1. Defenisi
Cedera kepala atau trauma kapitisa dalah suatu
gangguan trauma dari otak disertai/tanpa
perdarahan intestinal dalam substansi otak, tanpa
diikuti terputusnya kontinuitas dari otak (Nugroho,
2015).Cedera kepala adalah cedera kepala terbuka
dan tertutup yang terjadi karena, fraktur
tengkorak, kombusio gegar serebri, kontusio
memar, leserasi dan perdarahan serebral
subarakhnoid, subdural, epidural, intraserebral,
batang otak. Cedera kepala sedang adalah cedera
kepala dengan skala koma glassgow 9 - 13, lesi
operatif dan abnormalitas dalam CT-scan dalam 48
jam rawat inap di Rumah Sakit (Mendosa, 2019).
2. Etiologi
Menurut Taqiyyah Bararah, M Jauhar (2013). Penyebab
utama terjadinya cedera kepala adalah sebagai berikut:
a. Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kendaraan
bermotor bertabrakan dengan kendaraan yang lain atau
benda lain sehingga menyebabkan kerusakan atau
kecederaan kepada pengguna jalan raya.
b. Jatuh
Menurut KBBI, jatuh didefenisikan sebagai (terlepas) turun atau
meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi, baik
ketika masih di gerakkan turun turun maupun sesudah sampai
ke tanah
c. Kekerasan
Menurut KBBI, kekerasan di defenisikan sebagai suatu perihal
atau perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan
cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan
fisik pada barang atau orang lain (secara paksa).
3. Tanda dan gejala
1. Tanda-tanda atau gejala klinis untuk yang
trauma kepala ringan
◦ Pasien tertidur atau kesadaran yang menurun untuk
beberapa saat kemudian sembuh
◦ Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan
◦ Mual atau muntah
◦ Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun
◦ Perubahan kepribadian diri
◦ Letargik
2. Tanda-tanda atau gejala klinis untuk yang
trauma kepala berat
◦ Gejala atau tanda-tanda kardinal yang
menunjukkan peningkatan di otak menurun atau
meningkat
◦ Perubahan ukuran pupil (anisokoria)
◦ Triad Cushing (denyut jantung menurun, hipertensi,
depresi pernapasan)
◦ Apabila meningkatnya tekanan intracranial terdapat
pergerakan atau posisi abnormal ekstermitas
4. patofisologi
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan
glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan di dalam sel-
sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak
tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran
darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan
gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen
sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang
dari 20 mg % karena akan menimbulkan koma.