Anda di halaman 1dari 58

SIROSIS HEPATIS

Pembimbing :
dr. Dayang Marta

Disusun oleh :
dr. Novita Iskandar
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Sungai Mawang RT 001
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tgl masuk : 16-1-2018
No. Catatan Medik : 108xxx
KELUHAN
 UTAMA
Perut Membesar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG



Pasien datang dengan keluhan perut membesar ± 1 bulan SMRS.
Pasien juga mengeluh sesak ± 2 hari dan kaki bengkak ± 2
minggu SMRS. Selain itu pasien mengeluhkan lemas dan
keluhan dirasakan semakin memberat dari hari ke hari sehingga
mengganggu aktivitas pasien. Selain lemas, pasien juga
mengeluhkan kembung, mual sehingga mengakibatkan
penurunan nafsu makan.
Sebelumnya pasien mengaku ada muntah darah ±
1 bulan yang lalu SMRS. Darah yang dikeluarkan
kental, berwarna merah kecoklatan dengan jumlah
darah 50 cc. Muntah darah dirasakan pasien
sebanyak 5 kali.
Pasien juga mengaku pernah mengeluarkan BAB
hitam 1 bulan SMRS. Pasien mengaku jarang
makan-makanan yang berserat.
Pasien juga mengaku mengkonsumsi alkohol
sejak 10 tahun, sebanyak 5 gelas kecil tiap hari.
Pasien mengaku merokok sejak di bangku
Sekolah Dasar (SD) sampai sekarang. Jumlah
rokok yang dikonsumsi tiap harinya sebanyak 1
bungkus.
Hilangnya rambut dada disangkal. Riwayat
tremor dan ginekomastia disangkal. Pasien
menyangkal adanya gatal pada paha, badan dan
telapak tangan.
Riwayat transfusi darah, riwayat seks bebas,
menggunakan obat-obatan terlarang disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Riwayat penyakit jantung (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat diabetes melitus (-)
- Riwayat penyakit paru (-)
- Riwayat sakit kuning (-)
- Riwayat penyakit ginjal (-)
- Riwayat alergi (-)
RIWAYAT KELUARGA
Keluargatidak ada yang mempunyai keluhan
yang sama dengan pasien
- Riwayat penyakit jantung (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat diabetes melitus (-)
- Riwayat penyakit paru (-)
- Riwayat penyakit hati (-)
- Riwayat penyakit ginjal (-)
- Riwayat alergi (-)
RIWAYAT SOSIAL DAN PEKERJAAN
Pasien bekerja sebagai petani. Biaya perawatan
ditanggung BPJS.

RIWAYAT KEBIASAAN
 Riwayat minum jamu disangkal
 Riwayat merokok diakui, sejak masih di
bangku Sekolah Dasar (SD) sampai
sekarang. (1bungkus/hari)
 Riwayat konsumsi alkohol diakui.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Denyut nadi : 90 x/menit, regular, isi cukup
 Laju pernafasan : 18 x/menit
 Suhu : 36,5 0C
 Berat badan : 81 kg (dengan ascites)
 Tinggi badan : 170 cm
 IMT : 28.02 (saat terdapat ascites)
 Lingkar perut : 105 cm
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-),
hiperpigmentasi (-), eritema palmaris pada kedua
telapak tangan (-)
Kepala : Mesochepal, rambut terdistribusi merata,
tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (+/+),
reflex pupil (+/+), isokor, diameter 3 mm
THT : Otorrhea (-), rinorrhea (-), epistaksis (-)
Mulut : Sulcus nasolabialis simetris, bibir kering
(-), sianosis (-), fetor (-)
Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB leher(-)
TORAKS
Inspeksi
Bentuk dada simetris, ginekomastia (-),
venektasi (-), spider naevi (-), atrofi
muskulus pectoralis (-), benjolan dan
bekas luka (-)
Palpasi
Kiri dan kanan benjolan (-), nyeri
tekan(-).
Jantung
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak Distensi, pulsasi epigastrium
(-), striae (-), caput medusa (-), venektasi (+)
Auskultasi: Peristaltik usus 13x/menit, bruit
aorta (-), bruit arteri renalis (-)
Perkusi : Timpani di 9 kuadran, nyeri ketok
CVA (-), Shifting Dullness (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) dan tahanan
(-), nyeri lepas (-),
Hepar dan lien tidak dapat dinilai
Pemeriksaan Penunjang
Hasil lab darah rutin (16-1-2018)
Kimia Klinik

Albumin 2,10 3,8 - 5,1 Menurun

Ureum 31,5 10-50 Normal


Kreatinin 0,7 0,6-0,9 Normal
HASIL PEMERIKSAAN USG ABDOMEN
(17-1-2018)
Hepar
 : Ukuran mengecil dengan echo texture parenkim kasar, tepi irreguler,
tip tajam. Tidak tampak dilatasi vascular dan bile duc. Tidak tampak lesi
hiperechoic dengan hipoechoic patologis.
GB : Dinding tidak menebal, mukosa reguler. Tidak tampak echo batu/mass

Pankreas : ukuran dan echo parenkim normal.Tidak tampak echo batu/mass

Lien : ukuran membesar, tidak tampak mass

Ginjal kanan : Ukuran dalam batas normal. Dfferensiasi corticomedullar

dalam batas normal.Tidak tampak dilatasi Pelvocalyceal system. Tidak
tampak echo batu/mass
Ginjal kiri : Ukuran dalam batas normal. Dfferensiasi corticomedullar dalam

batas normal.Tidak tampak dilatasi Pelvocalyceal system. Tidak tampak
echo batu/mass
VU : Dinding tidak menebal, mukosa reguler, tidak tampak batu/massa

Tampak echo cairan bebas dalam cavum peritoneum dalam jumlah besar

Kesan :
 Sirosis Hepatis
 Ascites masif
 Splenomegaly
 Penebalan dinding GB tanpa tanda tanda
inflamasi, suspek hipoalbuinemia
HASIL PEMERIKSAAN FOTO THORAX
(17-1-2018)

 Cor : Bentuk dan letak


normal,Tak membesar
 Pulmo : Corakan
bronkovaskuler normal,
 Tak tampak bercak
infiltrat di kedua paru
 Diafragma sinus normal
 KESAN : COR DAN
PULMO NORMAL
Penatalaksanaan

Tinggi kalori (40-45 kkal/kgBB)


Rendah protein (0,8 g/kgBB)
Transfusi PRC 4 kolf
1. IVFD Asering 6tpm
2. Inj Cefriaxone 1gr/12 jam
3.Inj Furosemide 20 mg/12jam
4.Inj.Ranitidin 50mg/12 jam
5.Spironolakton 1x100 mg
6.Propanolol 2x20 mg
7.Curcuma 2x1 tab
8.Vip albumin 2x1 tab
SIROSIS HEPATIS
DEFINISI
Suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatis yang berlangsung
progresif yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukkan nodulus
regeneratif.
ANATOMI HATI
Gambar skematik sinusoid hati.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Lobules_of_liver
 

Gambar Anastomose Portocaval


Sumber; Netter, F.H. The CIBA Collection of Medical Illustrations,
Volume 3:
EPIDEMIOLOGI
>40% asimtomatis
Insiden sirosis di Amerika diperkirakan 360 per
100.000 penduduk & menimbulkan sekitar 35.000
kematian pertahun.
Merupakan penyebab kematian ke-9 di AS,
bertanggungjawab terhadap 1,2% seluruh kematian
di AS
RSU pemerintah di Indonesia prevalensi sirosis 
3,5% seluruh pasien yang dirawat dibangsal
penyakit dalam /rata-rata 47,4% dari seluruh
pasien penyakit hati yang dirawat.
INSIDENSI
Lebih sering dijumpai pada pria daripada
wanita dengan perbandingan 1,6 : 1
Usia rata-rata antara 40-59 tahun
Hasil penelitian di Indonesia penyebab
tersering yaitu hepatitis B (40-50%) dan
virus HepC 30-40%, sedangkan alkohol
sebagai penyebab sirosis hati di Indonesia
frekuensinya masih kecil.
ETIOLOGI
1. Virus hepatitis (B dan C)
2. Alkohol
3. Kelainan metabolic :
◦ Hemakhomatosis (kelebihan beban besi)
◦ Penyakit Wilson (kelebihan beban tembaga)
4. Toksin dan obat-obatan
KLASIFIKASI
Berdasarkan morfologi sherlock membagi
sirosis hati 3 jenis :
◦ Mikronodular
ditandai dengan terbentuknya septa tebal
teratur,di dalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata
◦ Makronodular
ditandai dengan terbentuknya septa dengan
ketebalan bervariasi, mengandung nodul yang
besarnya juga bervariasi.
◦ Campuran ( yang memperlihatkan gambaran
mikro dan makronodular )
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis terbagi menjadi :

1. Sirosis kompensata
- Disebut juga sirosis hati laten/sirosis hati dini.
- Hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan fungsi
hati
- Belum adanya gejala klinis yang nyata seperti : mudah
lelah, lemas, anoreksia, kembung, BB menurun.

2. Sirosis dekompensata
- Disebut juga sirosis hati aktif, disertai kegagalan fungsi
hati dan hipertensi porta
- Ditandai gejala-gejala dan tanda klinis yang jelas, seperti :
ascites, edema, ikterus, adanya perdarahan, perubahan
status mental
Stigma Sirosis
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium :
Parameter hematologi : Biokimia serum : bilirubin,transaminase
Hb,leukosit,trombosi (AST,ALT), alkalin fosfatase, y-
t, waktu protrombin GT, albumin dan globulin,Feritin
(INR) serum, satturasi transferin

Asites : elektrolit, Ur/Cr, Penanda serologi Hep B dan C, profil


Urinalisa lipid, glukosa.

2. Biopsi hati dan pemeriksaan histopatologi


3. Pemeriksaan Radiologi : USG hati
4. Pemeriksaan EGD
Penatalaksanaan
KOMPLIKASI DAN
TATALAKSANA
Hipertensi Portal
ASCITES
Dx : Shifting dullness(+), piting edema
PP : USG abdomen
Terapi:
Medikamentosa
Tirah baring

- Diet Restriksi garam ( natrium : 1-2 g/hr)


- Restriksi asupan cairan
- Spironolakton dosis 50-100 mg/hr P.O
- Furosemide dosis 20-40 mg/hr
- Parasintesis jika terapi konservatif gagal
Peritonitis Bakterialis Spontan
-Kultur : >250 sel PMN/mm
-Terapi antibiotik empiris : sefalosporin 1g/12 jam

Hepatorenal Sindrom
 Pemberian norepinefrin dosis 0,5- 3,0 mg/jam IV dan
albumin 1 g/KgBB IV pada hari pertama, dilanjutkan 20-
40 g/hr.
 Mengatur keseimbangan cairan dan garam
 Pertimbangan transplantasi hati
VARISES ESOFAGUS
Varises esofagus : pelebaran vena-vena
esofagus yang abnormal
Gejala :

- hematemesis
 Melena
 Sirosis hati dekompensata Hipertensi Portal 
Drainage yang lebih dominan ke vena azygos 
Pelebaran vena di esofagus  Varises Esofagus 
mudah pecah  perdarahan masif
Dx : Endoskopi
Terapi
Profilaksis sekunder
Ensefalopati Hepatikum
Kerusakan hati

Amonia tidak dapat dipecah menjadi glutamin

Meningkat dalam sirkulasi

Mengganggu keseimbangan potensial aksi sel


saraf
Gejala :
-kelainan mental
-kelainan neuologis
-kelainan parenkim hati
-delirium

PP :

-EEG kenaikan amplitudo dan menurunnya jumlah


gelombang/detik
-Amonia darah
-Ct Scan/MRI
KARSINOMA
HEPATOSELULER
Merupakan tumor ganas hati primer yang
berasal dari hepatosit
Gejala dan tanda :
-Nyeri/ rasa tidak nyaman pada kuadran
kanan atas
-Rasa penuh diabdomen
-Kehilangan nasfu makan
-BB turun drastis
PP :

- Alfa-fetoprotein meningkat 60-70% dari


normal 0-20 ng/ml
- USG abdomen gambaran mosaik formasi
septum, bagian perifer sono-lusen
(berhalo)
Tatalaksana :

- Antivirus
-Transplantasi hati
Prognosis

Keterangan :
-Skor 5-6 = Child A (1 th pertama = 100%, 2 th pertama =85%)
-Skor 7-9 = ChildB (1th pertama=81%, 2 th pertama= 57%)
-Skor 10-15=ChildC (1 th pertama =45%, 2 th pertama= 35%)
Daftar pustaka
1. Siti Nurdjanah. Sirosis Hepatis. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alvi
I,Simadibrata MK, Setiati S (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
5th ed.Jakarta; Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Indonesia.2009. Page 668-673.
2.Don C. Rockey, Scott L. Friedman. 2006. Hepatic Fibrosis And
Cirrhosis.
3. Setiawan, Poernomo Budi. Sirosis hati. In: Askandar Tjokroprawiro,
Poernomo Boedi Setiawan, et al. Buku Ajar Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2007. Page 129-136
4. David C Wolf. 2012. Cirrhosis.
http://emedicine.medscape.com/article/ 185856-overview#showall
.Diakses pada tanggal 30 Mei 2012.
5. Robert S. Rahimi, Don C. Rockey. Complications of Cirrhosis. Curr
OpinGastroenterol. 2012. 28(3):223-229
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai