Anda di halaman 1dari 46

Antiseptik & Desinfektan

Oleh :
Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
Mengapa antiseptik diperlukan ?

Antiseptik dan desinfektan adalah salah satu bagian untuk mengatasi


adanya infeksi nosokomial

ANTISEPTIK :
Agen anti mikrobial yang digunakan pada kulit atau jaringan hidup
untuk membunuh mikroorganisme.

DESINFEKTAN :
Agen anti mikrobial yang digunakan pada objek (bukan benda hidup)
untuk membunuh mikroorganisme
Aspek Penggunaan Antiseptik / Desinfektan

Pemilihan : Antiseptik / Desinfektan yang tepat


Penggunaan : Tenaga Kesehatan, Alkes, Lingkungan, Pasien
Penyimpanan dan Pengisian
Stabilitas setelah dibuka kemasan / dilarutkan
Apa akibat jika antiseptik dan disinfektan
tidak digunakan dengan benar ?

• Terjadi infeksi nosokomial (infeksi yang didapat pada pasien saat


dirawat di rumah sakit)

• Pada pasien yang menjalani operasi terjadi ILO (infeksi luka operasi)

• Oleh karena itu prosedur hand hygiene sangat diperlukan


PENGGUNAAN ANTISEPTIK & DESINFEKTAN

 Lingkungan (Ruangan )
– Kamar operasi : dilakukan desinfeksi dinding dan lantai dengan chlorin 0,5%
sebelum dan sesudah tindakan operasi
– Ruangan : Lantai didesinfeksi dengan chlorin 0,5% / NADCC (Natrium dichloro
cyanurite)

 Pasien
– Di ruangan : px dibersihkan dengan chlorhexidine, mouth hygiene
– sebelum operasi pasien dimandikan dengan chlorhexidine
 Alkes / Instrumen
– Dilakukan dekontaminasi dengan Chlorine 0,5% selama 10 menit,
kemudian dibilas dengan air
– Cuci dengan sabun enzimatik, gunakan sikat yang lembut, hati-hati dgn
instrumen yang bergigi kemudian bilas dan keringkan dengan handuk
– Dilakukan sterilisasi dengan autoclave / Ethilen oxide
– Desinfeksi tingkat tinggi dengan glutaraldehyde atau orthopethaldehyde
– Bersihkan bahan non kritis spt stetoskop dengan alkohol 70%
– Termometer didesinfeksi dengan alkohol 70%. Penempatan termometer
oral / rektal tidak boleh dicampur meskipun setelah dibersihkan
 Alat Endoscopy
– Bersihkan dan rendam dengan alkohol 70%
– Bersihkan dengan sabun enzimatik
– Didesinfeksi tingkat tinggi dengan glutaraldehyde atau
orthopethaldehyde
– Jangan gunakan savlon karena savlon bukan desinfektan tingkat tinggi

Tujuan penggunaan sabun untuk menghilangkan


bahan-bahan organik ( darah, protein, minyak, lemak )
Penanganan Instrumen

Dekontaminasi
Chlorine 0,5 % selama 15 menit untuk alat-alat kritikal

Pre – Cleaning
Mekanis (sikat; air&sabun) & kimiawi (enzymatic detegerent )

High level desinfektan

Sterilization
Rinsing

Storage
NADCC
( Natrium dichloro cyanurite )

Gambaran Umum :
• Termasuk desinfektan golongan Halogen.
• Merupakan Garam Natrium dari Asam Dicloro Isosianuric → Sodium
Triclosene.
• Mengandung 64,5% klorin dan melepaskan klorin bebas dalam
bentuk asam hypochlorus (HOCl) yang aktif sebagai biosidal.
• PH 5 → Persentase HOCl yang tidak terdisosiasi lebih banyak.
→ Efektivitas lebih besar
HOCl yang tidak terdisosiasi memiliki potensi biosidal jauh lebih besar
daripada bentuk yang terdisosiasi.

Bentuk tidak terdisosiasi akan lebih banyak dilepaskan oleh produk


yang bersifat asam

Mekanisme Kerja
• NaDCC mengoksidasi membran sel mikro org 
Struktur membran rusak  Sel MO mengalami lisis
• Aktivitas Klorin sangat dipengaruhi PH → Aktivitas
menurun jika PH meningkat
Tabel Pengaruh pH terhadap persentase HOCl
pH % HOCl pada 20 C
5.0 99,740
5.5 99,180 ASAM
6.0 97,450
6.5 92,370
7.0 79,290
NETRAL (AIR MURNI)
7.5 54,770
8.0 27,690
8.5 10,800
9.0 3,690
9.5 1,190
ALKALI
10.0 0,380
10.5 0,120
11.0 0,040
11.5 0,012
Kegunaan dan Prosedur

• NaDCC digunakan untuk desinfeksi ruangan, alkes dan air


Konsentrasi : 1000 ppm

• Prosedur NaDCC adalah dengan melarutkan tablet NaDCC


kedalam air, waktu kontak tidak boleh lebih dari 30 menit

• Waktu Kadaluwarsa sediaan yang sudah dilarutkan tidak boleh


lebih dari 24 jam
TABEL PENGENCERAN TABLET CHLORINE Untuk Desinfeksi

Derajat pengenceran
Konsentrasi
Lama
N chlorine
Kriteria Barang Tablet 0,5 Tablet 2,5 Tablet 2,5 Perendama
o yang
gram gram gram n
dibutuhkan

1 1000 ppm 4 tablet 1 4 tablet 5 3,5 tablet 10 Rendam


liter air liter air liter air perlengkapan
Instrumen/barang yang non
dalam larutan
kritikal (alat yang kontak
Chlorine
dengan kulit utuh) :
selama 1 jam
Antara lain :
a.Tubing/suction
b.Manset,termometer
c.Alat lain-lain

2 Sanitasi lingkungan 1000 ppm 4 tablet 1 4 tablet 5 3,5 tablet 10 Usap permuka-
untuk di kritikal area liter air liter air liter air an area
(OK, Lab dan VK) dengan lap
a.Lantai yang telah
b.Lemari direndam
c.Permukaan meja lantai dalam larutan
Chlorine
Derajat pengenceran
Konsentrasi
N chlorine Lama
Kriteria Barang yang
o Tablet 0,5 Tablet 2,5 Tablet 2,5 Perendaman
dibutuhkan gram gram gram

d. Permukaan dinding
e. Lap sikat
f. Pel Lantai

3 Sanitasi lingkungan 140 ppm 1 tablet 2 liter 1 tablet 10 1 tablet 20 Usap permu-
untuk umum air liter air liter air kaan area de-
a. Lantai ngan lap yang
b. Lemari telah direndam
c. Permukaan meja dalam larutan
lantai Chlorine
d. Permukaan dinding
e. Lap sikat
f. Pel lantai

4 Khusus sanitasi ling 10000 ppm 18 tablet 0,5 7 tablet 1 9 tablet 2,5 Basahi lap
kungan yang ter liter air liter air liter air dengan laru-
kontaminasi dengan tan Chlorine
darah dan bersih-
Kan darah
dengan lap
tersebut
Pemilihan Antiseptik & Desinfektan

Pemilihan antiseptik desinfektan disesuaikan dengan tujuan dan


kegunaannya

Perlu dipertimbangkan :
 Efektivitasnya,
 Absorbsi
 Daya tahan
 Keamanan
 Harga
CONTOH SEDIAAN ANTISEPTIK

I . CHLORHEXIDINE
chlorhexidine 4% Untuk tindakan invasif & pre operatif

chlorhexidine 2% Untuk cuci tangan di ruangan

chlorhexidine 1.5% + cetrimide 15% Untuk memandikan pasien

chlorhexidine 0.5% + alcohol Untuk hand rub

chlorhexidine 0.2% Untuk mouth wash


CHLOR HEXIDINE

• Merupakan antiseptik golongan biguanida yang efektif terhadap


bakteri, virus dan jamur.
• PH = 5

Mekanisme Kerja :
 Mengoksidasi membran bakteri yang
menyebabkan disrupsi membran  lisis.
 Chlor Hexidine diabsorpsi melalui dinding sel 
obstruksi permeabilitas dinding sel  aktivitas
fisiologi sel terganggu  destruksi dinding sel.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN CHLORHEXIDINE

o KEUNTUNGAN
a) Lebih efektif terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus).
b) Lebih aman, lebih murah dibanding Povidon Iodine 10%.
c) Mempunyai efek residual yang lebih lama daripada Povidone
Iodine

o KERUGIAN
a) Efek virusidal dan fungisidal lebih lemah dibanding Povidon
Iodine.
b) Mengiritasi mata dan telinga.
TARODENT 0,2% MOUTHWASH/
• Tarodent contains: chlorhexadine digluconate 0,2% w/v,
polysorbate 800, sorbitol, ethanol, peppermint oil and
purified water
• Tarodent is an antibacterial mouthwash used to:
– Prevent dental plaque
– Treat and prevent gingivitis (gum disease)
– Promote gum healing after surgery
– Manage dental sore mouth and oral thrush
– Manage recurring mouth ulcers and maintain good mouth hygiene
lanjutan

TARODENT 0,2% MOUTHWASH/


• Before using tarodent:
– Do not use if have allergic to chlorhexidine or any
ingredient in tarodent.
– Keep the medicine away from eyes and ears.
– If pregnant, consult doctor before using.
II. POVIDONE IODINE

• Merupakan antiseptik golongan Halogen.

• Mengandung Iodine 10 %

• Efek antiseptik  pelepasan Iodine secara lambat.


• Efektif terhadap bakteri, fungi, virus, bakteri berspora.
• Digunakan sebagai antiseptik kulit pada tindakan preoperatif / tindakan
invasif
Mekanisme Kerja
Bereaksi secara elektrofilik dengan enzim pada rantai respiratori
dan asam amino protein membran pada dinding sel bakteri 
rantai menjadi rusak dan irreversible

Bahan aktif kimianya adalah Yodium bebas


KERUGIAN
•Efektivitas berkurang dengan adanya senyawa organik
•Meninggalkan residu / noda
•Tidak stabil terhadap cahaya  penyimpanan harus dalam wadah gelap.

• Durasi kerjanya lebih singkat daripada Chlor Hexidin


• Efek anti mikrobial lambat  karena untuk melepas yodine bebas perlu
waktu 2 menit
• Yodium bebas yang terabsorbsi melalui kulit / selaput lendir dapat
menyebabkan hipotiroidisma pada bayi baru lahir
• Efek residualnya kecil
III. ALKOHOL - GLYSERIN

• Mengandung 60 - 90% Ethyl atau Isopropyl Alkohol sebagai bahan aktif dan
gliserin 1% sebagai emolien.
• Efektif terhadap bakteri dan mikro organisme vegetatif dan virus.
• Tidak efektif terhadap bakteri berspora dan jamur.
• Efektifitas berkurang dengan adanya zat organik.
• Alkohol glyserin tidak dapat menggantikan detergen & air

Mekanisme kerja :
Denaturasi protein dari membran sel bakteri  lisis.
KEUNTUNGAN ALKOHOL GLYSERIN
• Memiliki aktivitas biosidal yang luas.
• Tidak perlu dibilas air.
• Harga relatif murah.
• Tidak meninggalkan residu / noda.
• Tidak korosif.

KERUGIAN ALKOHOL GLYSERIN


• Mudah terbakar.
• Menyebabkan kulit kering.
• Tidak dapat membunuh spora bakteri, dan tidak dapat digunakan pada membran
mukosa.
• Tidak dapat digunakan pada tangan kotor (terkontaminasi).
FDA Food Code 1997 menyatakan bahwa penggunaan alkohol tidak dapat
menggantikan pencucian tangan dengan air dan sabun
KAPAN KITA MENGGUNAKAN HAND RUB?
• Sebelum dan sesudah merawat pasien
• Kondisi emergensi dimana fasilitas cuci tangan sulit dijangkau.
• Saat ronde di ruangan yang memerlukan desinfeksi tangan
• Fasilitas cuci tangan tidak memenuhi syarat.
• Contoh sediaan Hand Rub :
Alkohol - Glyserin  bisa diproduksi sendiri.
Chlor Hexidin - Alkohol.
Hand hygiene bertujuan untuk :

• Menghilangkan atau meminimalkan mikroorganisme di tangan


• Mencegah perpindahan mikroorganisme dari likgkungan ke
pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan
• Tindakan utama dalam pengendalian infeksi nosokomial
KAPAN CUCI TANGAN
Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir jika diduga
kotor atau terkontaminasi materi protenious, terkena darah
atau produk darah atau cairan tubuh dan jika terkena benda
yang diduga terpapar mikroorganisme atau setelah keluar dari
kamar kecil
DESINFEKTAN

Hati-hati dalam pemilihan / penggunaan Desinfektan


Tidak semua Antiseptik dapat digunakan sebagai desinfektan tetapi ada
antiseptik yang dapat digunakan sebagai desinfektan (alkohol)

Antiseptik yang tidak dapat digunakan sebagai desinfektan:


Setrimide dan Chlorhexidine glukonat (Savlon)
Chlorhexidine glukonat
Chlorosilenol (dettol)
Hexachlorofen (Phisohex)
Senyawa mercuri → mercuri lauriel (toksik tidak digunakan untuk antiseptik
maupun desinfektan)
CONTOH SEDIAAN DESINFEKTAN
• Golongan FENOL
•Contoh sediaan : Karbol, Lisol 5%

• Golongan CHLORINE
•Contoh sediaan : chlorine cair, chlorine bubuk(powder)

• Golongan ALDEHIDE
•Contoh sediaan : glutaraldehide, orthopthaldehyde,
formaldehide / formalin
FENOL
• Kerjanya dengan cara denatrasi dalam rentang waktu 10 menit, kadar 0,2
- 5%

• Fungsi sebagai Bakterisid > 1%


Bakteriostatik 0,2%

• Penggunaan : Untuk desinfeksi lantai, dinding atau peralatan.


CHLORINE

Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Biosidal Klorin


• Temperatur
Efektifitas meningkat pada suhu yang lebih tinggi.
• PH
Aktivitas biosidal meningkat pada PH yang lebih rendah.
• Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi → efektivitas semakin tinggi.
• Lama Paparan Kontak
Semakin lama paparan → efektivitasnya semakin tinggi.
• Waktu kadaluarsa chlorine setelah dilarutkan tidak lebih dari 24 jam
CARA PEMBUATAN KLORIN 0,5%
A. Bahan baku bubuk kering kaporit dengan konsentrat 60%
1. Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga dan masker)
2. Lakukan pembuatan larutan klorin 0,5% di ruang yang aman dan
terbuka jangan di ruang perawatan atau nurse station
3. Masukkan bubuk kering kaporit 60% sejumlah 8,3 gram ke dalam
ember bertutup, kemudian tambahkan air bersih sampai dengan 1 liter
4. Aduk hingga larut dan tutup ember dengan rapat
5. Larutan klorin 0,5% tidak boleh digunakan lebih dari 24 jam
B. Bahan baku larutan pemutih dengan konsentrat klorine 12%
1. Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga dan masker)
2. Lakukan pembuatan larutan klorin 0,5% di ruang yang aman dan
terbuka jangan di ruang perawatan atau nurse station
3. Masukkan larutan klorine konsentrat 12% sejumlah 42 ml ke dalam
ember bertutup, kemudian tambahkan air bersih sampai dengan 1 liter
4. Aduk hingga rata dan tutup ember dengan rapat
5. Larutan klorin 0,5% tidak boleh
GLUTARALDEHIDE
• Glutaraldehida digunakan untuk Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dan Sterilisasi
Waktu yang diperlukan untuk :
- DTT  20 menit
- Sterilisasi  10 jam
• Efektif terhadap bakteri, jamur, virus dan spora.
• Kadaluwarsa sediaan glutaraldehid :
- setelah wadah dibuka  14 hari
- sediaan kemasan utuh (tertutup)  2 tahun
• Tidak mempunyai efek karsinogenik, aman untuk instrumen yang terbuat dari
bahan plastik, karet, stainless steel, aluminium
FORMALDEHID

• Merupakan desinfektan golongan Aldehid.


• Bentuk sediaan padat, jika berbentuk larutan  Formalin yang
mengandung 37% Formaldehid

Mekanisme Kerja :
• Formaldehid bereaksi dengan denaturasi protein .
• Aktivitas meningkat jika suhu meningkat.
PENGGUNAAN
• Desinfeksi ruangan kadar 8% Formaldehid (fogging 10 - 24 jam)  tidak
direkomendasi.
• Desinfeksi Peralatan dan lantai.
• Efektif terhadap bakteri vegetatif, jamur dan beberapa virus.
• Untuk mematikan bakteri endospora perlu waktu 10 - 24 jam

KERUGIAN :
• Bersifat toksik  karsinogenik
• Bila terhirup dapat mengakibatkan iritasi dan rasa terbakar pada hidung dan
gangguan pernafasan
• Iritasi pada mata  memerah dan menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat.
• Jika terkena kulit menimbulkan perubahan warna merah mengeras dan rasa
terbakar.
Penyimpanan dan pengisian Antiseptik

Hati - hati

Dampak terjadi kontaminasi microorganisme Staphylococcus epidermidis &


aureus, pseudomonas

Menyebabkan infeksi sub sekuen saat digunakan untuk mencuci


tangan / penggunaan pada pasien

BUAT PROTAP
PENYIMPANAN ANTISEPTIK / DESINFEKTAN

• Berapa lama penyimpanan sediaan antiseptik / desinfektan


setelah dibuka atau dikemas ? → Tergantung stabilitas dan
efektivitas masing-masing jenis antiseptik / desinfektan

• Berikan tanggal setiap antiseptik yang akan digunakan


 Klorin.
Larutan klorin harus diganti setelah 24 jam.
 Chlorhexidine & Cetrimid
Stabil selama 1 tahun pada suhu 20 - 26º C
Setelah wadah dibuka.

 Glutaraldehid ( Cidex )
Stabil selama 14 hari setelah wadah dibuka.
Penyimpanan pada suhu dingin 20 - 26º C.

 Alkohol Glicerin
Simpan pada suhu dingin 20 - 26º C dan
area yang sirkulasinya bersih.
PENYIMPANAN / KEMASAN :
• Antiseptik / desinfektan kemasannya dalam botol ukuran ± 100
- 200 ml.
• Penyimpanan ditempat yang sejuk, tdk terkena sinar matahari
langsung. Untuk sediaan yg tdk tahan cahaya disimpan dlm
wadah gelap

PENGISIAN :
• Tidak diperbolehkan mengisi antiseptik / desinfektan dengan
cara Topping Up.
• Pengisian kembali antiseptik / desinfektan → sediaan
dihabiskan dahulu, kemudian wadah dicuci bersih dan
dikeringkan, baru diisi kembali dengan antiseptik / desinfektan.
Level Kegunaan dari desinfektan

• LLD ( Low Level Desinfectan )


• ILD ( Intermediet Level Desinfectan )
• HLD ( High Level Desinfectan )

Anda mungkin juga menyukai