Meskipun RQD merupakan metode estimasi kualitas batuan yang tidak sensitif terhadap sifat kekuatan massa batuan,
metode ini memberikan indikasi sebelumnya (atau peringatan) untuk zona pecah dan geser (Edelbro, et al. 2007).
Kelemahan RQD adalah pada saat no recovery atau pengeboran yang tidak menghasilkan sampel inti, kesulitan dalam
mendapatkan data pada batuan aluvium (batuan lunak), hasil sampel inti akan terganggu saat ada isian di antara lapisan
batuan dan hasil RQD yang hanya berdasar presentase retakan tidak merepresentasikan parameter kekuatan serta jenis
batuannya
Rock Quality Designation
(RQD)
Jika menggunakan sistem scanline, terlebih dahulu
harus ditentukan frekuensi diskontinuitas atau
kekar. Frekuensi diskontinuitas/kekar merupakan
perbandingan antara jumlah diskontinuitas dalam
satu scanline dengan panjang scanline. Frekuensi Setelah diketahui nilai frekuensi kekar atau
diskontinuitas dihitung dengan rumus: diskontinuitas, nilai tersebut digunakan untuk
menghitung RQD dengan rumus:
Uniaxial Compressive
Strength (UCS)
Merupakan metode pengujian kekuatan batuan dengan cara menekan
batuan dari satu arah (horisontal) hingga batuan mengalami keruntuhan
atau fracture. Metode ini dilakukan dalam desain Hydraulic Fracturing.
Kekuatan batuan utuh adalah kekuatan suatu batuan untuk bertahan menahan
suatu gaya hingga pecah. Kekuatan batuan dapat dibentuk oleh suatu ikatan
adhesi antar butir mineral atau tingkat sementasi pada batuan tersebut, serta
kekerasan mineral yang membentuknya. Hal ini akan sangat berhubungan
dengan genesa, komposisi, tekstur, dan struktur batuan
Uniaxial Compressive
Strength (UCS)
Uji
kuat tekan uniaksial mengacu pada ISRM (International Society for Rock Mechanics) Suggested Method for Detemining the Uniaxial
Compressive Strength and Deformability of Rock Materials tahun 1979.
Penyebaran tegangan di dalam sampel batuan secara teoritis adalah searah dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut. Tetapi dalam
kenyataannya arah tegangan tidak searah dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut karena ada pengaruh dari plat penekan mesin tekan
yang menghimpit sampel, sehingga bentuk pecahan tidak terbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya melainkan berbentuk kerucut cone.
Perbandingan antara tinggi dan diameter sampel (l/d) mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk pengujian kuat tekan digunakan yaitu 2 < l/d
< 2,5.
σc
Point Load Test
Point load test merupakan suatu metoda yang bertujuan untuk menentukan kekuatan
(strength) dari percontohan batu yang di tes baik berupa silinder maupun yang
bentuknya tidak beraturan. Point load test salah satu metode uji kuat tekan, metoda
lainnya yaitu Brazilian test.
Hasanah, Norfikriatul & Hakim, Romla & Santoso, Eko & Melati, Sari. (2019). Alternatif Penentuan Nilai Unconfined
Compression Strength Pada Batulempung Berdasarkan Hasil Estimasi Dari Nilai Pengujian Point Load Strength Index
dan Schmidt Hammer. Jurnal GEOSAPTA. 5. 127. 10.20527/jg.v5i2.5950.
Rahman, Arief, Muhyiddin, Fajar. (2018). Uji Laboratorium Mekanika Batuan Menggunakan Metode Unconfined
Compressive Strength (Ucs) Pada Batuan Inti (Core) Batu Pasir. Jurnal Migasian, [S.L.], V. 2, N. 2, P. 35-41, ISSN
2615-6695.
Siswanto, & Anggraini, Dyah. (n.d). Perbandingan Klasifikasi Massa Batuan Kuantitatif: Q, RMR, dan RMi.
Semarang: Magister Manajemen dan Rekayasa Bendungan, Universitas Diponegoro.
Syam, Muhammad A., Heryanto, & Trides T. (2018). Analisis Kestabilan Lereng Berdasarkan Nilai Slope Mass Rating
Di Desa Sukamaju, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 2
ISSN : 2579-5546.