Anda di halaman 1dari 59

KELOMPO

K1
STRATEGI PEMBELAJARAN
Nama Anggota Kelompok
Tata Nama Senyawa
Kimia Hidrokarbon Ikatan Kimia

Hably Darajatal Heni Kartika Indriyani


Zakiya Qothrun
‘Ulya 4301419013
Nada
4301419012
4301419011
A. Pengertian Belajar-Mengajar
Arti belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
secara etimologis memiliki arti “berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu. Belajar menurut Baharuddin dan
Esa (2009: 11) merupakan proses manusia untuk
mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan,
dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai

ERTI AN akhir hayat.

P E NG
Belajar dan Mengajar
Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses,
yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap
berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak didik
dalam melakukan proses belajar (Nana Sudjana, 1991: 29).

Simpulan dari pengertian belajar menurut beberapa pendapat ahli adalah rangkaian
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar didalam diri sesorang dan
mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran.
Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya
mudah dipahami, karena bila ada yang belajar sudah tentu ada yang mengajarnya, dan
begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar. Kalau sudah terjadi
suatu proses/ saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya
berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja suasana atau tidak sengaja,
masing-masing pihak berada dalam suasana belajar (Sardiman 1986: 21).
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan
menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas
uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode
ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses
pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah

R TI A N sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode

PENGE
seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang

ET OD E terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar


M mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan

A M A H refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas


CER penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat
dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak
pada prestasi siswa
Kelebihan Kekurangan
1. Guru mudah menguasai kelas.
1. Mudah menjadi verbalisme.
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
(mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat
6. Lebih ekonomis dalam hal waktu. membuat bosan.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan 4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada
pengalaman, pengetahuan dan kearifan. siapa yang menggunakannya.
8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas 5. Cenderung membuat siswa pasif
9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis,
dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat
menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa
dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari
beberapa sumber lain
Tata Nama
Senyawa Bagian:

Zakiya Qothrun Nada

Kimia dan NIM : 4301419011

Reaksi Redoks
Tata Nama
Senyawa Kimia
Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur
logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam
1. Tata nama senyawa biner logam dengan nonlogam
- Logam yang hanya punya satu bilangan oksidasi (gol. IA, IIA, IIIA)
Logam + nonlogam –ida
Contoh: NaBr = natrium bromida
Na2O = natrum oksida
K2O = kalium oksida
- Logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi
Logam + (biloks logam) + nonlogam –ida
Contoh : CuCl = tembaga (I) klorida
CuCl2 = tembaga (II) klorida
Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang memiliki biloks lebih dari satu adalah
sebagai berikut:
Unsur logam dengan biloks kecil ditulis dengan akhiran –o
Unsur logam dengan biloks besar ditulis dengan akhiran –i
Contoh: FeCl2 = fero klorida (biloks Fe = +2  lebih kecil)
FeCl3 = feri klorida (biloks Fe = +3  lebih besar)
2. Tata nama senyawa biner nonlogam dengan nonlogam
a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan atom
yang cenderung bermuatan negative diletakkan di belakang sesuai dengan urutan
berikut:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh: Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH 3 bukan H3N.

b. Senyawa dari dua jenis ion nonlogam diberi sesuai dengan nama kedua unsur
yang bersangkutan diberi akhiran –ida.
• Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom lain
Nonlogam (+) + nonlogam (-) –ida
Contoh: HBr (hidrogen sulfida), HBr (hidrogen bromida)
• Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dai satu jenis
senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur dan
diakhiri dengan –ida. Angka indeks dalam bahasa Yunani yaitu
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta

Jumlah atom-nonlogam + jumlah atom-nonlogam-ida


Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, angka indeks tidak perlu
disebutkan.
Contoh; NO2 = nitrogen dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
Tata Nama Senyawa Poliatomik
Untuk anion sejenis dengan jumlah oksigen berbeda, maka yang mengandung
oksigen lebih banyak diberi akhiran –at dan yang lebih sedikit diberi akhiran –it.
Contoh: SO32- = sulfit
SO42- = sulfat
Untuk anion yang mengandung jumlah oksigen sampai 4, penamaannya yaitu ion
yang mengandung oksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran –it,
sedangkan yang paling banyak oksigen diberi awalan per- dan akhiran-at.
Contoh: ClO- = hipoklorit
ClO2- = klorit
ClO3- = klorat
ClO4- = perklorat
Penamaan senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian
anionnya.
Contoh: NaCl = natrium klorida
Na2SO3 = natrium sulfit
Na3PO4 = natrium fosfat
NaClO = natrium perklorat
Tata Nama Senyawa Asam
Asam merupakan senyawa yang mengandung kation H + dan suatu anion
a. Senyawa asam oksi (asam poliatom)
- Unsur nonlogam hanya membentuk satu senyawa berakhiran –at
Contoh: H2CO3 = asam karbonat
- Nonlogam yang membentuk 2 jenis asam, dengan oksigen sedikit beraksiran –it,
oksigen banyak berakhiran –at.
Contoh: H2SO3 = asam sulfit, H2SO4 = asam sulfat
- Senyawa asam oksihalogen, penamaan pada bilangan oksidasi atau jumlah
oksigennya.
Contoh: HClO = asam hipoklorit HClO 3 = asam klorat
HClO2 = asam klorit HClO4 = asam perklorat

b. Asam nonoksi, penamaan unsur nonlogam diberi akhiran –ida


Asam + nama nonogam –ida
Contoh: HCl (asam klorida), HBr(asam bromida)
Tata Nama Senyawa Basa
Basa adalah senyawa yang dalam larutannya mengandung ion hidroksida (OH -)
a. Basa dari logam dengan bilangan oksidasi tunggal
Logam + hidroksida
Contoh: NaOH = natrium hidroksida
Ca(OH)2 = kalium hidroksida

b. Basa dari logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu


Logam + (biloks) + hidroksida
Contoh: CuOH = tembaga (I) hidroksida
Cu(OH)2 = tembaga (II) hidroksida
Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat
tertentu. Berikut ini adalah nama lazim dari beberapa senyawa organik
CH4 = metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang)
CO(NH2)2 = urea (ureum)
CH3COOH = asam cuka (asam asetat)
C6H12O = glukosa (gula darah, gula anggur)
HCHO = formaldehida (bahan formalin)
CHCI = iodoform (suatu antiseptik)
CH3CH2OH = etanol (alkohol)
Reaksi
Reduksi Oksidasi
A. Bilangan Oksidasi
Jenis Zat Bilangan Oksidasi Contoh
Unsur bebas 0 H, N, fe, C, Cu, Ag
Molekul bebas 0 H2, N2, Cl2, O2, Br2
Senyawa 0 NaCl, CuO, KOH
Ion tunggal Sesuai muatannya Cu2+ = +2, Cl- = -1, Na+ = +1
Ion poliatom Sesuai muatannya SO42- = -2, NH4+ = +1
Letak golongan pada SPU IA = +1, IIA = +2, IIIA = K pada KO = +1
+3, VIIA = -1, VIA = -2, Al dalam Al2O3 = +3
VA = -3 CaO = +2
Hidrogen +1 H = +1 dalam HCl, H2O, NH3
-1 H = -1 dalam NaH, BaH2
Oksigen -2 O dalam CO2 = -2
-1 O dalam H2O2 = -1
+2 O dalam OF2 = +2
Contoh penyelesaian bilangan oksidasi
Senyawa Na2Cr2O7  Bilangan oksidasi Na2Cr2O7 = 0
(2 x biloks Na) + (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) = 0
(2 x 1) + (2 x biloks Cr) + (7 x (-2)) = 0
2 biloks Cr = +12
Biloks Cr = +6
 
Ion SO42-  Bilangan oksidasi = -2
Biloks S + (4 x biloks O) = -2
Biloks S + (4 x (-2)) = -2
Biloks S = +6
B. Konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi
1. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Penggabungan dan Pelepasan Oksigen

Oksidasi adalah peristiwa penggabungan dan pelepasan oksigen


Contoh: reaksi oksidasi pada perkaratan besi, yaitu bergabungnya oksigen dan besi
dengan reaksi:
4Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s)
Dalam reaksi ini, besi (Fe) mengikat oksigen yang berarti besi dioksidasi. Zat yang
mengalami oksidasi atau zat yang mereduksi zat lain disebut reduktor.

Reduksi adalah peristiwa pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu zat.
Contoh: reduksi gas SO3 dengan reaksi 2SO3(g)  2SO2(g) + O2(g)
Pada reaksi tersebut, SO3 mengalami pengurangan jumlah oksigen yang terikat. Zat
yang mengalami reduksi atau zat yang mengoksidasi zat lai disebut oksidator.
2. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh: oksidasi Fe menjadi Fe2O3 dengan reaksi; Fe  Fe3+ + 3e-, dimana Fe
melepaskan electron menjadi ion Fe3+. Reduktor adalah pelepas electron

Reduksi adalah peristiwa penerimaan elektron


Contoh: oksidasi Fe2O3 menjadi Fe dengan reaksi; Fe3+ + 3e-  Fe, dimana ion
Fe3+ melepaskan electron menjadi ion Fe3+. Oksidator adalah pengikat electron

3. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Peningkatan dan Penurunan bilangan


Oksidasi
Oksidasi adalah peristiwa kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur,
sedangkan reduksi adalah peristiwa penurunan bilangan oksidasi suatu unsur.
Unsur yang mengalami kenaikan biloks disebut reduktor, sedangkan unsur yang
mengalami penurunan biloks disebut oksidator. Contoh:
C. Oksidator dan Reduktor dalam Reaksi Redoks
Contoh:

Adakalanya dalam suatu reaksi redoks, salah satu spesinya mengalami reduksi dan oksidasi.
Reaksi ini disebut autoredoks atau disproporsionasi
Contoh:

Kebalikan reaksi ini adalah reaksi komproporsionasi


Contoh:
D. Penerapan Reaksi Redoks
3. Reaksi Redoks pada Sel Aki
1. Reaksi Redoks pada Pengolahan Logam
Reaksi penggunaan sel aki sebagai berikut
Bijih pekat direduksi dengan zat pereduksi yang
Pb(s) + PbO2(aq) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq)  2PbSO4(s) +
paling tepat. Contoh reaksi elektrolisis logam
aluminium: 2H2O(l)
3C(s) + 4Al3+(l) + 6O2-  4Al(l) + 3CO2(g)  

Setelah proses reduksi, dilakukan proses 4. Reaksi Redoks pada Baterai (Sel Leclanche)
pemurnian untuk mendapatkan logam murni Reaksi redoks yang terjadi:
  Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2(s)  Zn2+(aq) + Mn2O3(s) +
2. Reaksi Redoks pada Penyambungan Besi 2NH3(aq) + H2O(l)
Campuran aluminium dan besi oksida disulut
untuk memulai reaksi redoks dan panas yang
dihasilkan dapat melumerkan permukaan rel.
Reaski: 2Al(s) + Fe2O3(s)  2Fe(s) + Al2O3(s)
HIDROKARBO
N DAN
Bagian:

Hably Darajatal ‘Ulya


NIM : 4301419012

MINYAK
BUMI
SENYAWA
HIDROKARBO
N
Senyawa
2. Ikatan rangkap 2
Hidrokarbon
Hidrogen Karbon 3. Ikatan rangkap 3
CxHy
• Kekhasan atom C : b. Bentuk Rantai
6C = 2 4 1. Rantai terbuka (Alifatik)
- Berikatan dg 4 ikatan dari atom
lain/atom karbonnya sendiri 2. Rantai tertutup (Siklik)
- Membentuk rantai atom karbon dg
berbagai bentuk dan kemungkinan,
yang dapat dikelompokkan berdasarkan c. Berdasarkan Kedudukannya
: 1. Primer berikatan pd 1 atom C lain
a. Jumlah Ikatan 2. Sekunder berikatan pd 2 atom C lain
1. Ikatan tunggal 3. Tersier berikatan pd 3 atom C lain
4. Kuarterner berikatan pd 4 atom C lain
Contoh atom Cprimer,sekunder,
tersier dan kuarterner
Senyawa Hidrokarbon

Ikatan Ikatan Tak


Jenuh Jenuh
(Penuh dg H) (Sedikit H)

Alkena Alkuna
Alkana CnH2n
CnH2n-2
CnH2n+2 (1ikatanrangkap 2)
(1ikatan rangkap3)
(Tunggal) C3H6
C3H4
C2H6
Alkana (CnH2n+2) Cabang
Alkil (CnH2n+1)

Venus
Cabang yg bercabang
-iso -sekunder -tersier
(ada 2 cabang di bagian
(ada cabang di nmr (ada 1 cabang di bagian
2 yg menempel ujung terdalam) ujung terdalam)
Tata nama Alkana : ujung terluar)
1.Rantai Lurus, diberi awalan normal (n)
n-propana
2. Rantai bercabang
Untuk Penamaan Alkana
No Cabang - Nama Cabang – Nama Rantai utama

a. Jika ada 2 cabang yg sejenis, maka


penamaanya disatukan ISOME
2 = di 4 = tetra (RM Sama)
3 = tri 5 = penta dst
R
b. Jika ada 2 cabang yg tdk sejenis, disusun
menurut alfabet Struktur Geometri

1. Cari rantai utama/induk Rangka Posisi Gugus


2. Tentukan Cabangnya Cis Trans Optis
Fungsi Aktif
3. Beri nomer rantai induk, dimulai Alken
dari yang terdekat dengan cabang - Alkana a Alken
- Alkena & a
- Alkuna Alkun
a
Isomer Rangka RM Sama Sifat Alkana
Rangka beda Sifat Fisis
- Semakin panjang rantai C atau semakin
besar nilai Mr, TD & TL semakin tinggi
- Utk jumlah atom C yg sama, isomer dg rantai
C tdk bercabang mpy TD&TL yg lebih tinggi
daripada isomer dg rantai C bercabang
- Semakin banyak cabang , semakin rendah
C6H14 TD&TL
Sifat Kimia alkana, diantaranya dapat mengalami
reaksi:
Reaksi** yg terjadi di Alkana
1. Substitusi pergantian
Lanjutan

2. Eliminasi (Tunggal Rangkap)

3. Reaksi Pembakaran
a. Pembakaran Sempurna (menghasilkan CO 2 dan H2O)

b. Pembakaran Tak Sempurna (menghasilkan CO 2 dan H2O)


Alkena
Tata nama
Alkena dan Alkuna :
1. Menentukan rantai utama (rantai
terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap) Venus
2. Menentukan Cabang
3. Beri nomor rantai utama, dimulai dari yg Alkuna
terdekat dg ikatan rangkap
4. Susunan

No Cabang – Nama Cabang – Posisi Rangkap


– Nama Rantai Utama
Isomer Isomer geometri pada C4H8

Alkena :
C4H8 Isomer rantai = 1 & 3
Isomer posisi = 1 & 2

Isomer
Alkuna
2. Adisi gas HX (X = Cl, Br, I) pada
Reaksi yg terjadi di alkena dan alkuna. Berlaku aturan
Markovnikov
Alkena dan Alkuna
Reaksi Adisi (Rangkap Tunggal)
1. Adisi Hidrogen pada alkena dan
alkuna menghasilkan alkana

3. Adisi gas X2 (X = Cl, Br, I) pada


alkena dan alkuna
MINYAK BUMI
A. Minyak Bumi Dengan adanya gaya kapiler, minyak bumi bergerak
perlahan-lahan keatas. Jika gerakan ini terhalang batuan
yang tidak berpori, maka terjadi akumulasi minyak dalam
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari
batuan. Inilah sebabnya minyak bumi disebut
bahasa Latin: petrus-karang dan oleum- minyak) dijuluki
pertoleum(pertus=batu, oleum=minyak)
juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang
berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah C. Pemisahan Komponen-
terbakar dan berbau kurang sedap, yang berada di lapisan Komponen dalam Minyak Bumi
atas dari beberapa area di kerak bumi.
Komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan
B. Proses Terbentuknya Minyak berasarkan titik didihnya agar dapat digunakan untuk
Bumi berbagai keperluan. Metode yang digunakan adalah distilasi
bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan (penyulingan) dengan menggunakan tahap-tahap/fraksi-
kecil(plankton) yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu. fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang
Sisa- sisa tumbuhan dan hewan ini tertimbun endapan diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada
beberapa tahap/beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut
lumpur, pasir, dan zat lain, serta mendapat tekanan dari
fraksionasi. Pemilihan metode tersebut berdasarkan pada
panas bumi secara alami. Bersamaan proses tersebut kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai
bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, alkena,
menjadi senyawa minyak bumi yang terkumpul dalm aromatik, naptalena, alkena, alkuna.
pori-pori batu kapur.
Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang
titik didih yang berbeda-beda. Semakin panjang rantai
mengandung senyawa n–heptana dan isooktana.
karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik didihnya. Misalnya bensin premium yang beredar di pasaran
Beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut
kegunaannya : mengandung 80% isooktana dan 20% n–heptana.
Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti
mengandung 98% isooktana dan 2% n–heptana.
Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran
dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–
88), pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus
(bilangan oktan 95). Penambahan zat antiketukan pada
bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan
bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain
ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil
alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif
D. Mutu Bensin Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil
Bensin atau sering disebut gasolin terdiri dari campuran Lead), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana
sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak
isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu bahan bakan
pencemaran timbal ke udara.Timbal (Pb) bersifat racun
bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking) yang yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti
ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan dengan nilai oktan. pusing, anemia, bahkan kerusakan otak.
Semakin tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin
sedikit, dan angka oktannya semakin tinggi.
E. Dampak Pembakaran Minyak
Bumi Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan
Pembakaran bahan bakar minyak dapat berlangsung dua
zat polutan lain seperti: oksida belerang (SO2 dan SO3),
cara yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu.
Pembakaran sempurna menghasilkan energi yang cukup
besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna.Tetapi Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan
gas CO2 yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam
greenhouse effect (efek rumah kaca).
suasana asam akan mati, dan perabotan yang berasal dari
Reaksi pembakaran sempurna:
logam terkorosi. Mengingat dampak yang ditimbulkan dan
CH4(g) + 2 O2(g) à CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka
mulai sekarang dicari energi alternatif lain seperti: licol
Reaksi pembakaran tak sempurna:
/batu bara yang dibersihkan, biodiesel dari minyak jarak,
2 CH4(g) + 3 O2(g) à 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi
biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa
sawit), biogas dari kompos/kotoran hewan, tenaga nuklir,
Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak tenaga panas bumi /geothermal, tenaga air terjun, tenaga
napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan gelombang air laut, tenaga angin, tenaga surya.
menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan
suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
IKATAN Bagian:

Heni Kartika Indriyani

KIMIA NIM : 4301419013


Materi
Pokok
- Kestabilan Unsur
- Struktur /Rumus Lewis
- Ikatan Ionik
- Ikatan Kovalen
- Ikatan Logam
- Senyawa Ionik dan Kovalen
- Geometri Elektron dan Bentuk Molekul
- Ikatan Antar Molekul Kovalen
A. Susunan Elektron
Stabil
Unsur Konfigurasi Elektron
Golongan Elektron Valensi Unsur yang memiliki valensi electron kurang dari
VIIIA
4,cenderung stabil dengan cara melepas electron
2He 2 2 terakhirnya membentuk ion positif. Unsur yang memiliki
10Ne 2,8 8 valensi electron lebih dari 4 cenderung stabil dengan cara
18Ar 2,8,8 8 menangkap electron terakhirnya membentuk ion negative.
36Kr 2,8,18,8 8 Contoh :
54Xe 2,8,18,18,8 8 11 Na = 2,8,1 Na stabil dengan melepas 1 elektron
86Rn 2,8,18,32,1 8 2,8,2 menjadi 2,8 (stabil)
8,8 So : Na  Na+ + 1e-
16 S = 2,8,6 S stabil dengan menangkap 2 elektron
Semua unsur golongan VIIIA (Gas Mulia) adalah unsur- 2,8,6 menjadi 2,8,8 (stabil).
unsur yang lebih stabil dibandingkan unsur-unsur golongan So: S + 2e-  S2-
yang lain,unsur yang stabil adalah unsur yang memiliki
konfigurasi electron seperti gas mulia dengan valensi
electron 2 atau 8.
B. Struktur Lewis C. Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaks
Struktur lewis adalah symbol atom yang elektrotratis antara dua atom yang memilik
dikelilingi tanda titik,silang,bulatan hitam atau perbedaan elektronegatifitas yang besar. Ikatan ion
adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan dar
symbol lain yang menyatakan jumlah
suatu atom ke atom yang lain. Ikatan antara atom
electron valensi atom/unsur tersebut. yang melepaskan electron (logam) dengan atom
Contoh : Gambar struktur lewis pada unsur yang menerima electron (non logam).
9 F. Sifat fisis senyawa ion:
Konfigurasi electron 9F = 2,7 1. Wujud zat pada suhu kamar berupa padatan
2. Bersifat keras tetapi rapuh
3. Larut dalam air tetapi umumnya tidak larut dalam
pelarut organic
4. Titik didih dan titik lelehnya tinggi
5.Dalam fase padat tidak dapat menghantarkan
listrik,tetapi dalam fase cair (lelehan dan larutan
dapat menghantarkan listrik.
Contoh : Proses terbentuknya ikatan ion antara 20Ca dan 17Cl
Konfigurasi electron : 20Ca = 2,8,8,2 Melepas 2 elektron
17Cl = 2,8,7 Menangkap 1 electron
●  
Ca  Ca2+ + 2e- | | Ca  Ca2+ + 2e-
Cl + 1e-  Cl- | 2Cl +2e-  2Cl-
Reaksi total = Ca + 2Cl-  Ca2+ +2Cl-
D. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia


yang terjadi karena penggunaan pasangan
electron secara bersama-sama oleh dua 2. Ikatan kovalen rangkap dua
atom yang saling berikatan. Ikatan kovalen
terjadi pada unsur nonlogam dengan
nonlogam. Penggunaan bersama pasangan
electron dalam ikatan kovalen dapat
dinyatakan dengan struktur lewis. 3. Ikatan kovalen rangkap tiga
Berdasarkan banyaknya jumlah pasangan
electron ikatan yang digunakan
bersama,ikatan kovalen dibedakan sebagai
berikut:

1. Ikatan kovalen tunggal


Sifat-Sifat Fisis
Senyawa Kovalen

1. Wujud zat pada suhu kamar dapat berupa gas,


cairan,atau padatan lunak
2. Bersifat lunak dan tidak rapuh
3. Umumnya tidak larut dalam air,tetapi larut
dalam pelarut organic (kloroform,eter)
4. Titik didih dan titik lelehnya rendah
5. Larutannya ada yang menghantarkan listrik
,tetapi
6. umumnya tidak menghantarkan listrik
Contoh senyawa kovalen : Air, alcohol dsb
Perbedaan ikatan kovalen polar dan non
polar

Ciri-Ciri ikatan kovalen polar Ciri-Ciri ikatan kovalen non polar


1.Adanya PEB 1.Tidak ada PEB
 
2.Perbedaan harga keelektronegativitasnya 2.Harga keelektronegativan hampir
besar sama/sama
 
3.Bentuk molekul asimetris 3.Berikatan dengan dirinya sendiri seperti
  H2,Cl2 dsb
  4.Berikatan dengan atom C seperti CH 4,CCl4
E. Ikatan Kovalen
Koordinasi 27N = 2,5  electron valensi = 5
Ikatan kovalen terdiri dari ikatan kovalen polar,
1H = 1  electron valensi = 1
kovalen non polar dan ikatan kovalen Pembentukan ikatan koordinat NH3 dan H+
koordinasi. sebagai berikut:
 Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
kovalen yang terjadi karena pasangan electron
yang digunakan bersama berasal dari salah
satu atom. Ikatan kovalen koordinasi
digambarkan dengan tanda panah () dari
atom penyumbang electron (donor) ke akseptor.
Contoh:
Ikatan koordinasi pada NH4+
Ion NH4+ terbentuk dari ikatan antara ion H+
dengan NH3. Jika no atom N =7 dan H=1,maka
konfigurasi electron kedua atom tersebut adalah
F. Ikatan Logam
Dalam bentuk padat,atom-atom logam
tersusun dalam susunan yang sangat rapat.
Susunan logam terdiri atas ion-ion logam
2. Ikatan kovalen rangkap dua
dalam lautan electron. Ikatan logam terjadi
akibat interaksi antara electron valensi yang
bebas bergerak dengan inti atau kation-
kation logam yang menghasilkan gaya tarik.
Sifat-sifat logam sebagai berikut: 3. Ikatan kovalen rangkap tiga
1. Pada suhu kamar wujudnya padat
2. Mengkilap
3. Menghantarkan panas dan listrik yang
baik
4. Dapat ditempa dan dibentuk ,dsb
G. Kepolaran b. Molekul HCl
Rumus lewis HCl adalah H ; Cl (tidak simetris
bersifat polar)
Perbedaan keelektronegatifan dua atom
menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya c. Molekul NH3 (tidak simetris bersifat polar)
perbedaankeelektronegativan tersebut menyebabkan
pasangan electron ikatan lebih tertarik ke salah satu 2. Jika molekul terdiri dari dua buah unsur
unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah a. Jika kedua unsur itu sejenis,ikatannya non polar,
yang menyebabkan senyawa menjadi polar. contoh : H2,N2,O2 F2,Cl2 dsb.
Kepolaran senyawa ditentukan oleh beberapa hal
b. Jika kedua unsur berbeda jenis,biasanya ikatan
berikut:
kovalen polar,contoh : HI,HBr,HCl,HF,NO,CO dsb.
1. Bentuk molekul
Jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya
3. Jika molekul terdiri dari tiga buah unsur
bersifat nonpolar,sedangkan jika bentuk molekulnya
a. Jika atom pusat mempunyai PEB,sehingga PEI akan
tidak simetris(asimetris) maka biasanya senyawa
bersifat polar. tertarik ke salah satu atom ,maka senyawanya
Contoh : bersifat polar. Contoh : H2O dan NH3
a. Molekul hydrogen (H2) b. Jika atom pusat tidak mempunyai PEB,sehingga
Rumus lewis H2 adalah H:H (bentuk simetris bersifat PEI akan tertarik sama kuat keseluruh atom ,maka
non polar) senyawa bersifat non polar. Contoh : CH4 dan CO2.
H. Gaya Antar
Molekul Jenis gaya tarik yang sangat lemah ini umumnya
terjadi di antara molekul-molekul kovalen nonpolar.
Gaya antar molekul adalah interaksi antara atom- Gaya London dipengaruhi oleh Mr ,Mr makin besar
atom dalam senyawa atau kumpulan molekul dalam makin kuat Gaya Londonnya.
senyawa yang mengalami tarik menarik. Gaya ini
b. Gaya Tarik dipol-dipol terimbas (induksi) (polar-
berkaitan erat dengan sifat fisik zat yang
nonpolar)
bersangkutan.Kuat lemahnya gaya Tarik menarik
antar molekul akan berpengaruh terhadap tinggi Gaya antarmolekul ini terjadi saat molekul polar
rendahnya titik didih suatu zat. mengimbas(menginduksi) molekul non polar.

Gaya molekul berdasarkan kekuatan dari yang c. Gaya Tarik dipol-dipol (polar)
terlemah sampai yang terkuat sebagai berikut: Gaya antarmolekul ini terjadi jika ujung positif dari
1. Gaya Van Der Waals salah satu molekul dipol ditarik ke ujung negatif dari
a. Gaya London (non polar) dipol molekul lainnya
2. Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen merupakan ikatan
antarmmolekul yang sangat polar dan Jika gaya Tarik antar molekulnya sama,maka
mengandung atom hydrogen. Ikatan hydrogen semakin besar Mr-nya semakin tinggi titik didihnya.
disebabkan oleh gaya Tarik menarik antara
atom hydrogen dari molekul yang satu dengan Ikatan hydrogen jauh lebih kuat daripada gaya-
atom molekul lain yang sangat electronegative
gaya Van Der Waals. Zat yang mempunyai ikatan
(N,O,F). Contoh senyawa yang mempunyai
hydrogen memerlukan energy yang besar untuk
ikatan hydrogen : HF,H20,C2H5OH,dan NH3. memutuskannya. Oleh karena itu,titik didih dan
I. Hubungan Jenis Ikatan dan Gaya lelehnya sangat tinggi.
Molekul Terhadap Titik Didih dan
Leleh Senyawa-senyawa yang memiliki Mr besar
Urutan kekuatan gaya Tarik antar molekul : ikatan seharusnya memiliki titik didih dan titik leleh yang
hydrogen> gaya dipol-dipol>gaya London. Titik didih tinggi,namun adanya ikatan hydrogen dalam senyawa
suatu senyawa tergantung dari gaya Tarik antar yang mengandung hydrogen menimbulkan
molekul,semakin kuat gaya Tarik antar molekulnya penyimpangan sifat umum beberapa senyawa dari
maka titik didihnya semakin tinggi. unsur-unsur segolongannya.
J. Bentuk Molekul
Bentuk molekul merupakan bentuk geometris yang Jadi,bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan
terjadi jika inti atom unsur yang saling berkaitan ruang PEI dan PEB pada atom pusat suatu
dalam suatu molekul dihubungkan dengan suatu garis molekul.Teori ini juga dikenal dengan teori VSEPR
lurus. Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau teori
oleh susunan ruang pasangan electron di sekitar atom tolakan ppasangan electron valensi.
pusat. Bentuk molekul senyawa kovalen diuraikan
berdasarkan dua teori yaitu teori domain electron Ada lima lima macam bentuk dasar molekul
(VSEPR) dan teori Hibridisasi. kovalen yaitu sebagai berikut :

1. Teori Domain Elektron  Linear: Bentuk molekul yang disusun oleh tiga
atom yang berikatan dalam satu garis lurus
Domain electron adalah suatu area dalam molekul
dan sebuah atom merupakan pusatnya. Sudut
yang ditempati oleh electron. Teori domain electron
menyatakan bahwa PEI dn PEB tolak menolak sehingga ikat pada dua pasang elektron ikatan sebesar
tiap-tiap pasangan electron cenderung berjauhan satu 180°. Contoh senyawa linear di antaranya
sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut. HgBr2, CdCI2, dan BeH2
Segitiga datar: Bentuk molekul segitiga sama
sisi yang disusun oleh empat buah atom.
Sebuah atom sebagai pusatnya berikatan  Oktahedral: Bentuk molekul terdiri atas delapan
dengan tiga atom lainnya dengan sudut ikat bidang yang merupakan segitiga sama sis
120°. Contoh senyawa segitiga datar yaitu BCI 3, dengan sudut ikat 90°. Contoh senyawa
oktahedral adalah SF6, TeF6, dan SeF6
BF3, dan Gal3
Tetrahedral: Bentuk molekul yang tersusun dari Notasi VSEPR yang menunjukan jumlah PEI
lima atom berikatan. Sebuah atom sebagai dan PEB sebagai berikut:
pusat yang berikatan dengan empat atom
lainnya dengan sudut ikat 109,5°. Contoh
AxnEm Keterangan :
senyawa tetrahedral yaitu CCI4, CH4, dan SnCI4
A= Atom pusat
Trigonal bipiramida: Bentuk molekul terdiri
atas dua bentuk piramida yang bergabung E = PEB
dalam salah satu bidang. Atom pusatnya X = PEI
dikelilingi oleh lima atom lain dengan sudut ikat m= Jumlah PEB
ekuatorial 120°, dan sudut aksial 90°. Contoh
n = Jumlah PEI
senyawa trigonal bipiramida yaitu PF5, SbCI5,
dan PCI5
Tabel.1 Hubungan PEI dan PEB pada atom pusat terhadap bentuk molekul
2. Teori Hibridisasi
Teori Hibridisasi dijelaskan berdasarkan proses
penggabungan (hibridisasi) orbital-orbital atom yang 1. Menentukan hibridisasi dengan cara biasa (pada
digunakann oleh electron-elektron yang saling umumnya)
berikatan. Teori ini disebut juga teori ikatan valensi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai beriku
Hibridisasi merupakan proses bergabungnya orbital atom
pusat dengan orbital atom lainnya sehingga terbentuk  Menggambarkan diagram elektron valensi atom
orbital hibrida.
pusat pada keadaan dasar.
 Menggambarkan kembali diagram orbital namun
Orbital hibrida yang terbentuk memiliki panjang ikatan, dalam keadaan tereksitasi sehingga bisa
sudut, dan tingkat energi yang berbeda dengan orbital
pembentuknya. Keberadaan orbital hibrida ini mampu berpasangan dengan elektron dari atom lainnya
menjelaskan bentuk molekul dan ikatan atom-atom di  Menentukan orbital hibrida (orbital baru) dengan
dalamnya. melihat orbital-orbital yang terlibat.
Orbital hibrida terdiri dari orbital hibrida sp yang
berbentuk linear, sp2 yang berbentuk segitiga datar,
sp3 yang berbentuk tetrahedral, sp3d yang berbentuk
segitiga bipiramida, dan sp3d2 yang berbentuk oktahedral.
Macam-Macam Hibridisasi
Perhatikan contoh berikut.

a. BeCl2 b. SF6

Gambar orbital di atas menunjukkan bahwa orbital yang Gambar orbital di atas menunjukkan bahwa orbital
terlibat adalah orbital s dan p, sehingga jenis yang terlibat adalah orbital s, tiga orbital p, dan dua orbital
hibridisasinya adalah hibridisasi sp. d, sehingga jenis hibridisasinya adalah hibridisasi sp 3d2.
Thanks!
Do you have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838 yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai