PERANCANGAN
ARSITEKTUR 3
(RUANG PAMER)
Sekarang
menjadi Masa pemerintahan
Hindia – Belanda
Sekarang
membangun gedung menjadi
baru, Koningsplein
West (Jln Merdeka
Barat)
Gedung Sekretarian Negara Societeit De Harmonie Batavia
Area tanah meliputi Reschst Republik Indonesia. (1811- 1816)
Hogenschool (Juni, 2015)
APA ITU ARSITEKTUR NEO-KLASIK ?
Latar Belakang
Diantara tahun 1900 dan 1904 keduanya mengambil gaya yang semakin
sederhana dan dalam 2 atau 3 tahun sudah merubah cara ukiran berbentuk tanam-
tanaman dan melengkung menjadi sesuatu bentuk yang resmi dan geometris. Dan
hasilnya dikembangkan pada preseden bersejarah. Behrens bersikeras sengaja untuk Neo-classicism. Part of the site of the WORLD’S Columbian
menggunakan arsitektur klasik, serta sistem proposional yang kuat. Exposition, Chicago (general plan by D. H. Burnham;
1893
Di Inggris perubahan bentuk bangunan kurang langsung ditanggapi. Reaksinya
terhadap kebebasan dalam imajinasi seni dan kerajinan kembali ke ‘vernakular’ atau
yang sering diidentifikasi dengan bangunan domestik pada abad-18. Pada waktu
yang sama, bangunan umum kembali sadar untuk mengerjakan ulang tema-tema
tertentu pada abad ke-18, pada skala yang besar dan sering kali dengan area
yang besar dari artikulasi jendela-dinding antara dasar dan atap yang klasik.
Contoh bangunan ialah Treasury Building, Washingtong D.C.
Para perancang di era ini membuat karakter arsitektur neo-klasik:
• Simetris (pintu, jendela, denah dan fasad bangunan)
• Ukiran floral, human sculptures and animals.
• Skala besar, dengan mementingkan kolom-kolom
• Use of orders
• Tringular pediment
• Proporsi Neo-classicism. Exhibitoon pavilion of the
• Pengulangan pada elemen-elemen jendela Delmenhorster Linoleum Factory, Dresden
• Beracuan pada arsitektur klasik (1906) by Peter Behrens
Dalam Perkembangan Abad Yunani
Awalnya digunakan sebagai pelayanan terhadap aspek agama. Arsitek Yunani dipanggil
untuk menyelesaikan bentuk apa yang tepat untuk sebuah kuil. Hasil dari akumulasi, memutuskan
terdapatnya a codification of the Orders. Terdiri dari Doric Order, Ionik Order, dan Corinthian
Order.
Kolom Doric merupakan pengembangan pertama di abad Yunani dan digunakan untuk kuil
besar, Kolom Ionik yang sederhana digunakan untuk kuil yang lebih kecil dan bagian dalam
bangunan, dan Kolom Corinthian seperti jenis lain dari Capital pada Kolom Ionik.
Treasury Building (Washington,
D.C.)
GAYA ARSITEKTUR
Neo-Klasikal
ARSITEK:
Robert Mills 1836 – 1842 (East Wing and Central) Plan of Treasury Building, Washitong D.
Ammi B. Young dan Alexander H. Bowman 1855 – 1861 (South Wing) C.
Isaiah Rogers 1862 – 1864 (West Wing)
Alfred B. Mullet 1867 - 1869 (North Wing)
LOKASI
Pennsylvania Avenue, NW Washington, D. C.
Fungsi Bangunan
◊ Memproduksi semua mata uang dan prangko dari AS
◊ Mengumpulkan pajak, bea dan uang yang dibayarkan ke AS
◊ Membayar tagihan dari luar AS
◊ Mengelola keuangan federal
◊ Mengelola rekening pemerintah danhutang AS
◊ Menegakkan hukum keuangan dan pajak federal.
Treasury Building Washitong D. C. in 2015
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
Abecus
Ciri – ciri arsitektur Neoklasik:
GAYA Echinus
ARSITEKTUR • Garis-garis bersih, elegen, penampilan yang
1 GEDUNG rapi Shaft
LAMA
• Simetris (Fasad, denah, pintu dan jendela)
Capital (Kepala)
• Kolom-kolom berdiri bebas sampai atap • Abacus (atas) berbentuk kotak
bangunan. • Echinus (tengah) berbentuk cembung
• Necking (leher) polos
• Pedimen segitiga • Echinus (tengah) berbentuk cembung
• Garis atap datar dan horizontal
Shaft (Badan)
• Bentuk mengecil di atas (tapered)
Kolom pada Museum gajah mempunyai alas tiang • Ada sedikit kurvatur (Entasis)
• Memiliki 20 buah alur
dan entablatur ( tiga bagian pada pediment),
terlihat pada fasad yang membuat garis vertikal
dari dasar ke cornice yang bertumpu sebagai
bidang horizontal klasik.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
Pada bangunan
baru
Museum Nasional, bentuk
bangunan Bentuk keseluruah
Bentuk denah dari gedung dengan gedung lama
mengikuti dan gedung baru linear
Museum Nasional lama
bentukan yaitu linear karena penataan
bangunan yang serangkaian
eksisting berupa persegi memanipulasi
yang mengulang dan
2 BENTUK untuk menutup sebagian
panjang dan simetris, hal ruangan.
diatur oleh sebuah
elemen nyata yang
ini sesuai dengan konsep terpisah oleh
awalnya yang berusaha “skywalk”
tampil selaras
dengan
bangunan eksisting.
Pada bangunan
Bentuk dan ruang dapat Gedung Arca baru,
dilihat dari menyatukan ruang
perspektif interiornya dengan
Gubahan massa. ruang luar privat B
Bentuk massa dan ruang dari sebuah tapak
BENT yang
UK dinilai pada skala yang terdpat dinding.
3 A
Dapat dilihat bahwa
DAN berbeda,
RUAN dengan bangunan gedung
G lama mengelilingi dan
memperhatikan membungkus halaman
sebuah di dalam volumenya –
bangunan sebuah skema itrovert.
dengan
dampak pada
ruang
sekitarnya.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
Sebuah
elemen
linear
yang
vertikal,
seperti
kolom
akan
ELEMEN –
ELEMEN menghasilkan
4 LINEAR sebuah titiik di
YANG
VERTIK atas
AL
bidang
dasar
dan
membuatnya
terlihat ada di Serangkaian kolom yang mirip antar satu dengan yang lain
pada jarak yang teratur membuat suatu rangkaian kolom.
dalam ruangan.
Barisan kolom yang teratur pada Entrance-hall menegaskan
volume didalamnya, menandai batasan zona-zona di dalam
area tersebut dan menicptakan sebuah irama dan skala yang
terukur dan membuat dimensi spasial dapat dirasakan.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
GEDUNG LAMA GEDUNG LAMA
Bukaan-bukaan
pada
elemen pendefinisi ruang.
Seperti pintu sebagai akses Pedimen lantai dua terdapat
pola pergerakan dan bukaan yang berkelompok yang
kegunaan didalamnya. Jendela menjadi komposisi menyatu yang
menciptakan pergerakan visual
digunakan untuk cahaya disepanjang permukaan bidangnya.
menerangi
permukaan ruangan ataupaun
pandangan keluar, hubungan
visual antara ruang
berdekatan.
Fungsi “Gedung Lama” pada tahun 1972 GROUND PLAN OF THE MUSEUM
berfungsi sebagai: 1972 Fungsi “Gedung Lama” yang sekarang dibagi
1. Entrance-hall menjadi 6 bagian wilayah koleksi:
2. Ticket box 1. Sejarah
3. Koleksi sejarah 2. Tekstil
4. Ruang pameran 3. Keramik
5. Koleksi mata uang 4. Etnografi
5. Prasejarah
Perpustakaan: 6. Arkeologi
6. Layanan pinjaman
7. Ruang baca
8. Ruang administrasi perpustakaan
9. Kantor perpustakaan
10. Gudang buku
11. Penjilidan
HALL ANTARA GEDUNG LAMA DAN
Koleksi Arkeologi: RUANG KOLEKSI ARKEOLOGI GEDUNG ARCHA
12. Rotunda
7 FUNGSI 13. Ruang pengadilan
RUANG 14. Ruang hartakarun (Lantai atas)
15. Koleksi perunggu (Lantai atas)
16. Ruang audio visual
RUANG KOLEKSI KERAMIK
Koleksi Etnografis: 4
17. Jawa dan Sumatra
18. Koleksi pahatan kayu 5 6
3
19. Bali, Kalimantan dan Sulawesi
21
20. Irian Barat, Maluku dan Nusa
Tenggara
21. Koleksi keramik asing ROTUNDA
22. Koleksi prasejarah
23. Koleksi naskah
24. Ruang administrasi museum
25. Ruang Direktur
26. Gudang koleksi arkeologi (lantai atas:
laboratorium)
27. Ruang pelatihan ENTRANCE HALL
GATE IN GEDUNG LAMA GEDUNG LAMA
28. WC
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
8 SIRKULASI
Dalam kawasan museum
terdapat sirkulasi yang cukup
besar, karena jarak diantara
Pencapaian yang ada pada tapak museum untuk mencapai pintu masuk utama tidak
koleksi-koleksi dapat dilewati secara langsung yang bertujuan untuk menekankan efek perspektif pada fasad depan dan
oleh pengunjung sebagai jalur bentuk bangunan.
Pada bagian pintu masuk museum terdapat pada tengah-tengah bidang yang frontal di
akses, terdapat juga sirkulasi sebuah bangunan agar menciptakan kesan simetris disekitar bukaannya.
untuk kendaraan, serta terdapat Konfigurasi Jalur merupakan seluruh jalur pergerakan, pada museum nasional konfigurasi
jalurnya ialah linear yang mengatur ke serangkaian ruang; bercabang atau membuat suatu
sirkulasi dimana pengunjung
putaran balik. Sedangkan pada jalur kendaraan museum nasional menggunakan konfigurasi
dapat menggunakannya sebagai spiral.
Hubungan Jalur Ruang pada museum dengan cara Lewat Menembusi Ruang aksial atau
tempat bersantai.
disepanjang tepinya, dan terciptanya pola-pola peristirahatan dn pergerakan di dalamnya.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
Pada Bangunan Arsitektur Kolonial Museum Nasional yang dibangun pada abad ke-18 berada
di Jakarta, Indonesia dengan gaya arsitektur Neo-Klasik yang berasal dari negara Eropa
mempunyai teori-teori umum mengenai bentuk , ruang, dan tatanan terhadap bangunan.
Hal ini membuktikan bahwa sebuah bangunan yang ingin diciptakan tidak terlewati oleh
perihal detail teori-teori sebuah bentuk bangunan, ruang-ruang yang berada dalam bangunan
tersebut dan juga cara pentaan denah ruang yang akan digunakan nantinya dan masiih menjadi
pegangan untuk para arsitek untuk merancang sebuah bangunan hingga kini.
DAFTAR PUSTAKA