Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KONTROL

BEROBAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA


DI UPTD PUSKESMAS POLAK PISANG
KAB. INDRAGIRI HULU

MIMI ERI
190102224

PEMBIMBING 1 : Ns. Arya Ramadia, M.Kep, Sp.Kep.J


PEMBIMBING 2 : Ns. Ari Rahmat Aziz, M. Kep
.
PENGUJI : Ns. Rahmaniza, M. Kep.
PENDAHULUAN
KESEHATAN JIWA

Kondisi dimana seseorang


individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spritual dan sosial
sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya tanpa ada
gangguan pada kejiwaan. .
PENDAHULUAN

ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA

Orang Dengan Gangguan Jiwa yang


selanjutnya disebut ODGJ di artikan
sebagai seseorang yang mengalami
gangguan dalam pikiran, perilaku dan
perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan atau
perubahan perilaku yang bermakna,
serta dapat menimbulkan penderitaan
dan hambatan dalam menjalankan
fungsi sebagai manusia (Undang
undang Republik Indonesia, 2014).
DATA GANGGUAN JIWA DI DUNIA
WHO(2018) 450 JUTA
1 JUTA BUNUH DIRI SETIAP HARI 1 dari 4
orang
( terkena
ganggu
an jiwa

KASUS GANGGUAN JIWA DI INDONESIA


Data Rikesdes 2018

 Depresi 6,1 % untuk usia


Propinsi Riau
15 keatas Inhu : 364
6.070
3.486 Puskesmas
 Skizoprenia 400.000 Polak
melakukan
pengobatan Pisang : 45
klien
pada 10 keluarga Orang dengan
gangguan jiwa pada tanggal 06 dan
07 November 2020 dengan
kunjungan lansung ke rumah ODGJ
di 2 Desa Wilayah Kerja UPTD
Studi Puskesmas Polak Pisang yaitu desa
pendahuluan Sungai Kuning Benio dan Tanjung
Beludu, di peroleh data bahwa 2
keluarga ODGJ melakukan kontrol
berobat secara rutin, 2 keluarga
ODGJ hanya kontrol berobat bila ada
keluhan, 4 keluarga ODGJ kontrol
berobat dengan bantuan petugas
kesehatan dan 2 keluarga ODGJ
lainnya jarang kontrol berobat
bahkan salah satu ODGJ dengan
putus obat.
Rumusan Masalah

apakah faktor-faktor yang


mempengaruhi kepatuhan kontrol
berobat orang dengan gangguan jiwa
di UPTD Puskesmas Polak Pisang
Kabupaten Indragiri Hulu
TUJUAN PENELITIAN

UMUM:Untuk mengetahui faktor-faktor yang


mempengaruhi kepatuhan kontrol berobat orang
dengan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas Polak
Pisang Kabupaten Indragiri Hulu.
Khusus :
distribusi frekuensi jarak tempat tinggal dengan
puskesmas, dukungan keluarga dan
pengetahuan keluarga
Hubungan antara Faktor dengan Kepatuhan
Gangguan jiwa menurut
Depkes Republik Indonesia
tahun 2010 adalah suatu
perubahan pada fungsi jiwa
GANGGUAN
yang menyebabkan adanya
JIWA
gangguan pada fungsi jiwa
yang menimbulkan penderitaan
pada individu dan hambatan
dalam melaksanakan peran
sosial
TINJAUAN TEORITIS
Model stress adaptasi stuart dalam mengidentifikasi penyebab gangguan
jiwa
Dalam perspektif islam, penyakit jiwa
sering diidentikkan dengan beberapa sifat
buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq
Pandangan al-mazmumah), seperti sifat tamak,
Islam dengki, iri hati, arogan dan emosional.
terhadap Hasan muhammad as-syarqawi dalam
Gangguan kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi, membagi
Jiwa penyakit jiwa dalam sembilan bagian,
yaitu: pamer (riya’), marah (alghadhab),
lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah),
was-was (al-was-wasah), frustrasi (alya’s),
rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur),
sombong (al-ujub), dengki dan iri hati
(alhasd wal hiqd).
Dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 28 di jelaskan permasalahan
Pandangan penyakit jiwa dapat di atasi atau di cegah dengan sikap sabar dan
lebih dekat dengan agamanya
Islam
terhadap ,

Gangguan
Jiwa
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-
lah hati menjadi tenteram.
(Surat Ar-Ra’d Ayat 28).
Menurut Susanto tahun 2012,
keluarga merupakan salah satu
elemen terkecil dimasyarakat.
KONSEP Keluarga adalah kumpulan data dua
KELUARGA orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan
emosional. Keluarga menjadi tempat
sentral bagi pertumbuhan dan
perkembangan individu atau
seorang.
Dukungan keluarga menurut
Friedman tahun 2010 adalah sikap,
DUKUNGAN tindakan penerimaan keluarga
KELUARGA terhadap anggota keluarganya,
berupa dukungan informasional,
dukungan penilaian, dukungan
instrumental dan dukungan
emosional.
Pengetahuan atau knowledge adalah hasil
penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek melalui
pancaindra yang dimilikinya. Panca indra
KONSEP manusia guna penginderaan terhadap
PENGETAHU objek yakni penglihatan, pendengaran,
AN penciuman, rasa dan perabaan. Pada waktu
penginderaan untuk menghasilkan
pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh
intensitas perhatiandan persepsi terhadap
objek. Pengetahuan seseorang sebagian
besar diperoleh melalui indra pendengaran
dan indra penglihatan (Notoatmodjo,
2014).
Jarak adalah ukuran jauh
KONSEP dekatnya antara tempat yang
JARAK
satu dengan tempat yang
lain dan diukur dengan
satuan meter (Jannah, 2012).
Kepatuhan berasal dari kata patuh
yang berarti taat, suka menuruti,
disiplin. Kepatuhan menurut Trostle
KONSEP
PATUH dalam Sari tahun 2013, adalah
tingkat perilaku penderita dalam
mengambil suatu tindakan
pengobatan, misalnya dalam
menentukan kebiasaan hidup sehat
dan ketetapan berobat.
Kerangka Konsep

Variable Independen Variabel Dependen

1. Faktor Pengetahuan keluarga


Kepatuhan Kontrol
2. Faktor Dukungan keluarga
Berobat ODGJ
3. Faktor Jarak Puskesmas
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, dengan desain penelitian
deskritif korelasional dengan
menggunakan rancangan cross
sectional
METODE PENELITIAN

E. Sampling
D. Sampel
C. Populasi
B. Tempat
PENGOLAHAN DATA

1. Editing
KOMPUTERISASI
2. Coding

3. Processing

4. Cleaning
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai