Bab 01 Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Bab 01 Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Perkembangan
Tumbuhan
Tujuan Pembelajaran:
4. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk pernafasan.
Oksigen digunakan untuk oksidasi zat makanan
agar menghasilkan energi yang digunakan untuk
beraktivitas.
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembaban udara mempengaruhi
proses penguapan air.
Jika kelembapan udara rendah, maka penguapan air
meningkat sehingga penyerapan air dan garam-
garam mineral oleh akar semakin banyak. Keadaan
ini akan memacu pertumbuhan.
Kelembapan tanah mempengaruhi kandungan zat
organik di dalam tanah.
Jika kelembapan tanah tinggi, maka kandungan air
dan bahan organik dalam tanah semakin banyak.
Faktor Dalam
1. Gen
Gen bertanggung jawab dalam:
a. pewarisan sifat keturunan.
b. pembawa kode untuk pembentukan protein, enzim dan
hormon.
Setiap sel hidup akan mewarisi gen dari induknya.
2. Hormon
Hormon tumbuhan disebut fitohormon contohnya
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen,
asam traumatin dan kalin.
Fungsi hormon auksin:
1. Sebagai pengatur pembesaran sel,
2. Sebagai pemacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung,
3. Merangsang pembelahan sel-sel kambium,
4. Meningkatkan perkembangan bunga dan buah,
5. Merangsang perkembangan akar lateral,
6. Menyebabkan pembengkokan batang
7. Membentuk akar adventif pada tanaman yang
dibiakkan dengan stek,
8. Membentuk buah partenokarp,
9. Menghambat pertumbuhan tunas lateral,
10. Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah
meristem dan pengguguran (absisi).
Fungsi hormoon giberelin:
1. Meransang pemanjanganbatang,
2. Merangsang aktivitas enzim amilase dan
protease yang berperan dalam mencerna
cadangan makanan,
3. Merangsang pertumbuhan tunas yang
dorman,
4. Menghilangkan dormansi biji untuk
memacu perkecambahan,
5. Merangsang perbungaan dan
pertumbuhan buah patenogenesis.
Fungsi hormon sitokinin:
1. Merangsang pembelahan sel dan
pertumbuhan sel,
2. Merangsang pembentukan tunas lateral,
3. Menghambat efek dominansi apikal oleh
klorofil,
4. Memacu penuaan (senessece),
5. Memacu perkembangan kloroplas dan
pembentukan klorofil,
6. Mempertahankan kesegaran jaringan.
Fungsi hormon Gas Etilen:
1. Merangsang pemasakan buah,
2. Menyebabkan pertumbuhan
batang menjadi tebal dan
menahan pemanjangan batang.
Fungsi Hormon Asam Absisat:
1. Menghambat pembelahan dan pemanjangan
sel,
2. Menunda pertumbuhan atau dormansi
sehingga membantu tumbuhan bertahan
dalam kondisi yang buruk,
3. Merangsang penutupan mulut daun pada
musim kering sehingga mengurangi aktivitas
aktivitas transpirasi (penguapan),
4. Membantu peluruhan daun pada musim kering
sehingga tumbuhan tidak kekurangan air
melalui transpirasi.
Fungsi hormon asam traumatin:
- merangsang pembelahan sel di bagian
jaringan tumbuhan yang luka.
7. Kalin
Hormon kalin dibedakan atas:
a. rizokalin untuk merangsang pembentukan akar;
b. kaulokalin merangsang pembentukan batang;
c. filokalin merangsang pembentukan daun; dan
d. antokalin atau florigen merangsang
pembentukan bunga.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA HEWAN
A. Tahap-Tahap Perkembangan Hewan
Hewan bersel satu (Protozoa) tidak memiliki proses perkembangan yang
kompleks.
Perkembangan hewan bersel banyak dimulai dari zigot.
Zigot berkembang menjadi embrio.
Tahapan perkembangannya yaitu pembelahan (cleavage), gastrulasi dan
organogenesis.
1. Pembelahan (Cleavage)
Zigot berupa satu sel yang memiliki satu
inti.
Zigot mengalami pembelahan mitosis dari
satu menjadi dua sel, kemudian empat sel,
delapan sel, enambelas sel dan seterusnya.
Pembelahan zigot berlanjut memberbentuk
morula. Selanjutnya dari morula
membentuk blastula.
Fase Morula
2. Gastrulasi
Blastula berkembang membentuk gastrula.
Pada tahap gastrulasi terjadi pengaturan sel-sel blastula
menjadi tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan
endoderm.
3. Organogenesis
Setelah gastrulasi selesai, lapisan ektoderm,
mesoderm dan endoderm, mengalami diferensiasi
menjadi jaringan-jaringan khusus yang akan
berkembang membentuk berbagai organ.
Lapisan ektoderm berkembang menjadi
– saraf, - otak,
– sumsum tulang belakang, - kulit luar,
– bola mata, - lensa mata,
– hidung, - telinga,
– rambut, - kuku,
– medula kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas
ginjal).
Lapisan mesoderm berkembang menjadi:
– lapisan kulit dalam, - otot,
– tulang, - pembuluh darah,
– ginjal, - ureter,
– testis, - ovarium,
– oviduk, - uterus
– sistem limfa.
Lapisan endoderm berkembang menjadi:
– faring, - esofagus,
– lambung, - usus,
– hati, - pankreas,
– trakea, - bronkus
– paru-paru.
Berdasarkan lapisan tubuhnya, organisme dibedakan
menjadi:
1. hewan diplobastik (memiliki 2 lapisan yaitu
ektoderm dan endoderm) dan
2. hewan triplobastik (memiliki 3 lapisan yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm).