KLINIK
TIMBAL (Pb)
Sumber Kontak Manusia dengan Timbal
Sayuran
• Sumber pencemaran timbal yang lain berasal dari berbagai komoditi sayuran
yang ditanam di tepi jalan raya
• Sumber utama adanya timbal di air berasal dari pembuangan limbah yang
Air mengandung timbal. Salah satu industri yang dalam air limbahnya
mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di mobil, di mana
elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk timbal oksida (PbO2).
• Kematian seorang anak setelah menelan sebuat liontin yang mengandung timbal
Perhiasan dan tanpa disengaja pada tahun 2004 mendorong CLEARCorps, sebuah kelompok
Kosmetik advokasi nirlaba yang berbasis di AS, untuk melakukan skrining nasional di
tingkat ritel terhadap kadar timbal pada perhiasan anak-anak
• Penarikan jutaan kepingan risleting akibat tingkat timbal yang berlebihan pada
2005 menciptakan mimpi buruk logistik dan finansial bagi perusahaan-
Pakaian perusahaan yang terlibat. Bahkan, tinta pada barang-barang yang di cetak (silk
screened) dapat mengandung tingkat timbal yang sangat tinggi.
• Dari kotak makan hingga boneka film aksi (action figure), roda kereta mainan
Plastik hingga bak mandi, produk-produk plastik yang mengandung timbal sebagai zat
pewarna atau pengatur keseimbangan berbahaya bagi anak-anak
Sumber Kontak Manusia dengan Timbal
Eliminasi/Ekskresi
• Ekskresi timbal (Pb) melalui beberapa cara, yang terpenting adalah melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi timbal (Pb)
melalui urine sebanyak 75–80%, melalui feces 15% dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut, dan kuku (Palar,1994).
Ekskresi timbal (Pb) melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar
lainnya di dinding usus, regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu. Sedangkan Proses eksresi timbal (Pb) melalui ginjal adalah
melalui filtrasi glomerulus
Toksodinamika/Gejala
Keracunan Akut
• Keracunan timbal akut jarang terjadi. Keracunan timbal akut secara tidak sengaja yang pernah terjadi adalah karena timbal
asetat. Gejala keracunan akut mulai timbul 30 menit setelah meminum racun. Berat ringannya gejala yang timbul tergantung
pada dosisnya. Keterpaparan timbal secara akut melalui udara yang terhirup akan menimbulkan gejala rasa lemah, lelah,
gangguan tidur, sakit kepala, nyeri otot dan tulang, sembelit, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan sehingga dapat
menyebabkan anemia.
Keracunan Subakut
• Keracunan subakut terjadi bila seseorang berulang kali terpapar racun dalam dosis kecil, misalnya timbal asetat yang
menyebabkan gejala-gejala pada sistem syaraf yang lebih menonjol, seperti rasa kebas, kaku otot, vertigo dan paralisis flaksid
pada tungkai. Keadaan ini kemudian akan diikuti dengan kejang-kejang dan koma. Gejala umum meliputi penampilan yang
gelisah, lemas dan depresi. Penderita sering mengalami gangguan system pencernaan, pengeluaran urin sangat sedikit,
berwarna merah. Dosis fatal : 20 - 30 gram. Periode fatal : 1- 3 hari.
Keracunan Kronik
• Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan keracunan akut. Keracunan timbal kronis lebih sering
dialami para pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap
sebagai penyakit industri. seperti penyusun huruf pada percetakan, pengatur komposisi media cetak, pembuat huruf mesin
cetak, pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas pemasang pipa gas. Bahaya dan resiko pekerjaan itu ditandai dengan TLV
0,15 mikrogram/m3 , atau 0,007 mikrogram/m3 bila sebagai aerosol. Keracunan kronis juga dapat terjadi pada orang yang
minum air yang dialirkan melalui pipa timbal, juga pada orang yang mempunyai kebiasaan menyimpan Ghee (sejenis makanan
di India) dalam bungkusan timbal.
Pemeriksaan