Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA ORGANISASI

Pertemuan 6

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Konsep Budaya Organisasi (1)
 3 Perspektif budaya di dalam organisasi (Sonya
Sackmann, 1991):
 Perspektif holistik
 Budaya sebagai cara-cara terpola mengenai berpikir, menggunakan
perasaan dan bertindak
 Perspektif variabel
 Variabel organisasi yang dapat dikontrol. ekspresi budaya / hasil dari
perilaku.
 Perspektif kognitif
 Gagasan konsep, cetak-biru, keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma,
“pengetahuan yang diorganisasikan” yang ada dalam pikiran orang-
orang untuk memahami realitas = konstruksi mengenai realitas
sosial
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id
Konsep Budaya Organisasi (2)
 Smircich & Calas (1987):
 budaya dapat diuji sebagai variabel atau metafora
dasar
 Variabel eksternal  sesuatu yang dibawa masuk ke dalam
organisasi dan membentuk organisasi
 Variabel internal  wujud-wujud budaya (ritual, kisah-kisah,
dsb) yang dikembangkan dan menjadi ciri dalam organisasi
 Analisis metafora dasar memandang organisasi
sebagai (budaya) struktur pengetahuan, pola-pola
simbolik bersama, dan refleksi proses-proses yang
tidak disadari
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id
KONSEP BUDAYA ORGANISASI (3)
 Setiap organisasi memiliki satu atau lebih budaya yang
memuat perilaku-perilaku yang diharapkan baik tertulis
atau tidak tertulis
 Komponen budaya:
 Interaksi selama beberapa waktu
 Harapan-harapan perilaku
 Membentuk dan dibentuk
 Sifat-sifat khas yang membedakan dengan yang lain
 Seperangkat makna/logika yang memungkinkan aksi kelompok
4

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Konsep Budaya Organisasi (4)
Kaum Interpretivis (subjektif)
Kaum Fungsionalis (objektif)
 Nilai-nilai, ritus, ritual, praktik-praktik,  Proses komunikasi dan pembentukan
perbendaharaan bahasa, kiasan- pemahaman dan makna para
kiasan, dan kisah-kisah, merupakan anggota organisasi
variabel pembentuk budaya  Bagaimana kisah itu diceritakan,
organisasi yang dapat dimanipulasi siapa yang menceritakan, dan makna
dan dikendalikan sehingga dapat kisah itu bagi anggota organisasi
memengaruhi hasil organisasi  Pola komunikasi dalam organisasi
 Menentukan kisah yang terdapat dan arti pola tersebut bagi anggota
dalam sistem dan memengaruhi hasil organisasi
organisasi  Artifak, kisah, dan ritual dianggap
 Artifak, kisah, dan ritual dianggap sebagai tindakan
sebagai “benda nyata”

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Budaya Organisasi sebagai
Pembentuk Pemahaman
 Organisasi adalah perilaku simbolik dan eksistensinya
bergantung pada makna bersama dan penafsiran yang
diperoleh melalui interaksi manusia
 Bila kelompok-kelompok menjumpai situasi baru, harus
dibentuk penafsiran baru untuk mempertahankan
aktivitas yang teratur (Smitcich, 1981)

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Isu-Isu Budaya Organisasi (1)
1. Tingkat analisis
 Aktivitas mengenai budaya dalam kehidupan organisasi dapat dilakukan
dengan menganalisis kelompok
2. Tujuan analisis budaya
 Efektivitas pengelolaan organisasi
 Perspektif manajerial  alat untuk menganalisis situasi agar dapat memperbaiki situasi
tersebut
 Sebagai alat pemahaman
 Budaya sebagai objek analisis yang berupa perilaku
 Menemukan budaya dijalankan atau disajikan melalui komunikasi
 Pengetahuan tentang organisasi membantu seseorang untuk melihat logika mengenai
apa yang mereka lakukan
 Pemeriksaan diri dan kesadaran mengenai proses pemahaman dapat memicu
perubahan

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Isu-Isu Budaya Organisasi (2)
3. Dapatkah budaya dikelola?
 Tergantung seseorang mendefinisikan budaya, sifat, proses, perubahan,
dan kondisi adanya perubahan serta mengelolanya
4. Implikasi perubahan budaya
 Kondisi konsensus, distribusi kekuasaan, dan kepentingan
5. Evaluasi analisis budaya
 Menyediakan kerangka untuk melakukan evaluasi
 Melakukan penekanan pada uraian dan intepretasi untuk mengungkapkan
bagaimana anggota organisasi membentuk pemahaman atas dunia
mereka
6. Manfaat analisis budaya
 Membantu untuk memahami hal yang sedang terjadi dalam keadaan
tertentu

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Implikasi budaya organisasi bagi Komunikasi
Organisasi
Konsep Budaya Peranan Komunikasi
 Sebagai himpunan  Sebuah alat untuk
artifak simbolik yang mencapai hasil
dikomunikasikan kepada
anggota organisasi
sebagai pengendalian
organisasi
 Sebagai pusat perhatian
 Sebagai pembentukan
utama dalam proses
pemahaman anggota
pembentukan makna
organisasi

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id


Mampu menyerap informasi
Lingkungan Bisnis
dari lingkungan bisnis

Membaca “daya pengaruh”


dari makna-makna simbolik.
Nilai-Nilai Nilai – nilai yang dianut dalam
organisasi
Perilaku kepemimpinan dan
5 Elemen Pokok
keteladanan. Orang- orang
Budaya
Pahlawan yang berjuang naik tingkatan
Organisasi (Deal
karena menyesuaikan dengan
& Kennedy, 1982)
norma organisasi

Mengungkapkan melalui
Acara dan Upacara peristiwa-peristiwa resmi
seperti acara dan upacara

Komunikasi lisan tatap muka


Jaringan Budaya yang intensif melalui jaringan
informasi organisasi

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 Fax. +62-274-487748 www.uajy.ac.id

Anda mungkin juga menyukai