Anda di halaman 1dari 37

PENDIDIKAN PANCASILA

Kode MK : PAN 3123

ENDANG LIF, SE,M.M


STIKES dr SOEBANDI JEMBER
 Selamat Pagi ....
 Semoga hari ini semua dalam keadaan sehat dan
selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa ta’ala

 Tetap semangat belajar yaa .... !!!


TM 9 :
Pancasila sebagai Sistem Filsafat

 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan :


 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
Pancasila, mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan Pancasila sebagai sistem filsafat
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
 Ruslan Abdulgani,
 Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai
ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa
Indonesia.

Mengapa pancasila dikatakan sebagai filsafat ?

hal itu karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang


mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat
NOTONAGORO
Filsafat Pancasila ini memberikan
pengetahuan dan pengertian ilmiah
yaitu tentang hakikat pancasila.

hakikat dasar ontologi pancasila adalah


manusia, karena manusia ini yang merupakan
subjek hukum pokok sila-sila Pancasila.

Menurut bahasa, Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu : On/Ontos = ada, dan Logos =
ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah Ontologi adalah
ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstra
PRINSIP FILSAFAT PANCASILA

 ditinjau dari kausa Aristoteles;


(1) Kausa Material yaitu sebab yang
berhubungan dengan materi atau bahan. Dalam
hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial
budaya yang ada dalam bangsa Indonesia
sendiri.
(2) Kausa Formalis ialah sebab yang
berhubungan dengan bentuknya. Pancasila di
dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi
syarat formal (kebenaran formal).
(3) Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI
dalam menyusun dan merumuskan pancasila sebagai
dasar negara Indonesia merdeka.
(4) Kausa Finalis ialah berhubungan dengan tujuannya,
dimana tujuan yang diusulkannya Pancasila menjadi
dasar negara Indonesia merdeka.
 Inti atau Esensi dari Sila-sila dalam Pancasila :
1. Tuhan yang berarti sebagai kausa prima (kausa :
penyebab, faktor dari sesuatu; prima : utama)
2. Manusia berarti sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial ( monodualisme)
3. Satu berarti kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. Rakyat yang berarti unsur mutlak negara, harus
bekerja sama dan gotong royong
5. Adil yang berarti memberikan keadilan kepada
diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
FUNGSI POKOK FILSAFAT
PANCASILA:

1. Falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup


2. Falsafah Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia
3. Falsafah Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia
HAKIKAT NILAI PANCASILA

 Nilai dapat berada di dua kawasan : kognitif dan


afektif.
 Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa
dikatakan abstraksi (Sidney Simon, 1986)

 Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus


untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai
sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu
menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.

Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah


untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman
berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah.
Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya
mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat
nilai-nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu
menerima kedudukan Pancasila secara akademis.
 Sila 1; Ketuhanan Mang Maha Esa ; "Dia-lah Allah, yang
Maha Esa”
 Sila 2; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (al Maidah : 8)
 8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
 Sila 3; Persatuan Indonesia (al Maidah : 2) …… …..
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
 Sila 4; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat .....
(Asy-syu’ra’ : 38)
 Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.
 Sila 5; Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(an-Nisa : 58)
 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA
DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT

 1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat


Pada era pemerintahan Soekarno

Philosofische
Grondslag
Pancasila sebagai
sistem filsafat

Negara Indonesia
merdeka.

BPUPKI , pada 1 Juni 1945.


 Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan
secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik
perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu,
Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan
filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya
bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto,

Pancasila sebagai sistem weltanschauung


filsafat

Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan


mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga
digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.

PEDOMAN PENGHAYATAN PENGAMALAN


PANCASILA ( P-4)
Pada era reformasi

Pancasila sebagai sistem kurang terdengar


filsafat resonansinya

wacana akademik

Pidato Habibie tgl


1 Juni 2011
HABIBIE MENYATAKAN BAHWA:
 “Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah
masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam
dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori
kolektif bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang
diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks
kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun
kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong
sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia
yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan
berpolitik” (Habibie, 2011: 1--2).

TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT

Bentuk tantangan terhadap Pancasila sbb :

yaitu aliran yang meyakini bahwa


kapitalisme kebebasan individual pemilik modal
untuk mengembangkan usahanya
dalam rangka meraih keuntungan
sebesar-besarnya merupakan upaya
untuk menyejahterakan masyarakat.
 Atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat
liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa
kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata.
komunisme
adalah sebuah paham yang
muncul sebagai reaksi atas
perkembangan kapitalisme sebagai
produk masyarakat liberal.

 Komunisme merupakan aliran yang meyakini


bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara
untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap
Pancasila sebagai sistem filsafat ialah
dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat
menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
1. ESENSI (HAKIKAT) PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT

hakikat sila ketuhanan terletak pada


Pertama
keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan
sebagai prinsip utama dalam kehidupan
semua makhluk.

Artinya, setiap makhluk hidup, termasuk warga negara harus


memiliki kesadaran yang otonom (kebebasan, kemandirian) di
satu pihak, dan berkesadaran sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang akan dimintai pertanggung jawaban atas
semua tindakan yang dilakukan.
hakikat sila kemanusiaan adalah
Kedua manusia monopluralis

susunan kodrat
3 monodualis (jiwa, raga)

sifat kodrat (makhluk


individu, sosial),

kedudukan kodrat
(makhluk pribadi yang
otonom dan makhluk Tuhan)
 Ketiga hakikat sila persatuan terkait
dengan semangat kebangsaan.

Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta


tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis,
yaitu tanah air real, tanah air formal, dan
tanah air mental.
Tanah air real adalah bumi tempat orang dilahirkan dan
dibesarkan, bersuka, dan berduka, yang dialami
secara fisik sehari-hari.

Tanah air formal adalah negara bangsa yang berundang-


undang dasar, yang Anda, manusia Indonesia,
menjadi salah seorang warganya, yang membuat
undang-undang, menggariskan hukum dan peraturan,
menata, mengatur dan memberikan hak serta
kewajiban, mengesahkan atau membatalkan,
memberikan perlindungan, dan menghukum,
memberikan paspor atau surat pengenal lainnya.
Tanah air mental bukan bersifat territorial karena tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu, melainkan imajinasi
yang dibentuk dan dibina oleh ideologi atau
seperangkat gagasan vital
Keempat hakikat sila kerakyatan terletak pada
prinsip musyawarah.

Artinya,
keputusan yang diambil lebih didasarkan atas
semangat musyawarah untuk mufakat, bukan
membenarkan begitu saja pendapat mayoritas tanpa
peduli pendapat minoritas.
hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga
Kelima aspek, yaitu keadilan distributif, legal,
dan komutatif

Keadilan distributif adalah keadilan bersifat


membagi dari negara kepada warga negara.

Keadilan legal adalah kewajiban warga negara


terhadap negara atau dinamakan keadilan
bertaat.

Keadilan komutatif adalah keadilan antara


sesama warga negara
URGENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT

Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan


Pancasila sebagai sistem filsafat :

Pertama, meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat dapat


memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka
dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk
kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual.
Kedua, Pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam
pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia sendiri sehingga mampu dalam menghadapi
berbagai ideologi dunia

Ketiga, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar


pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat
melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-
sendi perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan
rakyat banyak.
Keempat, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way
of life sekaligus way of thinking bangsa Indonesia untuk
menjaga keseimbangan dan konsistensi antara tindakan
dan pemikiran.
TUGAS :
 Bentuk Kelompok Diskusi Online sebanyak 5 (Lima)
Kelompok

Silahkan meresume Materi dalam bentuk Word

 Dikirimkan via email ke : endanglilif@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai