Anda di halaman 1dari 32

By : Ns.APRIZA,S.Kep. M.

Kep
Hidung → faring → laring → trakea → bronkus →
bronkiolus → pulmo (paru-paru)
Fungsi
Mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam
tubuh dan mentranspor karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan tubuh kembali ke atmosfer

Berfungsi dalam produksi bicara

Berperan dalam keseimbangan asam basa


Berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan benda
asing
Hidung(nasal)
Rongga hidung terdiri dari :
1. septum nasal
2. kartilago nasal
3. tulang hidung : vomer
4. konka (turbinatum) nasalis : superior, media dan
inferior
5. meatus superior, media dan inferior
6. sinus paranasalis : frontal, etmoid, maksilaris
dan sfenoid
7. membran mukosa nasal :
a. menyaring partikel kecil
b. menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk
c. indera penciuman
Faring
Ukuran panjang 12.5 cm

Terletak dari bagian dasar tengkorak sampai esofagus

Terbagi menjadi 3 bagian :


a. nasofaring
b. orofaring
c. hipofaring (laringofaring)
Nasofaring
Bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah
rongga nasal

Terdapat : 2 Tuba Eustachius yang menghubungkan


nasofaring dengan telinga tengah dan amandel
Orofaring

Terdapat : uvula dan tonsil palatina


Laringofaring (hipofaring)

Menghubungkan laring dengan faring


Laring
Menghubungkan faring dengan trakea

Ditopang oleh 9 kartilago :


1. kartilago tiroid (jakun)
2. kartilago krikoid
3. epiglotis
4. kartilago aritenoid
5. kartilago kornikulata
6. kartilago kuneiform
Kartilago yang tidak berpasangan : tiroid, krikoid,
epiglotis

Kartilago yang berpasangan : aritenoid, kornikulata,


kuneiform
Terdapat 2 plika :
1. plika ventrikularis (pita suara
semu) → tidak berfungsi saat produksi bicara
2. plika vestibularis (pita suara sejati)
→ melekat pada kartilago tiroid,
kartilago aritenoid, kartilago krikoid
→ pembuka diantara kedua pita
disebut glotis
Trakea
Ukuran : panjang 10-12 cm, Ø 2.5 cm

Terletak pada anterior esofagus

Batas : v. cervicalis 6 – v. torakalis 5

Terdiri dari 16-20 cincin kartilago berbentuk C


Bronkus
Bronkus kanan lebih pendek, lebih tebal dan lebih
lurus daripada bronkus kiri

Percabangan : bronkus → bronkiolus → bronkiolus


terminal → bronkiolus respiratorik
Paru-paru (pulmo)
Paru dextra mempunyai 3 lobus dan paru sinistra
mempunyai 2 lobus

Hilus : a. pulmonalis, v. pulmonalis, a. bronkialis, v.


bronkialis, kelenjar limfe, pembuluh limfe dan saraf
Membran yang membungkus setiap paru disebut
pleura

Terdiri dari 2 : pleura parietalis dan pleura


viseralis

Diantara pleura visceral dan pleura parietal


terdapat cairan pleura

Berfungsi sebagai pelumas sehingga


memungkinkan pergerakan dan pengembangan
paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan
dinding dada.
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di
alveoli.

Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida


dari pembuluh darah kapiler dengan udara.

Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru


dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2
milimeter.
Mekanisme pernapasan
Pernapasan adalah proses inspirasi (inhalasi) udara
ke dalam paru-paru dan ekspirasi (ekshalasi) udara
dari paru-paru ke lingkungan luar tubuh

Tekanan udara atmosfer = tekanan intraalveolar


(TIA) → 760 mmHg
Inspirasi
Proses aktif

Membutuhkan kontraksi otot :


1. diafragma (memperbesar rongga toraks
ke arah inferior)
2. m. intercostalis eksterna (memperbesar
rongga toraks ke arah anterior dan
superior)

Membutuhkan energi
Jika terjadi pernapasan dalam terdapat beberapa otot
tambahan :
1. m. sternocleidomastoideus
2. m. pectoralis mayor
3. m. serratus anterior
4. m. scalenus
Ekspirasi
Disebut juga proses pasif

Tidak membutuhkan kontraksi otot kecuali pada


ekspirasi dalam : m. intercostalis interna dan otot-otot
abdomen
Proses pernapasan
Otot-otot inspirasi berkontraksi → rongga toraks
membesar → volume bertambah → paru-paru
mengembang → TIA menurun → udara mengalir masuk
ke paru-paru

Otot-otot inspirasi relaksasi → rongga toraks mengecil →


volume berkurang → paru-paru menciut → TIA
meningkat → udara keluar dari paru-paru

Anda mungkin juga menyukai