NALLE
PO530302119133
MELKIANUS MILA ATE
PO530320119134
NOVIANA TODO
PO530320119135
3
ETIOLOGI
✓ Etiologi Dermatitis Kontak Iritan
4
TA N D A D A N G E J A L A
D E R M AT I T I S
“
DERMATITIS
6
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
7
MEDIS
Penatalaksanaan awal dari semua jenis DKA diduga
terdiri dari reduksi atau, jika memungkinkan, eliminasi
semua allergen yang dicurigai dan penggunaan steroid
topikal atau terutama diwajah inhibitor klasineurin
topikal untuk mengembalikan kulit menjadi normal.
8
PENDIDIKAN KESEHATAN
DERMATITIS
✓ Bagaimana Tanda dan
✓ Pengertian Dermatitis
Gejala Dermatitis
✓ Dermatitis adalah kelainan pada
✓ Gejala dermatitis kontak
kulit dengan gejala subjektif sangat bervariasi, mulai dari
berupa rasa gatal dan secara kemerahan yang ringan dan
objektif ditandai bercak, ruam atau hanya berlangsung sekejap
peradangan. Gejalanya bisa berupa sampai kepada
warna kemerahan akibat pelebaran pembengkakan yang hebat
pembuluh darah, sembab atau dan kulit melepuh. Adanya
lembab akibat penimbuan cairan ruam yang terdiri dari
pada beberapa jaringan, penebaan lepukan kecil yang terasa
kulit dan tanda garukan serta gatal (vesikel). Awalnya
ruam hanya pada bagian kulit
perubahan warna kulit.
yang kontak langsung
dengan alergen (zat
9
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
✓ “PENGKAJIAN
Identitas Pasien
✓ Keluhan Utama
10
Riawayat Kesehatan
✓ Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya
✓ Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Yang Pernah Diderita Pasien
✓ Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit
kulit lainnya.
✓ Riwayat Psikososial
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang
mengalami stress yang berkepanjangan
✓ Riwayat Pemakaian Obat
Apakah pasien perna menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau
pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.
11
Pola Fungsional Grodon
○ Pola presepsi dan penanganan kesehatan
✓ Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan
penyakitnya. Apakah pasien langsung mencari pengobatan atau
menunggu sampai penyakit tersebut mengganggu aktivitas pasien
○ Pola Nutrisi dan Metabolisme
✓ Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien (pagi,
siang dan malam)
✓ Tanyakan bagaimana nafus makan klien, apakah ada mual muntah,
pantangan atau alergi
✓ Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
✓ Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran yang mengandung vitamin antioksidant
12
○ Pola Eliminasi
✓ Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya
✓ Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
✓ Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat
bantu untuk miksi dan defekasi
○ Pola Aktivitas/olahraga
✓ Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit
✓ Kekuatan otot: biasanya tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya karena
yang terganggu adalah kulitnya
✓ Keluhan beraktivitas: kaji keluhan saat beraktivitas
○ Pola Istrahat/Tidur
✓ Kebiasaan: tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
✓ Masalah pola tidur : tanyakan apakah terjadi masalah istrahat tidur yang
berhubungan dengan gangguan kulit
✓ Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau
tidak?
13
○ Pola kognitif/persepsi
✓ Kaji status mental klien
✓ Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam
memahami sesuatu
✓ Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara
klien, identifikasi penyebab kecemasan klien
✓ Kaji apakah mengalami vertigo
✓ Kaji nyeri: gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada
kulit
○ Pola presepsi dan konsep diri
✓ Tanyakan pada klien bagaiman klien mengambarkan dirinya sendiri
apakah kejadian yang menimpah klien mengubah gambaran dirinya
✓ Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas,
depresi atau takut
✓ Apakah ada hal yang menjadi pikirannya
14
o Pola peran hubungan
Tanyakan pekerjaan pasien
Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien
seperti: pasangan, teman dll
Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan
perawatan penyakit klien
o Pola seksualitas/reproduksi
Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan
penyakitnya
Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan
terkait dengan menopause
Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan atau perubahan
dalam pemunuhan kebutuhan seks
○ Pola koping-toleransi stres
16
Pemeriksaan Fisik
o Kulit ✓ Kelainan yang bisa Nampak pada inspeksi
17
Palpasi
Pada palpasi pertama dirasakan kehangatan kulit (dingi, hangat,
demam) kemudian kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering dan
pasien hipertiroidisme berkeringat terlalu banyak.
Tekstur kulit dirasakan halus, lunak, lentur, pada kulit normal teraba
kasar pada defisiensi vitamin A, hipotitoid, terlalu sering mandi, banyak
ketombe, diaper-rash (diselangkangan bayi) akibat popok bayi.
Turgor dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila lambat kembali
ke keadaan semula menunjukan turgor turun pada pasien dehidrasi
18
Pemeriksaan Penunjang
○ Laboratorium
19
DIAGNOSA KEPERAWATAN
“ DERMATITIS
20
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
21
.
Hematoma menurun dan hipoalergik pada kulit NEXT..
sensitive
Pigmentasi abnormal
Hindari produk barbahan dasar
menurun alcohol pada kulit kering
Nekrosis menurun Edukasi
Anjurkan menggunakan
Suhu kulit membaik
pelembab
Sensasi membaik Anjurkan minum air yang cukup
Tekstur membaik anjurkan meningkatkan asupan
22
2.
Resiko infeksi berhubungan Luaran Utama : Tingkat IntintervensiUtama :
.
“
dengan ketidak adekuatan infeksi Pencegahan infeksi
pertahanan tubuh primer Kebersihan tangan O observasi
(kerusakan integritas kulit) meningkat Monitor tanda dan
Kebersihan badan gejala infeksi local dan
meningkat sistemik
Nafsu makan meningkat Terapeutik
Demam menurun Batasi jumlah
Kemerahan menurun pengunjung
Nyeri menurun Berikan perawatan kulit
Bengkak menurun pada area edema
Kultur area luka membaik Cuci tangan sebelum
23
. dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
“
Pertahankan teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara cuci tangan yang benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Anjurkan meningkatkan asupan
nustrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
24
REAKSI OBAT DAN ALERGI
Reaksi terhadap obat mencakupi semua reaksi tubuh terhadap obat,
tanpa memperhintungkan mekanisme dasarnya. Hipersensitifitas
terhadap obat diartikan sebagai respon imun terhadap obat pada orang
yang sudah tersensitasi sebelumnya. Sedangkan alergi obat adalah
reaksi imunologis dengan gejala klinis akibat reaksi imun yang
dimediasi oleh IgE.
25
NEXT.
Sedangkan reaksi alergi adalah suatu reaksi yang timbul
akibat adanya komponen zat yang menimbulkan respon
tubuh sebagai reaksi penolakan terhadap zat asing yang
masuk kedalam tubuh, apakah itu berupa obat,
makanan/minuman, atau benda-benda lain yang
bersentuhan dengan kulit ataupun dengan cara lain
masuk kedalam tubuh manusia.
ETIOLOGI
Reaksi alergi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam
lingkungan, disebut alergen. Antibiotik dapat menimbulkan reaksi
alergi anafilaksis misalnya penisilin dan derivatnya, basitrasin,
neomisin, tetrasiklin, streptomonisin, sulfonamide dan lain-lain.
27
TANDA DAN GEJALA
Mata berair ✓ Flu atau bahkan kedinginan
✓ Bersin ✓ Parah reaksi alergi sangat tidak nyaman
✓ Hidung beringus bahkan melumpuhkan
28
PATHOFISIOLOGI
31
KONSEP DASAR KEPERAWATAN REAKSI OBAT DAN
ALERGI
“
PENGKAJIAN
○ Anamnesis
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat adalah:
✓ Catat semua obat yang dapakai pasien, termasuk vitamin, tonikum, dan juga obat yang sebelumnya telah sering dipakai tetapi tidak
menimbulkan gejala alergi obat.
✓ Lama waktu yang diperlukan mulai dari pemakaian obat sampai timbulnya gejala. Pada reaksi anafilaksis gejala timbul segera, tetapi
gejala alergi obat baru timbul 7-10 hari sete;ah pemakaian pertama
✓ Cara lama pemakaian serta riwayat pemakaian obat sebelumnya. Alergi obat sering timbul obat diberikan secara berselang-seling,
berulang-ulang, serta dosis tinggi secara parental
✓ Manifestasi klinis alergi obat sering dihubungkan dengan jenis obat tertentu.
✓ Diagnosis alergi obat sangat mungkin, bila gejala menghilang setelah pemberian obat dihentikan dan timbul kembali bila pasien diberikan
obat yang sama.
✓ Pemakaian obat topikal (salep) antibiotic jangka lama merupakan salah satu jalan terjadinya sensitisasi obat yang harus diperhatikan
32
PEMERIKSAAN FISIK
✓ Kulit, ✓ Hidung
seluruh kulit harus diperhatikan Beberapa tanda yang sudah baku
apakah ada peradangan kronik, bekas misalnya: salute, allergic crease, allergic
garukan terutama daerah pipi dan shiners, allergic facies
lipatan kulit daerah fleksor. ✓ Mulut dan orofaring pada rinitis alergik,
✓ Mata sering terlihat mukosa orofaring
kemerahan, edema. Palatum yang
Diperiksa terhadap hiperemia,
edema, secret mata yang berlebihan cekung kedalam, dagu yang kecil serta
dan katarak yang sering dihubungkan tulang maksila yang menonjol kadang-
dengan penyakit atropi. kadang disebabkan alergi kronik
✓ Dada periksa secara inpeksi, palpasi,
✓ Telinga
perkusi, auskultasi. Pada waktu
telinga tengah dapat merupakan
serangan asma kelainan dapat berupa
penyulit rinitis alergi.
hiperinflasi, penggunaan otot bantu
pernafasan.
✓ Periksa tanda-tanda vital terutama
tekanan darah.
33
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Reaksi obat dan Alergi
Nyeri kakut berhubungan dengan agwn pencedera
Fisiologis (inflamasi)
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan efek agen
ramakologis
Thanks!
.
35