KEDOKTERAN GIGI
Oleh:
Putu Diah Vitaloka
2106129010016
Cluster 21AK-Ib
BAB I PENDAHULUAN
01
LATAR BELAKANG
Radiografi kedokteran gigi merupakan
Dewasa ini radiografi gambaran pada film yang
berperan besar dalam dunia memperlihatkan gigi dan jaringan
kedokteran gigi yaitu sekitarnya, serta berfungsi sebagai
membantu dokter gigi dalam langkah awal dalam pendeteksian
menegakkan diagnosis, rencana tingkat keparahan suatu penyakit.
perawatan, serta evaluasi hasil
perawatan.
Radiografi intra oral adalah suatu teknik pemotretan dimana film gigi yang berbentuk kecil digunakan
untuk diagnosa dalam kedokteran gigi. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan bayangan seluruh atau
sebagian dari gigi, tepi-tepi alveolar serta jaringan penyangga.
1. Radiografi periapikal
Radiografi periapikal adalah salah satu jenis radiografi intraoral yang menggambarkan 3-4 gigi dan
jaringan sekitarnya. Radiografi periapikal dibagi menjadi dua teknik yaitu paralel dan bisekting.
Indikasi radiografi periapikal, diantaranya :
● Deteksi infeksi / keradangan apikal
● Menilai keadaan jaringan periodontal
● Menilai keadaan gigi dan tulang alveolar setelah trauma
● Menilai adanya gigi yang tidak erupsi dan posisinya
● Menilai bentuk akar sebelum pencabutan
● Perawatan endodonsi
● Preoperative dan post operative bedah apikal
● Evaluasi detail kista apikal dan lesi lain pada tulang alveolar
● Evalusi postoperative implan
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI INTRAORAL
● Teknik Paralel
● Pada teknik paralel, film diletakkan pada film holder di dalam mulut
pada posisi paralel terhadap sumbu panjang gigi yang diperiksa.
Tube head (cone) diarahkan dengan sudut yang tepat dengan gigi dan
film. Film dan gigi tidak dapat berkontak langsung, sehingga
digunakan jenis “long cone” untuk menghindari pembesaran hasil
gambar
● Teknik Bisekting
● Teknik bisekting biasa digunakan pada kasus-kasus kelainan anatomi
seperti torus palatinus besar, palatum sempit, dasar mulut dangkal,
frenulum pendek, lebar lengkung rahang yang sempit atau pada
pasien anak yang kurang kooperatif. Pada teknik bisekting, film
diletakkan ke dalam rongga mulut dan diberikan blok gigitan untuk
menahan film.
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI INTRAORAL
2. Radiografi bitewing
● Radiografi bitewing adalah radiografi yang digunakan
untuk melihat permukaan gigi yang meliputi mahkota
gigi, interproksimal dan puncak alveolar di maksila dan
mandibula daerah anterior maupun posterior dalam satu
film khusus. Teknik radiografi bitewing tidak
menggunakan pegangan film (film holder) melainkan
dengan cara pasien menggigit sayap film untuk
stabilisasi film di dalam rongga mulut. Indikasi
pemakaian bitewing adalah untuk mendeteksi karies
gigi, mengetahui perkembangan karies gigi, melihat
restorasi yang ada, menilai status periodontal
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI INTRAORAL
3. Radiografi oklusal
● Radiografi oklusal adalah adalah salah satu teknik radiografi
intraoral dimana film diletakkan pada oklusal plane. Teknik
yang digunakan untuk pengambilan radiografi adalah dengan
cara menginstruksikan pasien untuk mengoklusikan atau
menggigit bagian film.
● Indikasi radiografi oklusal diantaranya adalah :
● 1. Untuk melihat keadaan patologis sehubungan dengan gigi dan
rahang pada arah buko-lingual (misal : kista, neoplasia)
● 2. Luasnya dari perubahan fraktur yang melibatkan mandibula
& maksila
● 3. Untuk menentukan letak/posisi sisa akar, gigi impaksi atau
gigi kelebihan (supernumerary) apakah terletak di dalam / luar
lengkung gigi
● 4. Untuk melihat letak kelainan sialolithiasis (penyumbatan pada
muara saluran kelenjar ludah rahang nawah)
● 5. Digunakan pada penderita trismus
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI OKLUSAL
1. Radiografi panoramik
Radiografi panoramik merupakan teknik radiografi ekstraoral yang digunakan
untuk mendapatkan pandangan yang luas dalam pemeriksaan rahang atas, rahang
bawah, dan struktur pendukungnya dalam satu film.
Indikasi penggunaan radiografi panoramik adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi keseluruhan gigi geligi
b. Pemeriksaan terhadap kelainan intraoseus seperti kista, tumor, atau infeksi
c. Evaluasi menyeluruh sendi temporomandibular
d. Evaluasi posisi gigi molar ketiga
e. Evaluasi erupsi gigi permanen
f. Evaluasi trauma dentomaksilofasial
g. Gangguan perkembangan kerangka maksilofasial
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI EKSTRAORAL
5. Lateral Oblique
● Indikasinya adalah sebagai berikut :
● Memeriksa posisi gigi impaksi
● Deteksi fraktur mandibula
● Evaluasi kondisi lesi pada RB, termasuk
kista, tumorlesi giant cell, dll
● Sebagai alternatif bila proyeksi periapikal
tidak bisa dilakukan, misal px sensitif/mual,
trismus berat
● Melihat kelenjar saliva dan TMJ
BAB II PEMBAHASAN
RADIOGRAFI EKSTRAORAL
SARAN
Sebagai mahasiswa kedokteran gigi hendaknya kita mengetahui dan memahami teknik-
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik
.