Anda di halaman 1dari 52

Askep pd pasien dg

GGN.OKSIGENASI

Oleh : Apriza,Skep
Mata kuliah : KDM II
Asuhan keperawatan

 Pengkajian

1.Riwayat kesehatan
Riwayat gg pernapasan (ggn

hidung dan
tenggorokan)ex:epistaksis,ob
struksi nasal
Yg perlu diperhatikan adalah
keluhan dan gejala ,keadaan infeksi
kronis dari hidung,sakit pd
sinus,OMA,nyeri
tenggorokan,kenaikan suhu
tubuh,sakit
kepala,lemas,vomit,faring warna
merah dan ada edema.
2. Pola batuk dan produksi
sputum
- Apakah batuk kering,keras,kuat dg
suara mendesing,berat,dan
berubah2 spt kondisi ps
dg kanker.
- Apakah sakit pd tenggorokan saat
batuk?
- Lingkungan apakah
berdebu,penuh
asap,,ada
kecendrungan
mengakibatkan alergi?
-Sputum lihat
warna,kejernihan,campur darah?
3.Sakit dada
-Bagian yg sakit,
-intensitasna,
-faktor penyebab rasa sakit,
-perubahan nyeri dada apabila
posisi berubah
4.Pengkajian fisik
 Inspeksi
 Tipe jalan napas (spontan via hidung,mulut
atau selang endotrakeal.
 Kebersihan ada tdknya
sekret,perdarahan,bengkak
 Hitung RR
 Sifat pernapasan
(torakal,abdominal,kombinasi
keduanya)
 Irama pernapasan (teratur / tdk teratur)
Palpasi
 Mendeteksi kelainan spt nyeri
tekan,peradangan,metastasisi tumor
ganas,pleuritis
 Pembengkakan atau benjolan pd
dada
 Menentukan besar,konsistensi,suhu
 Menentukan gerakan dinding torak
saat inspirasi dan ekspirasi
 Deteksi kelainan paru,vokal
fremitus(mengeras jk ada
pneumonia,Tb),akan terasa lemah
atau hilang sama sekali jk rongga
terisi oleh air,darah,nanah atau udara
Perkusi
 Suara N perkusi paru adalah sonor
(dug,dug)
 Suara yg tdk N adalah redup(spt pd
infiltrat,konsolidasi,efusi pleura)
 Pekak ( terdengar spt kt memperkusi
paha,terdapat pd rongga pleura yg
terisi o/ cairan nanah,tumor
 Hipersonor(udara relatif lebih
padat,ditemukan pd
emfisema,kavitas yg besar dan
pneumotorak)
 Tympani (dang-dang)artinya
terdapat penimbunan udara spt pd
pneumotorak dan kavitas dekat
permukaan paru
Auskultasi
 Menilai adanya suara napas,dasar dan tambahan
 Suara napas N
 Vesikuler (inspirasi > keras dan tinggi dr
ekspirasi)
 Bronkial (inspirasi =ekspirasi)

 Bronkovaskuler (terdengar antara bronkial


dan vesikuler,ketika ekspirasi > panjang shg
hampir menyerupai inspirasi)
Lanjutan…
 Suara napas tambahan
 Ronkhi (suara yg terjadi dlm bronki kr
penyempitan lumen bronkus)
 Wheezing (ronkhi kering yg
tinggi,terputus nadanya,panjang
,terjadi pd asma)
Pemeriksaan laboratorium

 Hb

 Leukosit

 Sputum

 Ujiresistensi dilakukan dg kultur


 melihat sel tumor/ca dg sitologi
Pemeriksaan diagnostik
 RO’
 Fluroskopi (mengetahui mekanisme
kardiopulmonum spt kerja
jantung,diafragma,kontraksi paru)
 Bronkografi (melihat bronkus scr
visual)
 Angiografi ( menegakkan diagnosis
paru,spt emboli,tumor
paru,aneurisma,emfisema,kelainan
kongenital)
 Endoskopi (sekret diambil u/
pemeriksaan)
 Radio isotop (menilai lobus
paru,emboli paru)
 Mediastinoskopi (endoskopi
mediastinum u/ melihat
penyebaran tumor
Diagnosa keperawatan
 Bersihan jalan napas tdk efektif b/d
 Produksi sekret kental dan
berlebihan
 Immobilisasi

 Efeksedatif dari obat dll


 Polanapas tdk efektif b/d
 Pykt infeksi pd paru

 Depresi pusat pernapasan

 Lemah otot pernapasan

 Obstruksi trakea
 Kerusakan pertukaran gas b/d
 Perubahan suplai o2

 Obstruksi saluran napas

 Penumpukan cairan dlm paru

 Atelektasis

 bronkospasme
 Ggnperfusi jaringan b/d
 Adanya pendarahan

 Adaya edema
planning
 Tujuan
 Mempertahankan jalan napas agar
efektif
 Mempertahankan pola pernapasan agar
kembali efektif
 Mempertahankan pertukaran gas
 Memperbaiki perfusi jaringan
1.Mempertahankan jln napas agar
efektif
 Awasi perubahan status pernapasan
 Berikan humidifier
 Lakukan tindakan pembersihan jln
napas dg fibrasi,calpping,a/ postural
drainage
 Ajari teknik batuk efektif
 Kolaborasi pemberian obat
bronkodilator
2.Mempertahankan pola
pernapasan kembali efektif
 Awasi perubahan status pola
pernapasan
 Atur posisi sesuai kebutuhan ps
 Berikan o2
 Ajari teknik relaksasi dan bernpas
dg benar
3.Mempertahankan pertukaran gas
 Awasi perubahan status pernapasan
 Atur posisi ssi keb
 Berikan o2
 Lakukan suction jk perlu
 Berikan nutrisi tinggi protein rendah
lemak
 Memasang ventilasi mekanik jk
perlu
4.Memperbaiki perfusi jaringan
 Kaji cafillary refill
 Berikan o2 ssi keb
 Pertahankan asupan dan pengeluaran
 Cegah adanya perdarahan
 Hindari valsafah
manuver,mengedan,menahan
napas,batuk
 Pertahankan perfusi dg transfusi ssi hsl
kolaborasi
IMPLEMENTASI

1. Latihan napas dalam


2. Batuk efektif
3. Pemberian oksigen
4. Fisioterapi dada
5. Penghisapan lendir
evaluasi

1. Mempertahankan jalan napas scr


efektif yg ditunjukkan dengan
adanya kemampuan untuk
bernapas, jalan napas bersih, tidak
ada sumbatan, frekuensi, irama
napas tidak ditemukannya tanda
hipoksia
2. Mempertahankan pola napas scr
efektif yg ditunjukkan dg adanya
kemampuan untuk
bernapas,frekuensi,irama dan
kedalaman napas,kemampuan paru
utk berkembang dengan baik
 Mempertahankan pertukaran gas
scr efektif yg ditubjukkan dg
adanya kemampuan utk bernapas,
tdk ditemukan dispnea pada usaha
napas,saturasi O2 dan pCO2 dalam
keadaan N
4. Meningkatkan perfusi jaringan
yang ditunjukkan dengan adanya
kemampuan pengisapan
kapiler,frekuensi,irama,kekuatan
nadi dalam batas N
Asuhan keperawatan
 Pengkajian
 Riwayat kesehatan
 Riwayat gg pernapasan (ggn hidung dan
tenggorokan)ex:epistaksis,obstruksi nasal
 Yg perlu diperhatikan adalah keluhan dan

gejala ,keadaan infeksi kronis dari


hidung,sakit pd sinus,OMA,nyeri
tenggorokan,kenaikan suhu tubuh,sakit
kepala,lemas,vomit,faring warna merah
dan ada edema.

Anda mungkin juga menyukai