Anda di halaman 1dari 8

PERSIAPAN MUAT KAPAL

BULK CARRIER
Ahmad Rizky Alrasyi Irawadi
362199950
N III C
Absen 02
SEBELUM DIMUAT MAKA :

Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan


Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar dan perlengkapan lainnya yang
berurutan dengan muat bongkar.
Persiapan bongkar muat sangat bergantung dari jenis muatan yang mau dimuat, sifat muatan
tersebut serta keadaan palka (bentuk,letak,ada tidaknya tiang-tiang tsb)
PERSIAPAN RUANG MUAT MELIPUTI :

A. pembersihan ruang muat :


• Mengeluarkan sisa-sisa/bekas-bekas muatan yang terdahulu, demikian pula sisa-sisa/bekas-bekas terapan-terapan.
• Menyapu (broom cleaning) ruang tersebut sampai bersih. Kalau perlu pakai serbuk gergaji agar sisa-sisa muatan
yang terdahulu yang melekat diatas palka, dinding-dinding bisa tersapu semua.
• Terapan-terapan yang masih baik dikumpulkan disatu tempat, dan sisa-sisa kotoran dikumpulkan diatas dek
• Setelah disapu bersih, lalau dibersihkan dengan air tawar agar debu – debu sapuan turun. Saat membersihkan
jangan lupa agar sisa kotoran yang mungkin masuk ke dalam got palka juga ikut dibersihkan. Air cucian ini
dihisap keluar palka menggunakan pompa got.
• Jalankan ventilasi palka agar palka tersebut cepat kering.
B. Pemeriksaan, pengetesan ruang muat
Pemeriksaan, pengetesan ruang muat dilakukan oleh mualim I atau kalau perlu dibantu dengan seorang
surveyor. Hal yang harus diperhatikan :
• Kebersihan ruang muat secara keseluruhan. Bukan saja bersih, tetapi juga harus kering

• Dunage (penerapan) tetap harus dalam keadaan baik, jumlahnya harus cukup, yang rusak diperbaiki atau
diganti
• Drainase (pembuangan/got-got) harus bersih. Saringan baik dan tidak tersumbat oleh kotoran atau karat.
Ditest dengan memasukan air ke dalam got
• Penerangan di dalam palka di check, apabila ada yang rusak di perbaiki
• Tangga di dalam palka terutama trap-trap dan pegangannya
• Alat penemu uap panas (heat detector)yang ujung-ujungnya berada didalam palka.
• Man holes (lobang lalu orang ke/dari tangki) di cek apakah dalam keadaan baik terutama baut-baut
packingnya.
• Lobang ventilasi (peranginan ) di cek apakah tidak tersumbat oleh kotoran-kotoran.
• Tutp palka (hatch cover) apakah masih kedap air atau tidak. Cara pengetesannya ialah dengan cara
menyemprot air dengan tekanan tinggi di atas tutup palka, lalu dilihat dari dalam.
• Baik pemeriksaan maupun checking palka dijurnalkan
Memuat Muatan Curah Biji – Bijian
• Pada waktu pemuatan serta peralatan muat bongkar lainnya harus dalam keadan baik, serta siap.
• Berat barang yang diangkat tidak melebihi SWL dp. Peralatan tersebut.
• Buruh – buruh, winch controller dan tenderman harus benar-benar mengerti akan fungsinya.
• Taatilah petunjuk yang tertera pada muatan itu sendiri seperti :
• “sling here” : pasang sling disini
• “this side up” : sisi ini ke atas (jangan dibalik)
• “use no hook” : jangan pakai ganco
• “handle with care” : hati-hati, pelan-pelan

• Bila terjadi kerusakan muatan sebelum muatan itu dikapalkan, sebaiknya ditolak. Andai kata diterima, mualim
I harus membuatkan “Cargo Exeption” yaitu sebuah berita acara yang menyatakanbahwa barang tersebut
diterima dikapal sudah dalam keadan rusak. Kekurangan atau kehilangan isi,diluar tanggung jawab pihak kapal
di dalam cargo exeption disebutkan :
- Jumlah peti rusak - Merek barang
- Keadaan bungkus dan isinya - Ditandatangani oleh mualim I dan stevedore
- Keadaan/kekurangan isi diluar tanggung jawab kapal.
• Muatan yang rusak tersebut sebelum dimuat didalam palka diperiksa terlebih dahul, lalu kerusakan
bungkusnya dibetulkan baru dipadatkan. Pemeriksa juga disaksikan oleh stevedore. Sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab pihak karier, maka selama dalam perjalanan pun muatan-muatan yang dikapal masih
jadi tanggung jawab Nahkoda. Oleh karena itu, selama dalam perjalanan dijaga agar muatan tetap baik
dan tidak rusak. Pengawasan disesuaikan dengan sifat muatan itu sendiri. Ada sebagian muatan
memerlukan sifat khusus, ada yang memakai ventilasi, ada yang tidak. Bila terjadi kerusakan muatan
setelah muatan itu di kapal. Nahkoda dapat membuat “Cargo Damage Report” yaitu berita acara
kerusakan muatan kapal. Didalam cargo damage report disebutkan:
- barang-barang yang rusak
- sebab kerusakan
- tindakan preventip yang telah diambil
• Kalau kerusakan muatan itu disebabkan karena satu keadaan di luar batas kemampuan kapal, Nahkoda
dapat membuat “Note of Sea Protest”
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai