Anda di halaman 1dari 18

PLAGIARISM

OLEH :
N O V I AY U WA R D A N I , M . S C . , A P T.

PRODI D-III FARMASI


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional

3. Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan


Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
PENDAHULUAN
• Henry Soelistyo, (2011) secara etimologis “plagiat” berasal dari bahasa
Inggris Plagiarism dan berasal dari bahasa Yunani yaitu Plagiarius berarti
penculik atau pencuri karya tulis.

• Dalam kamus Longman Dictionary of English Language and Culture,


plagiarism didefinisikan sebagai pengambilan gagasan dari karya orang
lain kemudian menggunakan gagasan tersebut dalam karyanya sendiri
tanpa memberi penghargaan terhadap penulis aslinya
Pengertian plagiat dalam Peraturan menteri Pendidikan Republik Indonesia No 17 tahun
tahun 2010 adalah “perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh
atau mencoba memperoleh kredit atau nilai karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang di akui
sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai”

Sehingga

Plagiat adalah “menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui
sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai
asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya.”
Istilah Plagiator menurut Permendiknas No 17 Tahun 2010 adalah
orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-
masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan
atas nama suatu badan
Ruang Lingkup (Permendiknas No.17 Tahun 2010)

Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :


a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
Ruang Lingkup (Permendiknas No.17 Tahun 2010)

Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :


d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan
oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara
memadai.
sumber secara memadai itu terdiri atas orang perseorangan atau kelompok orang,
masing-masing bertindak untuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu
badan, atau anonim penghasil satu atau lebih karya dan/atau karya ilmiah yang :

Dibuat berupa: Diterbitkan berupa: Dipresentasikan berupa: Dimuat dalam


a. komposisi musik; a. buku yang dicetak dan a. presentasi di depan bentuk tertulis
b. perangkat lunak diedarkan oleh penerbit atau khalayak umum atau sebagaimana
komputer; perguruan tinggi; terbatas; berupa cetakan
c. fotografi; b. artikel yang dimuat dalam b. presentasi melalui dan/atau
d. lukisan; berkala ilmiah, majalah, atau radio/televisi/video/cakra elektronik
e. sketsa; surat kabar; m padat/cakram video
f. patung; atau c. kertas kerja atau makalah digital; atau
g. hasil karya profesional dari organisasi c. bentuk atau cara lain
dan/atau karya tertentu; sejenis yang tidak
ilmiah sejenis d. isi laman elektronik; atau termasuk dalam huruf a
yang tidak e. hasil karya dan/atau karya dan huruf b.
termasuk huruf ilmiah yang tidak termasuk
a,b, c, d, e, f huruf a, b, c, d
TIPE – TIPE PLAGIAT

• Plagiat mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak hanya sekedar plagiat
dalam definisi saja, tetapi juga dalam bentuk, jenis, dan macamnya.
• Mengacu pada konsep plagiarism, selanjutnya penting untuk mengetahui
tipe-tipe plagiat yang disarikan dari tulisan Parvaty Iyer dan Abhipsita
Singh dalam Soelistyo (2011: 23-25), sebagai berikut :
1. Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri
2. Plagiat Berdasarkan Sengaja atau Tidak Sengaja
3. Plagiat Berdasarkan Proporsi atau Prosentase yang Dibajak
4. Plagiat Berdasarkan Pola
Plagiat Berdasarkan Aspek yang
Dicuri (1)
a. Plagiat Ide
Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat
abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.

Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang
pencipta yang berbeda. Namun demikian salah satu kunci untuk membuktikan
adanya plagiat adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan
keuntungan dari pemikiran orang lain. Jangan sampai dengan adanya konsep
dan teori plagiat ide menjadi boomerang bagi kemajuan pemikir-pemikir
bangsa yang kemudian menjadi takut untuk menciptakan ide atau gagasan.
Plagiat Berdasarkan Aspek yang
Dicuri (2)
b. Plagiat Kata Demi Kata

mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan
sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat
substansial sehingga seluruh id atau gagasan penulisannya benar-benar
terambil. Plagiasi seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis.
Plagiat Berdasarkan Aspek yang
Dicuri (3)
c. Plagiat Sumber

Plagiat tipe ini tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya


referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk
seseorang sebagai penulis yang terkait dengan kutipan, maka nama penulis
tersebut harus turut serta disebut. Ini tentu sikap yang fair dan tidak merugikan
kepentingan penulis tersebut serta kontributor-kontributor lainnya.
Plagiat Berdasarkan Aspek yang
Dicuri (4)
c. Plagiat Kepengarangan

Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk
membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis
orang lain dengan kover atas namanya tanpa ijin.
Plagiat Berdasarkan Sengaja atau
Tidak Sengaja (1)
a. Plagiat Sengaja
Plagiat sengaja adalah palgiat yang secara sadar melakukan tindakan
dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik
berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber
referensi.
Plagiat sengaja biasanya dikarenakan kemalasan, ketidakpercayaan diri,
dan ketidakjujuran plagiator sendiri yang menginginkan penghargaan dan
pengakuan terhadap tulisannya yang sebenarnya adalah hasil plagiat
Plagiat Berdasarkan Sengaja atau
Tidak Sengaja (2)
b. Plagiat Tidak Sengaja
Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh seseorang karena
ketidak sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang
tersebut dalam mengutip.
Contoh bentuk pengutipan kalimat karya seseoarang dengan bahasa asli
yang mencantumkan sumber referensinya, tetapi tidak menggunakan
tanda kutip.
Plagiat Berdasarkan Proporsi atau
Prosentase yang Dibajak
a. Plagiat Ringan
Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang
kurang dari 30%.
b. Plagiat Sedang
Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya tulis yang
dibuat.
c. Plagiat Total
Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan plagiat dari
karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi
ataupun ditak diakui.
Plagiat Berdasarkan Pola (Self
Plagiarism)

Definisi self plagiarism menurut Henry Soelistyo “self plagiarism atau auto
plagiarism adalah bentuk plagiat dengan melakukan penggandaan,
penduplikasian karya sendiri untuk beberapa kepentingan.”
Misalnya, seorang mahasiswa yang mengumpulkan tugas dengan karya yang
sama pada dua atau lebih mata kuliah yang berbeda
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai