Anda di halaman 1dari 16

MATERI

INTERAKSI
BUDAYA LOKAL,
HINDU BUDHA DAN
ISLAM DI
INDONESIA
Pada awalnya interaksi kebudayaan
itu terjadi antara kebudayaan local
Nusantara dan Hindu Budha. Hasil
Interaksi antara kedua kebudayaan ini
kemudian berinteraksi lagi dengan
kebudayaan islam yang datang. Hal
itulah yang membentuk kebudayaan
Indonesia sekarang.
AKULTURASI DAN ASIMILASI
KEBUDAYAAN
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dihadapkan
dengan unsur kebudayaan asing, tapi kebudayaan asli masih bisa
dipertahankan.

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan


hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan
baru.
Kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke
Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini
disebabkan:
• Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar
kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya
kebudayaan asing ke Indonesia menambah
perbendaharaan kebudayaan Indonesia (menambah
pengetahuan lain mengenai budaya)
• Kecakapan istimewa (LOCAL GENIUS). Bangsa Indonesia
memiliki kecakapan istimewa (LOCAL GENIUS) yaitu
kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur
kebudayaan asing dan mengolah unsur tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia
INTERAKSI ANTARA
TRADISI LOKAL &
HINDU BUDHA
AKSARA & BAHASA
Dikenalnya aksara oleh penduduk Indonesia
merupakan hasil proses Asimilasi.

Sebelum pengaruh Hindu Budha masuk, Indonesia belum mengenal aksara /


tulisan. Ketika orang India masuk, dikenal Huruf Pallawa dan Bahasa
Sansekerta. Hasil dari pengaruh Hindu Budha adalah ditemukan Prasasti dan
Bahasa Jawa kuno (bahasa sansekerta yg mempengaruhi bahasa kawi)

Sejak kedatangan agama Islam, bahasa jawa kuno berkembang dalam 2 arah
yg berlainan yaitu Bahasa Jawa Tengahan dan Bahasa Jawa Modern
SISTEM KEPERCAYAAN
Upacara keagamaan / pemujaan terhadap dewa yang
ada di candi pada hakikatnya juga merupakan
pemujaan terhadap roh nenek moyang dan disitulah
letak akulturasi antara system kepercayaan masa pra
aksara dan kebudayaan Hindu Budha
KESUSASTRAAN
• Dengan kemampuan membaca dan menulis, bangsa kita akhirnya
mampu menulis karya sastra
• Awalnya hanya menyalin dan menerjemahkan karya yg sudah ada
dan dalam perkembangannya para pujangga mampu menggubahnya
secara kreatif dalam berbentuk karya sastra dan kitab
• Sesuai perkembangannya, naskah kuno mulai ditulis sejak zaman
Kerajaan Mataram Kuno menggunakan bahasa sansekerta
• Mulai masa Kerajaan Majapahit, bahasa yang digunakan adalah
bahasa Kawi / Jawa Kuno (dikenal dgn Kakawin & Kidung)
Contoh karya sastra
• Kerajaan Mataram Kuno
Kitab Ramayana -> Mpu Walmiki Berisi kisah kepahlawanan yg disadur
dari India
Kitab Mahabarata -> Mpu Wiyasa
• Kerajaan Mataram Kuno masa Mpu Sindok
Kitab Sang Hyang Kamahayanikan -> Berisi ttg ajaran Budha
Tantrayana
Contoh karya sastra
• Kerajaan Kediri
Kitab Arjunawiwaha -> Mpu Kanwa
Kitab Kresnayana -> Mpu Triguna
Kitab Smaradhana -> Mpu Dharmaja
Kitab Barathayuda -> Mpu Sedah & Panuluh
Kitab Gatotkacasraya -> Mpu Panuluh
• Kerajaan Majapahit
Kitab Negarakertagama -> Mpu prapanca
Kitab Sutasoma & Arjunawiwaha -> Mpu Tantular
Kitab Pararaton -> belum diketahui
SISTEM PEMERINTAHAN
Masuknya Hindu Budha berpengaruh dengan system
Pemerintahan yaitu Konsep DEWA RAJA
DEWA RAJA
Yaitu Konsep Hindu Budha yang memuja dan menganggap raja
memiliki sifat kedewaan, bentuk pemujaan ini berkembang di
Asia Tenggara termasuk Jawa.
Konsep ini terkait dengan system Monarki yang menganggap
Raja memiliki sifat ialhiah, sebagai dewa yang hidup diatas
bumi, sebagai titisan dewa tertinggi.
KESENIAN
• Sebelum masuknya Hindu Budha, Bangsa Indonesia telah
mengenal seni bangunan dalam bentuk bangunan besar
dari masa Megalithikum (tempat memuja roh nenek
moyang)
• Pada Masa Hindu Budha dikenal dengan konsep Candi
(tempat untuk menghormati Raja yg sudah meninggal)
SISTEM BANGUNAN TATA KOTA
• Sebelum Hindu Budha -> Masyarakat Indonesia belum mengenal
bangunan & tata kota yg kompleks (belum mengenal arsitektur)
• Masa Hindu Budha -> Mengenal Keraton

Tata letak bangunan yang lazim disebut Sistem Macapat


• Selatan istana -> alun-alun
• Barat istana -> tempat peribadatan
• Timur istana -> tempat peradilan
• Utara istana -> tempat perekonomian
BIDANG SENI RUPA
SEBELUM HINDU BUDHA MASA HINDU BUDHA
TERBIASA MELUKIS DI GUA-GUA MENGENAL RELIEF
MENGENAL SENI PATUNG / ARCA MENGENAL PATUNG YANG
BENTUK BINATANG SUCI MENUNJUKKAN DEWA UTAMA
MENGENAL RAGAM HIAS PADA RAGAM HIAS BERKEMBANG &
NEKARA, GERABAH & ALAT BIASA DIPAHAT DIATAS GAPURA YG
UPACARA DAN DIKENAL TOTEM DIKENAL KALAMAKARA
SISTEM KALENDER
• Sistem penanggalan sangat berpengaruh dengan
digunakannya Kalender dari India yg bernama Kalender
Sakka.
• Tahun Sakka dimulai tahun 78 M
• Perhitungan tahun Sakka masih digunakan oleh masyarakat
Bali yg Beragama Hindu untuk menentukan hari dari
sejumlah kegiatan upacara keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai