terdiri dr upaya menjaga kebersihan bayi,
 menyusui, perawatan tali pusat & pemberian
imunisasi.
 Tindakan kita sbg tenaga kesehatan a/
memberi penjelasan, m’anjurkan ibu :

Menjaga kebersihan bayi.


1. Memandikan bayi.
 beri penjelasan & peragakan bgmn cara
memandikan bayi.
Lanjut………..
 Tujuan memandikan bayi a/ untuk menjaga
kebersihan, memberikan rasa segar &
memberikan rangsangan pd kulit.
 Yg harus diperhatikan saat memandikan bayi :
 Mencegah kedinginan.

 Mencegah masuknya air ke dlm mulut,

hidung dan telinga.


 Memperhatikan adanya lecet pd pantat,

lipatan2 kulit (ketiak bayi, lipat paha &


punggung bayi).
Lanjut……….
 Perlengkapan yg dibutuhkan saat memandikan
bayi.
 Ember sedang berisi air hangat kuku.

 Sabun bayi pd tempatnya.

 Handuk dan waslap.

 Pakaian bayi lengkap.


Lanjut………
2. Memberi pakaian pada bayi.
 Bahan pakaian yg digunakan o/ bayi
hendaknya yg lembut & mdh menyerap
keringat.

3. Personal Hygiene pada bayi.


 Setiap kali buang air kecil & besar, bersihkan
bagian perinealnya dg air & sabun,
 serta keringkan dg baik, kotoran bayi dpt
menyebabkan infeksi shg harus dibersihkan.
Menyusui.
 anjurkan ibu u/ menyusui bayi sesering
mungkin ssi dg keinginan bayi & kebutuhan
ibu.
 Biasanya bayi baru meminta minum atau
lapar setiap 2-3 jam.
 Pastikan bayi menyusu paling tidak setiap 4
jam.
 Berikan ASI saja, jangan diberi susu formula,
air gula atau makanan lain membuat
hisapan bayi melemah yg akan m’akibatkan
produksi ASI berkurang.
Lanjut……….
 Makanan dpt menimbulkan alergi & ggn
pencernaan.
 Berikan ASI saja s d by umur 4-6 bulan.
 ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, yg
memberikan kalori & gizi yg diperlukan bayi
u/ 4 bln I shg bayi mendptkan kenaikan BB
scr normal, karena semua gizi didpt ssi dgn
kebutuhan bayi. Mudah untuk dicerna,
Memberikan perlindungan dari infeksi. Juga
segar, bersih & siap diminum.
Perawatan tali pusat.
 Sampai tali pusat kering & lepas, di daerah
ini dpt terjadi infeksi shg hrs dijaga agar
bersih & kering.
 Cuci tangan dg air bersih & sabun
 Cuci sekitar tali pusat setiap hari dg sabun &
air, bilas & keringkan betul2
 Pertahankan sisa tl pst dlm keadaan terbuka
 agar terkena udara & tutup dg kain kasa
steril/ DTT
 Lipat popok dibwh sisa tl pst
Lanjut……….
 Beritahu ibu u/ lapor ke bidan bila tali pusat
berbau, ada kemerahan di sekitarnya
/mengeluarkan cairan.
 Jika tl pst terkena tinja/ kotoran cuci dg sabun
& air bersih  keringkan
 Baringkan bayi ke samping /terlentang (jangan
pakai bantal).
Imunisasi.
 bulan pertama  imunisasi BCG u/mencegah
pentakit Tuberkulosa,
 vaksin polio secara oral dan vaksin hepatitis
B. Karena imunisasi penting u/perlindungan
bayi terhdp infeksi /penyakit.
 Bayi memerlukan imunisasi sepanjang
kehidupan. Imunisasi berikutnya akan
diberikan dg tenggang waktu 1 bulan.
Lanjut………..
 Jangan lupa membawa bayi ke klinik u/
mendapatkan suntikan yg penting ini.
 Menjelaskan pd ibu bahwa > banyak resiko
bila tidak di imunisasi dibanding yg
ditimbulkan o/ imunisasi.
8. MEMBANTU IBU MENYUSUI

Posisi ibu & bayi yg benar saat menyusui


 Berbaring miring. Ini possisi yg amat baik u/
pemberian ASI pertama kali /bila ibu merasa
lelah /merasakan nyeri.
 Duduk. Penting u/m’berikan topangan
/sandaran pd punggung ibu, dlm posisi tegak
lurus (90 derajat ) terhdp pangkuannya.
Ini mungkin dpt dilakukan dg duduk bersila
diatas tempat tidur /dilantai, atau duduk
dikursi.
Lanjut………..
 Baik berbaring miring /duduk (dg punggung &
kaki ditopang) akan m’bantu bentuk payudara
& memberikan ruang u/ m’gerakkan bayinya ke
posisi yg baik
 Badan bayi harus dihadapkan kearah badan ibu
& mulut dihadapkan putting susu ibunya. Leher
bayi hrs sedkt ditengadahkan.
Lanjut……..
 Bayi sebaiknya ditopang pd bahu shg posisi
kepala yg agak tengadah dpt dipertahankan.
 Kepala dpt ditopang dg jari2 tangan yg
terlentang/ pd lekukan siku ibu. Mungkin akan
membantu dg m’bungkus bayi shg tangannya
berada disisi badan.
 Bila mulut bayi disentuh dg lembut ke putting
susu ibu, ia akan m’buka mulutnya lebar2
(reflek rooting).
Lanjut…….
 Para ibu mungkin akan melihat kegunaan
peragaan menyentuh bibir atas pd putting susu
ibu.
 Saat mulut bayi membuka, gerakkan dg cepat
ke mulut ibu.
 posisikan bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dr
pangkal putting susu.
 Bayi hrs mengulum sebag besar areole didlm
mulutnya, bukan hanya puting susu saja.
Lanjut……….
 Hal ini memungkinkan bayi menarik sebag dari
jaringan payudara masuk kedlm mulutnya dg
lidah & rahang bawah.
 Bila diposisikan dg benar, bayi akan m’bentuk
suatu pentil dr jaringan payudara & putting
susu, sinus laktiferus sekarang berada didlm
rongga mulut bayi.
Lanjut……….
 Puting susu akan masuk sampai sejauh langit2
lunak (velum palatinum) dan bersentuhan dg
langit2 tersbt. Sentuhan ini akan merangsang
reflek penghisapan.
 Rahang bawah bayi menutup pada jaringan
payudara  p’hisapan akan terjadi & putting
susu ditangkap dg baik dlm rongga mulit,
sementara lidah m’berikan penekanan yg ber-
ulang2 scr teratur shg ASi akan keluar dari
duktus laktiferus.
Tanda2 bahwa bayi telah berada dlm
posisi yg baik.
 Seluruh tubuhnya berdekatan & terarah pd ibu
 Mulut & dagu berdekatan dg payudara
 Areola tdk akan bisa terlihat dg jelas
 Anda dpt melihat bayi, melakukan hisapan
lamban, dalam dan menelan ASInya .
 Bayi terlihat tenang & senang
 Ibu tdk merasakan adanya nyeri pd puting susu
Perawatan bayi :
1. Bayi hrs ditempatkan dekat ibu di kamar yg
sama (rawat gabung, rooming-in).
 Dg dmk ibu dpt dg mdh menyusui bayinya bila
lapar.
 Ibu hrs belajar mengenali tanda2 yg
menunjukkan bahwa bayinya lapar.
 Bila ibu terpisah tempatnya dari bayi ia akan
lebih lama belajar mengenali tanda2 tersebut.
Lanjut………
2. M’beri ASI pd bayi sesering mungkin
 BBL minum ASI tiap 2-3 jam/10-12 X /24 jam.

 Bila bayi tdk minta ASI, anjurkan ibu u/

m’berikan ASI nya min. tiap 4 jam.


 Selama 2 hari pertama ssdh lahir, bbrp bayi

tidur panjang selama 6-8 jam. U/ m’berikan ASI


pd bayi setiap atau sesudah 4 jam 
bangunkan by selama siklus tidurnya.
* Pada hari ke 3 setlh lahir, sebag besar bayi
menyusu tiap 2-3 jam.
Lanjut………
3. Hanya berikan kolostrum & ASI saja

 Makanan lain termasuk air dpt m’buat bayi


sakit & me ↓ persediaan ASI ibunya 
produksi ASI tergantung pd seberapa banyak
ASI nya dihisap o/ bayi.
 Bila minuman lain /air diberikan, bayi tidak
akan merasa lapar, shg ia tidak akan m’ hisap.
Lanjut……
4. Hindari susu botol dan “dot empeng”
 Susu botol & kempengan m’buat bayi bingung
& dpt menolak pentil ibunya /tdk m’hisap dg
baik.
 Mekanisme m’hisap botol /kempengan berbeda
dr mekanisme m’hisap puting susu pd payudara
ibu.
 Ini akan membingungkan bayi.

 Bila bayi diberi susu botol /kempengan 


susah belajar m’hisap ASI ibunya.
9. MEMFASILITASI MENJADI ORANG
TUA
 Menciptakan suatu perubahan periode &
ketidakstabilan u/ semua (laki2 & wanita) yg
memutuskan u/ memiliki anak.
 Wanita : Pengalaman melahirkan m’berikan
kontribusi yg besar dlm pembentukkan image
diri sbg seorang ibu.
 Masa peralihan : Sbg jalan atau proses waktu
yg melibatkan perkembangan gerakan dari
kondisis/tempat yg berbeda.
Schumacher & Meleis, 1994 
Peralihan memerlukan perub besar :

 Perubahan identitas
 Peran
 Hubungan
 Kemampuan
 Contoh perilaku
6 Kondisi yg m’pengaruhi
pengalaman pd masa peralihan
 Pemahaman
 Harapan
 Tingkat pengetahuan
 Limgkungan
 Tingkat perencanaan
 Kondisi fisik dan emosional yg baik
PROSES MENJADI ORANG TUA.
 SANK (1991)  “ Proses pencapaian peran &
perubahan peran yg dimulai selama masa
kehamilan”
Dua komponen proses menjadi orang tua :
 Keterampilan & pengetahuan
 Nilai/ sikap & kenyamanan  Tumbuh
kembang bayi
Keterampilan & Pengetahuan

M’cakup pengetahuan & keterampilan dlm


melakukan perawatan anak :
 menyusui,

 menggendong,

 mengenakan pakaian,

 memandikan bayi

 menjaga bayi terhindar dari hal2 yg

membahayakan.
Nilai dan kenyamananan
 Komponen psikologis, pengalaman awal
orang tua dg cinta kasih penerimaan
figur sbg orang tua  memiliki rasa
kepercayaan diri serta perhatian terhdp
perkembangan anak.
 Nilai & kenyamanan ini m’cakup sikap
thdp kelembutan & m’berikan perhatian
thdp kebutuhan bayi .
KONTAK BAYI / NEONATUS dg IBU /
ORANG TUA
Klauss dan Kennel batasan Attachment & Bonding
 Kontak ibu & bayi segera stlh lahir penting, terjadi
kontak (fisik & psikologis) antara ibu & bayi modal
awal u/ terbinanya hub kasih sayang antara orang tua
/ibu dan anak.
 Attachment : Proses p’gabungan berdasarkan cinta &
penerimaan yg tulus dari orang tua thdp anaknya dlm
m’berikan dukungan asuhan /perawatannya.
 Bonding : Masa sensitif pd menit pertama & bbrp
jam setelah kelahiran dimana kontak ibu & bayi 
dasar interaksi scr terus menerus,ini akan
menentukan tumbuh kembang anak  menjadi
optimal
Walker (1992) :
M’identifikasi 2 kunci /komponen definisi
ttg sentuhan :
1. Kasih sayang yg mengikat
2. Kekhususan & sesuatu yg abadi dr
keterkaitan
Nilai-nilai u/ memulai sentuhan
 Kesehatan, emosi orang tua

 Sistem bantuan sosial, mencakup pasangan,


teman & keluarga
 Tingkat kemampuan berkomunikasi &
kemampuan m’berikan peralihan
 Kedekatan orang tua & bayi

 Orang tua & bayi sehat


Perilaku ORTU yg m’pengaruhi adanya
ikatan kasih sayang

Perilaku memfasilitasi
 Menatap, mencari ciri khas anak
 Kontak mata
 Memberikan perhatian
 Menganggap anak sbg individu yg unik
 Menggangap anak sbg anggota klg
Lanjut………..
 Memberikan senyuman
 Berbicara/ bernyanyi
 Menunjukkan kebanggaan pd anak
 Mengajak anak pd acara2 klg
 Memahami perilaku anak & memenuhi
kebutuhan anak
 Bereaksi positif terhadap perilaku anak
Lanjut……….
Perilaku penghambat
 Menjauh dr anak, tdk m’perdulikan kehadiran

nya, m’hindar, menolak u/ menyentuh anak.


 Tdk menempatkan anak sbg anggota keluarga

yg lain, tdk memberikan nama


 M’anggap anak sbg sesuatu yg tdk disukai

 Tidak m’genggam jarinya

 Ter-buru2 dlm menyusui

 Menunjukkan kekecewaan pd anak, tidak

berusaha u/memenuhi kebutuhannya


Kontak Orang Tua Bayi
Kontak awal :
 Penting dlm mengembangkan hubungan

kelak.
 Lebih awal kontak yg dekat dpt m’fasilitasi

proses kasih sayang antara ORTU & anak.


 Memperluas Hubungan

fasilitas Rooming-In
 Komunikasi Antara Orang Tua dan Bayi
Lanjut……..
Menyentuh :
 Mensusui, memeluk & membuai, mengusap

tubuh dg lembut.
Kontak mata :
 dilakukan terus-menerus, face to face posisi wajah ibu
& bayi sejajar 8 inch,
 Di Amerika kontak mata memilki efek memperata dlm
perkembangan dari hubungan kepercayaan dan faktor
penting dalam hub. manusia dgn segala usia.
Lanjut……….
Suara
 Bentuk respon bayi thdp suara yg didengarnya.

Bau
 Ciri khas bau bayi dan ibunya.

Penyerapan
 Umpan balik yg positif antara ORTU & bayi u/
komunikasi
Bioritmik
Timbal-Balik dan Sinkronisasi
 Tanggung Jawab &Tugas Orang Tua Pada Anak

 Menjadi rekan pd anak

 Merawat anak

 Memberikan perhatian
Pertahanan Diri Thdp stress pd
masa Post Partum
 Perasaan sedih
 Istirahat cukup
 Teknik relaksasi
 Lakukan hal yg menyenangkan
 Berbicara pd pasangan
 Teknik menyusui
Pertahanan Diri Thdp stress pd
masa Post Partum
 Perasaan sedih
 Istirahat cukup
 Teknik relaksasi
 Lakukan hal yg menyenangkan
 Berbicara pd pasangan
 Teknik menyusui
Post Partum Blues
 Masa Post Partum
 Hari pertama/kedua setelah kelahiran bayi.
 Kegembiraan yg luar biasa dan perasaan lebih
baik & sering diikuti rasa sedih 75%-80%
 Post Partum blues (10-15 hari)
 Kesedihan emosi, labil, lebih mudah menangis,
gelisah, lelah susah tidur, pusing, gelisah, sedih
dan marah
Depresi Post Partum(Wood et al,
1997)
 Persaan gagal, bersalah pada saat melahirklan,
kesepian & rendahnya status sosial.
 Ibu mengalami “ Good Day dan Bad Day”
 Tidur terganggu
 Nafsu makan berubah-ubah
 Waktu & intensitas me ↑ dr stress, cepat marah
 Ke-tidakseimbangan antara rasa lelah &
kelelahan
 Penarikan diri, Interaksi yg salah
Penyesuaian Diri ORTU
 Ayah m’ alami proses 3 tahapan :
 Tahap I Harapan
 Tahap II Kenyataan
 Tahap III Peralihan menjadi Ka Keluarga
Hubungan Ayah - Bayi
 Ungkapan yg digunakan u/ penyerapan,
kesenangan & ketertarikkan ayah thdp
bayinya (keterikatan).
 Ciri-Ciri : M’berikan Rangsangan dg
sentuhan & kontak mata, berkomunikasi,
dan ciri2 yg sama dg dirinya, menegaskan
bahwa itu bayinya
Pengaruh Peran Ayah
 Bertambah tanggung jawab ( Prenatal &
Postpartum)
Penyesuaian diri antara ORTU dg Bayi
 Modulasi Irama

 Modifikasi tingkah laku yg berhub dg

sosial
 Orang tua & bayi sebagai respon
Faktor2 yg mempengaruhi
Respon ORTU
1. Umur : Ibu muda, Ayah Muda
 Ibu Usia lebih dari 35 th
 Ayah usia lebih dari 35 tahun
2. Dukungan Sosial
3. Budaya
PERSIAPAN PASIEN PULANG
M’ajari Ibu Tanda2 Bahaya.
 Ajarkan ibu jika melihat hal2 berikut ini
 perlu menemui seorang bidan dg
segera :
 Perdarahan hebat atau peningkatan
perdarahan secara tiba-tiba (melebihi haid
biasa atau jika perdarahan tersebut
membasahi lebih dari 2 pembalut dlm
waktu ½ jam)
Lanjut……….
 Pengeluaran cairan vaginal dg bau busuk
yg keras
 Rasa nyeri di perut bagian bawah /
punggung
 Sakit kepala yg terus menerus, nyeri
epigastric atau masalah penglihatan
 Pembengkakan pd wajah & tangan
 Demam, muntah, rasa sakit sewaktu
buang air seni atau merasa tidak enak
badan
Lanjut……….
 Payudara yg memerah, panas /atau sakit
 Kehilangan selera makan u/ waktu yg

berkepanjangan
 Rasa sakit, warna merah, kelembutan

/atau pembengkakan pada kaki


 Merasa sedih atau merasa tidak mampu

mengurus diri sendiri & bayinya


 Merasa sangat letih atau nafas terengah-

engah
M’ajari ibu proses fisiologis masa
pascasalin & perilaku yg baik pd
kondisi tsb :
1. Pengeluaran Lochea
 Stlh bersalin rahim berusaha memulihkan
keadaannya sendiri dgn cara m’bersihkan lapisan
bag luar & m’bangun kembali lapisan baru dr dlm.
 Ketika ia menguras lapisan lama maka kotoran tsb
akan keluar melalui vagina seperti saat datang
bulan.
 Warna dan konsistensinya akan berubah seiring
waktu. Jelaskan ttg jumlah & konsistensi yg normal
dari lochea. Ajarkan ibu sangatlah penting menjaga
kebersihan, mengganti pembalut scr teratur &
menjaga vagina tetap kering & bersih
2. Nyeri setelah kelahiran / fundus
 Mules terjadi krn rahim berkontraksi agar ia
bisa kembali spt keadaan sblm hamil. Selain
itu dipengaruhi o/ pemberian obat2an &
proses menyusui.
Ada bbrp hal yg bisa ibu lakukan u/ m’atasi rasa
nyeri :
 Cegah agar kandung kemih tidak penuh
 Berbaring tengkurap dgn sebuah bantal di
bawah perut anda.
Lanjut…
 Cobalah mandi, duduk, ber-jalan2
/meng- ubah2 posisi
 Makan sedikit paracetamol satu jam sblm
anda memberikan ASI pd bayi anda
 Pastikan ibu mengerti bahwa kontraksi ini
sangat penting u/ mengendalikan
perdarahan
3. Perineum
 Vagina & vulva akan sedikit memerah, bengkak, lecet,
nyeri, mungkin juga terluka. Selain itu terasa lebih
lembut. Biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu.
 Bbrp hal utk mengurangi rasa nyeri :
 Letakkan bbrp potong es dlm kantung plastik,
bungkus dg kain bersih lalu letakkan di daerah
genital u/ mengurangi pembengkakan, menganestesi
daerah tsb. Lakukan 2-3 x/hr selama 20 menit
 Duduklah dalam air hangat atau dingin setinggi 4-6
inchi yg anda taruh dlm bak mandi. Lakukan 2-3 x/hr
selama 20 menit. Perhatikan kebersihan bak mandi.
 Lakukan kegel exercises.

Anda mungkin juga menyukai