Anda di halaman 1dari 18

KEPRAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN
ANEMIA
NAMA : TIRSA BENU
NIM : PO.530320119145
KELAS : TK II REGULER A
 
Pengertian Anemia

Istilah anemia mendeskripsikan keadaan penurunan

jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin

dibawah nilai normal. Sebagai akibat dari penurunan ini,

kemampuan darah untuk membawa oksigen menjadi

berkurang sehingga ketersediaan oksigen untuk jaringan

mengalami penurunan.
Klasifikasi anemia.
Menurut Wong (2009) anemia dapat diklasifikasikan
menurut Etiologi atau fisiologi yang dimanifestasikan dengan
penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin dan tidak dapat
kembali, seperti:
 Kehilangan darah yang berlebihan.
 Destruksi (hemolisis) eritrosit.
 Penurunan atau gangguan pada produksi eritrosit atau
komponennya.
Jenis-jenis Anemia
 Anemia defisiensi besi

 Anemia Hemolitik

 Anemia sel sabit

Anemia aplastik
Patofisiologi
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu
kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab lain
yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).
Manifestasi Klinis
Menurut Muscari (2005:284) kemungkinan anemia aplastik
merupakan akibat dari faktor kongenital atau didapat sehingga
temuan pengkajian dikaitkan dengan kegagalan sumsum
tulang adalah kekurangan sel darah merah dikarakteristikkan
dengan pucat, letargi takikardi dan ekspresi napas pendek.
Pada anak-anak, tanda anemia hanya terjadi ketika kadar
hemoglobin turun dibawah 5 sampai 6 g/100 mL.
Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Muscari (2005) pemeriksaan diagnostik pada anemia
adalah:
 Jumlah pemeriksaan darah lengkap dibawah normal (Hemoglobin
< 12 g/dL, Hematokrit < 33%, dan sel darah merah)
 Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi
 Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa
 Tes comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimuN
 Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin
abnormal pada penyakit sel sabit
 Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin
B12
Konsep Asuhan Keperawatan
 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan dilakukan dengan cara pengumpulan data secara
subjektif (data yang didapatkan dari pasien/keluarga) melalui metode anamnesa
dan data objektif (data hasil pengukuran atau observasi). Menurut Biasanya data
fokus yang didapatkan dari pasien penderita anemia/keluarga seperti pasien
mengatakan lemah, letih dan lesu, pasien mengatakan nafsu makan menurun,
mual dan sering haus. Sementara data objektif akan ditemukan pasien tampak
lemah, berat badan menurun, pasien tidak mau makan/tidak dapat menghabiskan
porsi makan, pasien tampak mual dan muntah, bibir tampak kering dan pucat,
konjungtiva anemis serta anak rewel.
 Diagnosa Keperawatan
 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan

kosentrasi hemoglobin

Resiko gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan

penurunan mobilitas

Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan

tubuh sekunder: penurunan hemoglobin


N Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
o.
1 Perfusi Luaran utama: perfusi perifer Intervensi utama: perawatan sirkulasi
. perifer tidak - Denyut nadi perifer meningkat Observasi :
efektif - Penyembuhan luka meningkat - Periksa sirkulasi perifer (misalnya nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
berhubungan - Sensasi meningkat suhu, ankle-brachial index)
dengan - Warna kulit pucat menurun - Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi ( misalnya diabetes, perokok, orang
penurunan - Edema perifer menurun tua, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
kosentrasi - Nyeri ekstremitas menurun - Monitor panas, kemerahan , nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
hemoglobin - Parastesia menurun Terapeutik:
- Kelemahan otot menurun - Hindari pemasangan infuse atau pengambilan darah di arah keterbatasan perfusi
- Kram otot menurun - Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan peawatan kaki dan kuku
- Lakukan hidrasi
No.

1.
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi perifer - Bruit fernoralismenurun Edukasi:
tidak efektif - Nekrosis menurun - Anjurkan berhenti merokok
berhubungan - Pengisapan kapiler membaik - Anjurkan berolahraga rutin
dengan penurunan - Akral membaik - Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
kosentrasi - Turgor kulit membaik - Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah,
hemoglobin - Tekanan darah sistolik membaik antikoagulan, dan penurunan kolesterol, jika perlu
- Tekanan diastolic membaik - Anjurkan minum obat mengontrol tekanan darah secara teratur
- Tekanan arteri rata-rata membaik - Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- Indeks ankle-brachial membaik - Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misalnya
melembabkan kulit kering pada kaki)
- Anjurkan program rehabilitas vaskular
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misalnya
rendah lemak jenuh,minyak ikan omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus di laporkan,
misalnya ras asakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
2. Resiko Luaran utama: intergitas kulit Intervensi utama: perawatan integritas kulit
gangguan dan jaringan Observasi:
integritas - Elastisitas meningkat - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (misalnya
kulit/jaringan - Hidrasi meningkat perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
berhubungan - Perfusi jaringan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
dengan meningkat Terapeutik:
penurunan - Kerusakan jaringan - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
mobilitas menurun - Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
- Kerusakan lapisan kulit - Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama diare
menurun - Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit
- Nyeri menurun kering
- Perdarahn menurun - Gunakan produk berbahan ringan / alami dan hipoalergik
- Kemerahan menurun pad kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
2. Resiko gangguan - Hematoma menurun Edukasi:
integritas - Pigmentasi abnormsl menurun - Anjurkan menggunakan pelembab (misalnya
kulit/jaringan - Jaringan parut menurun lotion, serum)
berhubungan dengan - Nekrosis menurun - Anjurkan minum air yang cukup
penurunan mobilitas - Abrasi kornea menurun - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Suhu kulit membaik - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
- Sensasi membaik sayur
- Tekstur membaik - Anjurkan menghindari terpapar suhu
- Pertumbuhan rambut membaik ekstrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPV
minimal 30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
3
Resiko infeksi Luran utama: tingkat infeksi Intervensi utama: pencegahan infeksi
.
berhubungan - Kebersihan tangan meningkat Observasi:
dengan - Kebersihan badan meningkat - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
ketidakadekua - Nafsu makan meningkat sistemik
tan pertahanan - Demam menurun Terapeutik :
tubuh - Kemerahan menurun - Batasi jumlah pengunjung
sekunder: - Nyeri menurun - Berikan perawatan kulit pad area edema
penurunan - Bengkak menurun - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
hemoglobin - Vesikel menurun pasien dan lingkungan pasien
- Cairan berbau busuk menurun - Pertahankan teknik aaseptik pada beresiko tinggi
- Sputum berwarna hijau menurun
- Dranase purulen menurun
- Piuna menurun
3. Resiko - Periode malaise menurun Edukasi::
infeksi - Periode menggigil menurun - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
berhubunga - Lelargi menurun - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
n dengan - Gangguan kognitif menurun - Ajarkan etika batuk
ketidakadek - Kadar sel darah putih membaik - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
uatan - Kultur darah membaik luka operasi
pertahanan - Kultur urine membaik - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
tubuh - Kultur sputum membaik - anjurkan meningkatkan asupan cairan
sekunder: - Kultur area luka membaik
penurunan - Kultur feses membaik
hemoglobin - Kadar sel darah putih membaik
Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang
telah direncanakan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. Tindakan mandiri merupakan tindakan
keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat,
serta bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain. Di sisi lain,
tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang
didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau
petugas kesehatan lainnya. (Ratnawati, 2016).
Evaluasi
Perawatan Menurut Capernito, 1999) Evaluasi
adalah perbandingan yang sistemik atau terencana
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
di tetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai