1. Manajemen senior yang sangat menguasai dan terdapat satu atau lebih kondisi
yang sama
2. Kemerosotan atau kemunduran dari mutu pendapatan yang dibuktikan
3. Kondisi usaha yag dapat menciptakan tekanan yang tidak biasa
4. Kelemahan materia yang diketahui dalam pengendalian intern yang dapat
secara praktis dikoreksi akan tetapi tidak diperbaiki
5. Kesulitan dalam memperoleh bukti audit yang berhubungan dengan ayat
jurnal, dan dokumentasi
Salah Saji Yang Timbul Karena Kecurangan
Pelaporan Keuangan
Manajer berusaha untuk meningkatkan kinerja guna mencapai berbagai terget perusahaan, salah
satunya adalah target keuangan. Skousen dan Twedt (2009). Skousen et al. (2008) mengatakan Return
On Total Asset (ROA) adalah rasio untuk mengukur kinerja dalam menilai seberapa efisien asset yang
telah digunakan. ROA actual pada tahun sebelumnya dipergunakan manajemen untuk menentukan
target keuangan pada tahun-tahun berikutnya (Rahmanti dan Daljono, 2013)
Semakin tinggi ROA maka semakin baik kinerja manajemen, yang berarti bahwa kegiatan
operasi perusahaan telah efektif. Hal tersebut dapat meningkatkan daya tarik investor untuk ikut serta
menanam modal diperusahaan, sehingga akan memaksimalkan nilai saham. Meningkatkan kinerja
dengan target ROA lebih tinggi kemungkinan manajemen untuk melakukan kecurangan laporan
keuangan berupa manajemen laba.
Persediaan yang sudah usang dan piutang tak tertagih mendorong manajemen untuk
memanipulasi laporan keuangan, seperti manipulasi umur ekonomi asset. Akun
persediaan dan piutang menjadi pedoman dalam kegiatan manipulasi laporan keuangan
(Summers dan Sweeney, 1998). Persediaan sangat rentan dengan pencurian dan
kecurangan sebab persediaan dalam jumlah yang sangat besar berpengaruh terhadap
neraca dan perhitungan laporan laba rugi (Ardiyani dan Utaminingsih, 2015).
Nature of Industry terbukti berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan
(Sihombing dan Rahardjo, 2015).
Rasionalisasi adalah sikap pembelaan yang menganggap bahwa Tindakan salah menjadi benar
dengan berbagai alas an. Menurut Skousen et al. (2008) rasionalisasi merupakan elemen yang sulit
untuk diukur bagaimana cara efektif untuk mendeteksi kecurangan seperti manajemen laba.
Manajemen laba adalah manajemen untuk mengatur laba yang tidak ada hubungannya dengan
profitabilitas (Skousen dan Swedt, 2009). Seorang auditor yang ditunjuk wajib memberikan
beberapa opini mengenai perusahaan yang auditnya sesuai dengan kondisi yang telah terjadi di
perusahaan tersebut. Opini auditor adalah wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas atau
opini merupakan bentuk pemberian kesempatan untuk memperbaiki laporan keuangan dengan
benar dari auditor atas manajemen laba (Fimanaya dan Syafruddin, 2014).
Penelitian Suyanto (2009) menyatakan bahwa rasionalisasi dengan variable proksi opini audit
tidak berpengaruh terhadap kecurangan. Penelitian ini di dukung oleh Fimanaya dan Syafruddin
(2014) menyatakan bahwa opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas terbukti tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan satu elemen yaitu Capability dari tiga
elemen yang ditemukan oleh Cressey (1953) berupa factor-factor yang mempengaruhi
seseorang melakukan kecurangan. Capability artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
dan berupaya untuk melakukan Tindakan kecurangan. Sifat-sifat yang terkait elemen capability
dalam Tindakan kecurangan yaitu capability seperti : position, brains, confidence, coercion
skills, effective lying dan immunity to stress. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka posisi
CEO, direksi maupun kepala divisi lainnya adalah paling sesuai dengan karakteristik tersebut.
Kedudukan sebagai CEO, direksi maupun kepala divisi lainnya dapat menjadi factor pemicu
terjadinya kecurangan, dengan memanfaatkan posisi yang dimiliki (Wolfe dan Hermanson,
2004)
Perubahan direksi adalah penyerahan tugas dan wewenang dari direksi lama kepada
direksi pengganti dengan tujuan memperbaiki kinerja manajemen sebelumnya. Perubahan
direksi dapat menimbulkan stress period sehingga berdampak pada terbukanya peluang untuk
melakukan kecurangan.
kriteria.Kriteria yang di ambil adalah perusahaan manufaktur yang go public selama periode
setiap hari
Variabel Dependen
Adalah Variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen, yaitu financial numbers
game. Financial numbers game adalah tindakan
memainkan game angka dalam laporan
keuangan yang disengaja menghasilkan salah
saji dalam audit, dan dalam penelitian ini
mendeteksi fraud dengan fraud score model.
Kinerja Keuangan (Financial Performance)
Financial performance dianggap mampu
memprediksi kecurangan laporan keuangan
(Skousen dan Twedt,2009)
Variabel Independen
• Financial Stability
Perubahan total aset menjadi proksi pada variabel, dan semakin besar perubahan total aset perusahaan
maka kemungkinan adanya kecurangan laporan keuangan
• External Pressure
Merupakan tekanan yang berlebihan untuk pihak manajemen, utang agar tetap kompetitif termasuk
pembiayaan riset dan pengeluaran modal (Skousen dan Twedt,2010)
• Financial Target
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang membagi laba bersih setelah pajak dengan total asset dan ROA
juga rasio profibilitasnya dalam analisis laporan keuangan (Skousen dan Twedt,2010)
• Nature of Industry
Merupakan suatu perusahaan yang berada dalam keadaan ideal dalam industry
• Opini Audit
Auditor dapat memberikan beberapa opini audit dalam perusahaan . Salah satu opini auditor adalah
wajar tanpa pengecualian disertai kalimat penjelas. Opini tersebut adalah bentuk tolelir dari auditor atas
manajemen laba(Fimanaya dan Syafruddin,2014)
• Capability
Salah satu kemungkinan seseorang melakukan fraud adalah adanya capability. Perusahaan direksi dapat
menyebabkan stress period yang menyebabkan dampak pada terbukanya peluang untuk melakukan
kecurangan (Wolfe dan Hermanson,2004). Maka penelitian ini memproksikan capability dengan
perubahaan direksi perusahaan (DCHANGE) yang diukur dengan variable dummy.
Hasil Analisis Dan Pembahasan
Uji Hipotesis
Tabel 1
Hasil Uji t
Unstandardized Coefficientz Standardized
Modal Coefficientz t Sig.
Tabel 2
Hasil Uji Hipotesis Perbandingan Nilai Signifikasi