Anda di halaman 1dari 7

Analisis Perbandingan Pendapatan Usaha Kopra Putih Dan Kopra Hitam Desa Tonrolinma

Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar


Dandi. Nurhaya Kusmiah, Andi baso
Program Study Agribisnis Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Al Asyariah Mandar
andyzhadar184@gmail.com

Abstrak
Penelitian iini idi ilakukan idiDesa Tonrolima KecamatanMatakaliKabupaten iPolewali iMandar.iBerlangsung
iSelama itiga ibulan iyakni ibulanJanuari isampai idengan iJuli i2022.Penelitian iini ibertujuan
iuntukmengetahuiAnalisis perbandingan usaha tani kopra putih dan kopra hitam Desa Tonrolima. Pemilihan
tempat dilakukan secara sengaja (Porposive Sampling) dengan menggunakan analisis kuantitatif.Karena daerah
ini sebagian besar penduduknya adalah petani kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu tanaman
komoditi berekonomis tinggi maka tidak heran terdapat banyak tanaman kelapa di Indonesia.Penelitian ini
berlansung dari bulan Januari hingga Juli tahun 2022.Populasi dalam penelitaian ini sebanyak 1 orang
penegelola kopra putih 8 respondeng penunjang dan 1 orang pengelola kopra hitam 9 respondeng penunjang.
Tekhnik penegmbilan sampel dilakukan secara sengaja (Porposive Sampling) dengan Pengusaha tani Kopra 2
orangdan Respondeng penunjang sebanyak 17 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan terhadap usaha tani kopra idiDesa Tonrolima Kecamatan
Matakali Kabupaten iPolewali Mandar. Di peroleh kopra putih Rp. 26.000.000 total penerimaan selam 1 tahun
Rp. 312.000.000 dan kopra Hitam Rp. 23.000.000 total penerimaanRp. 287.040.000 dengan R/C Ratio 1,14> 1
kopra pitih dan 1,7 > 1
Kata kunci: Analisisi perpandingan usaha tani kopra putih dan kopra hitam, R/C Ratio

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dari sembilan bahan pokok masyarakat (Alamsyah,


Indonesia merupakan negara yang kaya 2015).
akan komoditas perkebunannya. Salah satunya Kopra merupakan bahan baku utama
komoditi perkebunan terbesar di Indonesia kelapa untuk pembuatan minyak kopra, baik kopra
sawit, kakao, dan padi. maupun minyak kopra selama ini menjadi
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) komoditas dagang yang banyak dicari oleh para
merupakan salah satu tanaman yang bernilai importir karena merupakan produk ekspor. Kopra
ekonomis tinggi, maka tidak heran terdapat banyak umumnya digunakan untuk berbagai bahan dasar
tanaman kelapa di Indonesia. Tanaman kelapa minyak kopra atau minyak kelapa,kualitas minyak
adalah tanaman asli daerah yang beriklim tropis kopra atau minyak kelapa (Coconut oil) sangat
dan dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, ditentukan oleh lemak kopra, namun demikian
mulai dari daerah pesisir pantai hingga daerah dalam industri minyak kelapa kualitas kopra
pegunungan yang agak tinggi(Taipabu, 2018). sangatlah menentukan kualitas produk lahir dari
Tanaman kelapa memiliki peran strategis bagi minyak kelapa dan lemak yang
masyarakat Indonesia, bahkan termasuk komoditi Dihasilkan.Sementara kualitas kopra sangatlah
sosial,mengingat produknya merupakan salah satu ditentukan oleh proses pengeringan yang sesuai
agar mencapai tingkat kadar air yang diinginkan, Berdasarkan pernyataan yang diuraikan di
oleh karena itu proses merupakan tahapan yang atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan
sangat penting untuk memperoleh kopra berkualitas sabagai arah terhadap penelitian yang dilakukan.
tinggi. Adapun permasalahan yang dikemukakan dalam
Jumlah produksi kelapa pada Kabupaten penelitian ini adalah :
Polewali Mandar dapat dikatakan berpotensi 1. Berapa besar biaya total yang digunakan pada
sebagai salah satu penghasil kopra di Provinsi pengolahan kopra putih dan hitam
Sulawesi Barat. Contohnya saja pada tahun 2016 2. Berapa besar perbandingan biaya pada usahatani
total jumlah produksi kelapa mencapai 16 810,10 kopra putih dan hitam
ton pertahun dengan luas lahan 20 484,20 hektar 3. Bagaimana kelayakan usahatani kopra putih dan
yang dimana kecamatan dengan penghasil kelapa hitam
tertinggi adalah kecamatan mapilli dengan produksi 2. Metode Penelitian
3 520,65 ton pertahun (Badan Pusat Statistik Penelitian ini dilakukan bulan desember 2020,
Kabupaten Polman, 2017) dan pada kecamatan tempat penelitian yaitu Desa Tonrolima Kecamatan
matakali mencapai 951,96 ton pertahun yang Matakali Kabupaten Polewali Mandar
dimana akan menjadi lokasi penelitian pada 2.1 Metode Penarikan Sampel
penelitan ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Desa Tonrolima merupakan salah satu pelaku usaha kopra. Jumlah populasi pelaku usaha
desa yang terletak di Kecamatan Matakali,yang kopra Putih 1 orang selama 7 tahun, pengelolah
umumnya petani kelapa di Desa Tonrolima banyak responden penunjang kopra putih 8 orang,
yang mengelola hasil usaha perkebunan kelapa Jumlahpopulasi pelaku usaha kopra Hitam 1 orang
menjadi kopra. Peningkatan perkembang usaha selam 4 tahun, pengelolah responden penunjang
kelapa kopra di Desa Tonro Lima akan dapat kopra putih 9 orang, oleh karena itu digunakan
tercapai nilai tambah dari pengelolaan usaha kelapa metode pengambilan sampel jenuh (sensus)
kopra memberikan peningkatan pendapatan bagi dimana seluruh populasi penelitian dijadikan
petani dan lembaga yang bergerak dibidang usaha sebagai sampel.
kelapa kopra. 2.2 Metode Analisis Data
Besar biaya yang diuganakan dalam Rumusan maslah pertama (1) dapat dianalisis
membangun usaha tani jenis kopra putih dan kopra dengan menggunakan metode tabulasi Sederhana,
hitam dalam modal awal Rp 10.000.000 diluar yaitu menggunakan rumus analisis pendapatan:
lahan yang sudah ada untuk pengolahan kopra π = TR – TC
yang apabila merajuk pada harga kelapa perbiji Keterangan :
pada saat penelitian ini dilakukan yaitu Rp 2.250 π: Pendapatan
perbiji. Namun bagaimana tingkat pendapatan TR : Total penerimaan
kelayakan dan finansial usaha kopra didesa TC : Total biaya Produksi
tonrolima belum diketahui, oleh karena itu penulis Kelayakan usahatani kopra putih dan kopra hitam
tertarik melakukan penelitian yang berjudul dengan menggunakan metode analisis R/C
‘’Analisis Perbandingan Pendapatan Usaha Tani 1. Revenue Cost Ratio (Rasio R/C)
Kopra Putih dan Kopra Hitam di Desa Tonrolima Dikenal dengan perbandingan antara penerimaan
Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar’’ dengan biaya, yaitu untuk menganalisis usaha
pengolahan kelapa kopradi daerah penelitian, memaksimalkan usaha produktif, baik dari sisi
secara sistematis dapat dituliskan : kualitatifmaupun kuantitatif.dalam pelaksanaan
R/C Ratio = penelitian ini ditetapkan masing-masing 19
Keterangan : reponden baik itu pengolaan kopra putih maupun
R/C : Revenue Cost Ratio hitam. dimana dari 19 responden yang di
TR : Total Penerimaan (Rp) wawancarai data yang didapatkan dapat di olah dan
TC : Total Biaya (Rp) disajikan.identitas petani responden yang di uraikan
Dengan kriteria : sebagai berikut.
Nilai R/C = 1, maka usahatani impas Tabel 1. Jumlah Responden Pengelola
Nilai R/C > 1. Maka usahatani layak Kopra Putih dan Kopra Hitam di Desa Tonrolima
Nilai R/C < 1, maka usahatani tidak layak. Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar
2.3 Letak dan Keadaan Umum Lokasi Penelitian No Kelompok Umur Jumlah Persentasi
Desa Tonrolima, terletak disebelah barat (Tahun) (Jiwa) (%)

kecamatan matakali Kabupaten Polewali Mandar 1. 28-34 3 16


2. 35-41 9 47
Provinsi sulawesi Barat. Desa Tonrolima terdiri
3.
42-48 5 26
dari lima Dusun (lingkungan) dengan jumlah
4.
Penduduk 2.628 jiwa, 675 kk, kepadatan Penduduk 49-55 2 10

rata-rata 75% jiwa per Km2. Sebagian warga Jumlah


19 100
memiliki mata pencaharian pada sektor pertanian,
dan PNS, Buruh, dan Wiraswasta Sumber Data Primer Setelah Diolah, 2022

Adapun batas-batas wilayah Desa sebagai


3.2 Biaya Produksi Usaha
berikut :
Biaya produksi adalah semua pengeluaran
-sebelah Utara : Kelurahan Pelitakan
yang di keluarkan berupa uang dan di peruntukkan
-sebelah Timur : Kelurahan Matakali
untuk menghasilkan produksi kopra putih maupun
-Sebelah Selatan : Desa Tumpiling
kopra hitam..Biaya dalam pengolahan usaha Tani
-Sebelah Barat : Kelurahan Pelitakan
kopra putih dan Kopra hitam meliputi biaya tetap
Berdasarkan data administrasi
biaya variabel.Biaya tetap melambangkan (FC) dan
pemerintahan desa tahun 2018, jumlah penduduk
sedangkan biaya varibel (VC).
Desa Tonrolima adalah terdiri dari 625 KK.
Menurut Fauzan dkk (2020) bahwa biaya
Dengan jumlah total 2.606 Jiwa dengan rincian
Produksi adalah “biaya-biaya yang digunakan
1.376 Laki-laki dan Perempuan 1.230
dalam proses produksi meliputi biaya bahan
.3. Pembahasan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
3.1 Identitas Responden
overheadpabrikyang jumlahnya lebih besar
Identitas responden merupakan ciri-ciri
dibandingkan dengan jenis biaya lain.biaya tetap
yang dimiliki hubungan dengan petani yang
adalah biaya yang besar kecilnya tidak berpengaruh
dikelolanya. Keberhasilan seorang petani
terhadap hasil produksi yang di hasilkan,biaya
mempengaruhi beberapa faktor antar lain dalam
variable adalah biaya yang besar kecilnya sangat
mengelola kopra putih ataupun hitam.Menurut
berpengaruh jumlah hasil produksi pengelolah
Sadam,dkk (2016) Tenaga kerja ialah bagaian
kopra putih dan hitam. Oleh karena itu biaya
penting dari faktor produksi dalam upaya
variable ini menggunakan tingkat menggunakan
faktor-faktor produksi yang digunakan oleh usaha tahun sebesar Rp. 240.000, biaya penyusutan alat
tani kopra meliputi biaya tenaga kerja. Untuk kopra sebesar Rp. 3.950.000biaya linggis sebesar
mengetahui biaya variabel yang di keluarkan Rp.740.000 biaya parang sebesar Rp.510.000,
biaya Gerobak Dorong sebesar Rp.2500.000, biaya
Jumlah Biaya Variabel
No Biaya Variabel Alat Cungkel kopra sebesar Rp.200.000.biaya
Kopra Putih Kopra Hitam
penyusutan alat kopra hitam,penyusutan alat
(1 Tahun ) ( 1 Bulan )
sebesar Rp 17.690.000 biaya linggis sebesar

1 Bahan 1.459.000 1.459.000


Rp.370.000 biaya parang sebesar Rp.510.000,
bakar/BBM biaya Gerobak Dorong sebesar Rp.2000.000, biaya
2 Oli Mesin 420.000 420.000 Alat Cungkel kopra sebesar Rp.240.000. Untuk
3 Korek Api 96.000 96.000
upah tenaga kerja kopra putih sebesar
4 Karung 2.600.000 2.600.000
Rp.15.360.000 tenaga kerja kopra hitam d sebesar
5 Terpal 2.400.000 2.400.000
14.400.000
6 Belerang 1.728.000
Tabel 3. Biaya Variabel Yang Digunakan
Total Variabel 8.703.000 6.975.000
Oleh Pengusaha Kopra Putih di Desa Tonrolima
pengelolah usaha kopra putih dan hitam di Desa Kecamatan Matakali kabupaten Polewali Mandar.
Tonrolima kecamatan Matakali kabupaten Polewali Sumber Data Primer Setelah diolah, 2022
Mandar. Berdasarkan tabel 3 biaya yang
Tabel 2. Diatribusi Nilai Biaya Tetap dikeluarkan oleh pengusaha tani kopra putih selama
Yang Digunakan Pada Pengolaan Kopra Putih di satu Tahun sebesa Rp.8.583.000.biaya Bahan
Desa Tonrolima KecamatanMatakali kabupaten bakar Minyak sebesar Rp. 1.459.000 biaya Oli
Polewali Mandar. Mesin sebesar Rp 420.000. biaya Korek Api

Jumlah Biaya Tetap sebesar Rp. 96.000.biaya karung sebesar Rp.


No Biaya Tetap 2.600.000.biaya terpal Rp.2.400.000. biaya
Kopra Putih Kopra Hitam
(1 Tahun ) (1 tahun ) Belerang sebesar Rp.1.728.000. sedangakan biaya
yang dikeluarkan oleh pengusaha tani kopra Hitam

1 Pajak 240.000 240.000 selama satu Tahun sebesa Rp.8.583.000. biaya


2 Penyusutan 3.950.000 3.120.000 Bahan bakar Minyak sebesar Rp. 1.459.000 biaya
Alat Oli Mesinsebesar Rp 420.000.biaya Korek Api
3 Upah Tenaga 15.360.000 14.400.000
sebesar Rp. 96.000.biaya karung sebesar Rp.
kerja
Total 19.550.000 17.760.000
2.600.000 .biaya terpal Rp. 2.400.000. akumulasi
Variabel kopra putih dan kopra hitam dapat dilihat
Sumber Data Primer Setelah diolah, 2022
lampiran table 3.
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan
Tabel 4. Nilai Total Biaya Yang
bahwa biaya tetap yang dikeluarkan oleh
Digunakan Oleh Usaha Kopra Putih Dan Kopra
pengusaha tani kopra putih dan kopra hitam selama
Hitam di Desa Tonrolima Kecamatan Matakali
satu Tahun. Biaya tetap kopra putih sebesarRp.
Kabupaten Polewali Mandar.
19.550.000 pengusaha tani kopra hitamselama satu
Tahun sebesar Rp.17.760.000 biaya pajak kopra
No Total biaya Nilai Rp/tahun
putih sebesar Rp.240.000, biaya pajak kopra Hitam
Tabel 5. Produksi Dan Penerimaan Usaha
Kopra Putih Desa Tonrolima
No Usaha Uraian Sumber Data Primer Setelah diolah, 2022
Kopra Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan
Harga Jumlah
Produksi bahwa produksi kopra putih sebanyak 24.960.Kg
Penerimaan
1. Kopra Putih 24.960 11.500 287.040.000
penerimaan sebesar Rp. 287.040.000 sedangkan
produksi kopra hitam sebanyak 24.960.Kg
2. Kopra 24.960 8.500 212.160.000 penerimaan sebesar Rp.212.160.000.
Hitam Kegiatan produksi usaha pengolaan
kopra putih di Desa Tonrolima merupakan
Kopra Putih Kopra Hitam
kegiatan usaha yang dilakukan setiap hari. Bahan

1. Biaya tetap 19.550.000 17.760.000 baku utama dalam usaha pengolahan kopra putih

(TFC)
adalah kelapa bulat yang di beli dari para petani
kelapa yang langsung di antarkan ke tempat
2. Biaya Variabel 8.703.000 6.975.000 produksi. Untuk kelapa yang di gunakan
(TVC) bermacam-macam seperti kelapa hibrida
dan kelapa dalam dengan keadaan yang baik dan
Total Biaya 28.253.000 24.735.000
umur buah yang telah sesuai.Teknik pengolaan
kopra putih pada umumnya hampir sama
Sumber Data Primer Setelah diolah, 2022
dengan pengolaan kopra sebelumnya yang
Berdasarkan tabel 4 jumlah menunjukkan
menggunakan asap (Gunawan dan Agustian,
bahwa total yang dikeluarkan biaya usaha kopra
2020)Penerimaan hasil pengolaan kopra putih dan
putih sebesar Rp. 28.253.000. dan biaya usaha
pengolaan kopra hitam.besar penerimaan yang
kopra hitam sebesar Rp. 24.735.000 .akumulasi
diperoleh pengusaha tani kopra putih dan usaha
total biaya dapat diliha tabel 12 diatas.
tani kopra hitam di pengaruhi oleh besarnya
Total biaya seluruh biaya yang
produksi yang di hasilkan pengusaha dan harga jual
dikeluarkan oleh usaha tani kopra putih dan usaha
yang sesuai maka semakin besar pula penerimaan
tani kopra hitam yang meliputi biaya tetap dan
yang akan di peroleh pengusaha.Untuk mengetahui
biaya variabel.
biya produksi dan penerimaan Kopra Hitam dapat
Data yang diperoleh di sederhanakan
dilihat pada table 5
dengan cara tabulasi dan persentase,kemudian
3.3 Analisis Pendapatandan RC/Ratio
dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui
Tabel 6. Pendapatan Dan R/C Ratio Kopra Putih di
penggunaan input danbiaya produksi yang
Desa Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten
digunakan dalam usaha kopra dianalisis secara
Polewali Mandar.
deskriptif,untuk menghitung besarnya jumlah total
Jumlah
biaya produksi dengan caramenjumlahkan total
No Uraian Kopra Putih Kopra Hitam
biaya tetap atau total fixed cost (TFC), ditambah
1. Total
total biayatidak tetap atau total variable cost (TVC)
212.160.000
Penerimaan 287.040.000
sesuai dengan rumus (Sitti Abir Wulandari. 2018).
total biaya yang digunakan dapat dilihat lampiran (TR)

table 4 diatas.
2. Total Biaya 28.253.000 24.665.000 Pendapatan yang di dapatkan pengusahakopra putih
di Desa Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten
(TC)
Polewali Mandar. sudah melebihi Total Biaya yang
Pendapatan (ᶯ) dikeluarkan maka dari itu sudah dapat di katakan
layak untuk di kembangkan.
(1-2) 258.757.000 187.495.000
4.2 Saran
R/C Ratio (1-2) 10> 8,6> Bardasarkan kesimpulan di atas maka dapat
di berikan saran penelitian adalah :
Sumber Data Primer Setelah diolah, 2022 1. Untuk dapat meningkatkan pendapatan
pengusaha kopra putih dan kopra hitam di Desa
Berdasarkan tabel 6 di atas pendapatan kopra putih
Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten
di Desa Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar. Haruslah memiliki lahan yang
Polewali Mandar.pendapatan kopra putih sebesar cukup dan alat produksi Khususnya di Desa
Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten
Rp.260.647.000 sedangkan nilai R/C Ratio yang di
Polewali Mandar.
peroleh adalah 10,1. pendapatan kopra hitam 2. Jika bisa kita dapat beralih pengelola kopra
sebesar 187.495.000 sedangkan nilai R/C Ratio putihdan kopra hitam dimana kita liat dalam
yang di peroleh adalah 8,6 dilihat dari besarnya penelitian bahwa Total Biaya yang di keluarkan
pengusahakopra putihdan kopra hitam hasilnya
R/C Ratio > 1 menandakan bahwa usaha kopra
jauh lebih menguntungkan.
putih dan kopra hitam sangat layak untuk tetap 5. DAFTAR PUSTAKA.
diusahakan. Gary. 2015.Menajemen Sumber Daya Manusian
5.5.4 R/C Ratio=(T R)/TC = Edisi 14. Salemba Empata Jakarta

Kopra putih= 287.040.000/28.253.000 Alamsyah AN. 2015. Virgin Coconut Oil: Minyak
Penakluk aneka Penyakit. Jakarta: Agro
Kopra hitam = (212.160.000)/( 24.665.000)
Media Pustaka
Berdasarkan hasil R/C Ratio diatas
Badan Pusat Statistik Kabupaten Polman. (2017).
menunjukkan bahwa penerimaan total biaya Polewali Mandar Dalam Angka. Berbagai
pengusahakopra putih dan usaha tani kopra hitamdi Edisi.
Desa Tonrolima Kecamatan Matakali Kabupaten Di, K., & Natuna, K. (2014). Nilai tambah dan
Polewali Mandar., menunjukkan bahwa perhitungn profitabilitas komoditas kelapa di kabupaten
natuna. 4, 75–85.
R/C Ratio menguntungkan karena nilai R/C Ratio
kopra kopra Putih : 10,9> 1 dan kopra hitam : 8,6> Maulana, A. (2018). Analisis Pendapatan dan
Beban Operasional dalam Meningkatkan
1 Laba Operasional pada PT. Kharisma
4. KESIMPULAN DAN SARAN Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB
Nusantara). Jurnal Akuntansi.
4.1 kesimpulan
Pranata, K., Yunus, L., & Limi, M. A. (2019).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Analisis komparatif pendapatan pengolah
saya lakukan kepada pengusahakopra putih dan kopra hitam dengan pengolah kopra putih di
usaha kopra hitamdi Desa Tonrolima Kecamatan desa horongkuli kecamatan toari kabupaten
Matakali Kabupaten Polewali Mandar.maka dapat kolaka. Jurnal Ilmiah Membangun Desa Dan
ditarik kesimpulan bahwa biaya yang dikeluarkan Pertanian, 4(6), 156–160.
pengusaha kopra putih danpengusaha kopra hitam
Taipabu, L. I. F. et al. (2018). Analisis nilai tambah
memiliki perbedaan yang tidak jauh berbeda namun pengolahan kopra di desa waepandan
hasil yang diperoleh sama sama menguntungkan. kecamatan kepala madan kabupaten buru
Dari hasil penelitian tersebut pengusahakopra putih selatan. Agribisnis Dan Ilmu Sosial
dan usaha kopra hitam di Desa Tonrolima Ekonomi Pertanian, 3(3), 74–78.
Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali
Mandar.dapat atau layak dikembangkan karna
dilihat dari Total Biaya, Penerimaan, dan
Rahmatullah (2017),Pengaruh Penduduk Umur Fauzan Haqiqi, Rahma Dewi Susanti dan Ferawati.
Produktif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2020. Analisis Pengaruh Pemberian Modal
IndonesiaSTKIP Bina Bangsa Getsempena Kerja Dan Biaya Produksi Terhadap
Peningkatan Pendapatan Usahakecil
Selvia Aprilyanti. 2017. Pengaruh Usia dan Masa Menengah Di Desa Pongkar Kecamatan
Kerja terhadap Produktivitas (Studi Kasus : Tebing Kabupaten Karimun(Tahun 2014 –
PT OASIS Water International Cabang 2018). Universitas Karimun. Kepulauan
Palembang). Universitas Tridinanti Riau
Palembang. Palembang
Alifa Aulia, Iwan Setiwan dan Agus Yuniawan
Juliantari Ni Komang Tari. Analisis Faktor-Faktor Isyanto. 2021. Analisis Pendapatan dan RC
yang Mempengaruhi Produktivitas dan Pada Agroindustri Gula Semut (Studi Kasus
Pendapatan Petani Pada Pelaksanaan di Desa Oagadingan Kecamatan Cipari
Simantri di Kabupaten Badung.E-Jurnal Kabupaten Cilacap). Universitas Galuh
Ekonomi Pembangunan Universitas Ciamis. Ciamis
Udayana.Vol.7 No. 4.
Gunawan Syahrantau, Agustian Saputra. 2020.
I Putu Bagus DIta Bintang dan Ni Putu Martini Analisis Usaha Pengolahan Kopra Putih di
Dewi. 2019. Pengaruh modal, Wirausaha, Kecamtan Tembilahan (Studi Kasus
Pengalaman dan Teknologi terhadap Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK)
Produktivitas Kelompok Tani di Kecamatan Delaan Yes). Universitas Islam Indragiri.
Petang. Universitas Udayana. Bali.
Indonesia Sitti Abir Wulandari. 2018. Kontribusi Pendapatan
Usaha Kopra terhadap Pendapatan Rumah
Made Ayu Laksmitha Dewi dan Ni Putu Martini Tangga petani di Kabupaten Tanjung
Dewi. 2018. Pengaruh Umur, Pendidikan Jabung Timur. Universitas Batanghari.
dan Jumlah Tanggungan Keluarga terhadap Jambi
Pendapatan Pekerja Perempuan Sektor
Informal di Kota Denpasar. Universitas Kalai, Farida Basir. 2018. Analisis Pendapatan
Udayana. Bali. Indonesia Petani Pengolah Kopra Di Desa Pusungi
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo
Hanum, N. (2018). Pengaruh Pendapatan, Jumlah Una-Una
Tanggungan Keluarga Dan Pendidikan
Terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga
Nelayan Di Desa Seuneubok Rambong
Aceh Timur.

Orin Tamungku, Rosalina AM Kolangan, PatrickC


dan Wauran. 2019. Analisis Pendapatan
Petani Kelapa (KOPRA) di Kabupaten
Kepulauan Talaud. Universitas Sam
Ratulangi. Manado

Dang Sri Chaerani. 2019. Margin dan Efisiensi


Pemasaran Kopra di Desa Simalegi
Kecamatan Siberut Barat Kabupaten
Kepulauan Mentawai. Universitas Ekasakti
Padang. Padang

Anda mungkin juga menyukai