Anda di halaman 1dari 22

Click to edit Master title style

Aljabar Linear
Nama - NIM

1
Click to edit Master title style

Pembahasan 1
Cross Product – Perkalian Silang

2 2
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang

• Perkalian silang atau cross product dua buah vektor, misalkan antara


vektor A dan vektor B yang dituliskan sebagai A × B didefinisikan
sebagai perkalian antara vektor A dengan komponen vektor B yang
tegak lurus vektor A. Pada gambar di atas, komponen vektor B yang
tegak lurus vektor A adalah B sin α. Dari definisi tersebut, secara
matematis perkalian silang  antara vektor A dan B dapat dituliskan
dengan rumus atau persamaan sebagai berikut :

Keterangan:
α = sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B dengan 0o ≤ 𝛼 ≤ 180o
C = vektor lain hasil perkalian silang antara vektor A dan B
|A x B| = besar vektor hasil perkalian silang antara vektor A dan B 3 3
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang

Arah vektor C hasil perkalian B terhadap A atau kita tulis sebagai C = B× A adalah tegak lurus ke bawah menembus bidang
yang dibentuk vektor A dan B. Perkalian vektor B × A ditunjukkan pada arah lipatan empat jari dari gengaman tangan
kanan yang dibalik ke bawah yang menunjukkan arah dari B ke A. Dan ibu jari menunjukkan arah vektor C hasil perkalian
antara vektor B terhadap A.

4
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang

Di dalam perkalian silang (cross product) antara dua vektor ada beberapa point penting yang perlu kalian ingat. Point-point
penting tersebut adalah sebagai berikut.

• Pada perkalian silang tidak berlaku sifat komutatif sehingga


AxB≠BxA

• Pada perkalian silang berlaku sifat anti komutatif yaitu


AxB=-B xA

• Jika kedua vektor A dan B saling tegak lurus (𝛼 = 90o) maka


|A x B| = AB → sin 90° = 1

• Jika kedua vektor A dan B searah (𝛼 = 0o) maka


|A x B| = 0 → sin 0° = 0

• Jika kedua vektor A dan B berlawanan arah (𝛼 = 180o) maka


|A x B| = 0 → sin 180° = 0 5 5
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang
Terdapat dua konsep perkalian silang pada vektor satuan yang perlu kalian pahami. Konsep pertama adalah perkalian silang
antara vektor satuan yang sejenis (ex. i × i), dimana hasil perkalian silang untuk vektor-vektor yang sejenis, hasilnya adalah
nol.

Dan konsep yang kedua adalah perkalian silang antara vektor satuan yang tidak sejenis (ex. i × j), dimana hasil dapat
ditentukan dengan menggunakan siklus perkalian silang vektor satuan.

6 6
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang

Jika A, B dan C adalah sembarang vektor dan k ∈ R adalah skalar, maka sifat perkalian silang antara vektor vektor tersebut
adalah :

Perkalian silang memiliki sifat antikomutatif, yaitu


A × B ≠ B × A

Perkalian silang memiliki sifat asosiatif, yaitu


k(A × B) = (kA) × B = A × (kB)

Dan terakhir, perkalian silang memiliki sifat distributif, yaitu


A × (B + C) = (A × B) + (A × C)
(A + B) × C = (A × C) + (B × C)

7 7
Click to edit Master title style

Pembahasan 2
Sistem Persamaan Linear

8 8
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang dikorelasikan


untuk membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa terdiri dari satu variabel,
dua variabel atau lebih.

9 9
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

• Sistem Persamaan Linear Satu Variabel


Persamaan Linear Satu Variabel adalah persamaan yang hanya memuat satu variabel dengan pangkat satu. Penyelesaian
SPLSV adalah bilangan pengganti dari variabel pada daerah definisi persamaan yang membuat persamaan menjadi
pernyataan yang benar.

10
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

• Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sistem persamaan linear dua variabel adalah sistem persamaan linear yang terdiri dari dua persamaan dimana masing-
masing persamaan memiliki dua variabel. Contoh SPLDV dengan variabel x dan y :

dimana a, b, c, p, q, dan r adalah bilangan-bilangan real.

11
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

• Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari tiga persamaan dimana masing-masing
persamaan memiliki tiga variabel. Contoh SPLTV dengan variabel x, y dan z :

dimana a, b, c dan d adalah bilangan-bilangan real.

12
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan persamaan linier , metode –
metode tersebut adalah :

Metode Substitusi
Metode subsitusi yaitu metode atau cara menyelesaikan persamaan linier dengan mengganti salah satu peubah dari
suatu persamaan dengan peubah yang diperoleh dari persamaan linier yang lainnya .

Metode Eliminasi.
Metode Eliminasi , yaitu metode penyelesaian sistem persamaan linir dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan
salah satu peubah dengan menambahkan atau mengurangkan dengan menyamakan koefisien yang akan dihilangkan
tanpa memperhatikan nilai positif atau negatif .
13
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Metode Campuran ( eliminasi dan substitusi )


Yang dimaksud dari metode ini , yaitu kita dalam mencari himpunan penyelesaian menggunakan dua metode boleh gunakan
eliminasi terlebih dahulu setelah diketahui salah satu nilai peubah baik itu x atau y maka selanjutnya masukkan ke dalam
metode substitusi atau sebaliknya .
 
Metode grafik
Metode grafik , yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik kartesius , dan himpunan penyelesaiannya dihasilkan
dari titik potong dari kedua garis tersebut . Yang perlu diperhatikan yaitu ketika menggambar titik sumbu kartesiusnya harus
sama dan konsisten .
 

14
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Metode Determinan (Aturan Cramer’s)


Dalam metode determinan, kita menyusun koefisien-koefisien pada sistem persamaan ke dalam persamaan cramer’s
kemudian dengan langkah selanjutnya didapatkan himpunan penyelesaiannya.
 
Misalkan kita memiliki sistem persamaan :
ax + by = p
cx + dy = q

15
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Metode Eliminasi Gauss – Jordan

Metode eliminasi Gauss-Jordan dilakukan dengan cara mengubah sistem persamaan ke dalam bentuk matriks. Setelah dalam
bentuk matriks maka diubah lagi menjadi matriks dalam bentuk eselon baris tereduksi untuk mendapatkan himpunan
penyelesaian sistem persamaan tersebut. Metode ini dapat dilakukan untuk sistem persamaan dua, tiga atau banyak variabel.
Prosedur untuk mendapatkan matriks eselon baris tereduksi biasa disebut sebagai eliminasi Gauss– Jordan . Pada proses
eliminasi tersebut operasi – operasi yang digunakan disebut operasi baris elementer.

Dalam operasi baris elementer ini ada beberapa operasi yang dapat digunakan , yaitu :

 Mengalikan suatu baris dengan konstanta tak nol

 Mempertukarkan dua buah baris

 Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lainnya


1616
Click to edit Master title style

CONTOH SOAL
Cross Product / Perkalian Silang

1717
Click to edit
Perkalian Master title style
Silang
Contoh Soal :

Vektor A = 10 N dan vektor B = 20 cm, satu titik tangkap dan saling mengapit sudut 30° satu dengan lain. Tentukan
hasil perkalian silang vektor A dan B.

Penyelesaian:

A × B = AB sin α
A × B = 10 N. 20 cm . sin 30°
A × B = 10 N. 20 cm . ½
A × B = 100 Nm

1818
Click to edit Master title style

CONTOH SOAL
Sistem Persamaan Linear

1919
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style

Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:

2020
Click toPersamaan
Sistem edit MasterLinear
title style
Jawab :

• Ubah persamaan (I) menjadi bentuk fungsi -x+y=1 dengan memindahkan variabel x ke ruas kanan menjadi
y=1+x.

• Kemudian persamaan fungsi y disubtitusikan pada persamaan (II), menjadi x+(1+x)=5.

• Diperoleh persamaan 2x+1=5 dan kurangi masing-masing ruas dengan 1, menjadi 2x-4. Kemudian bagi kedua
ruas dengan 2 menjadi x=2. Hasil variabel x disubtitusikan pada salah satu persamaan awal, misal pada
persamaan (I), menjadi -(2)=y=1, jadi y=1+2 atau y=3.

• Sehingga himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel nya adalah (2, 3).

2121
Click to edit Master title style

Terima Kasih

22

Anda mungkin juga menyukai