Anda di halaman 1dari 35

MEDRIAN H.

NALLE
PO530302119133
MELKIANUS MILA ATE
PO530320119134
NOVIANA TODO
PO530320119135

ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS, REAKSI


OBAT, DAN ALERGI
PENGERTIAN DERMATITIS

Dermatitis merupakan penyakit


Menurut Ardhie (2014)
kulit yang bersifat akut, sub-akut,
Dermatitis ialah
atau kronis yang disebabkan
kelainan kulit yang
adanya peradangan pada kulit.
subyektif ditandai
Penyakit ini terjadi karena adanya
oleh rasa gatal dan
faktor eksogen dan endogen.
secara klinis terdiri
Tanda adanya kelainan klinis
atas ruam polimorfi
berupa polimorfik dan keluhan
yang umumnya
gatal pada kulit terdapat dua
berbatas tidak tegas.
macam pada dermatitis,
diantaranya adalah dermatitis
kontak dan dermatitis atopik. 2
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Dermatitis kontak terdiri dari dua kelompok yaitu Dermatitis

Kontak Iritan (DKI) dan Dermatitis Kontak Alergi (DKA).


 Dermatitis Kontak Iritan (DKI) ✓ Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
Dermatitis kontak iritan merupakan kelainan kulit yang
merupakan reaksi imunologis terjadi pada seseorang yang
kulit terhadap gesekan atau mengalami sensifitas terhadap
paparan bahan asing penyebab bahan-bahan yang sifat allergen.
iritasi pada kulit. Deramatitis Dermatitis kontak alergi lebih
Kontak Iritan (DKI) merupakan kurang 20% dari seluruh
reaksi yang timbul apabila kulit dermatitis kontak. Dermatitis
terkena bahan-bahan kimia Kontak Alergi merupakan suatu
yang sifatnya toksik dan yang timbul setelah melakukan
menyebabkan peradangan. kontakan eksternal melalui
proses toksik.

3
ETIOLOGI
✓ Etiologi Dermatitis Kontak Iritan

Pada DKI, kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh


ukuran molekul, daya larut kosentrasi bahan tersebut, dan
vehikulum, juga dipengaruhi oleh faktor lain.

 Etiologi Dermatitis Kontak Alergi

Sekitar 25 bahan kimia yang tampaknya memberi pengaruh


terhadap sebanyak setengah dari semua khasus DKA. Ini
termasuk, pengawet, pewarna, dan parfum. Bahan-bahan yang
sering menyebabkan DKA

4
TA N D A D A N G E J A L A
D E R M AT I T I S

Gejala dermatitis kontak sangat bervariasi, mulai dari


kemerahan yang ringan dan hanya berlangsung sekejap
sampai kepada pembengkakan yang hebat dan kulit
melepuh. Adanya ruam yang terdiri dari lepukan kecil yang
terasa gatal (vesikel). Awalnya ruam hanya pada bagian kulit
yang kontak langsung dengan alergen (zat yang
menyebabkan reaksi alergi), tetapi selanjutnya ruam bisa
menyebar. Jika zat penyebab ruam tidak digunakan,
biasanya dalam beberapa hari kemerahan akan menghilang
lepuhan akan pecah dan mengeluarkan cairan, membentuk
keropeng lalu kemudian mongering. Sisa-sisa sisik, gatal-
gatal dan penebalan kulit yang bersifat sementara, bisa
berlangsung beberapa hari atau minggu.
PATHOFISIOLOGI


DERMATITIS

Ada 3 bentuk perubahan patofisiologi, yaitu kerusakan barrier


kulit, kerusakan seluler epidemis, dan pengeluaran sitokin.
Dengan keluarnya sitokin pro inflamasi dari sel-sel kulit,
terutama keratinosit, menyebabkan inflamasi sebagai respon
terhadap pajanan bahan-bahan iritan.

6
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium

✓ Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein


total, albumin globulin.

✓ Urin : pemeriksaan histopatologi

 Penunjang (pemeriksaan histopatologi)

Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk


diagnostik karena gambaran histopatologiknya dapat juga
terlihat pada dermatitis oleh sebab lain.

7
MEDIS
Penatalaksanaan awal dari semua jenis DKA diduga
terdiri dari reduksi atau, jika memungkinkan, eliminasi
semua allergen yang dicurigai dan penggunaan steroid
topikal atau terutama diwajah inhibitor klasineurin
topikal untuk mengembalikan kulit menjadi normal.

8
PENDIDIKAN KESEHATAN
DERMATITIS
✓ Bagaimana Tanda dan
✓ Pengertian Dermatitis
Gejala Dermatitis
✓ Dermatitis adalah kelainan pada
✓ Gejala dermatitis kontak
kulit dengan gejala subjektif sangat bervariasi, mulai dari
berupa rasa gatal dan secara kemerahan yang ringan dan
objektif ditandai bercak, ruam atau hanya berlangsung sekejap
peradangan. Gejalanya bisa berupa sampai kepada
warna kemerahan akibat pelebaran pembengkakan yang hebat
pembuluh darah, sembab atau dan kulit melepuh. Adanya
lembab akibat penimbuan cairan ruam yang terdiri dari
pada beberapa jaringan, penebaan lepukan kecil yang terasa
kulit dan tanda garukan serta gatal (vesikel). Awalnya
ruam hanya pada bagian kulit
perubahan warna kulit.
yang kontak langsung
dengan alergen (zat

9
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

✓ “PENGKAJIAN

Identitas Pasien

Identitas pasien biasanya meliputi nama, umur, jenis


kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, suku bangsa, tanggal
dan jam MRS, nomor register, diagnose medis.

✓ Keluhan Utama

Biasanya pasien mengeluh gatal

10
 Riawayat Kesehatan
✓ Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya
✓ Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Yang Pernah Diderita Pasien
✓ Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit
kulit lainnya.
✓ Riwayat Psikososial
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang
mengalami stress yang berkepanjangan
✓ Riwayat Pemakaian Obat
Apakah pasien perna menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau
pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.

11
 Pola Fungsional Grodon
○ Pola presepsi dan penanganan kesehatan
✓ Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan
penyakitnya. Apakah pasien langsung mencari pengobatan atau
menunggu sampai penyakit tersebut mengganggu aktivitas pasien
○ Pola Nutrisi dan Metabolisme
✓ Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien (pagi,
siang dan malam)
✓ Tanyakan bagaimana nafus makan klien, apakah ada mual muntah,
pantangan atau alergi
✓ Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
✓ Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran yang mengandung vitamin antioksidant

12
○ Pola Eliminasi
✓ Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya
✓ Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
✓ Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat
bantu untuk miksi dan defekasi
○ Pola Aktivitas/olahraga
✓ Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit
✓ Kekuatan otot: biasanya tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya karena
yang terganggu adalah kulitnya
✓ Keluhan beraktivitas: kaji keluhan saat beraktivitas
○ Pola Istrahat/Tidur
✓ Kebiasaan: tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
✓ Masalah pola tidur : tanyakan apakah terjadi masalah istrahat tidur yang
berhubungan dengan gangguan kulit
✓ Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau
tidak?

13
○ Pola kognitif/persepsi
✓ Kaji status mental klien
✓ Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam
memahami sesuatu
✓ Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara
klien, identifikasi penyebab kecemasan klien
✓ Kaji apakah mengalami vertigo
✓ Kaji nyeri: gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada
kulit
○ Pola presepsi dan konsep diri
✓ Tanyakan pada klien bagaiman klien mengambarkan dirinya sendiri
apakah kejadian yang menimpah klien mengubah gambaran dirinya
✓ Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas,
depresi atau takut
✓ Apakah ada hal yang menjadi pikirannya

14
o Pola peran hubungan
 Tanyakan pekerjaan pasien
 Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien
seperti: pasangan, teman dll
 Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan
perawatan penyakit klien

o Pola seksualitas/reproduksi
 Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan
penyakitnya
 Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan
terkait dengan menopause
 Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan atau perubahan
dalam pemunuhan kebutuhan seks
○ Pola koping-toleransi stres

✓ Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di


RS (financial atau perawatan diri)

✓ Kaji keadaan emosi klien sehari-hari dan bagaimana


klien mengatasi kecemasannya (mekanisme koping
klien). Apakah ada penggunaan obat untuk
menghilangkan stress atau klien sering berbagi
masalah dengan orang-orang terdekat

16
 Pemeriksaan Fisik
o Kulit ✓ Kelainan yang bisa Nampak pada inspeksi

Pemeriksaan kulit meliputi yaitu:


pemeriksaan inspeksi dan  Makula: suatu bercak yang nampak berwarna
palpasi
kemerahan, permukaan kulit datar dan
✓ Hygiene kulit
ukurannya kurang dari 1cm, misalnya morbili
Penilaian atas kebersihan atau campak.
yang merupakan petunjuk
umum atas kesehatan  Eritema: suatu bercak kemerahan yang
seseorang ukurannya lebih besar dari macula, misalnya:
cryspelas

 Papula: suatu lesi kulit yang menonjol lebih


tinggi dari pada sekitarnya misalnya gigitan.

17
 Palpasi
Pada palpasi pertama dirasakan kehangatan kulit (dingi, hangat,
demam) kemudian kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering dan
pasien hipertiroidisme berkeringat terlalu banyak.

 Tekstur kulit dirasakan halus, lunak, lentur, pada kulit normal teraba
kasar pada defisiensi vitamin A, hipotitoid, terlalu sering mandi, banyak
ketombe, diaper-rash (diselangkangan bayi) akibat popok bayi.

 Turgor dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila lambat kembali
ke keadaan semula menunjukan turgor turun pada pasien dehidrasi

 Krepitasi teraba ada gelembung-gelembung udara dibawah kulit akibat


fraktura tulang-tulang iga atau trauma leher yang menusuk kulit
sehingga udara paru-paru bisa berada dibawah kulit dada

 Edema adalah terkumpulnya cairan tubuh di jaringan tubuh lebih dari


pada jumlah semestinya.

18
 Pemeriksaan Penunjang
○ Laboratorium

✓ Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit,


protein total, albumin globulin.

✓ Urin : pemeriksaan histopatologi

○ Penunjang (pemeriksaan histopatologi)

✓ Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk


diagnostik karena gambaran histopatologiknya dapat juga
terlihat pada dermatitis oleh sebab lain.

19
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 
“ DERMATITIS

✓ Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan inflamasi


dermatitis

✓ Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan


tubuh primer (kerusakan integritas kulit)

20
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. Luaran Utama : Integritas IntervensiUtama :


Gangguan integritas
kulit dan jaringan Perawatan integritas
kulit/jaringan berhubungan
Elastisitas meningkat kulit
dengan inflamasi dermatitis
Hidrasi meningkat Oservasi
Perfusi jaringan Identifi kasi
meningkat penyebab gangguan
Kerusakan jaringan integritas kulit
menurun Terapeutik
Karusakan lapisan kulit Ubah posisi 2 jam
menurun jika tirah baring
Nyeri menurun Gunakan produk
berbahan
ringan/alami

21
.
Hematoma menurun dan hipoalergik pada kulit NEXT..
sensitive
Pigmentasi abnormal
Hindari produk barbahan dasar
menurun alcohol pada kulit kering
Nekrosis menurun Edukasi
Anjurkan menggunakan
Suhu kulit membaik
pelembab
Sensasi membaik Anjurkan minum air yang cukup
Tekstur membaik anjurkan meningkatkan asupan

Pertumbuhan rambut nutrisi


Anjurkan meningkatkan asupan
memba
buah dan sayur
Anjurkan menghindar terpapar
suhu ekstrem
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya

22
2.
Resiko infeksi berhubungan Luaran Utama : Tingkat IntintervensiUtama :
.


dengan ketidak adekuatan infeksi Pencegahan infeksi
pertahanan tubuh primer  Kebersihan tangan O observasi
(kerusakan integritas kulit) meningkat  Monitor tanda dan
 Kebersihan badan gejala infeksi local dan
meningkat sistemik
 Nafsu makan meningkat Terapeutik
 Demam menurun  Batasi jumlah
 Kemerahan menurun pengunjung
 Nyeri menurun  Berikan perawatan kulit
 Bengkak menurun pada area edema
 Kultur area luka membaik Cuci tangan sebelum

23
. dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien


 Pertahankan teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara cuci tangan yang benar
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
 Anjurkan meningkatkan asupan
nustrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan
cairan

24
REAKSI OBAT DAN ALERGI
Reaksi terhadap obat mencakupi semua reaksi tubuh terhadap obat,
tanpa memperhintungkan mekanisme dasarnya. Hipersensitifitas
terhadap obat diartikan sebagai respon imun terhadap obat pada orang
yang sudah tersensitasi sebelumnya. Sedangkan alergi obat adalah
reaksi imunologis dengan gejala klinis akibat reaksi imun yang
dimediasi oleh IgE.

25
NEXT.
Sedangkan reaksi alergi adalah suatu reaksi yang timbul
akibat adanya komponen zat yang menimbulkan respon
tubuh sebagai reaksi penolakan terhadap zat asing yang
masuk kedalam tubuh, apakah itu berupa obat,
makanan/minuman, atau benda-benda lain yang
bersentuhan dengan kulit ataupun dengan cara lain
masuk kedalam tubuh manusia.
ETIOLOGI
Reaksi alergi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam
lingkungan, disebut alergen. Antibiotik dapat menimbulkan reaksi
alergi anafilaksis misalnya penisilin dan derivatnya, basitrasin,
neomisin, tetrasiklin, streptomonisin, sulfonamide dan lain-lain.

27
TANDA DAN GEJALA
 Mata berair ✓ Flu atau bahkan kedinginan
✓ Bersin ✓ Parah reaksi alergi sangat tidak nyaman
✓ Hidung beringus bahkan melumpuhkan

✓ Ruam ✓ Reaksi alergi yang paling parah disebut

✓ anafilaksis, allergen menyebabkan reaksi


Merasa lelah atau sakit
alergi seluruh tubuh yang dapat mencakup
✓ Hives (gatal-gatal dengan bercak
✓ Gatal-gatal diseluruh tubuh (bukan hanya
merah)
didaerah terbuka)
✓ Exposure lainnya dapat menyebabkan
✓ Mengi atau sesak napas
reaksi alergi yang berbeda
✓ Suara serak atau sesak ditenggorokan
✓ Alergi makanan: reaksi alergi terhadap
makanan juga bisa menyebabkan kram ✓ Kesemutan ditangan, kaki, bibir, atau kulit
perut, muntah atau diare kepala

28
PATHOFISIOLOGI

Alergi terjadi akibat pengaruh mediator pada organ target.


Mediator tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
mediator yang sudah ada dalam granula sel mast
(performed mediator) dan mediator yang terbentuk
kemudian (newly fored mediator).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan darah prifer lengkap (anemia, neutropeni,
trombositopeni),
 Periksa air seni lengkap
 Periksa tinja lengkap
 Periksa imunologik, komplek imun)
 Periksa biakan kuman
 Periksa uji resistensi darah dan tempat lesi
 Periksa histopatologik biopsi kulit (neokrosis epid, edema intrasel
epid, edema endotel, eritrosis dermis superfesial)
 Pemeriksaan imunofluresen biopsy kulit 24 jam
 Lakukan EKG bila diduga ada penyulit miokarditis atau
keterlibatan kardiovaskuler
 Periksa uji kulit umum dan IgE RAST
PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
Terapi untuk penyakit alergi dapat Pasien harus mendapatkan informasi yang benar tentang obat
diberikan secara farmakologi dan
yang akan diberikan sehingga tidak ada lagi kesalahan
immunotherapy. Untuk terapi
farmakologi dengan obat anti inflamasi dalam pemberian obat. Perawat mempunyai tanggung
non-steroid, immunotherapy. untuk terapi jawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada
farmakologi dengan obat inflamasi non-
pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang
streoid, anti histamin, steroid, teofilin
atau epinefrin. Sedangkan berkaitan dengan obat seperti manfaat obat, secara umum,
immunotherapy atau yang juga dikenal penggunaan obat yang baik dan benar, alas an terapi dan
dengan suntikan alergi, pasien diberikan
kesehatan yang menyeluruh, hasil yang diharapkan
suntikan berulang dari allergen untuk
mengurangi IgE pada sel mast dan setelah pemberian obat, efek samping dan reaksi yang
menghasilkan IgG. merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dengan
makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit.

31
KONSEP DASAR KEPERAWATAN REAKSI OBAT DAN
ALERGI


 PENGKAJIAN
○ Anamnesis
 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat adalah:
✓ Catat semua obat yang dapakai pasien, termasuk vitamin, tonikum, dan juga obat yang sebelumnya telah sering dipakai tetapi tidak
menimbulkan gejala alergi obat.
✓ Lama waktu yang diperlukan mulai dari pemakaian obat sampai timbulnya gejala. Pada reaksi anafilaksis gejala timbul segera, tetapi
gejala alergi obat baru timbul 7-10 hari sete;ah pemakaian pertama
✓ Cara lama pemakaian serta riwayat pemakaian obat sebelumnya. Alergi obat sering timbul obat diberikan secara berselang-seling,
berulang-ulang, serta dosis tinggi secara parental
✓ Manifestasi klinis alergi obat sering dihubungkan dengan jenis obat tertentu.
✓ Diagnosis alergi obat sangat mungkin, bila gejala menghilang setelah pemberian obat dihentikan dan timbul kembali bila pasien diberikan
obat yang sama.
✓ Pemakaian obat topikal (salep) antibiotic jangka lama merupakan salah satu jalan terjadinya sensitisasi obat yang harus diperhatikan

32
PEMERIKSAAN FISIK
✓ Kulit, ✓ Hidung
seluruh kulit harus diperhatikan Beberapa tanda yang sudah baku
apakah ada peradangan kronik, bekas misalnya: salute, allergic crease, allergic
garukan terutama daerah pipi dan shiners, allergic facies
lipatan kulit daerah fleksor. ✓ Mulut dan orofaring pada rinitis alergik,
✓ Mata sering terlihat mukosa orofaring
kemerahan, edema. Palatum yang
Diperiksa terhadap hiperemia,
edema, secret mata yang berlebihan cekung kedalam, dagu yang kecil serta
dan katarak yang sering dihubungkan tulang maksila yang menonjol kadang-
dengan penyakit atropi. kadang disebabkan alergi kronik
✓ Dada periksa secara inpeksi, palpasi,
✓ Telinga
perkusi, auskultasi. Pada waktu
telinga tengah dapat merupakan
serangan asma kelainan dapat berupa
penyulit rinitis alergi.
hiperinflasi, penggunaan otot bantu
pernafasan.
✓ Periksa tanda-tanda vital terutama
tekanan darah.

33
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Reaksi obat dan Alergi
 Nyeri kakut berhubungan dengan agwn pencedera
Fisiologis (inflamasi)
 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan efek agen
ramakologis
Thanks!
.

35

Anda mungkin juga menyukai