Anda di halaman 1dari 17

NEGARA DAN KONSTITUSI

KONSEP NEGARA DAN KONSTITUSI


 G. JELLINEK : Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok
manusia yang mendiami suatu daerah
 ROGER F. SOULTAU : Negara adalah alat atau kewenangan yang
mengatur dan mengendalikan persoalan bersama
 WIRJONO PROJODIKORO : Negara adalah organisasi manusia yang
bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu yang memiliki
pemerintahan yang berdaulat
 NOTOHAMIDJOJO: Negara adalah organisasi masyarakat yang
bertujuan mengatur dan memelihara masyarakat dengan
kekuasaannya
KONSEP NEGARA DAN KONSTITUSI
(lanjutan )
 Konstitusi berasal dari Bahasa Perancis, constituer yang berarti membentuk
 Dari Bahasa Belanda, constitutie yang berarti Undang undang Dasar
 JAMES BRYCE : Konstitusi adalah kerangka masyarakat politik yang
diorganisir dengan dan melalui hukum.
 CF.STRONG : konstitusi adalah seperangkat prinsip yang berisi kekuasaan
pemerintah , hak-hak warganegara, dan hubungan antara keduanya
 WILLIAM HARRIS : konstitusi adalah prinsip fundamental pemerintah dalam
suatu negara yang tercantum dalam aturan hukum , Lembaga negara
ataupun dalam kebiasaan ataupun yang tercantum dalam satu dokumen
khusus
TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI

• 1.Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak


TUJUAN sewenang wenang
• 2. Melindungi HAM warga negara
KOSTITUSI: • 3.Pedoman penyelenggaraan negara

• 1.Berfungsi sebagai landasan Konstitusionalisme


FUNGSI • 2.Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan
pemerintah
KONSTITUSI: • 3.Pengawasan terhadap kekuasaan penguasa
• 4.Perumusan Pelaksanaan kekuasaan
MATERI MUATAN KONSTITUSI
 JG.Steenbeek St. Konstitusi sekurang kurangnya berisi :
a.adanya jaminan HAM dan hak warga negara
b. ditetapkannya susunan ketatanegaraan yang fundamental
c. adanya pembagian dan pembatasan kekuasaan
 KC.Wheare : Konstitusi pada dasarnya hnya mengatur 3 masalah pokok yaitu :
a. Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif
b. Hubungan antara kekuasaan kekuasaan tsb
c. Hubungan antara kekuasaan kekuasaan tsb dengan rakyat atau warga negara
 Miriam Budiardjo ,Setiap UUD memuat ketentuan ketentuan mengenai :
a. Organisasi negara, pembagian kekuasaan eksekutif,legislatif ,yudikatif.
b. Perlindungan HAM, Prosedur mengubah UUD
c. Larangan mengubah UUD
HAL HAL YANG DIMUAT DALAM KONSTITUSI
ATAU UNDANG UNDANG DASAR

Organisasi Negara dan


pembagian kekuasaan
antar Lembaga negara

Memuat cita cita


rakyat dan asas Hak Asasi Manusia
Ideologi negara.

Larangan mengubah
Prosedur mengubah
sifat tertentu dalam
UUD
UUD
DINAMIKA KONSTITUSI INDONESIA

UNDANG UNDANG DASAR YANG BERLAKU DI INDONESIA :


• UUD 1945 ,18 Agustus 1945 s/d 27 Desember 1949
• KONSTITUSI RIS 1949,27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950
• UUDS 1950 , 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959
• UUD 1945 masa Orde Lama , 5 Juli 1959 s/d 1965
• UUD 1945 masa Orde Baru, 1965 s/d 1998
• UUD1945 masa Reformasi sampai sekarang, dengan
Amandemen
TANTANGAN YANG DIHADAPI
 Tuntutan yang muncul pada awal era reformasi :
a. Amandemen UUD 1945
b. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI
c .Penegakaan Hukum, HAM dan pemberantasan KKN
d. Otonomi Daerah
e. Kebebasan Pers
f. Mewujudkan kehidupan Demokrasi
Maka dilakukanlah Perubahan UUD 1945 melalui beberapa tahapan :
1 Perubahan Pertama tahun 1999
2. Perubahan Kedua tahun 2000
3. Perubahan Ketiga tahun 2001
4. Perubahan Keempat tahun 2002
AJARAN (PAHAM) KONSTITUALISME
 Kekuasaan dalam pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan sebagaimana
mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi kekuasaan secara alamiah muncul
karena adanya kebutuhan untuk merespon perkembangan peran relative
kekuasaan umum dalam kehidupan masyarakat
 Konstitualisme pada masa kini dianggap sebagai kesepakatan umum atau
persetujuan diantara mayoritas rakyat mengenai bangunan ideal yang
diinginkan rakyat
 Organisasi Negara diperlukan oleh warga masyarakat politik agar kepentingan
bersama dapat dilindungi
 Hubungan antara Negara dan Konstitusi dengan faham konstitualisme, konstitusi
diperlukan untuk pengaturan negara, dinamika kekuasaan dan proses
pemerintahan dapat dikuasai dan dikendalikan oleh konstitusi
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN
• 1. UUD NRI 1945
Menurut UU • 2. UU/Perpu
No.10 Tahun •

3. PP
4. Keppres
2004 : • 5. Perda

• 1. UUD 1945
• 2. Tap MPR (yg masih berlaku)
Menurut UU • 3. UU/Perpu
No.12 Tahun •

4. PP
5. Perpres
2011 : • 6. Perda Provinsi
• 7. Perda Kab/Kota
1 HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
3 Penyaji
I

Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Dasar Pemikiran Perubahan Tujuan Perubahan

Jumlah: • Kekuasaan tertinggi di tangan Menyempurnakan aturan dasar:


• Amandemen UUD 1945
• 16 bab MPR • Tatanan negara
• Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
• 37 pasal • Kekuasaan yang sangat besar • Kedaulatan Rakyat
ABRI pada Presiden • HAM
• Penegakan hukum, HAM, dan • 49 ayat • Pasal-pasal multitafsir • Pembagian kekuasaan
pemberantasan KKN • 4 pasal A.P • Pengaturan lembaga negara oleh • Kesejahteraan Sosial
• Otonomi Daerah • 2 ayat A.T Presiden melalui pengajuan UU • Eksistensi negara demokrasi dan
• Kebebasan Pers • Penjelasan • Praktek ketatanegaraan tidak negara hukum
sesuai dengan jiwa Pembukaan • Sesuai dengan aspirasi dan
• Mewujudkan kehidupan
UUD 1945 kebutuhan bangsa
demokrasi

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

Jumlah: • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah Pembukaan


• Pasal 3 UUD 1945
• 21 bab UUD 1945
Tgl.14-21 Okt 1999
• 73 pasal • Tetap mempertahankan NKRI • Pasal 37 UUD 1945
• Sidang Tahunan MPR 2000 • Mempertegas sistem
• 170 ayat Tgl.7-18 Agt 2000 presidensiil • TAP MPR No.IX/MPR/1999
• 3 pasal A.P. • Penjelasan UUD 1945 yang • TAP MPR No.IX/MPR/2000
• Sidang Tahunan MPR 2001
• 2 Pasal A.T. memuat hal-hal normatif
• Tanpa Penjelasan
Tgl.1-9 Nov 2001
akan dimasukan ke dalam • TAP MPR No.XI/MPR/2001
• Sidang Tahunan MPR 2002 pasal-pasal (Batang Tubuh)
Tgl.1-11 Agt 2002
4 Penyaji
I
2 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
I

TAHUN 1945

PEMBUKAAN
(Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
I
3 BAB BENTUK DAN KEDAULATAN
(Pasal 1)
I

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan


dilaksanakan menurut UUD ***)

Negara Berbentuk
Kesatuan Republik

Negara Hukum ***)


I
4 LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
I

menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945

BPK Presiden/ DPR DPD MA MK


Wakil Presiden MPR
bank Kementerian
kpu sentral Negara badan-badan lain yang
fungsinya berkaitan
KY
dewan dengan kekuasaan
pertimbangan
kehakiman
TNI/POLRI
PUSAT

PERWAKILAN BPK PEMDA PROVINSI Lingkungan DAERAH


PROVINSI Peradilan
KPD DPRD Umum
Agama
PEMDA KAB/KOTA Militer
TUN
KPD DPRD

I
5 Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan
I

menurut UUD

DPR PRESIDEN MK MA

Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) memegang kekuasaan kehakiman yang
Pasal 20 (1)*
memegang kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
memegang kekuasaan
pemerintahan guna menegakkan hukum dan keadilan
membentuk UU

I
6 BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
I

ANGGOTA MPR ANGGOTA


DPR Pasal 2 (1)**** DPD
dipilih melalui pemilu dipilih melalui pemilu

Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh
Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];
8 ayat (2)***];
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan
ayat (2)***/**** ]; calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang- terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****]; sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden
dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
I
7 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Presiden/Wakil Presiden
I

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden


harus seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
kewarganegaraan lain karena kehendaknya satu pasangan secara langsung oleh rakyat
sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, [Pasal 6A (1)***]
serta mampu secara rohani dan jasmani Presiden/
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Presiden dan Wakil Presiden memegang
sebagai Presiden dan Wakil Presiden. [Pasal Wakil Presiden jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
6 (1)***] dapat dipilih kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
(Pasal 7 *)

Wewenang, Kewajiban, dan Hak


Antara lain:
1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)];
2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*];
3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*];
4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta
berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*];
5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10);
6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain”
[Pasal 11 (1)****];
7. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim
konstitusi [Pasal 24C (3)***].

Anda mungkin juga menyukai