Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN PENYUSUNAN

DAN PERENCANAAN
ANGGARAN JAMPERSAL
DALAM MENDUKUNG
PERSALINAN DI FASYANKES
Direktorat Kesehatan Keluarga

Disampaikan pada Pertemuan Penyusunan Anggaran BOK dan


Jampersal tahun 2019
Lampung , 29 November 2018
SASARAN POKOK DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
No Sasaran
Baseline
(2014)
2015 2016 2017 2018 2019 • Arah Kebijakan
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
1. Memperkuat upaya promotif dan
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur 346*
n.a n.a n.a n.a 306 preventif
dengan proksi: (SP, 2010)
• Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 82 85,0 2. Meningkatkan akses dan mutu
• Kunjungan Antenatal (K4) (persen)
pelayanan kesehatan
70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 78 80,0
• Pembiayaan kesehatan.
b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur • Penyediaan, distribusi, dan mutu sediaan
32 (2012) n.a n.a n.a n.a 24
dengan proksi: farmasi, alkes, dan makanan
• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 85 90,0 • Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan
c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) rujukan
32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28.8 28,0 • Penguatan sistem informasi, manajemen dan
pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen)
d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2.31 2,28 litbang kesehatan
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular • Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM
a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
kesehatan
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245 3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 4. Meningkatkan pelayanan keluarga
25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4
berencana dan kesehatan reproduksi
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8
60,0 68,0 77,0 Min. 95
(Okt, 2014)
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481 Meningkatkan responsifitas pelayanan kesehatan
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2 Efektivitas program preventif (Gerakan Masyarakat
imunisasi dasar lengkap pada bayi
Sehat)
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga
kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600 Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran,
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan standar rumah sakit, dll)
a.Pelayanan kesehatan dasar
b.Pelayanan kesehatan rujukan *Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap
tahun
CONTINUUM OF CARE
BERDASARKAN SIKLUS HIDUP

LANSIA
DEWASA
REMAJA • Pemberdayaan
Lansia dalam
• Pelayanan kesehatan
ANAK-ANAK • UKS
masa sebelum hamil
Peningkatan
Kesehatan keluarga
BALITA • Imunisasi anak sekolah
• Kesehatan bagi catin dan PUS
• Posyandu Lansia
reproduksi
• SDIDTK • KB bagi PUS
• Penjaringan anak usia • Konseling gizi
BAYI • MTBS sekolah HIV/AIDS dan • PKRT
• Imunisasi
IBU HAMIL • ASI eksklusif • Gizi
• PMT NAPZA • Deteksi PM dan PTM
• Imunisasi dasar lengkap • Integrasi UKS dan SBH • Tablet Fe • Kesehatan OR dan kerja
• P4K • Kolaborasi PAUD,
• Buku KIA • Pemberian makan Krida penyakit • Konseling Kespro
• Penimbangan BKB, dan Posyandu
• ANC terpadu • Deteksi dan Simulasi • Skrining penyakit di
• • Vit A • PKPR dan
Kelas Ibu Hamil kognitif sekolah
• APN • MTBS, SDIDTK Posyandu remaja
• RTK • Penggunaan kelambu • Penggunaan kelambu PELAKSANAAN PROGRAM
pada bayi pada balita
• Kemitraan Bidan
• Pemeriksaan kontak TB •HOLISTIK
Dukun • Pemeriksaan kontak
• KB PP pada bayi TB pada balita •INTEGRATIF
• PONED/ PONEK •BERKELANJUTAN
DASAR HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH NO 55 TAHUN 2005


TENTANG DANA PERIMBANGAN pasal 59

LANDASAN
HUKUM Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk
Teknis Dana Alokasi Non Fisik Bidang Kesehatan
merupakan amanat pp 55 th 2005
(Dalam proses)
ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2019

Meningkatkan Akses dan mutu pelayanan kesehatan , keluarga berencana


dan kesehatan reproduksi, meningkatkan pemerataan pelayanan
kesehatan, mendukung pencapaian SPM Bidang Kesehatan, mendukung
pencapaian akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan di daerah
DAK NON FISIK- PMK 61 TAHUN 2017
• Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 diberikan
kepada daerah untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan nasional tahun 2018.
• Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 bertujuan
mendukung daerah dalam penyediaan dana pembangunan bidang kesehatan
untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan.
• Kepala Daerah menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan Dana
Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 kepada Menteri
Kesehatan, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri.
• Menteri Kesehatan, gubernur, dan bupati/wali kota melakukan pembinaan dan
pengawasan secara berjenjang terhadap penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan tugas dan kewenangan
masing-masing
JAMPERSAL

JENIS BOK PENGUATAN UKM 2019


JAMPERSAL

PEMBIAYA
BOK PROVINSI TRANPORT AN
BOK PUSKESMAS BOK KAB/ KOTA UKM TERSIER RUJUKAN RTK PERSALIN
AN

Mendekatkan akses persalinan ke


Fasyankes dan mencegah
keterlambatan penanganan komplikasi
BOK UKM JAMPERSAL BOK STUNTING
DUKMAN
SEKUNDER

PF
PENURUNAN
AKI DAN AKB
DISTRIBUSI PAGU JAMPERSAL 2019
PAGU
NO
PROV/ KAB/ KOTA JAMPERSAL DUKMAN BOK DAN
JAMPERSAL KAB/ KOTA
1 Lampung Barat 2.025.000.000 861.000.000
2 Tanggamus 2.532.000.000 962.000.000
3 Lampung Selatan 1.473.000.000 1.112.000.000
4 Lampung Timur 2.391.000.000 1.554.000.000
5 Lampung Tengah 4.558.000.000 1.654.000.000
6 Lampung Utara 2.945.000.000 1.184.000.000
7 Way Kanan 3.138.000.000 976.000.000
8 Tulang Bawang 2.368.000.000 860.000.000
9 Pesawaran 1.450.000.000 519.000.000
10 Pring Sewu 952.000.000 542.000.000
11 Mesuji 1.388.000.000 550.000.000
12 Tulang bawang Barat 786.000.000 421.000.000
13 Pesisir Barat 1.527.000.000 488.000.000
14 Kota Bandar Lampung 1.804.000.000 834.000.000
15 Kota Metro 376.000.000 319.000.000
JAMINAN PERSALINAN/JAMPERSAL
PAGU
Pengelolaan Dana Jampersal tetap di Kab/Kota DUKMAN
TERPISAH

PENGGUNAAN PF
1. Rujukan persalinan dari rumah ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang Seluruh ibu hamil
kompeten yang membutuhkan
2. Sewa dan operasional rumah
tunggu kelahiran (RTK)
3. Pertolongan persalinan,perawatan Ibu hamil miskin,
kehamilan risti, KB pasca salin dan tidak mampu dan KB
perawatan bayi baru lahir tidak memiliki
Jaminan Kesehatan K4

PERSALINAN DI FASYANKES 9
KN1
PENGALOKASIAN DANA JAMPERSAL
Dana Jampersal dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dihitung
berdasarkan formula dengan memperhatikan jumlah ibu hamil/ibu bersalin yang
mempunyai hambatan akses menuju fasilitas pelayanan kesehatan untuk
pertolongan persalinan, tidak mempunyai biaya untuk membayar jasa persalinan
di fasilitas pelayanan kesehatan, dan kebutuhan sewa rumah tunggu kelahiran
beserta operasionalnya sebagai tempat transit sementara mendekati hari
kelahiran. Alokasi dana Jampersal per kabupaten/kota merupakan pagu
maksimal sehingga dalam pemanfaatannya harus diperhitungkan secara
cermat dengan memilih kegiatan berdasarkan skala prioritas.
PENGGUNAAN DANA
JAMPERSAL (1)
Rujukan ibu hamil/ibu bersalin ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai
kompetensi pertolongan persalinan pergi dan pulang meliputi :
1. Rujukan ibu hamil/bersalin normal dari rumah ibu hamil ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer baik melalui rumah tunggu kelahiran dan atau
langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan primer
2. Rujukan ibu hamil risiko tinggi dari rumah ibu hamil ke fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan sekunder/tersier atau dari fasilitas pelayanan kesehatan
primer ke Fasilitas Pelayanan kesehatan rujukan sekunder/tersier baik
melalui rumah tunggu kelahiran dan atau langsung ke Fasilitas pelayanan
Kesehatan rujukan sekunder/tersier
3. Rujukan ibu hamil risiko tinggi untuk pelayanan perawatan kehamilan ke
fasilitas pelayanan kesehatan rujukan sekunder/tertier atas indikasi medis

11
PENGGUNAAN DANA
JAMPERSAL (2)
b. Sewa dan Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) termasuk makan dan minum bagi
pasien, keluarga pendamping dan petugas kesehatan/kader minimal 1 RTK didekat RS
Rujukan
c. Pertolongan persalinan, perawatan kehamilan risiko tinggi atas indikasi bila diperlukan di
kelas III Fasilitas Pelayanan kesehatan yang kompeten berupa :
1. Biaya jasa pertolongan persalinan/perawatan kehamilan,
2. Pelayanan KB pasca persalinan dengan kontrasepsi disediakan BKKBN
3. Perawatan bayi baru lahir dan skrining hipotiroid kongenital.
4. Pembiayaan untuk pelayanan ante natal (ANC) dan pelayanan nifas (PNC) tidak termasuk
dalam paket Jampersal kecuali ibu hamil Risiko tinggi yang atas indikasi medis perlu
pelayanan/perawatan di fasilitas rujukan sekunder/tersier.
5. Penerima bantuan Jampersal tidak diperbolehkan naik kelas dengan biaya sendiri dan
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada penerima bantuan iuran (PBI). Besaran
biaya pertolongan persalinan dan perawatan sesuai dengan yang berlaku pada
penyelenggaran Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

12
• Pembiayaan untuk pelayanan antenatal (ANC) dan pelayanan nifas
(PNC) tidak termasuk dalam paket Jampersal kecuali ibu hamil risiko
tinggi yang atas indikasi medis perlu pelayanan/perawatan di fasilitas
rujukan sekunder/tersier.
• Penerima bantuan Jampersal tidak diperbolehkan naik kelas dengan
biaya sendiri dan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
Penerima Bantuan Iuran (PBI).
• Besaran biaya pertolongan persalinan dan perawatan sesuai dengan yang
berlaku pada penyelenggaran Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial atau peraturan yang berlaku di daerah.
PEMANFAATAN
1. Transport lokal atau perjalanan dinas 7. Honor PNS dan non PNS
petugas kesehatan termasuk kader 8. Penyelenggaraan rapat, pertemuan,
2. Sewa mobilitas/sarana transportasi sosialisasi
rujukan 9. Penyediaan barang pakai habis
3. Sewa rumah untuk Rumah Tunggu 10. Penyediaan bahan dan material
Kelahiran (RTK) 11. Belanja pencetakan dan
4. Makan dan minum di RTK penggandaan
5. Langganan air, listrik , kebersihan 12. Belanja jasa pengiriman spesimen
6. Jasa pemeriksaan, perawatan dan 13. Belanja jasa lainnya
pertolongan persalinan

Dana Jampersal tidak boleh dimanfaatkan untuk belanja tidak langsung,


belanja modal, pembelian obat dan vaksin serta bayar iuran/premi.
14
Setiap kabupaten/kota diharapkan menggunakan dana Jampersal
untuk sewa Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) minimal 1 (satu) rumah di
dekat rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan risiko tinggi, untuk
mendekatkan akses ibu hamil risiko tinggi dengan rumah sakit pada
hari sebelum dan setelah melahirkan.
Bupati/Walikota dalam rangka mendukung pelaksanaan Jampersal
dapat menetapkan peraturan Bupati/Walikota tentang Jampersal
meliputi :
• Ibu hamil/ibu bersalin yang akan menerima bantuan Jampersal
• Transport lokal dan/atau perjalanan dinas untuk petugas/kader yang
mengantar ibu hamil dari rumah ke RTK dan atau langsung ke fasilitas
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan jarak tempuh kondisi geografis,
aksesibilitas,
• Sewa mobilitas/sarana transportasi rujukan;
• Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) mencakup: 1) Sewa rumah, 2)
Makan dan minum bagi ibu hamil dan pendamping yang ada di RTK, 3)
Langganan air, listrik, kebersihan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

• Kesesuaian Kegiatan DAK Non Fisik dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
• Kesesuaian pemanfaatan dana DAK non Fisik (dalam DPA –OPD) dengan
Juknis
• Kesesuaian DPA – OPD dengan RKA
• Realisasi waktu, lokasi, sasaran pelaksanaan dengan perencanaan
• Evaluasi input, proses dan output
• Evaluasi kelengkapan dan ketepatan pelaporan
• Evaluasi pencapaian target program prioritas nasional dengan RKP, target
unit teknis dan Renstra.
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN (RKA)
1. Masing-masing Dinkes Kab/ kota agar dapat memenuhi kebutuhan kegiatan
diharapkan menyusun RKA sendiri-sendiri dengan alur sesuai ketentuan
2. Kab/ kota membuat mapping dan identifikasi permasalahan, jumlah sasaran,
ketersediaan fasyankes kompeten dalam pelayanan persalinan, dan prioritas
pemanfaaatan anggaran dengan Jampersal sesuai dengan kebutuhan daerah
3. Koordinasi di tingkat kab/ kota dengan LP/LS dan SKPD dalam penyusunan
Perbup/ Perwali, data dukung administrasi dalam klaim, batasan yang dapat
dicover, penetapan kriteria miskin, sasaran luar wilayah, sasaran yang dapat
dicover, monev dan pencatatan –pelaporan
4. Penyusunan RKA sesuai dengan skala prioritas di masing-masing daerah

18
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK DAN JAMPERSAL
DINAS KES KAB/KOTA
PENGGUNAAN JENIS PEMBIAYAAN
1. Pengelolaan satuan 1. Belanja transport lokal
kerja 2. Belanja perjalanan dinas dalam daerah
2. Sosialisasi BOK dan dan luar daerah
jampersal 3. Belanja bahan pakai habis
3. Pembinaan PAGU
4. Belanja material
pengelolaan BOK di DUKMAN
5. Belanja makan dan minum
Puskesmas
6. Belanja pertemuan
4. Kegiatan perencanaan,
monitoring dan 7. Belanja penggandaan dan percetakan
evaluasi 8. Belanja honor
5. Dukungan administrasi 9. Belanja barang dan jasa lainnya sesuai
kebutuhan
19
KOORDINASI TK KAB/ KOTA
BPKAD PF
INSPEKTORAT BAPPEDA DINAS SOSIAL
DAERAH
FKRTL/ RS
Jampersal DINKES KAB/
PEMDA FKTP Lain/
KEMENKEU KAS KOTA
BPM
DAERAH/APB AKI
D
BAGIAN HUKUM dan dan
Puskesmas PERUNDANGAN DAERAH AKB
dan jejaring

1. Penentuan data sasaran


2. Penetapan Fasyankes kompeten dalam Koordinasi dengan LP/ LS terkait dalam :
persalinan. 1.Penentuan kriteria sasaran yang dapat dicover (termasuk luar wilayah)
3. Mapping kebutuhan RTK (jumlah, lokasi dan 2.Penyusunan RKA sesuai mekanisme APBD, pengelolaan transfer daerah (tidak double
sumber daya)
penganggaran) . Termasuk cost pembiayaan
4. Penetapan prioritas besaran anggaran
5. Menyusun perencanaan anggaran/ RKA 3.Penyusunan Perbup/ Perwali untuk mendukung pelaksanaan Jampersal
(skala prioritas –pagu maksimal ) 4.Penentuan administrasi pendukung sebagai dasar klaim Jampersal
5.MoU/ kesepakatan dengan Dinkes Kab/ kota lain, FKTP dan FKRTL sebagai mitra
6.Pencatatan, pelaporan
7.Monev , evaluasi.
SANDINGAN INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2018 INDIKATOR SPM KAB/ KOTA
1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar
2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan
pelayanankesehatan sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
INDIKATOR KELUARGA SEHAT 7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes 8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar;
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan pelayanan kesehatan sesuai standar;
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan 11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
sesuai standar; dan
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza,
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar. 21
JAMPERSAL- RENSTRA-PISPK-
SPM
Persalinan di faskes Keluarga ber KB Ibu hamil-antenatal
J
A Kunjungan antenatal Ibu bersalin di faskes Ibu bersalin- PF

M Kunjungan Neonatal 1 Imunisasi dasar lengkap BBL – Kn lengkap


P
E Puskesmas kelas ibu
ASI ekslusif 6 bulan Balita – sesuai standar
PF
R Puskesmas P4K Pemantauan Skrining anak usia
S pertumbuhan pendidikan dasar

Puskesmas PKPR
A PIS-PK
Skrining 15-59 tahun
Penjaringan anak
L sekolah
Skrining > 60 tahun

RENSTRA
SPM
TERIMA KASIH

www.kesga.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai