KELOMPOK 1
1. Cindy cloudia gumolung (19142010164)
2. Tewifesti fanti Pola (1714201279)
3. Regina Sambenaung (19142010176)
4. Anggraini Natalia Mutahang (19142010165)
5. Rojaz Lumintang (19142010178)
6. Fanesya wadja (19142010186)
“GAGAL GINJAL AKUT”
Definisi
Gagal ginjal akut adalah suatu keadaan penurunan fungsi ginjal seccara
mendadak akibat kegagalan sirkulasi renal, serta gangguan fungsi
tubulus dan glomerulus dengan manifestasi penurunan produksi urine
dan terjadi azotemia (peningkatan kadar nitrogen darah, peningkatan
kreatiniin serum, dan retensi produk metabolik yang harus diekresikan
oleh ginjal)
Etiologi
a. Gagal ginjal akut Prerenal.
Gagal ginjal akut prerenal adalah keadan yang paling ringan yang
dengan cepat dapat reversibel, jika perfusi ginjal segera diperbaiki.
Gagal ginjal akut prerenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya
kelainan histologik/morfologik pada nefron. Namun bila hipoperfusi
ginjal tidak segera diperbaiki, akan menimbulkan trjadinya nekrosis
tubular akut (NTA).
“GAGAL GINJAL AKUT”
b. Gagal ginjal akut renal.
- GGA renal sebagai akibat penyakit ginjal primer seperti :
1. Glumerulonefritis
2. Nefrosklerosis
3. Penyakit kolagen
4. Angitis hepersensitif
5. Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman
Nefrosis Tubular Akut (NTA)
Nefropati vasomotorik akut terjadi karena iskemia ginjal sebagai
kelanjutan GGA. Prerenal atau pengaruh bahan nefrotoksik.
“GAGAL GINJAL AKUT”
c. Gagal ginjal akut postrenal
GGA postrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin
cukup, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat.
Penyebab tersering adalah obstruksi, meskipun dapat juga karena
ekstravasasi.
Etiologi:
- Obstruksi
1. Saluran kencing: batu, pembekuan darah, tumor, krista,dll
2. Tubuli ginjal: kristal, pigmen, protein (miolema)
- Ekstravsasi
“GAGAL GINJAL AKUT”
Patofisiologi
Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan pengurangan aliran darah
renal dan ganggun fungsi ginjal : hipovelemia, hipotensi, penurunan
curah jantung dan gagal jantung kongestif, obstruksi ginjal atau traktus
urinarius bawah akibat tumor, bekuan darah atau ginjal, obstryksi vena
atau arteri bilateral ginjal.
Terdapat 4 tahapan klinik dari gagal ginjal akut yaitu :
a. Stadium awal dengan awitan awal dan diakhiri dengan terjadinya
oliguria.
b. Stadium oliguria.
Volume urine 75% jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN
baru mulai meningkat diatas batas normal.
c. Stadium III
Semua gejala semua sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan
dimana tak dapat melakukan tugas sehari-hari sebagaimana mestinya.
“GAGAL GINJAL AKUT”
Manifestasi Klinis
Perubahan haluaran urine (haluaran urin sedikit,mengandung darah dan
gravitasinya rendah (1,010) sedangkan nilai normalnya adalah 1,015-1,025)
Peningkatan BUN, creatinin
Kelebihan volume cairan
Oedem anasarka
Hiperkalemia
Serum calsium menurun, phospat meningkat
Asidosis metabolik
Anemia
Letargi
Mual persisten, muntah dan diare
Nafas berbau urea
Manifestasi sistem syaraf pusat mencakup rasa lemah, sakit kepala, kedutan
otot dan kejang.
“GAGAL GINJAL AKUT”
Penatalaksanaan
Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal
akut yang serius seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang.
Penanganan hiperkalemia
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama
pada gagal ginjal akut, hiperkalemia merupakan kondisi yang
paling mengancam jiwa pada gangguan ini.
Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbangan cairan didasarkan pada berat
badan harian pengukuran vena sentral, konsentrasi urin dan
serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien.
“GAGAL GINJAL AKUT”
Komplikasi
Hiperkalemia
Hipertensi
Anemia
Asidosis metabolik
Kejang
Perikarditis
PemeriksaanDiagnostik
Pemeriksaan labolaturium
Darah
CT scan
MRI
EKG mungkin abnormal menunjukkan ketidak seimbangan elektrolit dan
asam /basa.
“GAGAL GINJAL AKUT”
Pengkajian Teoritis
Aktifitas dan istirahat
Sirkulasi.
Eliminasi
Makanan/Cairan
Neurosensori
Nyeri/Kenyamanan
Pernafasan
Keamanan
Penyuluhan/Pembelajaran
“GAGAL GINJAL AKUT”
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul
1. Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.
2. Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairandan elektrolit, gangguan frekuensi, irama,
konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan
lunak.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan katabolisme protein
4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi
metabolik/pembatasan diet, anemia
5. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi.
6. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan
berlebihan.
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan
pengobatan b/d kurang mengingat.
TERIMA KASIH....