Anda di halaman 1dari 47

KELOMPOK 7

Riki Maulana Ops

Rini Abd. Rani

Ryan Fikri Hilmawan

Syintia Wulandari

Suryo Santoso
SISTEM OTOT
(MUSCULAR)
SISTEM OTOT
■ MELIPUTI ALAT-2 TUBUH, DENGAN JALAN
KONTRAKSI (MEMENDEK) DAN
RELAKSASI (KEMBALI SEPERTI KEADAAN
SEMULA) AKAN MENIMBULKAN
PERGERAKAN TUBUH SECARA
KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN
Jaringan Penghubung pada Otot
Pelekatan pada Otot
Tendon, ligamen dan cartilago
FUNGSI OTOT
■ FUNGSI VOLUNTER € MRPKAN
AKIBAT KERJA DR OTOT RANGKA
■ 1. MEMPERTAHANKAN SIKAP TUBUH € DUDUK,
BERDIRI, TIDUR

■ 2. MELAKSANAKAN BERMACAM-MACAM
■ ANGGOTA
GERAKAN€ : PERGERAKAN
TUBUH : UNTUK MEMEGANG
■ JARI-JARI : RESPIRASI
■ DIAFRAGMA (PERNAFASAN)
■ PHARYNG : MENELAN MAKANAN
■ LIDAH & : MENGGERAKAN MAKANAN DAN
BIBIR VOKALISASI
LANJUTAN FUNGSI OTOT
■ FUNGSI INVOLUNTER (TDK DIPENGARUHI
KEHENDAK) € AKIBAT KERJA OTOT POLOS &
OTOT JANTUNG

■ 1. PROPULSI (DORONGAN) SUBSTANSI DLM BERMACAM-2


SALURAN, MISALNYA: MAKANAN YANG BERJALAN SEPANJANG
SALURAN PENCERNAAN; DARAH YANG BERJALAN DI
SEPANJANG PEMBULUH DARAH; SEL TELUR YANG BERJALAN
DI SEPANJANG SALURAN TELUR (OVIDUCT); SPERMA YANG
BERJALAN DI SEPANJANG SALURAN MANI
■ 2. EKSPULSI (PENGELUARAN) SUBSTANSI YANG TERSIMPAN
DALAM KANTUNG (VESICA) € EMPEDU, URINE, FESES
■ 3. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER LUBANG €
MENGATUR BESAR KECILNYA PUPIL MATA, PYLORUS
LAMBUNG, REKTUM (ANUS)
LANJUTAN FUNGSI INVOLUNTER

■ 4. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER SALURAN €


MENGATUR BESAR KECILNYA PEMBULUH DARAH (SEL-SEL
DARAH SANGAT FLEKSIBEL SEHINGGA SEL-SEL DARAH
DAPAT MERUBAH BENTUK DENGAN SEGERA PADA SAAT
SEL DARAH TERSEBUT MASUK KE DALAM PEMBULUH
DARAH YANG BERBEDA (ARTERI, ARTERIOL, KAPILER,
VENULA, VENA); € MENGATUR BESAR KECILNYA
BRONKIOLUS PULMO
Jenis-jenis Otot
JENIS-JENIS OTOT
■ 1. OTOT POLOS

■ Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping, pipih dan


langsing
■ Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah (center)
■ Sitoplasmanya tdd dr sarkoplasma yang mengandung
miofibril (elemen yang mampu berkontraksi sehingga dpt
bergerak)
■ Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron, ter-
gantung lokasi: plg pendek pembuluh darah; plg pjg
uterus (rahim wanita/betina)
LANJUTAN OTOT POLOS
■ LOKASI: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga €
saluran pencernaan makanan (batang kerongkongan,
esophagus, lambung, usus halus, usus kasar); batang
tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim), kantung urine,
kantung empedu, pembuluh darah

■ INNERVASI (PERSYARAFAN): sangat dipengaruhi oleh sistem


syaraf otonom (bisa simpatis, bisa parasimpatis)
■ Untuk otot polos € peningkatan kerja otot polos seperti
gerak peristaltik dilakukan oleh syaraf parasimpatis,
sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh
syaraf simpatis

■ AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang


ritmis
Otot Polos
Sel Otot Polos
LANJUTAN JANIS-JENIS OTOT

■ 2. OTOT JANTUNG
■ BENTUK: tdr dr beberapa serabut otot yg bercabang &
bersatu dg serabut di sebelahnya € anastomosoma atau
sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk
sejelas pd otot rangka); intinya di tengah (center); pd
interval tertentu terdapat keping-keping interkalar
(intercalar disc), pd intercalar disc terdapat jaringan
Purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls (kecepatan 4 m/detik)
■ LOKASI: hanya ada di jantung
■ INNERVASI: sistem syaraf otonom
■ AKSI: kontraksi otomatis & ritmis
LANJUTAN OTOT JANTUNG

■ Otonom, bisa simpatis, bisa parasimpatis

■ Untuk otot jantung: peningkatan denyut jatung sangat


dipengaruhi oleh syaraf simpatis, sedangkan penguragan
denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf
parasimpatis

■ Kerja syaraf otonom, baik simpatis maupun parasimpatis


kebalikan dari kerja otot polos
Otot Jantung
LANJUTAN JENIS-JENIS OTOT
■ 3. OTOT RANGKA = OTOT SADAR = OTOT LURIK =
OTOT SERAN LINTANG

■ BENTUK: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi (pinggir),


terdapat garis gelap dan terang (sangat jelas), panjang otot
rangka bervariasi antara 1-40 mm, sedangkan tebalnya antara
10- 100 mikron;setiap serabut otot rangka dilapisi oleh
sarkolema (di dlm sarkolema terdapat miofibril = elemen yang
dapat berkontraksi), serabut otot yang masing-masing dilapisi
sarkolema berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi
fasiculus. Masing-masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat
perimisium. Jaringan ikat yang meliputi serabut otot rangka
disebut endomisium. Masing-masing endomisium dilapisi lagi oleh
epimisium. Dalam otot rangka terdapat mioglobin € pigmen
yang disebut mioglobin
LANJUTAN OTOT RANGKA

■ LOKASI : semua otot yang melekat pada tulang, otot


lidah, langit-langi (palatinum), pharing, ujung esophagus

■ INNERVASI : sistem syaraf kraniospinal € bekerja


menurut kehendak individu

■ AKSI: kontraksi cepat, berlangsung sebentar


Sel Otot Rangka
Otot Rangka Utama
Otot Muka
Otot Leher
Otot Badan (Dada & Perut)
Otot Belakang Badan
Otot Lengan dan Kaki
SIFAT-SIFAT OTOT (global)
■ 1. KONTRAKTILITAS € kemampuan otot untuk mengadakan
respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot
rangka 1/10 kali)

■ 2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS € kemampuan otot


untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja
pada otot tersebut € bila otot rangka diberi beban; uterus berisi
fetus

■ 3. ELASTISITAS € kemampuan otot untuk kembali ke bentuk


& ukuran semula setelah mengalami
ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas
(memendek)

■ 4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS € kemampuan otot


untuk mengadakan respon bila di rangsang
SIFAT-SIFAT OTOT JANTUNG

■ 1. KONTRAKTILITAS € sistol (kontraksi), diastol (relaksasi) dan


selalu ada platau (dataran yang menyebabkan fase diastol lbh
panjang dari sistol = memberi kesempatan darah tertampung
lebih banyak di jantung)
■ 2. KONDUKTIVITAS € perambatan impuls
■ sinoatrio nodus €
■ atrium
■ atrioventrikular nodus
■ ventrikel
■ berkas HIS
■ jaringan 4
■ Purkinye & RITMIS € secara
3. OTOMATIS m/detik
otomotis dan ritmis
selalu berdenyut kecuali ada gangguan
LANJUTAN SIFAT-SIFAT OTOT JANTUNG

■ 4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS € mengadakan respons bila


di rangsang
■ 5. PERIODE REFRAKTER YANG LAMA
■ Absolut € pada saat sistol € tidak akan terjadi perubahan
apa-apa (grafik tetap berjalan tanpa gangguan)
■ Relatif € pada saat diastol € akan terjadi perubahan
tergantung rangsangan terjadi pada awal diastol, pertengahan
diastol, atau hampir akhir diastol € sehingga akan
menghasilkan ekstra sistol dan kompensasi menjadi istirahat
cukup panjang)

■ Catatan: refrakter, otot kehilangan sifat irritabilitas untuk


sementara, sedangkan fatique, otot kehilangan sifat
kontraktilitas dan irritabilitas
STIMULUS = RANGSANGAN
■ 1. MEKANIS € memijit, memukul, menarik, menyubit, menyentuh
■ 2. THERMIS € dingin (bantuan es), panas (bantuan air panas)
■ 3. KHEMIS € bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun
organik (bisa asam, basa, garam)
■ 4. ELEKTRIS € dengan bantuan atus listrik (umumnya untuk
penyembuhan)
■ Dari keempat stimulus mana yang terbaik ?

■ Dari keempat macam stimulus, elektris yang terbaik, karena:


■ Intensitas rangsang, frekuensi rangsang serta durasi
rangsang dapat diatur dan dikontrol dengan suatu alat
INTENSITAS (KUAT) RANGSANG

■ 1. Sub minimal = sub liminal = sub threshold = di


bawah ambang € rangsang terkecil yang belum mampu
menimbulkan respons
■ 2. minimal = liminal = threshold = ambang €
rangsang terkecil yang mampu menimbulkan respons
■ 3. sub maksimal € rangsang dengan intensitas yang
bervariasi dari minimal sampai maksimal
■ 4. maksimal € rangsangan dengan intensitas terbesar
(maksimal) dan hasil responsnya maksimal
■ 5. supra maksimal€ rangsang dengan intensitas lebih
besar dari maksimal, tetapi respons yang dihasilkan
sama dengan maksimal
ALL OR NONE LAW (HUKUM SEMUA ATAU TIDAK SAMA SEKALI)

■ Hanya berlaku untuk otot polos dan otot jantung


■ Untuk otot rangka tidak berlaku, karena otot rangka terdiri
dari banyak serabut
■ Contoh: misalnya dengan intensitas 1 mvolt, yang dapat
berkontraksi hanya 1-2 serabut otot, kalau intensitas dinaikan 2
mvolt yang dapat berkontraksi 3-4 serabut otot, kalau intensitas
dinaikan menjadi 5 mvolt yang dapat berkontraksi 9-10 serabut
otot. Sedangkan bila intensitas dinaikan sampai 10 mvolt yang
dapat berkontraksi 19-20 serabut otot, dan jika intensitas
dinaikan sampai maksimal, maka semua serabut otot sudah
berkontraksi seluruhnya
■ Untuk satu serabut otot berlaku hukum ini,tetapi untuk
keseluruhan tidak berlaku hukum ini
PERIODE KONTRAKSI OTOT

■ TERDIRI DARI:
■ 1. Periode Latent (PL) € Periode pemberian
rangsang sampai terjadinya respon
■ 2. Periode Kontraksi (PK) € Periode
pemendekan otot atau kontraksi
■ 3. Periode Relaksasi (PR) € Periode kembalinya
otot pada keadaan semula setelah mengalami
kontraksi
PERANGSANGAN LEBIH DARI SATU KALI

■ Perangsangan ke 2 diberikan pada periode


kontraksi pas selesai € maka akan
menimbulkan respons kontraksi tunggal yang
berturut-turut
■ Perangsangan ke 2 diberikan pada periode
relaksasi, bisa pada awal relaksasi, pertengahan
relaksasi dan hampir akhir relaksasi € akan
memberikan tambahan kontraksi yang lebih
tinggi, sama tinggi atau lebih rendah dari awal
■ Perangsangan ke 2 diberikan segera pada saat
periode latent€ tidak akan memberikan respons
apa-2 € artinya grafik seperti biasa atau umum
PERANGSANGAN LEBIH DARI SATU KALI
PERANGSANGAN LEBIH DARI DUA KALI ATAU LEBIH

■ Perangsangan ke 2 dan seterusnya masih menghasilkan


periode relaksasi € tetanus incomplete (tetanus tidak
sempurna) € tunggal

■ Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 30 kali)


masih terlihat adanya periode relaksasi € tetanus
incomplete (tetanus tidak sempurna) € jamak

■ Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 50 kali)


dan tidak terlihat lagi periode relaksasi € tetanus
complete (tetanus sempurna) € jamak
PERUBAHAN-PERUBAHAN SELAMA
KONTRAKSI OTOT

■ 1. PERUBAHAN BENTUK

■ 2. PERUBAHAN KIMIA

■ 3. PERUBAHAN PANAS

■ 4. PERUBAHAN LISTRIK
PERUBAHAN BENTUK

■ Pada saat terjadi kontraksi, otot menjadi pendek dan


gemuk, tetapi tidak mengalami perubahan volume
■ Terjadi perubahan bentuk dari protein
■ Menurut Szent-Gyorgy € perubahan ini karena adanya
protein dalam otot aktomiosin terurai menjadi
aktin & miosin € aktin mengalami torsi (perputaran)
PERUBAHAN KIMIA

■ Pada saat istirahat komposisi otot sebagai berikut:


■ Air 75 % Protein 20 %
Glikogen 1 % Fosfokreatin (an) 0,3
Asam laktat 0,5 % % %
Heksosa phosfat (or) 0,05

■ Pada saat kontraksi: fosfat an & asam laktat meningkat


jumlahnya; fosfat or & glikogen menurun jumlahnya;
oksigen banyak digunakan; H2O & CO2 banyak dihasilkan
■ Untuk proses di atas sangat dibutuhkan energi, maka
untuk kontraksi otot ada 4 (empat) macam, yaitu:
Lanjutan PERUBAHAN KIMIA

■ 1. ATP (adenosin triphosfat)€ ADP (adenosin diphosfat)


energi yang dihasilkan untuk kontraksi

■ 2. Fosfokreatin € asam phosfat + kreatin


energi yang dihasilkan untuk resintesis ATP
■ 3. Glikogen € asam laktat
energi yang dihasilkan untuk resintesis
fosfokreatin

■ 4. 1/5 (seperlima) asam laktat +O2 € H2O + CO2


energi yang dihasilkan untuk mengubah 4/5 { EMPAT
PERLIMA) ASAM LAKTAT MENJADI GLIKOGEN
PERUBAHAN PANAS

■ Dari seluruh energi yang digunakan untuk kontraksi


hanya 20 %, untuk kerja dan selebihya hilang dalam
bentuk panas.

■ Panas yang timbul dapat digunakan untuk


mempertahankan suhu tubuh, sehingga pada suhu yang
dingin € produksi panas dapat ditingkatkan melalui
pergerakkan otot
PERUBAHAN LISTRIK

■ Bila otot berkontraksi terjadi perubahan listrik


sehingga timbul arus aksi yang mengalir dari
daerah positif ke daerah negatif
■ Daerah aktif relatif lebih negatif di bandingkan
dengan daerah non aktif (positif)
■ Bila mengalami istirahat maka tidak akan timbul
arus aksi

■ Istilah tersebut dapat dikatakan sebagai


polarisasi, depolarisasi dan repolarisasi
POLARISASI, DEPOLARISASI, REPOLARISASI

■ Polarisasi € dalam keadaan istirahat € artinya otot


bagian luar bermuatan positif, bagian dalam bermuatan
negatif
■ Bila salah satu bagian di rangsang, maka akan terjadi
perubahan muatan dari yang positif menjadi negatif, dan
muatan negatif menjadi positif € artinya bagian yang
dirangsang, bagian luar bermuatan negatif, bagian
dalam bermuatan positif
■ Antara bagian yang dirangsang (sudah terjadi perubahan
muatan disebut depolarisasi) dgn bagian yang tidak
dirangsang ada perbedaan muatan, perbedaan ini
..................................
LANJUTAN POLARISASI,
DEPOLARISASI,REPOLARISASI

■ Perbedaan tersebut akan mengalami arus listrik


(setrum), yang akan menyebabkan depolarisasi pada
daerah sebelahnya...............dan ini akan berlanjut
sampai impuls selesai secara keseluruhan
■ Pada saat depolarisasi berjalan ke daerah sebelahnya,
maka pada awal perangsangan akan kembali ke muatan
semula, bagian luar bermuatan positif, bagian dalam
bermuatan negatif
■ Kalau seluruh rangkaian sudah seperti semula, maka
disebut polarisasi
BEBERAPA ISTILAH
■ Treppe € Rangsang yang berulang dengan intensitas
(kuat) rangsang yang sama sehingga lambat laun kuat
kontraksi meningkat

■ Hipertropi € Bila otot melakukan kerja secara terus menerus


maka otot akan membesar € setiap diameter serabut syaraf
juga akan membesar, tetapi jumlah serabut serabut di dalamnya
tetap atau tidak bertambah

■ Atropi € Bila otot tidak digunakan (misalnya sakit shg tidak


berjalan karena sakit) maka otot akan mengecil

■ Hiperplasia € Membesarnya otot, karena jumlah serabut


yang bertambah

Anda mungkin juga menyukai