Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan ke-2 N-3 / C

tgl 22-September 2020

P2TL dan Dinas Jaga


Bagian “A” Umum
ATURAN 1
Penerapan

a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal di laut lepas dan di semua perairan yang
berhubungan dengan laut yang dapat dilayari oleh kapal-kapal laut.
Aturan ini berlaku :
1. Untuk semua kapal dan pesawat terbang laut (seaplane atau
pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di air).
2. Laut Lepas ( Internasional )
3. Laut Pedalaman ( Nasional ) :
a. Perairan Pelabuhan
b. Perairan bandar
c. Sungai
d. Danau
e. Terusan / Kanal ( Sepanjang dapat dilayari oleh kapal )

b. Tidak ada suatu apapun dalam aturan –aturan ini yang


menghalangi berlakunya peraturan-peraturan khusus yang
dibuat oleh penguasa/pemerintah yang berwenang, untuk alur
pelayaran, pelabuhan, sungai, danau atau perairan pedalaman
yang berhubungan dengan laut dan dapat dilayari oleh kapal
laut.
Aturan-aturan khusus demikian itu harus semirip mungkin
dengan aturan-aturan ini.
Perairan Pedalaman (Inland Waters) dapat dibuat oleh
pemerintah setempat dengan peraturan khusus. Dengan Syarat
Semirip mungkin dengan Aturan P2TL 1972.

c. Tidak ada suatu apapun dari aturan ini yang akan menghalangi berlakunya
aturan-aturan khusus yang manapun yang dibuat oleh pemerintah Negara
manapun berkenaan dengan tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat,
sosok benda atau isyarat suling untuk kapal –kapal perang dan kapal-kapal
yang berlayar dalam beririnng-iringan atau lampu-lampu isyarat atau sosok
-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang menangkap ikan dalam
suatu armada.
Tambahan –tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat ,sosok-sosok
benda atau isyarat –isyarat suling ini harus dibuat sejauh yang dapat
dilaksanakan ,supaya tidak dapat disalah artikan dengan lampu manapun
sosok benda atau isyarat yang ditentukan di lain tempat dalam peraturan ini

Menyatakan bahwa Sarana, Sosok benda dan Isyarat-isyarat tambahan untuk


menarik perhatian khusus bagi kapal-kapal, seperti :
Kapal perang, kapal konvoi, dan kapal nelayan yang sedang menangkap ikan
yang merupakan suatu armada. Lampu-lampu dan sosok benda serta isyarat
suling tambahan ini sedapat mungkin tidak menggangu dari peraturan yang
ada
d. Bagan-bagan pemisah lalu lintas dapat disyahkan oleh organisasi untuk maksud
aturan-aturan ini.
Syarat dari bagan pemisah (Traffic Separation Shemes) :
1)Diakui oleh International Maritime Organization ( IMO )
2)Daerah pelayaran sempit
3)Daerah yang ramai dengan lalu lintas laut

e. Manakala pemerintah yang bersangkutan berpendapat bahwa kapal berkonstruksi atau


kegunaan khusus tiadak dapat memenuhi ketentua dari aturan-aturan ini sehubungan
dengan jumlah , jarak atau busur tampak lampu-lampu atau sosok-sosok benda,
maupun penempatan dari ciri-ciri atau isyarat bunyi ,tanpa menghalangi tugas khusus
kapal-kapal itu,
maka kapal yang demikian itu harus memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang
berhubungan dengan jumlah ,tempat,jarak atau busur tampak lampu-lampu atau
sosok-sosok benda manapun yang berhubungan dengan penempatan dan ciri-ciri
alat isyarat bunyi sebagaimana ditentukan oleh pemerintahnya yang semirip
mungkin dengan aturan-aturan ini,bagi kapal yang bersangkutan.

ATURAN 2
Tanggung-Jawab
ATURAN 2

ATURAN 2
Tanggung Jawab

2 a. Tidak ada suatu apapun dalam aturan –aturan ini akan membebaskan tiap
kapal atau pemiliknya,nakhoda atau awak kapalnya,atas akibat-akibat
setiap kelalaian untuk memenuhi aturan-aturan ini atau atas kelalaian
terhadap setiap tindakan berjaga-jaga yang dipandang perlu menurut
kecakapan pelaut yang baik (ordinary practice of seamen) atau terhadap
keadaan-keadaan khusus dimana kapal itu berada.
Kecakapan Pelaut (ordinary practice of seamen) yang baik :
1. Dapat mempertanggung jawabkan tindakannya.
2. Tidak pernah lalai dalam melaksanakan tugasnya.
3. Tidak pernah lalai dalam melaksanakan tindakannya.
4. Melindungi kapal dan muatannya.
Oleh sebab itu kapal dijaga selama 24 jam dan yang membagi penjagaan adalah
Nakhoda sebagaimana tanggung jawab dan wewenang Nahkoda sebagai pemegang
kewibawaan umum diatas kapal dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas jaga,
oleh sebab itu dalam berjaga-jaga menggunakan pengamatan disekeliling kapal dengan
menggunakan mata, telinga bila kabut dan alat navigasi (radar).

2 b. Dalam menafsirkan dan memenuhi aturan-aturan ini, harus benar


-benar memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan
serta setiap keadaan khusus termasuk keterbatasan-keterbatasan dari
kapal-kapal yang terlibat,yang dapat memaksa menyimpang dari
aturan-aturan ini untuk menghindari bahaya.
Aturan ini adalah sama dengan pasal 27 SOLAS 1960 untuk menghindari bahaya tubrukan,
maka dianjurkan untuk selalu mengikuti aturan yang bersangkutan seteliti mungkin,
tetapi bila 2 buah kapal saling berhadapan sedemikian rupa sehingga apabila mengikuti
aturan ini akan menimbulkan bahaya mendadak, maka menurut aturan 2b ini
mengharuskan (boleh) menyimpang dari aturan yang ada untuk menyelamatkan kapal
dan manusianya.

Keadaan khusus:
Keadaan yang di luar kekuasaan manusia dimana kita ( kapal ) tidak mampu
untuk melawannya.
Misal : a. Arus yang kuat
b. Taifun, Hurricane.
Contoh: Aturan 2 / Kecakapan Pelaut
Bila menyusul (Aturan 13 dimana ia lebih cepat) maka akan menimbulkan resiko bagi
kapal kecil. Kemungkinan terbanting ke kiri dan kemungkinan timbul kerusakan.
Kerusakan ini disebut Bahaya Tubrukan terlebih apabila dikaitkan dengan squat effect
dimana efek suction (bank effect) terhadap dua buah kapal yang saling berhimpit akan
berdampak lebih besar kepada bahaya tubrukan (bersenggolan)
ATURAN 3
Definisi-definisi Umum

Untuk memenuhi maksud aturan-aturan ini, kecuali apabila diisyaratkan lain.


a. Kata “kapal” mencakup setiap jenis kendaraan air , termasuk kapal tanpa benaman
(displacement) dan pesawat terbang laut, yang digunakan atau dapat digunakan
sebagai sarana angkutan di air.

b. Istilah ” kapal tenaga “ berarti setiap kapal yang digerakkan dengan mesin.

c. Istilah “ Kapal layar “ berarti setiap kapal yang sedang berlayar dengan menggunakan
layar, dengan ketentuan bahwa mesin penggeraknya apabila ada tidak digunakan.
d. Istilah ”kapal yang sedang menangkap ikan” berarti setiap kapal
yang menangkap ikan dengan jaring, tali, pukat atau jaring
penangkap ikan lainnya yang membatasi kemampuan olah geraknya,
tetapi tidak meliputi kapal yang menangkap ikan dengan tali pancing
atau alat penangkap ikan lainnya yang tidak membatasi kemampuan
mengolah geraknya diair..

e. Kata ”pesawat terbang laut (seaplane)” mencakup setiap pesawat


terbang yang dibuat untuk mengolah gerak di air.
f. Istilah ”Kapal yang tidak terkendalikan ” berarti kapal yang karena
sesuatu keadaan yang istimewa tidak mampu untuk mengolah gerak
seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini dan karenanya tidak
mampu menyimpangi kapal lain.

g. Istilah ”kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas” berarti kapal


yang karena sifat pekerjaannya mengakibatkan kemampuannya untuk
mengolah gerak seperti diisyaratkan oleh aturan-aturan ini menjadi
terbatas dan karenanya tidak mampu untuk menyimpangi kapal lain
Kapal –kapal berikut harus dianggap sebagai kapal-kapal yang kemampuan olah
geraknya terbatas :
1)Kapal yang digunakan memasang merawat atau mengangkat
merkah navigasi atau pipa laut.
2)Kapal yang melakukan kegiatan pengerukan, penelitian atau
pekerjaan-pekerjaan di bawah air.
3)Kapal yang melakukan pengisian atau memindahkan orang-orang,
perbekalan atau muatan pada waktu sedang berlayar.
4)Kapal yang sedang meluncurkan atau sedang mendaratkan
kembali pesawat terbang.
5)Kapal yang melakukan kegiatan pembersihan ranjau.
6)Kapal yang menunda sedemikian rupa sehingga menjadikan tidak
mampu untung menyimpang dari haluannya.
h. Istilah “ Kapal yang terkendala oleh saratnya” berati kapal tenaga
yang kerena saratnya terhadap kedalaman air dan lebar perairan
yang dapat dilayari mengakibatkan kemampuan olah geraknya
untuk menyimpang dari garis haluan yang sedang diikuti menjadi
terbatas sekali.

i. Istilah “sedang berlayar“ Berarti kapal tidak berlabuh jangkar atau


diikat pada daratan atau kandas.
j. Kapal-kapal yang harus dianggap melihat satu sama lainnya
(saling melihat) apabila kapal yang satu dapat dilihat visual
oleh kapal lainnya.

k. Istilah “penglihatan terbatas” berarti setiap keadaan dalam mana


daya tampaknya dibatasi oleh kabut, halimun, hujan salju, hujan
badai,badai pasir,atau setiap sebab lain yang serupa dengan itu.
Sekian dulu, kita lanjutkan
Senin depan 05 Oktober.
Sukses untuk anda semua.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai