Mencuci tangan
Melepaskan baju ibu bagian atas
Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal atau bisa juga dengan posisi duduk
Memasang handuk
Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan,
dengan ibu jari menunjuk ke depan
Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-
kecil dengan kedua ibu jarinya
Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang ke arah bawah, dari leher ke arah
tulang belikat, selama 2-3 menit
Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.
Sectio caesaria
suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).
Etiologi
Riwayat SC
Uterus yang memiliki jaringan parut dianggap sebagai kontraindikasi untuk
melahirkan karena dikhawatirkan akan terjadi rupture uteri.
Indikasi Ibu :
Panggul sempit
Plassenta praevia
Disproporsi janin panggul
Rupture uteri membakat
Indikasi Janin
Kelainan Letak
Gawat Janin
Indikasi Kontra(relative)
TUJUAN SC
Tujuan melakukan sectio caesarea (SC) adalah untuk
mempersingkat lamanya perdarahan dan mencegah terjadinya
robekan serviks dan segmen bawah rahim. Sectio caesarea
dilakukan pada plasenta previa totalis dan plasenta previa lainnya
jika perdarahan hebat. Selain dapat mengurangi kematian bayi pada
plasenta previa, sectio caesarea juga dilakukan untuk kepentingan
ibu, sehingga sectio caesarea dilakukan pada placenta previa
walaupun anak sudah mati.
KOMPLIKASI
Infeksi Puerperalis
Komplikasi ini bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa
nifas atau dapat juga bersifat berat, misalnya peritonitis, sepsis dan lain-lain.
Perdarahan
Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang arteria uterina ikut
terbuka atau karena atonia uteri
FISIOLOGI LAKTASI
Pada masa laktasi terdapat refleks pada ibu dan refleks pada bayi. Refleks yang
terjadi pada ibu adalah:
a. Refleks prolaktin
b. Refleks oksitosin (let down reflex)
HASIL ANALISIS JURNAL
OUTCOME
NO POPULASI INTERVENSI KOMPRASI
1 36 orang ibu nifas dengan post SC Dilakukan kurang dari 24 jam Dilakukan pencatatan pengeluaran Didapatkan data keluarnya kolostrum
kolostrum setiap jam dengan untuk klien yang mendapat perlakuan
Frekuensi 3x memencet pijat oksitoksin adalah 8,39 jam
(pada waktu 6 jam, 10 jam, 24 jam post sedangkan klien dengan mobilisasi
SC) Dengan 18 klien dilakukan pijat dini adalah 24,72 jam
oksitoksin dan 18 klien dilakukan
mobilisasi dini
2 1 ibu post SC Dilakukan dalam 3 hari Dilakuakn pencatatan pengeluaran Didapatkan data keluarnya kolostrum
Dengan frekuensi 2x/hari kolostrum setelah pemijatan klien dengan perlakuan pijat
(mandi pagi dan sore) oksitoksin oksitoksin. Saat hari pertama klien
tidak bisa mengeluarkan ASI , untuk
evaluasi hari terakhir ASI dapat
keluar dengan beberapa kali
memencet
Faktor Pendukung
a. Pasien dan keluarga pasien kooperatif
b.Keluarga termotivasi untuk memberi ASI ekslusif
c. Jadwal rutin untuk pijat oksitoksin
Faktor Penghambat
a. Klien memiliki nyeri karena post caesaria
b.Klien sulit mobilisasi dini pada hari pertama
Kesimpulan
Oksitosin merupakan suatu hormon yang dapat memperbanyak masuknya
ion kalsium kedalam intrasel. Keluarnya hormon oksitosin akan
memperkuat ikatan aktin dan myosin sehingga kontraksi uterus semakin
kuat dan proses involusi uterus semakin bagus. Oksitosin yang dihasilkan
dari hiposis posterior pada nucleus paraventrikel dan nucleus supra optic.
Saraf ini berjalan menuju neuro hipofise melalui tangkai hipofisis, dimana
bagian akhir dari tangkai ini merupakan suatu bulatan yang mengandung
banyak granula sekretrotik dan berada pada permukaan hipofise posterior
dan bila ada rangsangan akan mensekresikan oksitosin.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
(Maternity Nursing) Edisi 4, Maria A Wijayarti dan Peter Anugerah (penterjemah). 2015.
Jakarta: EGC
Cuningham. 2016. Obsietri Williams. Edisi 21.Volume 1. Jakarta: EGC.
Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC
Mardiyaningsih, E.at al, (2007), Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin
Terhadap Produksi ASI, FIK Universitas Indonesia, Jakarta
Suhermi, Dkk. 2018 . Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta: Fitramaya.
Pillitery. 2013. Maternal and Child Health Nursing. Buku I. Fourth Edition. Philadelphia:
Lippincott