Anda di halaman 1dari 44

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1

NAMA NIM
NUR AISIYAH 858064007
NUR AZIZAH 858062153
NURELY NOVIANTI 858064995
NURLIHA 858063993
NUR RABIYAH 858062146
SUPRAPTI 858062139
WELLY EMELDA 858063535
PEMBELAJARAN PKN DI SD

MODUL 2
KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI
PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
KEGIATAN BELAJAR 1

PENDEKATAN PKN SEBAGAI


PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
DI SD
PENDIDIKAN NILAI
Herman (1972), mengemukakan suatu prinsip yang mendasar

“ … value is neither taught nor cought, it is learned”,

yang artinya bahwa substansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan


diajarkan tetapi lebih jauh, nilai dicerna dalam arti ditangkap,
diinternalisasi dan dibakukan sebagai bagian yang melekat dalam kualitas
pribadi seseorang melalui proses belajar.”
PENGERTIAN PENDIDIKAN

• Proses yang sengaja di rancang & dilakukan untuk


Secara mengembangkan potensi individu dalam interaksi dengan
umum lingkungannya sehingga dewasa & dapat mengarungi hidup
dengan baik, dalam arti selamat dunia akhirat

Pasal 1 • Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar


butir 1 & proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
UU spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
Sidikan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
20/2003 dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
PRINSIP PENDIDIKAN
Diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan

Sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem yang terbuka


& multimakna

Sebagai suatu proses pembudayaan & pemberdayaan peserta didik


sepanjang hayat

Memberi keteladanan, membangun kemauan & mengembangkan


kreativitas peserta didik

Mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung

Memberdayakan semua komponen masyarakat


HAKIKAT MORAL
Moral ,

dalam perkembangannya diartikan sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang


baik. Dalam kehidupan bermasyarakat , pendidikan nilai dan moral sudah
berlangsung didalamnya.

Proses pendidikan yang memusatkan perhatian pada pengembangan nilai


dan sikap dikenal dengan value education, affective education, moral
education, charachter education.
BAGAIMANA PKN MEMILIKI
MISI PENDIDIKAN NILAI &
MORAL?
DIMENSI NILAI GOOD CHARACTER

• Perspective taking, penalaran moral


Dimensi • Mengambil keputusan
wawasan moral • Pemahaman diri sendiri

• Perasaan moral, nurani


Dimensi • Harapan diri, empati, cinta kebaikan
perasaan moral • Kontrol diri, merasakan diri sendiri

Dimensi • Perilaku moral


perilaku moral • Kompetensi, kemauan & kebiasaan
PEND. MORAL SECARA FORMAL KURIKULER DI
INDONESIA T
T I
ID
D A
AK
K
R
SE
E K
K U
ULE
L ER
S

• mencakup pendidikan sikap, keyakinan, perilaku dalam


PKN hubungan manusia dengan negaranya, masyarakatnya
dan bangsanya.

Pend. • mencakup sikap, keyakinan dan perilaku dalam


hubungan manusia dengan khaliq Tuhan YME,
Agama hubungan manusia dengan manusia lain dan alam.

Bahasa & • mencakup pendidikan nilai yang menyangkut


pemaknaan dan penghargaan terhadap

seni
harmoni(keindahan, keserasian). dalam hubungan antara
manusia dan alam semesta.
MENURUT UU SISDIKNAS NO. 20 TH 2003

 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan wahana

pedagogis untuk mengembangkan rasa atau intuisi

kebangsaan atau cinta tanah air atau patriotisme serta nilai

dan kebajikan demokratis (democratic virtues & culture)


SIFAT-SIFAT DARI TUJUAN PENDIDIKAN
 Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 perasaan cinta kepada alam;
 perasaan cinta kepada Negara;
 perasaan cinta dan hormat kepada ibu dan bapak;
 perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan;
 perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan
kekuatannya;
 keyakinan bahwa orang menjadi bagian tak terpisah dari keluarga dan masyarakat;
 keyakinan bahwa orang yang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib;
 keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu sama derajatnya sehingga sesama anggota
masyarakat harus saling menghormati, berdasarkan rasa keadilan dengan berpegang
teguh pada harga diri;
 dan keyakinan bahwa Negara memerlukan warga Negara yang rajin bekerja, mengetahui
kewajiban dan jujur dalam pendidikan dann tindakan.” (Djojonegoro, 1996: 75-76)

* Huruf yang di tebalkan & berwarna kuning


merupakan garapan dari PKn
KEGIATAN BELAJAR 2

PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM


STANDAR ISI PKN DI SD
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO. 22
TAHUN 2006
“Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945
TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
RUANG LINGKUP PKN

1. Persatuan & kesatuan bangsa

Menurut 2. Norma, hukum dan peraturan


Permendiknas NO.22 Tahun
3. Hak asasi manusia
2006 secara umum
meliputi substansi kurikuler 4. Kebutuhan warga negara
yang didalamnya
5. Konstitusi negara
mengandung nilai dan
moral sebagai berikut 6. Kekuasaan dan politik

7. Pancasila, dan

8. Globalisasi.
SK dan KD menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaan, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
KEGIATAN BELAJAR 3

HUBUNGAN INTERAKTIF
PENGEMBANGAN NILAI DAN MORAL
DALAM PKN SD
Konsep “values education, morall
education, education for virtues”
sebagai program dan proses
pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan pikiran, juga
mengembangkan nilai dan sikap
LICKONA (1992:6-7)
“pendidikan moral merupakan aspek yang esensial bagi pekembangan dan
berhasilnya kehidupan demokrasi”
Yakni:

Menghormati hak Mematuhi hukum


orang lain yang berlaku

Peduli terhadap
Partisipasi dalam
perlunya
kehidupan
kebaikan bagi
masyarakat
umat
TAHAPAN DOMAIN KESADARAN MENGENAI
ATURAN
Piaget
• pada usia ini aturan dirasakan sebagai hal yang
0-2
0-2 tahun
tahun
tidak bersifat memaksa.

• pada usia ini aturan disikapi sebagai hal yang


2-8
2-8 tahun
tahun
bersifat sakral dan diterima tanpa pemikiran.

• pada usia ini aturan diterima sebagai hasil


8-12
8-12 tahun
tahun
kesepakatan
TAHAPAN DOMAIN PELAKSANAAN ATURAN
Piaget
• pada usia ini aturan dilakukan sebagai hal yang
0-2
0-2 tahun
tahun hanya bersifat motorik saja.

• pada usia ini aturan dilakukan sebagai perilaku


2-6
2-6 tahun
tahun yang lebih berorientasi diri sendiri.

• pada usia ini aturan diterima sebagai perwujudan


6-10
6-10 tahun
tahun dari kesepakatan.

• pada usia ini aturan diterima sebagai ketentuan


10-12
10-12 th
th yang sudah dihimpun.
PERUMUSAN PERKEMBANGAN MORAL
--KOHLBERG ---

TINGKAT I : PRAKONVENSIONAL
Tahap 1: orientasi hukum dan kepatuhan Tahap 2: orientasi instrumental nisbi

TINGKAT II : KONVENSIONAL
Tahap 3 : orientasi kesepakatan timbal
Tahap 4 : Oientasi hukum dan ketertiban
balik

TINGKAT III : POSKONVENSIONAL


Tahap 5 : orientsi kontrak sosial legalistik Tahap 6 : Orientasi prinsip etika universal
PERBEDAAN PENDEKATAN PENILAIAN
--PIAGET DENGAN KOHLBERG ---

• Menitikberatkan pada
pengembangan kemampuan
Piaget pengambilan keputusan dan
memecahkan masalah.

• Menitikberatkan pada pemilihan nilai


yang dipegang terkait dengan
Kohlber alternatif pemecahan terhadap
g suatu dilema moral melalui proses
klarifikasi yang benar
PERSAMAAN PENDEKATAN PENILAIAN
--PIAGET DENGAN KOHLBERG ---

Perilaku moral yang dilandasi


penalaran moral

Sangat kental dengan nilai yang


bersifat sekuler

Tidak mempertimbangkan nilai


religius yang tidak bisa sepenuhnya
di dekati secara rasional
MODUL 3

KETERKAITAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS DAN
MATA PELAJARAN LAINNYA
GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu bidang kajian (UU sistem
pendidikan No. 20 Tahun 2003) dan program studi, yang fungsi dan perannya, antara
lain sebagai pendidikan hukum, pendidikan politik dan pendidikan
kewarganegaraan sendiri yang tujuan umumnya adalah membentuk warga negara
yang baik.
Dalam perkembangannya Pendidikan kewarganegaraan mengalami perubahan
nama:

Pend.
Pend. Pancasila
Pancasila &
&
Pendidikan
Pendidikan moral
moral Pendidikan
Pendidikan
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
pancasila
pancasila (PMP)
(PMP) Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
(PPKn)
(PPKn)

Walaupun sering mengalami perubahan nama, tetapi isi mata pelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan secara umum tidak berubah yaitu menekankan pada
pengetahuan untuk mendorong siswa berpikir secara kritis, melalui pendekatan
politis dan kekuasaan, dan proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran
satu arah (verbalisme).
TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Untuk mengembangkan kemapuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
HAKIKAT BIDANG STUDI PKN

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah


merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama,
sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh
Pancasila dan UUD 1945.
TUJUAN PKN SECARA UMUM

a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang


Pancasila yang benar dan sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila
ciri khas serta watak ke-Indonesia-an.
c. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga
masyarakat Indonesia untuk selalu mempertahankan dan
melestarikan nilai-nilai moral Pancasila untuk menghadapi arus
globalisasi
e. Memberikan motivasi agar berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan
norma Pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara yang baik,
bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
KARAKTERISTIK BIDANG STUDI PKN
 Landasan Konsep yang mendasari Pendidikan Kewarganegaraan yaitu
manusia sebagai Mahluk ciptaan Tuhan dan insan politik yang terorganisasi
dengan tujuan agar manusia Indonesia memiliki kemauan dan kemampuan
untuk:

Melek hukum Melek politik

Insan Heroisme &


pembangunan Patriotisme
 Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan paradigma
baru, yaitu bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan
program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan
demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara dalam dimensi spiritual, rasional,
emosional maupun sosial.
b. Civic Responsibility yaitu kesadran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang
bertanggungjawab.

c. Civic Participation yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara.


 Kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Komptenesi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan

2. Komptensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan

3. Kompetensi untuk menguasai karakteristik kewarganegaraan


BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
KURIKULUM S1 PGSD
 Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan, maka fungsi dan peran
serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945
Adalah pendidikan Nilai dan moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi
Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan oleh
seorang warga negara dalam berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu
suatu kehidupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sebagai Pendidikan Politik
Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan
Diharapkan menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan terhadap apa yang
menjadi hak dan kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi
persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
KEGIATAN BELAJAR 2

KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS
PKn
• PMP
• PPKn

Geografi IPS Sejarah

Ekonomi
PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU

1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai


pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk
memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari
bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan
dalam rentang dan kemampuan perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan anak secara simultan.
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa
bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan
lebih baik dan bermakna.
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN TERPADU

 Karakteristik Pembelajaran Terpadu Sebagai suatu


proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1. Berpusat pada anak (child centered)
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak.
3. Pemisahan anatara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam
suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan anak.
KELEBIHAN PEMBELAJARAN TERPADU
 Relevan dengan tingkat perkembangan anak
 Kegiatan bertolak dari minat dan kebutuhan
 Kegiatan lebih bermakna  hasil bertahan lama
 Mengembangkan keterampilan berfikir anak
 Kegiatan bersifat pragmatis
 Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN
PEMBELAJARAN TERPADU

Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program


pembelajaran terpadu:

1. Karakteristik anak SD.


2. Konsep disiplin ilmu.
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator.
4. Lingkungan belajar anak.
5. Bahan/sumber-sumber penunjang
KEGIATAN BELAJAR 3

HUBUNGAN BIDANG STUDI


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DENGAN MATA PELAJARAN LAINNYA
Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi
IPS, Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki
keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi
lainnya.
Model yang dapat digunakan dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
dihubungkan dengan bidang studi lainnya yaitu
model webbed (jaring laba-laba) atau
model integrated (terpadu)
• melibatkan sebanyak mungkin konsep dari
setiap disiplin untuk mengkaji secara tuntas
Model dan komprehensif tema yang ditetapkan,
yang tentu saja disesuaikan dengan tingkat
Webbed perkembangan siswa SD

• menekankan pada tema untuk dapat


menunjukkan keterhubungan mata
Model pelajaran dalam menjelaskan tema
• pemaduan sejumlah topik dari mata
Integrated pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya
sama dalam sebuah tema tertentu.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai