Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN

DALAM
PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
 PERENCANAAN EKONOMI  usaha-usaha oleh negara untuk
memformulasikan keputusan terkait alokasi faktor-faktor produksi terhadap
penggunaan atau sektor-sektor ekonomi yang beragam, sehingga
menentukan seberapa besar produksi total barang dan jasa dalam sebuah
periode.
 RENCANA EKONOMI  dokumen tertulis yang berisikan arah kebijakan
pemerintah tentang perencanaan ekonomi dan target-target yang secara
kualitas dan kuantitas berusaha dicapai.
 RENCANA KOMPREHENSIF  rencana ekonomi yang targetnya adalah
ke semua sektor ekonomi nasional.
 RENCANA PARSIAL  rencana ekonomi yang fokus pada sektor ekonomi
tertentu (i.e. industri, agrikultur, pariwisata).
 PROSES PERENCANAAN  prosedur untuk menyusun dan menjalankan
rencana ekonomi.
RASIONALITAS PERENCANAAN
 KEGAGALAN PASAR  Perencanaan dalam pembangunan ekonomi
berperan dalam mengantisipasi tidak bekerjanya pasar bebas secara
optimal (i.e. munculnya kekuatan monopoli, mobilitas faktor-faktor produksi
yang tidak optimal, eksternalitas negatif, minimnya pengetahuan terhadap
kondisi pasar) yang membuat tidak tercapainya alokasi optimal dari pasar
(i.e. kesenjangan kekayaan, disinsentif terhadap masyarakat).
 MOBILISASI DAN ALOKASI SUMBER DAYA  Perencanaan
memastikan sumber daya digunakan secara tepat guna dan produktif dan
tidak mengarah ke penggunaan yang sia-sia dalam perekonomian.
 DAMPAK PSIKOLOGIS  Perencanaan yang dilakukan secara nasional
memastikan kesamaan visi dari faksi-faksi sosial di tengah masyarakat
lewat sebuah tujuan bersama dalam pembangunan.
 BANTUAN ASING/INSENTIF BAGI INVESTOR  Ekonomi yang
terencana merupakan salah satu syarat mutlak dipercayanya sebuah
perekonomian dalam menerima bantuan luar negeri maupun tempat
berinvestasi investor asing.
MODEL HARROD-DOMAR DALAM
PERENCANAAN
Cont’d (Siklus Perencanaan Harrod-Domar)
KONSEP INPUT-OUTPUT DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 Konsep Input-Output adalah konsep yang digunakan untuk sektor-
sektor tertentu (parsial) maupun lintas sektoral (komprehensif) untuk
mengetahui sejauh mana input (modal) yang digunakan dalam
sebuah perekonomian sebanding dengan output yang dicapai.
 Sebagai contoh adalah sektor pertanian di mana merupakan sektor
yang bertindak sebagai produsen (i.e. beras, gandum, dsb) maupun
juga pengguna modal (i.e. mesin, alat-alat pertanian, dsb).
 Konsep input-output juga berfungsi untuk menentukan berapa
anggaran (input) yang perlu untuk diberikan terhadap perekonomian
dan seberapa jauh input tersebut akan digunakan dalam
pembangunan yang rinciannya dicantumkan dalam dokumen
rencana ekonomi.
 Input yang lebih besar daripada output mencerminkan tidak
efisiennya pengelolaan ekonomi karena tidak terserapnya anggaran.
PERENCANAAN NASIONAL DARI MASA KE
MASA
ORDE LAMA
LANDASAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA
BERENCANA (PNSB)
PERENCANA Dibawah komando Presiden sebagai
penguasa mutlak di era Demokrasi Terpimpin
PERIODE Diniatkan untuk dilakukan pada 1961 – 1969
namun berhenti di tengah jalan ketika
pergantian pemerintahan
HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH Sentralistik
TUJUAN UTAMA Fokus untuk mendorong terlaksananya jargon
Politik sebagai Panglima dengan
pembangunan ekonomi sebagai unsur dalam
kebijakan yang fokus pertahanan nasional.

CAPAIAN Beberapa proyek mercusuar dan infrastruktur


dan mulai diarahkannya ekonomi Indonesia
ke industrialisasi
Cont’d
ORDE BARU
LANDASAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA (GBHN)

PERENCANA Dijalankan Presiden (eksekutif) sebagai mandataris


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
merupakan lembaga negara yang tertinggi

PERIODE Terdiri dari Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25


Tahun Pertama (1969-1994) atau PJP-I yang terdiri
dari Repelita I sampai V. Sementara PJP-II
dicanangkan untuk tahun 1994-2020 dilaksanakan
sampai Repelita VI (1994-1998)

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH Sentralistik


TUJUAN UTAMA Membangkitkan perekonomian nasional yang terpuruk
di masa Orde Lama; mengalokasikan keuntungan dari
oil booming untuk pembangunan perekonomian;
industrialisasi.

CAPAIAN Pertumbuhan ekonomi pesat; transformasi struktural


ke ekonomi berbasis industri.
Cont’d
ORDE REFORMASI
LANDASAN UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERENCANA Fungsi perencanaan diberikan kepada eksekutif dengan alokasi
anggaran yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

PERIODE Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,


ditetapkan UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang 2005-2025 (UU RPJPN) yang dibagi menjadi
empat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);
daerah juga menyusun RPJMD

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH Dimulainya era otonomi daerah (desentralisasi) membuat daerah
otonom dapat secara independen menentukan arah perencanaan
pembangunan ekonominya.

TUJUAN UTAMA Membangkitkan perekonomian nasional yang terpuruk pasca


krisis 1997-1998; industrialisasi; menentukan sektor-sektor
unggulan dalam menghadapi mekanisme perdagangan bebas
global; pembangunan infrastruktur.

CAPAIAN Stabilitas pertumbuhan ekonomi; pembangunan infrastruktur dsb.


Cont’d
TRIVIA
Apa saja yang saudara akan perlihatkan
(peraturan perundang-undangan) apabila
diberi pertanyaan mengenai ‘rencana
ekonomi Indonesia’ pada saat ini? Apa saja
fungsi masing-masing?
REFERENSI
Economic Development 11th Edition
(Todaro&Smith, 2012; Chapter 11)

Bappenas dalam Sejarah Perencanaan


Pembangunan Indonesia 1945-2025
(Bappenas, 2012)

Anda mungkin juga menyukai