TimTeori Humanstik dipelopori oleh Jurgen Habermas. Menurut teori humanstik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Menurut Ausbel (Rene: 1996) belajar bermakna meaning learning, belajar merupakan
asimilasi bermakna. Sedangkan menurut Kolb (Rene: 1996) membagi tahap-tahap belajar menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap pengalaman konkret. Seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian
sebagaimana adanya.
2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif, seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara
aktif terhadap peristiwa yang dialaminya.
3. Tahap konseptualisasi, seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abtraksi, mengembangkan suatu teori,
konsep atau hukum dan prosedur tentang suatu yang menjadi objek pengmatannya.
4. Tahap eksperimentasi aktif. Seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-
aturan ke dalam situasi nyata.
2. Pandangan Honey dan Mumford Terhadap Belajar
Terdapat empat prinsip kunci yang diturunkan dari teori konstruktivisme modern,
yaitu :
1. Penekanannya pada hakikat sosial dari pembelajaran.
2. Ide bahwa belajar paling baik apabila konsep itu berada dalam zona
perkembangan mereka
3. Adanya penekanan terhadap keduanya, yaitu hakikat sosial dari belajar dan
zona perkembangan terdekat yang dinamakan dengan pemagangan
kognitif.
4. Pada proses pembelajaran menekankan kemandirian atau belajar
menggunakan media.
Menurut teori konstruktivis, pengetahuan bukanlah kumpulan
fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan
sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek,
pengalaman, maupun lingkungannya.
Adapaun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing sama artinya
dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere”, yang artinya mengolah
atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal kata tersebut
(colere) kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan
manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Tilaar (2002) merinci definisi yang dikemukakan E.B. Tylor sebagai berikut :
1. Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks.
2. Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia yang bukan material, artinya berupa
bentuk-bentuk prestasi psikologis seperti : ilmu pengetahuan, kepercayaan, dan seni.
3. Kebudayaan dapat pula berbentuk fisik seperti hasil seni
4. Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti hokum, adat
istiadat yang berkesinambungan.
5. Kebudayaan diperoleh dari lingkungan.
6. Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia soliter atau terasing tetapi yang hidup
dalam suatu masyarakat tertentu.
J.J. Honingmann membuat perbedaan atas tiga gejala kebudayaan, yakni :
(1) ideas,
(2) activities,
(3) artifacts.
Namun demikian Koentjaraningrat (1996) menyarankan agar kebudayaan dibeda-
bedakan sesuai empat wujudnya, yang terdiri dari :
(1) artifacts,
(2) sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola,
(3) sistem gagasan,
(4) sistem idiologis.
MODUL II
KB II
Unsur-unsur Pokok Kebudayaan
Unsur-unsur Pokok Kebudayaan
Menuurt Melville J. Herskovits (Soekanto: 1990) ada 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaaan politik
Menurut Malinowski (Soekanto: 1990) menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan adalah sebagai berikut :
5. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam supaya menguasai alam
sekelilingnya.
6. Organisasi ekonomi
7. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan
8. Organisasi kekuatan
Menurut C. Kluckhohn (1953) menyebutkan unsur-unsur pada kebudayaan yang ada di dunia ini secara universal terdiri
atas :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat
produksi, transportasi, dsb)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi,
dsb)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem pekawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni rupa, seni gerak, dsb)
6. Sistem Pengetahuan
7. Religi (sistem kepercayaan)
Unsur-unsur normative yang merupakan bagian dan kebudayaan adalah sebagai berikut :
8. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian, misalnya baik dan buruk, dsb
9. Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharausnya, seperti perilaku.
10. Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan, seperti mengadakan upacara adat saat kelahiran, dsb.
MODUL II
KB III
Fungsi Pendidikan dalam Kebudayaan
Di dalam transmisi kebudayaan terdapat tiga unsur utama, yaitu :
1.Unsur-unsur yang ditransmisikan
2.Proses transmisi
3.Cara transmisi
Di dalam proses pembudayaan terdapat pengertian-pengetian seperti invensi dan penemuan, difusi kebudayaan, akulturasi,
asimilasi, inovasi, fokus, krisis, dan prediksi masa depan.
Menurut kajian Bremeld (Tilaar: 2000) proses kebudayaan mempunyai tiga aspek yang saling berkaitan satu dengan lainnya,
yaitu :
1. Kebudayaan mempunyai tata susunan (order) yang kompleks namun merupakan suatu anyaman yang berpola
2. Nilai-nilai kebudayaan ditransmisikan dengan proses-proses acquiring, dan
3. Proses pembudayaan mempunyai tujuan
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation