Anda di halaman 1dari 8

Vol.1 No.

9 Februari 2021 1787


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ANALISIS RANTAI NILAI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP
PEMANFAATAN HHBK KAYU MANIS DI PULAU TIDORE

Oleh
Firlawanti Lestari Baguna1) & Fatmawati Kaddas2)
1,2Fakultas Pertanian, Universitas Khairun

Email: 1firlalestari@gmail.com & 2fatmawatikaddas@gmail.com

Abstrak
Kayu Manis sebagai bahan rempah utama namun komoditas ini tdak dapat ditinggalkan bagi ibu
rumah tangga, warung makan dan industri rumah tangga lainnya. Ketersediaan kayu manis secara
teratur menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga kelestarian dan pendapatan petani. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai dan kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Kayu Manis
terhadap pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kayu kayu manis, Pulau
Tidore. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner terhadap
responden petani, responden pedagang, yang dilaksanakan pada Bulan April – Oktober 2020.
Responden penelitian yaitu petani dan pedagang. Penentuan responden petani dilakukan secara
purposive yaitu responden pemilihan responden adalah petani yang memiliki lahan dalam kawasan
hutan di Pulau Tidore. Responden pedagang dipilih berdasarkan metode snowball sampling
berdasarkan informasi dari petani. Informasi dan data yang terkoleksi dianalisis menggunakan
analisis rantai nilai dan kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
terdapat aktor-aktor yang terlibat dalam rantai nilai yaitu petani, petani pengumpul, pedagang
pengumpul dan tengkulak. Produk kayu manis yang dimanfaatkan oleh petani yaitu HHBK Kayu
manis memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani sebesar 0.13% (Rp. 3,100,144/tahun).
Kondisi ini menunjukkan kontribusi pemanfaatan kayu manis dengan produk stik gulungan kering
cukup kecil dari pendapatan total petani, namun memberikan pengaruh terhadap pendapatan petani.
Kata Kunci: HHBK Kayu Manis, Kontribusi Pendapatan, Pemanfaatan & Rantai Nilai

PENDAHULUAN Oleh karena itu perlunya data terkait dengan


Hasil hutan bukan kayu atau HHBK potensi produksi, nilai produk, dan pemasaran.
merupakan sumberdaya hutan yang dapat Beberapa jenis komoditas HHBK telah
dimanfaatkan atau dipungut oleh masyarakat lama dimanfaatkan dan diusahakan dalam
sekitar hutan serta memiliki nilai (1). Walaupun mencukupi kebutuhan hidup oleh masyarakat
produk HHBK Kayu manis berpengaruh bagi sekitar hutan di Indonesia. Jenis-jenis
mata pencaharian, penambahan pendapatan dan komoditas HHBK terbagi menjadi beberapa
ekonomi lokal masyarakat sekitar atau dalam kelompok yaitu resin, minyak atsiri, minyak
kawasan hutan namun bukan menjadi lemak, pati dan buah-buahan, tanin, bahan
komoditas utama bagi petani. Pengembangan pewarna dan getah, tumbuhan obat dan
HHBK secara umum mengalami beberapa tanaman hias, palma, bambu, alkaloid dan
kendala-kendala seperti belum tersedianya data lainnya serta hasil hewan (2). Menurut (3)
dan informasi mengenai potensi HHBK dalam berdasarkan standar klasifikasi HHBK terdapat
kawasan hutan, kapasitas masyarakat terbatas 2 kelompok hasil hutan bukan kayu kelompok I
terkait teknologi budidaya maupun teknologi terdiri dari hasil hutan bukan kayu yang berasal
pengolahan HHBK dan permasalahan lainya. dari tumbuhan, hewan dan mineral, sedangkan
sehingga budidaya tidak dilakukan secara kelompok II yaitu jasa. Hasil hutan bukan kayu
intensif dan mengakibatkan kepunahan karena yang berasal dari tanaman termasuk rempah-
bahan baku masih mengandalkan dari alam. rempah dan bumbu. Tanaman Kayu manis
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1788 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
termasuk salah tanaman yang termasuk dalam LANDASAN TEORI
kelompok rempah-rempah dan bumbu. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Tingkat permintaan rempah-rempah HHBK merupakan salah satu
cukup tinggi di pasar dunia. Data (4) sumberdaya hutan yang memiliki keunggulan
menunjukkan Indonesia sebagai negara komparatif dan bersinggungan langsung
penghasil kayu manis terbanyak pada tahun dengan masyarakat di sekitar hutan (5,6). Jenis
2018 yaitu 83.734 ton. Produksi kayu Manis di hasil hutan bukan kayu sebagian dimanfaatkan
Wilayah Maluku Utara pada tahun 2015 – 2018 untuk kebutuhan sehari-hari maupun di jual.
dari 29 ton kemudian menurun hingga tidak Masyarakat biasanya memungut dan
berproduksi. Padahal harga kayu manis di memanfaatkan HHBK baik di dalam hutan
pasar nasional senilai Rp.63.000 dengan ukuran produksi maupun hutan lindung, kecuali di
8 cm. Kondisi ini karena Kayu manis di wilayah dalam kawasan suaka alam dan kawasan
Maluku Utara tidak dibudidayakan secara pelestarian alam. HHBK seperti rotan, daging
intensif dan jika dibudidayakan hanya sebagai binatang, madu, damar, gaharu, getah, berbagai
pembatas lahan atau tumbuh liar di hutan. macam minyak tumbuhan, bahan obat-obatan,
Minimnya Informasi dan Pengetahuan dan lain sebagainya merupakan sumber
masyarakat tentang Pemanfaatan serta penghidupan bagi jutaan masyarakat hutan dan
pelestarian HHBK Kayu manis menyebabkan menjadi sumber devisa bagi negara.
kurangnya pengusahaan dan diversifikasi Kayu Manis
produk. Taksonomi tumbuhan kayu manis asal
Pulau Tidore merupakan salah satu pulau Indonesia (8) yaitu:
yang terkenal dengan rempah-rempah. Kingdom : Plantae
Masyarakat Pulau Tidore memanfaatkan Kayu Divisio : Magnoliophyta
manis sebagai bumbu makan atau penyedap Class : Magnoliopsida
rasa karena kayu manis memiliki aroma yang Family : Lauraceae
khas dan rasa manis berasal dari kulit. Kulit Genus : Cinnamomum
kayu dijual dalam bentuk potongan basah atau Spesies : Cinnamomum burmannii.
stik gulungan kering. Pengambilan kulit kayu
manis dilakukan dengan cara ditebang. Terdapat berbagai spesies tumbuhan
Menurut (5) umur panen sangat mempengaruhi kayu manis pada beberapa daerah di Indonesia
produksi kulit kayu manis. umur tanaman seperti di Maluku terdapat Cinnamomum
semakin tua maka hasil kulit kayu akan lebih cullilawan yang biasa disebut sebagai kulit
tebal, sedangkan untuk kualitas kayu dalam lawang atau kayu lawang yang minyak atsirinya
bentuk stik kayu manis dapat dipanen pada dikenal sebagai minyak lawang. Tumbuhan
umur 6-12 tahun. kayu manis berupa pohon, tumbuh tegak, dan
Berbagai permasalahan yang ada di tinggi tanaman dapat mencapai 18 meter (9).
proses pemasaran kayu manis yang diamati Batang berkayu, bercabang, warna hijau
melalui mata rantai, dapat diidentifikasi sebagai kecokelatan, daun tunggal, berbentuk lanset,
berikut : (1) rantai nilai dan nilai tambah HHBK ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, saat
kayu manis di Pulau Kota Tidore Kepulauan masih muda berwarna merah tua atau hijau
yang dilakukan para pelaku rantai, 2) kontribusi ungu, daun tua berwarna hijau, bunga majemuk
terhadap pendapatan petani HHBK Kayu malai, muncul dari ketiak daun, berambut
Manis. halus, mahkota berwarna kuning. Buah buni,
warna hijau waktu muda dan hitam setelah tua.
Biji kecil, bentuk bulat telur. Kulit batang
mengandung dammar, lender, dan minyak asiri
yang mudah larut (8).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 1789
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pendapatan nilai dalam hal efek stabilisasi dan tingkat
Pendapatan HHBK kayu manis pelayanan yang lebih baik.
merupakan selisih antara penerimaan dengan
biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha METODE PENELITIAN
tani. Penerimaan HHBK Kayu Manis adalah Lokasi dan Waktu Penelitian
perkalian antara produksi yang diperoleh Penelitian ini bertempat di Pulau Tidore
dengan harga jual. Biaya yang dikeluarkan sebagai salah satu sentra produksi kayu manis.
untuk mendukung kegiatan usaha HHBK Kayu Lokasi penelitian berada pada Kelurahan Jaya,
Manis meliputi biaya pembelian alat, upah Kelurahan Gurabunga dan Kelurahan
kerja, dan biaya lain yang bersangkutan dengan Gubukusuman dengan alasan lokasi tersebut
usaha HHBK Kayu Manis. Pendapatan HHBK berada pada kawasan hutan dan merupakan
Kayu Manis pada umumnya digunakan untuk daerah penghasil kayu manis. Penelitian ini
mengevaluasi kegiatan suatu usaha petani dilaksanakan pada Bulan April–November
dalam satu tahun yang bertujuan untuk 2020.
membantu perbaikan pengolahan usaha petani Teknik Pengumpulan Data
Rantai Nilai Pengumpulan data dengan wawancara
Rantai nilai merupakan aktivitas- yang dipandu dengan kuesioner. Responden
aktivitas dalam sebuah sistem dengan adanya dalam penelitian ini adalah petani, pedagang
perubahan input menjadi output. Setiap pengumpul, pengolahan dan pedagang besar di
aktivitas dalam sebuah sistem dalam suatu Pulau Tidore. Penentuan responden petani
rantai terdapat peningkatan nilai tambah secara pengumpul kayu manis dilakukan secara
teratur (10). Indikasi pemasaran yang efisien purposive yaitu lokasi penelitian dalam
untuk mencapai tujuan dalam sistem pemasaran pemilihan responden adalah petani pengumpul
yaitu adanya kepuasan pihak-pihak yang kayu manis yang memiliki kelompok usaha.
terlibat seperti produsen, konsumen akhir dan Responden pedagang dipilih berdasarkan
lembaga pemasaran. Terciptanya pemasaran metode snowball sampling.
yang efisien jika adanya kerjasama dan Pengumpulan informasi saluran distribusi
dukungan pihak-pihak yang terlibat dalam Kayu manis menggunakan teknik snowball
kerjasama antara anggota rantai nilai, sehingga sampling dari petani, pengumpul sampai
kinerja dari rantai nilai meningkat. Menurut pedagang besar. Adapun rincian dari responden
(11) pemasok dan distributor yang terdapat adalah petani pengumpul, petani, tengkulak,
dalam rantai memiliki kolaborasi. Kolaborasi pedagang besar, KUPS dan pedagang pasar
sebagai proses penting untuk menciptakan nilai yang merupakan tujuan akhir dari kayu manis
dalam manajemen rantai nilai. Tujuannya untuk di Kota Tidore Kepulauan.
mengevaluasi nilai penting untuk Analisis Data
mengembangkan mekanisme kolaborasi yang 1. Analisis Rantai Nilai
efektif antara pemasok dan distributor dalam Kondisi rantai nilai kayu manis di Pulau
rantai nilai. Menurut (12) terdapat dua aliran Tidore yang meliputi pelaku rantai, proses,
dalam rantai nilai yaitu aliran pertama yaitu produk, sumber daya dana manajemen,
aliran tradisional dimana distributor hanya hubungan antara atribut sehingga
menerima informasi yang tersedia, adanya memungkinkan untuk dapat memahami satu
kolaborasi nilai antara kedua aliran dimana sama lain secara jelas dengan analisis rantai
distributor memperhatikan kebijakan nilai. Kerangka analisis deskriptif rantai nilai
persediaan dan tingkat layanan yang dengan menggunakan yang dimodifikasi oleh
direncanakan seperti yang disediakan oleh Van der Vorst (2006).
pemasok. Kolaborasi nilai memiliki 2. Kontribusi Pendapatan Petani
kemampuan untuk meningkatkan kinerja rantai Nilai kontribusi ini harus diketahui dua
besaran yaitu besarnya pendapatan dan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1790 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sumbangan masing-masing bidang usaha Hasil observasi secara morfologi kayu
sebagai sumber pendapatan responden, secara manis memiliki daun berwarna hijau, ujung
umum yaitu pendapatan dari hasil hutan bukan daun berbentuk runcing dan bentuk daun lanset.
kayu manis, usaha tani dan sektor lain terhadap Panjang daun berkisar 4 – 13.6 cm dan lebar
total pendapatan rumah tangga petani untuk daun sekitar 2.2 – 4 cm, Kulit batang kayu
menggambarkan keragaman sumber manis berwarna cokelat dengan bercak putih.
penghasilan petani kayu manis per tahunnya. Diameter pohon rata-rata 21 cm dengan tinggi
Pendapatan yang diterima oleh petani 13 m. Adapaun bagian kayu manis dapat dilihat
merupakan pendapatan pada tahun sebelumnya, pada Gambar 1.
demikian juga dengan pengeluaran petani Gambar 1. Bagian Tanaman Kayu Manis
merupakan pengeluaran yang dilakukan (Cinnamon, sp). a. Daun; b. Batang; c.
sebelumnya. Rumus-rumus yang digunakan Pohon; d. Kulit Batang
dalam analisis kontribusi antara lain :
…1
Kontribusi pendapatan petani digunakan
untuk mengetahui apakah usaha kayu manis
memberikan kontribusi terhadap pendapatan
petani. Kontribusi pendapatan dari hasil hutan
bukan kayu (HHBK) Kayu Manis terhadap total
pendapatan masyarakat dihitung dengan rumus;
a b
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemanenan dan Pemanfaatan Kayu Manis
Kayu manis merupakan tanaman pohon
kecil atau semak. Potensi ketersediaan kayu
manis di alam mulai berkurang disebabkan oleh
perubahan fungsi lahan, kondisi hutan yang
terdegradasi dan alasan kebutuhan ekonomi
sehingga keberadaannya tidak lagi
dipentingkan. Pohon kayu manis yang berada
dalam lahan milik petani pada umumnya yaitu
tanaman perkebunan seperti pala, cengkeh,
kelapa dan tanaman hotikultura seperti tomat
sesuai dengan keinginan petani. Jarang terdapat
lahan budidaya khususkan untuk tanaman kayu c d
manis.
Pemeliharaan tanaman kayu manis tidak Bagian tanaman yang dimanfaatkan dan
dilakukan secara intensif, penanaman kayu dijual yaitu kulit kayu manis (Gambar 1d) .
manis dilakukan di pinggir lahan milik atau Petani memanen pohon kayu manis dengan cara
sebagai pembatas kebun. Menurut informasi ditebang sehingga untuk mendapatkan hasil
petani tanaman kayu manis dapat mengganggu kayu manis dari penanaman sampai tanaman
tanaman lain sehingga petani enggan menanam siap dipanen memerlukkan waktu 6 - 7 tahun.
dengan pola tumpang sari dengan tanaman Tanaman kayu manis di lahan milik kurang
perkebunan lainnya. Menurut (13) tanaman mendapat perhatian khusus bagi petani, kayu
kayu manis berumur 1 - 3 tahun dapat manis ditanam sebagai tanaman pembatas lahan
ditumpang sari dengan tanaman palawijaya milik. Pemanfaatan kayu manis dilakukan
ataupun tanaman semusim.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 1791
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan sistem pemanenan yang sama dengan pohon kayu manis dapat memberikan nilai
hasil hutan kayu dengan cara ditebang. tambah dari pemanfaatan kayu batang kayu
Sistem penebangan kayu manis dilakukan manis sebagai material industri.
dengan sistem tebang butuh. Diameter batang 4.2 Distribusi Pemasaran Kayu Manis
yang siap dipanen tidak menentu karena Hasil panen kayu manis dipasarkan
penebangan sesuai dengan kebutuhan petani. dengan sistem komersial. Produk kayu manis
Dimana penebangan pohon kayu manis dijual dalam bentuk stik gulungan kering dan
mengikuti kebutuhan petani, yaitu saat petani bubuk. Pola Pemasaran kayu manis yang
ingin mengadakan pembayaran biaya dilakukan oleh petani dapat dilihat pada
pendidikan anak atau kebutuhan rumah tangga Gambar 3.
lain yang sifatnya mendesak. Tujuan Gambar 3. Distribusi Pemasaran Kayu
pemanenan kayu manis yaitu untuk Manis di Pulau Tidore
menghasilkan kulit kayu manis yang dapat Petani
Petani Pedagang Pasar
Pengumpul Pengecer Lokal
dijual dan kayu bulat yang dijadikan kayu bakar
untuk kebutuhan rumah tangga petani.
Bagian kayu manis yang dimanfaatkan Pedagang Pedagang Pasar
oleh petani yaitu kulit batang. Kegiatan Petani Perantara (Dibo-
Dibo) Pengecer
pemanenan dilakukan dengan cara penebangan Lokal
Pohon kayu manis menggunakan chainsaw,
Membagi pohon kayu manis dalam bagian kecil Petani Tengkulak
Pasar
Daerah
atau log, agar mudah dalam membersihkan luar
batang sebelum menguliti kulit kayu manis.
Kegiatan pemanenan dapat dilihat pada Gambar 3 menunjukkan alur distribusi
Gambar 2. pemasaran produk kayu manis yang tergambar
Gambar 2. Kegiatan Pemanenan Kayu dalam tiga pola pemasaran. Produk kayu manis
Manis. a. Pembagian batang Kayu; b. dipasarkan dalam jangkauan lokal maupun
Membersihkan kulit batang daerah melalui aktor pemasaran. Keterlibatan
aktor pemasaran berpengaruh terhadap alur
distribusi pemasaran HHBK Kayu Manis. Pada
alur 1 pemasaran kayu manis, petani menjual
kayu manis dalam bentuk pohon/tegakan
kepada petani pengumpul, kemudian petani
pengumpul mengolah pohon kayu manis
menjadi stik gulungan kayu kering dan
didistrusikan ke pasar lokal melalui pedagang
pengecer.
Pada alur 2 pemasaran kayu manis,
petani menjual kayu manis ke pedagang
perantara atau dibo-dibo dalam bentuk stik
a b
gulungan kulit kering dengan harga Rp. 10,000-
Pemanfaatan kayu manis belum optimal ,/ikatan, setiap ikatan terdiri dari 10 stik
dikelola oleh petani kayu manis karena kayu gulungan kering dengan berat sekitar 200g dan
manis belum menjadi penghasilan utama bagi panjang stik 19 – 25 cm. pedagang
petani selain hasil perkebunan selain cengkeh perantara/dibo-dibo menjual kepada pedagang
dan pala. Pohon Kayu manis jika dikelola pengecer dengan harga Rp15.000-,/10 stik
secara optimal berdasarkan bagian tanaman gulungan kering. Pedagang pengecer kemudian
seperti kulit batang, kayu keras, daun dan menentukkan jumlah stik gulungan kulit kering
ranting memiliki banyak manfaat dan kayu manis dalam untuk dijual ke konsumen
keuntungan. Menurut Ferry (2013) bahwa
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1792 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dipasar, harga Rp10,000/4 stik gulungan Gambaran kegiatan distribusi kayu manis
kering. Alur 3 pemasaran kayu manis petani dalam rantai nilai pemasaran (Tabel 1) Rantai
menjual kayu manis ke tengkulak dalam bentuk pasok pada aktivitas usaha tani komoditas
potongan kulit kayu manis basah dengan harga kayu manis dimulai dari petani kayu manis,
Rp30,000/Kg atau setara dengan petani pengumpul, pedagang pengumpul,
Rp6,000/ikatan kemudian dijual ke pasar pedagang ecer, tengkulak sampai ke konsumen
daerah. akhir. Petani/pemilik lahan dapat melakukan
Berdasarkan hasil analisis, aktor panen kayu manis sendiri dan dapat juga
pemasaran yang paling menguntungkan yaitu dilakukan oleh pembeli atau kelompok petani
pedagang pengecer yang menjual stik gulungan pembeli. Kelompok petani membeli tanaman
kayu manis ke konsumen dengan selisih harga kayu manis dari petani pemilik lahan. Penjualan
Rp15,000. Selaras dengan penelitian (11), kayu manis biasanya dalam bentuk pohon
pihak yang sangat diuntungkan dalam rantai tegak, potongan kulit kayu basah dan atau
nilai yaitu pertama pedagang eceran, kedua gulungan kering kulit kayu manis. kayu manis
pedagang pengumpul dan ketiga petani yang dipanen oleh petani pemilik maupun
pengumpul pada saluran pemasaran kayu petani pengumpul, kemudian diolah untuk
manis. dijual ke pasar lokal maupun keluar daerah.
Saluran pemasaran merupakan faktor Menurut (15) nilai ekonomis kayu manis
pendukung terdistribusinya barang atau jasa. belum mampu menyejahterakan kehidupan
Aktor pemasaran yang saling berhubungan masyarakat petani walaupun harga kayu manis
membentuk saluran pemasaran. Peran aktor yang cenderung menanjak. Menurut (16)
dalam kegiatan pemasaran kayu manis fluktuasi harga dan produksi memiliki
disajikan pada Tabel 1. pengaruh yang kuat terhadap pendapatan
Tabel 1. Kegiatan aktor pemasaran dalam produsen. Adanya fluktuasi harga yang tidak
rantai nilai Kayu Manis di Pulau Tidore menentu merupakan sistem alamiah dalam
Aktor Kegiatan perdagangan sederhana, dimana kendali
Rantai Nilai pemasaran dan harga kayu manis ada di tangan
Petani Kepemilikan lahan, para tengkulak.
Penanaman, Sampai saat ini pemanfaatan komoditas
Penebangan, kayu manis belum optimal. Pemanfataan kayu
Penjemuran, manis hanya terfokus pada kulit batang.
Penjualan Sedangkan bagian tanaman yang lain dibuang.
Petani Pengumpul Pembelian, Seperti, kayu keras dari kayu manis hanya
Pengolahan Bubuk digunakan sebagai bahan bakar untuk
Kayu Manis, kebutuhan rumah tangga. Padahal tanaman
Pengemasan, kayu manis memiliki banyak manfaat selain
Penebangan, sebagai bumbu dapur dan rempah-rempah, juga
Penjemuran, sebagai obat herbal yang memiliki manfaat
Pedagang Perantara Pembelian, Penjualan menurunkan kadar gula darah (17). Kayu Manis
dapat dijadikan sebagai bahan baku particle
Pedang Pengecer Pembelian, Sortir, board, parquet, perabotan rumah tangga dan
Pengemasan, lain sebagainya (14).
Penjualan Oleh karena itu usahatani kayu manis
Tengkulak Pembelian, Timbang, bukan hanya berorientasi produksi kulitnya
Pengangkutan, tetapi perlunya pengolahan menjadi produk jadi
Pengiriman, Penjualan seperti minyak atau bahan industry lainnya agar
memiliki nilai tambah. Selaras dengan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 1793
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pernyataan (18) setiap bagian dari rantai pasok Rp. 3.000 ke pedagang pengumpul, di tingkat
produk olahan kopi dapat memberikan nilai pasar harga kayu manis Rp25,000/ikat dengan
tambah baik nilai manfaat produk dan nilai margin Rp12,000/ikat. HHBK Kayu manis
ekonomi. memberikan kontribusi terhadap pendapatan
Kontribusi Pendapatan Petani HHBK Kayu petani sebesar 0.13% atau sekitar Rp.
Manis 3,100,144/tahun dengan produk yang
Kontribusi pendapatan HHBK Kayu manis dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu kulit kayu
merupakan besaran bagian pendapatan yang manis.
disumbangkan dari HHBK Kayu Manis Saran
terhadap total pendapatan petani. Pendapatan Perlu memperhatikan ketersediaan kayu
total petani Pulau Tidore pada tiga Kelurahan manis di hutan alam karena belum diketahui
yaitu Kelurahan Jaya, Gubukusuma, dan secara pasti budidaya HHBK dan upaya untuk
Gurabunga berdasarkan hasil wawancara melakukan budidaya dan pengolahan pasca
bersumber dari usaha perkebunan dan panen agar dapat menambah nilai jual dari
pertanian. Tanaman komersil yang diusahakan tanaman kayu manis. Penelitian lanjutan perlu
yaitu Pala, Cengkih, Kelapa dan tomat. Serta dilakukan untuk memperbanyak data dan
pengolahan singkong menjadi seperti Sagu sebagai bahan pembanding pada kawasan hutan
kering. Hasil analisis menunjukkan kontribusi lainnya serta HHBK lainnya.
pendapatan HHBK Kayu Manis dapat dilihat
pada Tabel 3. DAFTAR PUSTAKA
Tabel 3. Kontribusi Pendapatan HHBK [1] Kartila N, Ichsan AC, Markum M.
Kayu Manis terhadap Pendapatan Petani KONTRIBUSI HASIL HUTAN Bukan
Rata-rata Kontribusi Kayu Kemiri (Aleurites moluccana)
Sumber pendapatan Pendapatan Terhadap Pendapatan Petani Hutan
Pendapatan Petani Petani Kemasyarakatan (Hkm) Tangga Desa
(Rp/OT) (%) Selengen Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok Utara. J Belantara. 2018;1(2):89–
Kayu
3,100,144 0.13 100.
Manis
[2] P.35/Menhut-II/2007. Peraturan Menteri
Non Kayu
21,327,486 0.87 Kehutanan Nomor : P.35/Menhut-II/2007
Manis
Tentang Hasil HHutan Bukan Kayu.
Total 24,427,630 100 Kementeri Kehutanan Republik Indonesia;
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2007.
pendapatan yang diperoleh dari Kayu Manis [3] Shiva M. Inventory of Forest Resources for
lebih kecil dibandingkan tanaman perkebunan Sustainable Management & Biodiversity
dan pertanian yang diusahakan oleh petani. Conservation : With List of Multipurpose
Pendapatan kayu manis sekitar Rp. 3.100.144- Tree Species Yielding both Timber & Non-
,/tahun dengan persentase kontribusi Timber Forest PProducts (NFTPs) and
pendapatan sekitar 0.13%. Sedangkan Shrub & Herb Species of NTFP
pendapatan non kayu manis sebesar Rp. Importance [Internet]. New Delhi: Indus
21,327,486-,/tahun dengan persentase Publishing Company; 1998. Available
kontribusi pendapatan sekitar 0.87% (Tabel 3). from:
https://books.google.co.id/books?id=z8x5
PENUTUP dTk0sAwC&lpg=PP1&pg=PA3#v=onepa
Kesimpulan ge&q&f=true
Simpulan uraian hasil dan pembahasan [4] FAOSTAT. Statistics of Food and
sebelumnya berdasarkan analisis rantai nilai agriculture Organization of The United
petani menjual Gulungan kering kayu manis nation, External Trade [Internet]. 2018.
dengan harga Rp. 10.000/ikat dengan margin
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1794 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Available from: [15] Alimah D. STUDI PENGUSAHAAN
http://www.fao.org/faostat/en/?#search/cin KAYU MANIS DI HULU SUNGAI
namon SELATAN, KALIMANTAN SELATAN.
[5] Hidayani N. Analisis Tata NNiaga Kayu Galam. 2015;1(1):9–19.
Manis di Kabupaten Kerinci Provinsi [16] Futihaturroziqoh S. Pengaruh Fluktuasi
Jambi. Institut Pertanian Bogor; 2012. Harga Sagu dan Produksi Tepung Sagu
[6] Makkarennu, Syahidah, Ridwan, Muh Alif terhadap Pendapatan Produsen Pabrik
K Sahide EIRM. Pengembangan Pasar dan Kilang Sandi di Desa Tenan Kecamatan
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan
Kelompok Tani Hutan di Sekitar Meranti Ditinjau dari Ekonomi Syariah
Kaawasan Hutan Pendidikan Unhas. J [Internet]. UNIVERSITAS ISLAM
Panrita Abdi. 2018;2(1):64–74. NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
[7] Moko H. Menggalakan Hasil Hutan Bukan RIAU; 2002. Available from:
Kayu Sebagai Produk Unggulan. Inf Tek http://repository.uin-suska.ac.id/29860/
[Internet]. 2008;6(2):1–5. Available from: [17] Ngadiwiyana, Ismiyarto, Nor Basid A.,
https://www.forda- Purbowatiningrum R. Potensi
mof.org/files/Menggalakan_hasil_hutan_b Sinamaldehid hasil Isolasi Minyak Kayu
ukan_kayu.pdf Manis sebagai Senyawa Antidiabetes. Maj
[8] Suwarto, Octavianty Y, Hermawati S. Top Farm Indones. 2011;1:9–14.
15 Tanaman Perkebunan [Internet]. [18] Ikhwana A. Analisis dan Strategi
Jakarta: Penebar Swadaya; 2014. Available Penambahan Nilai Jual Komoditas Kopi
from: melalui Penataan Rantai Nilai Komoditas
https://books.google.co.id/books?id=iRWr Kopi. J Kalibr [Internet]. Available from:
CQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=one https://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/kalib
page&q&f=false rasi/article/view/514/48
[9] Evizal R. Tanaman Rempah dan
Fitofarmaka. Bandar Lampung: Lembaga
PeneLitian Universitas Lampung; 2013.
[10] ROTHAERMEL FRANK T. Your Vision
… Your Voice … Your Course … Your
Way Make it happen through CREATE for
Strategic Management , at. 2015. 527 p.
[11] Fu Y, Piplani R. Supply-side collaboration
and its value in supply chains. Eur J Oper
Res. 2004;152(1):281–8.
[12] Setiawati N. Analisis rantai nilai cabai di
sentra produksi kabupaten majalengka
jawa barat. 2014;1–48.
[13] Idris H, Mayura E. Sirkuler Informasi
Teknologi Tanaman Rempah dan Obat :
Teknologi Budidaya dan Pasca Panen
Kayu Manis. Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan; 2019.
[14] Ferry Y. Prospek Pengembangan Kayu
Manis (Cinnamomum Burmanii L ) Di
Indonesia. SIRINOV. 2013;1(1):11–20.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai