Anda di halaman 1dari 15

Hukum Kekekalan Massa

Kelompok 3 :
1) Ali Syauqi
2) Desy Fitria Wulandari
3) Sabrina Asyrofa Aulia Ennada
Apa itu hukum
kekekalan massa?
Hukum Kekekalan
Massa
” massa tak dapat diciptakan dan dimusnahkan
dalam perubahan materi apapun”.
Alat :
1) Labu erlenmeyer 250 mL
2) Tabung reaksi kecil
3) Neraca digital

Alat dan Bahan :


Bahan :
1) Larutan NaOH
2) Larutan KI
3) Larutan PbNO3

4) Larutan CuSO4
Skema Pengamatan

02
Labu erlenmeyer 03
01 dimiringkan dan
Dua larutan kedua larutan
Massa labu
dimasukkan dalam dibiarkan bereaksi
erlenmeyer
dan ditimbang
ditimbang atau
dalam labu
dihitung kembali
erlenmeyer
Hasil Pengamatan :

Zat Massa Sebelum Massa Sesudah


Bereaksi Bereaksi

NaOH + CuSO4 74,42 gram 74,42 gram

KI + CuSO4 55,1 gram 77,6 gram

KI + PbNO3 73,54 gram 73,54 gram


Pembahasan :

Percobaan pertama dilakukan dengan memasukkan NaOH pada labu erlenmeyer


dan CuSO4 pada tabung reaksi kecil, lalu tabung reaksi dimasukkan ke dalam labu
erlenmeyer. Sebelum direaksikan, keduanya ditimbang dan menghasilkan massa sebesar
74,42 gram. Mereaksikan keduanya dengan cara memiringkan labu erlenmeyer, tujuannya
agar larutan bercampur dan bereaksi walaupun sedikit yang bercampur. Setelah
direaksikan, keduanya ditimbang kembali dan menghasilkan massa sebesar 74,42 gram.
Nilai massa ini sesuai atau sama dengan massa sebelum direaksikan yaitu sebelum
direaksikan sebesar 74,42 gram dan sesudah direaksikan sebesar 74,42 gram. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794)
mengemukakan hukum kekekalan massa atau yang disebut juga Hukum Lavoisier yang
menyatakan bahwa,” massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Pembahasan :

Percobaan kedua tidak jauh berbeda dengan percobaan pertama yaitu dengan
memasukkan larutan KI pada labu erlenmeyer dan CuSO4 pada tabung reaksi. Sebelum
direaksikan, keduanya ditimbang dan menghasilkan massa sebesar 55,1 gram. Lalu
keduanya direaksikan. Setelah direaksikan, keduanya ditimbang kembali dan
menghasilkan massa sebesar 77,6 gram. Nilai massa ini tidak sesuai atau tidak sama
dengan massa sebelum direaksikan yaitu sebelum direaksikan sebesar 55,1 gram dan
sesudah direaksikan sebesar 77,6 gram. Hal ini tidak sesuai dengan Hukum Lavoisier
kesalahan ini terjadi karena faktor human error, bisa jadi kurang ketelitian dalam
penimbahan atau kecerobohan dalam melakukan percobaan.
Pembahasan :

Percobaan ketiga tidak jauh berbeda dengan percobaan kedua, hanya saja
yang diubah adalah CuSO4 diubah menjadi PbNO3. Sebelum direaksikan, keduanya
ditimbang dan menghasilkan massa sebesar 73,54 gram. Lalu keduanya
direaksikan. Setelah direaksikan, keduanya ditimbang kembali dan menghasilkan
massa sebesar 73,54 gram.. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan hukum kekekalan massa
atau yang disebut juga Hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa,” massa zat-zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
 
Kesimpulan :

Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan:


1) Reaksi kimia terjadi ketika zat-zat pereaksi dicampurkan
dalam satu wadah. Reaksi kimia disertai dengan suatu
perubahan yang dapat diamati yaitu perubahan warna,
suhu, terbentuknya endapan, karat dan timbulnya gas.
2) Antoine laurent lavoisier (1743-1794) mengemukakan
hukum kekekalan massa atau yang disebut juga hukum
lavoisier yang menyatakan bahwa,”massa zat-zat sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama”.
3) Percobaan pertama dan ketiga terbukti sesuai dengan teori
hukum lavoisier. Percobaan kedua tidak sesuai dengan
teori karena ada kesalahan dalam ketelitian penimbangan.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja :

PbNO3
Penanganan dan penyimpanan Pastikan ruangan penyimpanan
terdapat ventilasi yang memadai, jangan membuang ke saluran
pembuangan. Tertutup sangat rapat. Kering. Simpan dalam
tempat terkunci atau di tempat yang hanya bisa dimasuki oleh
orang-orang yang mempunyai kualifikasi atau berwenang. Jangan
gunakan dekat bahan-bahan yang mudah terbakar.

Pengendalian dan Perlindungan Diri Tindakan perlindungan


individual dengan memakai pakaian pelindung lengkap,
perlindungan mata/wajah dengan menggunakan masker atau
kacamata lab.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja :

NaOH
Penanganan dan penyimpanan Menyimpan ditempat yang sejuk,
kering, berventilasi baik tempat yang jauh dari bahan-bahan yang
tidak kompatibel, tertutup rapat, cuci bersih setelah memegang.

Pengendalian dan Perlindungan Diri Memakai sarung tangan yang


tepat untuk mencegah kulit yang terpapar, memakai kacamata
debu dan pelindung wajah, memakai pakaian untuk mencegah
kerusakan kulit.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja :

KI
Penanganan dan penyimpanan Menyimpan di tempat yang
tertutup sangat rapat, kering. Simpan di tempat yang berventilasi
baik. Simpan dalam tempat terkunci atau di tempat yang hanya
bisa dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai kualifikasi atau
berwenang.

Pengendalian dan Perlindungan Diri Tindakan perlindungan


individual dengan memakai Pakaian pelindung, perlindungan
mata/wajah dengan menggunakan kacamata-pengaman,
perlindungan kulit dengan menggunakan sarung tangan.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja :

CuSO4
Penanganan dan penyimpanan Selalu gunakan peralatan
perlindungan diri yang dianjurkan, tidak diperlukan nasihat
penanganan khusus, simpan di tempat kering, dingin, dan
berventilasi baik. Pengendalian dan

Perlindungan Diri Perlindungan pernapasan dengan kenakan


peralatan pernapasan yang sesuai, perlindungan tangan dengan
sarung tangan, perlindungan mata dengan kacamata
keselamatan, perlindungan kulit dan tubuh dengan pakaian
pelindung yang ringan
THANKS
“Dari semua hal, pengetahuan adalah
yang paling baik, karena tidak kena
tanggung jawab maupun tidak dapat
dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan
tidak dapat dihancurkan.” – Hitopadesa

Anda mungkin juga menyukai