Anda di halaman 1dari 10

PENGELUARAN NEGARA

DAN FUNGSI NEGARA


Pertemuan_04

EKA FADHILA, S.IP., M.A


PENGELUARAN NEGARA

• Pengeluaran negara merupakan salah satu bidang yang mutlak dipelajari


dalam keuangan negara
• Pengeluaran negara merupakan sektor yang sangat peka dan menentukan
dalam usaha mencapai dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan sosial.
• Kajian pengeluaran negara sangat berhubungan erat dengan peran dan
fungsi yang dilakukan pemerintah.
• Semakin kompleks peran dan fungsi yang dilakukan oleh pemerintah
suatu bangsa maka
Fungsi Negara
 Fungsi Negara dalam Sistem Kapitalisme
Adam Smith sebagai salah satu pelopor sistem kapitalisme
ternama dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi pemerintah,
membedakan pengeluaran pemerintah menjadi berikut ini :
1. Expense of Defense
Tugas pertama pemerintah atau negara (sesuai dengan
masanya, Adam Smith menyebutnya the sovereign) adalah
melindungi kekejaman dan serangan dari negara atau
masyarakat lain. Tugas pertama tersebut pada saat ini lebih
dikenal dengan istilah tugas atau fungsi pertahanan yang
dalam praktiknya terutama dilakukan oleh angkatan perang
atau angkatan bersenjata negara.
lanjutan

2. Expense of Justice
Dalam kehidupan sehari-hari, tugas melindungi setiap
anggota masyarakat terhadap ketidakadilan dan tekanan dari
anggota masyarakat lainnya dilakukan oleh pemerintah, polisi
dan penjaga keamanan lain, peradilan, termasuk hakim dan
jaksa serta pelindung lainnya baik formal maupun informal.
3. Expense of Public Works and Public Institusions
Tugas ketiga adalah membangun dan memelihara lembaga-
lembaga dan pekerjaan-pekerjaan umum yang sangat
berfaedah bagi masyarakat pada umumnya.
lanjutan
4. Expense of Supporting the Dignity of Sovereign
Fungsi keempat adalah untuk membantu meningkatkan
martabat negara termasuk pula pejabat-pejabat negara.
 Fungsi Negara Dalam Sistem Sosialisme
Jika fungsi negara dalam sistem kapitalisme hanya bersifat
menyediakan barang-barang kolektif atau menciptakan
favorable climate bagi kegiatan ekonomi perorangan,
fungsi negara dalam sistem sosialisme adalah bersifat
omnipotent, dalam arti menguasai segala bidang.
Secara ideologis, sistem sosialisme lebih menekankan
“demokrasi” ekonomi daripda hanya demokrasi politik,
seperti yang dijumpai dalam sistem kapitalisme.
 Fungsi Negara menurut Richard A. Musgrive :
1. Allocation Branch
2. Distribution Branch
3. Stabilization Branch

 Fungsi Negara menurutJohn Stuart Mill :


1. Necessary function of government
2. Optional function of government
 Fungsi Negara menurut UUD 1945
Fungsi Negara Republik Indonesia termaktub di berbagai sumber dalam Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Ketetapan-ketetapan MPR, Program
Kabinet, Perudang-undangan dan peraturan-peraturan lain. Tugas dan fungsi
didirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara fundamental, temuat
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Keempat tugas atau fungsi negara tersebut apabila ditinjau dari
kajian ilmu Keuangan Negara pada khususnya, dan dari segi kebijakan
ekonomi pada umumnya adalah berikut ini :
1. Pertama, merupakan tugas pertahanan, keamanan, dan ketertiban
dalam arti yang seluas-luasnya (defense, security, and protectional
function). Menjaga serangan dari luar maupun pemberontakan
dalam negeri, pencegahan pencurian kekayaan negara dan
sebagainya.
2. Kedua, adalah tugas kesejahteraan (welfare function) juga dalam
arti yang seluas-luasnya, termasuk tugas pembangunan, tugas
social service dan social welfare seperti bantuan bencana alam,
kemiskinan, pengangguran, penentuan upah umum, bantuan
kesehatan. demikian pula stabilisasi ekonomi dan bankir function
pada umumnya.
 Menurut UUD 1945 terdapat 5 kekuasaan pemerintah dalam arti luas, yaitu :
1. Kekuasaan Eksekutif atau kekuasaan melaksanakan perundang-undangan
negara dan kebijakan
2. Kekuasaan Legislatif atau kekuasaan pembentukan peraturan perundang-
undangan yang dilakukan oleh Eksekutif dan atau bersama-sama dengan
Legislatif (DPR)
3. Kekuasaan Yudikatif atau kekuasaan pertahankan perundang-undangan
yang dilakukan oleh sistem peradilan termasuk Mahkamah Agung, Komisi
Yudisial, Pengadilan Tinggi, dsb
4. Kekuasaan konsultatif atau kekuasaan untuk memberikan pertimbangan
(konsultasi) kepada pemerintah yang dilakukan oleh Dewan Pertimbangan
Agung (DPA)
5. Kekuassaan inspektif atau Eksaminatif atau kekuasaan melakukan
pemeriksaan keuangan negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Anda mungkin juga menyukai