Anda di halaman 1dari 16

Pengertian

Etika & Bisnis


Disusun Oleh Kelompok 1
1. Angelita Hemar / 180424535
2. Ivan Widjaja / 180424508
3. Valentinus Yobel / 180423993
The Nature Of Business Ethics – Hakikat Etika Bisnis
Apakah yang dimaksud dengan etika?
● Menurut kamus, isitlah etika ● Makna kedua – dan yang lebih
memiliki beragam makna penting – mengenai etika
yang berbeda. Salah satu menurut kamus adalah: Etika
maknanya adalah: “prinsip adalah “kajian moralitas.” Para
tingkah laku yang mengatur ahli etika menggunakan istilah
suatu individu atau etika untuk mengacu terutama
kelompok.” pada pengkajian moralitas.
Morality - Moralitas

Moralitas adalah Pedoman Moral


pedoman/standar yang mencakup norma-norma yang
kita miliki mengenai jenis-jenis
dimiliki individu atau tindakan yang kita yakini
kelompok tentang apa benar atau salah secara moral,
yang benar dan salah atau dan nilai-nilai yang kita
apa yang baik dan yang terapkan pada objek-objek
yang kita yakini secara moral
jahat.
baik atau secara moral buruk
Morality - Moralitas

Dari mana pedoman itu


berasal?
Morality - Moralitas

Standar
nonmoral Contoh
pedoman/standar
standar etika yang
yang kita gunakan
untuk menilai apa kita gunakan untuk
yang baik atau buruk menilai sikap yang
dan apa yang benar baik atau buruk, dan
atau salah dengan yang benar atau
cara yang nonmoral. salah
Morality - Moralitas

Ciri – ciri yang membedakan standar yang


moral dan bukan moral
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan
secara serius atau benar-benar akan menguntungkan kita secara manusiawi.
2. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai-nilai lain termasuk
kepentingan diri sendiri.
3. Standar moral tidak ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif
tertentu.
4. Standar moral dirasa universal.
5. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
6. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosakata tertentu.
Ethics - Etika

Etika adalah suatu disiplin ilmu yang


mendalami standar moral seseorang
atau standar moral suatu masyarakat
untuk mengevaluasi kewajarannya dan
implikasinya bagi kehidupan
seseorang.

Etika bukan hanya cara untuk


mempelajari moralitas. Meskipun
etika merupakan studi normatif
mengenai moralitas, ilmu-ilmu sosial
juga terlibat dalam studi deskriptif
moralitas.
Ethics - Etika

Studi deskriptif merupakan


Studi normatif merupakan penelusuran yang berusaha Sebaliknya, etika adalah
penelusuran yang mendekripsikan atau menjelaskan studi standar moral yang
mencoba mencapai dunia tanpa mencapai
kesimpulan apapun tentang tujuan eksplisitnya adalah
kesimpulan-kesimpulan
bagaimana dunia ini sebagaimana untuk menentukan sejauh
normatif, yaitu kesimpulan mestinya, atau dengan demikian apakah standar moral
tentang hal-hal yang baik studi deskriptif tidak berusaha
dan buruk atau tentang untuk mencapai kesimpulan
yang diberikan sudah
tindakan apa yang benar apapun tentang hal-hal yang baik lebih benar atau masih
atau salah.
atau buruk dan hal-hal yang kurang benar
benar atau salah
Business Ethics – Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang


dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar
moral yang diterapkan dalam kebijakan
institusi/organisasi bisnis dan perilaku bisnis
Masalah-masalah Etika Bisnis
Permasalahan Permasalahan Permasalahan
Sistemik, Korporasi, Individual,

Pertanyaan-pertanyaan
yang muncul dalam Pertanyaan etis yang
Pertanyaan-pertanyaan
perusahaan tertentu. muncul seputar
etis yang muncul
Permasalahan ini individu tertentu
mengenai sistem mencakup pertanyaan dalam perusahaan.
ekonomi, politik, tentang moralitas Masalah ini termasuk
hukum, dan sistem aktivitas, kebijakan, pertanyaan tentang
sosial lainnya dimana praktik dan struktur
moralitas keputusan,
bisnis beroperasi. organisasional
perusahaan individual
tindakan, dan
sebagai keseluruhan karakter individual
Applying Ethical Concepts to Corporations –
Menerapkan Konsep Etika pada Korporasi

Apakah standar moral atau kualitas etika


juga harus diterapkan pada Korporasi,
ataukah hanya pada Individu saja?
Satu pandangan mengatakan bahwa Korporasi itu layaknya seorang
manusia, bisa bertindak dengan maksud tertentu, memiliki hak moral, 01
kewajiban, dan bertanggung jawab secara moral. Jadi standar
moral/kualitas etika bisa diterapkan pada Korporasi

Pandangan lain mengatakan bahwa tidak masuk akal untuk menerapkan


standar moral atau kualitas etika di Korporasi karena Korporasi tidak seperti
manusia tetapi lebih seperti mesin; hanya manusia saja yang dapat memiliki 02
standar moral/kualitas etika.

Pandangan tengah mengatakan bahwa manusia yang melakukan tindakan terhadap


Korporasi sehingga mereka bertanggung jawab secara moral atas apa yang mereka
lakukan dan standar moral/kualitas etika berlaku dalam pengertian yang utama bagi
mereka; sedangkan Korporasi hanya memiliki standar moral/kualitas etika dalam
03
pengertian turunan.
Objections to Business Ethics

Etika bisnis sebagai proses mengevaluasi secara


rasional standar moral kami dan menerapkannya
dalam situasi bisnis
Tiga jenis argumen
● Pertama, beberapa orang berpendapat bahwa dalam pasar bebas yang
bersaing sempurna, mengejar keuntungan dengan sendirinya akan
memastikan bahwa anggota masyarakat dilayani dengan cara yang paling
menguntungkan secara sosial.

● Kedua, argumen tersebut mengasumsikan bahwa setiap langkah yang diambil


untuk meningkatkan keuntungan akan selalu bermanfaat secara sosial.

● Ketiga, argumennya mengasumsikan bahwa, dengan memproduksi apa pun


yang diinginkan (atau nilai) publik pembeli, perusahaan memproduksi apa
yang diinginkan semua anggota masyarakat.

● Jadi, meskipun argumen tersebut mencoba untuk menunjukkan bahwa etika tidak
penting, argumen tersebut mengasumsikan standar etika yang tidak terbukti untuk
menunjukkan hal ini.
Argumen jenis kedua kadang-kadang diajukan untuk menunjukkan
bahwa manajer bisnis harus mengejar kepentingan perusahaan
mereka sendiri dan harus mengabaikan pertimbangan etis yang
diwujudkan dalam apa yang disebut Alex C. Michales sebagai
"argumen agen setia." Argumennya dapat diparafrasekan sebagai
berikut:

● (1) Sebagai agen setia dari majikannya, pengurus berkewajiban melayani majikan sebagaimana
majikan ingin dilayani (jika majikan memiliki keahlian agen tersebut).
● (2) Seorang majikan ingin dilayani dengan cara apapun yang akan memajukan kepentingannya.
● (3) Oleh karena itu, sebagai agen pemberi kerja yang loyal, pengurus berkewajiban untuk
mengabdi kepada pemberi kerja dengan cara apa pun yang akan memajukan kepentingan pemberi
kerja.

Anda mungkin juga menyukai