Anda di halaman 1dari 7

TOKSIKOLOGI

KLINIK
TIMBAL (Pb)
Sumber Kontak Manusia dengan Timbal

• Berdasarkan penelitian telah diketahui bahwa pencemaran oleh timbal terbesar


Udara berada di udara, yaitu sekitar 85%. Pencemaran tersebut terutama dari sisa gas
buang dari pembakaran bahan bakar kendaraan yang belum bebas dari timbal

Sayuran
• Sumber pencemaran timbal yang lain berasal dari berbagai komoditi sayuran
yang ditanam di tepi jalan raya

• Sumber utama adanya timbal di air berasal dari pembuangan limbah yang

Air mengandung timbal. Salah satu industri yang dalam air limbahnya
mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di mobil, di mana
elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk timbal oksida (PbO2).

• Keberadaan timbal di dalam tanah dapat berasal dari emisi kendaraan


Dalam Tanah bermotor, di mana partikel timbal yang terlepas ke udara, secara alami
dengan adanya gaya gravitasi, maka timbal tersebut akan turun ke tanah
Sumber Kontak Manusia dengan Timbal

• Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal secara


Dalam Bahan alami. Pada ikan dan binatang lain yang mengandung timbal 0,2-2,5 mg/kg,
pada daging atau telur mengandung timbal sebesar 0-0,37 mg/kg, padi-padian
Pangan mengandung timbal sebesar 0-1,39 mg/kg dan sayur-sayuran mengandung 0-1,3
mg/kg.

• Kematian seorang anak setelah menelan sebuat liontin yang mengandung timbal
Perhiasan dan tanpa disengaja pada tahun 2004 mendorong CLEARCorps, sebuah kelompok
Kosmetik advokasi nirlaba yang berbasis di AS, untuk melakukan skrining nasional di
tingkat ritel terhadap kadar timbal pada perhiasan anak-anak

• Penarikan jutaan kepingan risleting akibat tingkat timbal yang berlebihan pada
2005 menciptakan mimpi buruk logistik dan finansial bagi perusahaan-
Pakaian perusahaan yang terlibat. Bahkan, tinta pada barang-barang yang di cetak (silk
screened) dapat mengandung tingkat timbal yang sangat tinggi.

• Dari kotak makan hingga boneka film aksi (action figure), roda kereta mainan
Plastik hingga bak mandi, produk-produk plastik yang mengandung timbal sebagai zat
pewarna atau pengatur keseimbangan berbahaya bagi anak-anak
Sumber Kontak Manusia dengan Timbal

• Kekhawatiran tentang timbal dalam produk


konsumen melampaui mainan dan perhiasan
Keramik hingga ke potensi bahaya pada mangkok keramik,
kendi, dan peralatan makan lainnya. Masalah
dan utamanya adalah glasir, yang membuat produk
Peralatan berkilau dan memiliki warna yang beragam. Jika
glasir tidak disegel pada suhu yang cukup tinggi,
Makan timbal dapat terlepas dari barang tersebut
sehingga berpotensi pada kadar timbal yang tinggi
dalam darah
TOKSOKINETIKA
Adsorpsi
• Pb dipercaya berinteraksi secara kovalen dengan ion fosfat tertier pada asam-asam nukleat. Timbal dapat masuk kedalam
tubuh manusia melalui pernafasan, pemaparan maupun saluran pencernaan. Lebih kurang 90 % partikel timbal dalam asap
atau debu halus di udara dihisap melalui saluran pernafasanPenyerapan di usus mencapai 5 – 15% pada orang dewasa. Pada
anak-anak lebih tinggi yaitu 40% dan akan menjadi lebih tinggi lagi apabila si anak kekurangan kalsium, zat besi dan zinc
dalam tubuhnya

Distribusi dan Metabolisme


• Timbal yang diabsorsi diangkut oleh darah ke organ-organ tubuh sebanyak 95% timbal (Pb) dalam darah diikat oleh eritrosit.
Sebagian timbal (Pb) plasma dalam bentuk yang dapat berdifusi dan diperkirakan dalam keseimbangan dengan pool timbal
(Pb) tubuh lainnya dibagi menjadi dua yaitu ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistim saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan
keras (tulang, kuku, rambut, gigi) (Palar, 1994). Gigi dan tulang panjang mengandung timbal (Pb) yang lebih banyak
dibandingkan tulang lainnya. Pada gusi dapat terlihat lead line yaitu pigmen berwarna abu abu pada perbatasan antara gigi
dan gusi

Eliminasi/Ekskresi
• Ekskresi timbal (Pb) melalui beberapa cara, yang terpenting adalah melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi timbal (Pb)
melalui urine sebanyak 75–80%, melalui feces 15% dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut, dan kuku (Palar,1994).
Ekskresi timbal (Pb) melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar
lainnya di dinding usus, regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu. Sedangkan Proses eksresi timbal (Pb) melalui ginjal adalah
melalui filtrasi glomerulus
Toksodinamika/Gejala
Keracunan Akut
• Keracunan timbal akut jarang terjadi. Keracunan timbal akut secara tidak sengaja yang pernah terjadi adalah karena timbal
asetat. Gejala keracunan akut mulai timbul 30 menit setelah meminum racun. Berat ringannya gejala yang timbul tergantung
pada dosisnya. Keterpaparan timbal secara akut melalui udara yang terhirup akan menimbulkan gejala rasa lemah, lelah,
gangguan tidur, sakit kepala, nyeri otot dan tulang, sembelit, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan sehingga dapat
menyebabkan anemia.

Keracunan Subakut
• Keracunan subakut terjadi bila seseorang berulang kali terpapar racun dalam dosis kecil, misalnya timbal asetat yang
menyebabkan gejala-gejala pada sistem syaraf yang lebih menonjol, seperti rasa kebas, kaku otot, vertigo dan paralisis flaksid
pada tungkai. Keadaan ini kemudian akan diikuti dengan kejang-kejang dan koma. Gejala umum meliputi penampilan yang
gelisah, lemas dan depresi. Penderita sering mengalami gangguan system pencernaan, pengeluaran urin sangat sedikit,
berwarna merah. Dosis fatal : 20 - 30 gram. Periode fatal : 1- 3 hari.

Keracunan Kronik
• Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan keracunan akut. Keracunan timbal kronis lebih sering
dialami para pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap
sebagai penyakit industri. seperti penyusun huruf pada percetakan, pengatur komposisi media cetak, pembuat huruf mesin
cetak, pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas pemasang pipa gas. Bahaya dan resiko pekerjaan itu ditandai dengan TLV
0,15 mikrogram/m3 , atau 0,007 mikrogram/m3 bila sebagai aerosol. Keracunan kronis juga dapat terjadi pada orang yang
minum air yang dialirkan melalui pipa timbal, juga pada orang yang mempunyai kebiasaan menyimpan Ghee (sejenis makanan
di India) dalam bungkusan timbal.
Pemeriksaan

Pemeriksaan Logam Timbal


dilakukan dengan metode Atomic
Adsorption Spectroscopi (AAS) atau
dalam bahasa indonesia
Spektroskopi Serapan Atom (SAA)

Anda mungkin juga menyukai