Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan Sesuai Tahapan Perkembangan

Keluarga & Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan


Masalah Keperawatan

Oleh:
Kelompok 6
Anggota Kelompok:

Abdul Rahman 1810913210008


Ahmad Azhar 1810913310026
Ajrina Nurwidya Sari 1810913220004
Anasthasia Florentina Siboro 1810913220014
Annisa Diva Amalia 1810913220021
Firda Rosa Meliyani 1810913320019
Irhamna Putri Nada Ramadhini 1810913320028
Ketut Sunartiasih 1810913320027
Rahmah 1710913120007
Robiatul Adawiyah 1810913120001
Latar Belakang

Penyakit TBC Paru merupakan penyakit yang


mudah menular dan penyakit ini memperlihatkan
peningkatan yang signifikan untuk jumlah kasus
baru serta angka kematian. Berdasarkan WHO,
terdapat 3 juta orang tiap tahun meninggal akibat
penyakit TBC. Hampir 10 tahun Indonesia berada di
urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita
tuberculosis (TB).
Pengertian

TBC merupakan suatu penyakit menular yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis. Penyakit ini juga dapat menyebar ke
bagian tubuh yang lain seperti meninges, ginjal,
tulang dan nodus limfe. Mikroorganisme ini
memiliki sifat aerob yaitu suka terhadap daerah yang
banyak mengandung oksigen.
Manifestasi Klinis
1. Demam: 40-41℃ yang hilang timbul.
2. Batuk yang terjadi karena adanya iritasi pada bronkus
3. Sesak napas
4. Nyeri dada: gejala ini jarang ditemukan, namun nyeri akan timbul apabila
infiltrasi radang telah mencapai pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
5. Malaise: berupa anoreksia, nafsu makan menurun, berat badan turun, sakit
kepala, nyeri pada bagian otot dan berkeringat pada malam hari.
6. Sianosis, sesak napas dan kolaps adalah gejala atelectasis. Pada foto toraks
akan tampak bayangan hitam dan diafragma menonjol ke atas pada sisi yang
terinfeksi atau sakit.
7. Perlu ditanyakan dengan siapa pasien tinggal
Patofisiologi
Diawali oleh seseorang yang menghirup kuman basil Mycobacterium Tuberculosis.
Selanjutnya, bakteri tersebut masuk dan menyebar melalui jalan napas seseorang. dan
kemudian berkembang biak lalu menumpuk di daerah alveoli.
Kemudian, sistem kekebalan tubuh akan memberikan respons dengan melakukan reaksi
inflamasi. Lalu, neutrofil dan makrofag akan melakukan aksi fagositosis atau menelan
bakteri yang masuk, sementara limfosit spesifik-tuberkulosis akan menghancurkan basil
dan jaringan normal sekitarnya.

Reaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya eksudat dalam alveoli yang


menyebabkan terjadinya bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya akan muncul
dalam waktu 2-10 minggu setelah terpapar bakteri.
Setelah terjadi infeksi awal apabila respons sistem imun tidak adekuat, maka
penyakit akan menjadi lebih parah. Paru-paru yang terinfeksi kemudian meradang
dan mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia dan membentuk tuberkulosis
sampai seterusnya.
Pemeriksaan Fisik
1. Terdapat bunyi ronchi basah, kasar dan nyaring.
2. Hipersonor atau timpani apabila terdapat kavitas
dan pada auskultasi memberikan suara umforik.
3. Pada keadaan lanjut terjadi atropi, retraksi
intercostal dan fibrosis.
4. Apabila mengenai pleura maka akan terjadi efusi
pleura.
Pemeriksaan Penunjang
1. Sputum culture yaitu untuk memastikan apakah terdapat bakteri pada stadium
aktif.
2. Ziehl neelsen (Acid-fast Staind applied to smear of body fluid) yang
digunakan positif untuk BTA.
3. Skin test (PPD, mantoux, tine and vollmer patch
4. Chest X-Ray, pemeriksaan ini dapat memperlihatkan infiltrasi kecil pada lesi
awal dibagian atas paru-paru,
5. Histologi atau kultur jaringan (termasuk kumbah lambung, urine dan CSF,
serta biopsi kulit
6. Needle biopsi of lung tissue yang ditandai adanya sel-sel besar
mengindikasikan terjadinya nekrosis.
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Elektrolit
2. ABGs: mungkin abnormal, tergantung lokasi berat dan sia kerusakan paru-
paru.
3. Bronkografi untuk melihat kerusakan yang terjadi pada bronkus atau
kerusakan paru-paru karena TB.
4. Darah: lekositosis, LED meningkat.
5. Test fungsi paru-paru: VC menurun, dead space meningkat, TLC meningkat
dan menurunnya saturasi oksigen yang merupakan gejala sekunder dari
fibrosis atau infiltrasi parenkim paru-paru dan penyakit pleura.
Penatalaksanaan

Isoniazid (INH)
Rifampisin
dengan dosis
dengan dosis 10
sebanyak 5mg/Kg
mg/Kg BB/hari.
BB, e
Ethambutol
Hydrochloride dewasa 15 Pyrazinamide (PZA)
mg/Kg. anak dengan usia dengan dosis 15-30
6-12 tahun sebanyak mg/Kg BB/hari
10-15 mg/Kg BB.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Data Umum
• Nama Keluarga
• Alamat
• Komposisi Keluarga
• Genogram
• Tipe Keluarga
• Suku
• Agama
• Status Kelas Sosial
• Rekreasi

2. Tahan Perkembangan Keluarga


• Perkembangan keluarga saat ini
• Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
• Riwayat keluarga inti
• Riwayat keluarga sebelumnya
3. LINGKUNGAN
• Denah Rumah
• Gambaran tipe rumah,ruangan,status kepemilikan
• Gambaran kondisi rumah
• Dapur
• Kamar Mandi
• Area tidur
• Observasi

4. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW


• Karakteristik fisik tetangga dan komunitas
• Tipe dan kondisi hunian
• Sumber-sumber polusi udara,suara dan air
• Karakteristik demografi tetangga dan komunitas
• Fasilitas yang ada di komunitas
• Mobilitasgeografis keluarga
• Perkumpulan keluarga dan interaksidengan masyarakat
5. Struktur Keluarga
• Pola komunikasi
• Struktur kekuatan keluarga
• Struktur peran
• Nilai-nilai keluarga

6. Fungsi Keluarga
• Fungsi afektif
• Fungsi sosialisasi
• Fungsi perawatan kesehtan,,keyakinan, nilai dan perilaku keluarga

7. Stress, koping dan adaptasi keluarga

8. Melakukan pemeriksaan Head to Toe

9. Harapan keluarga

Anda mungkin juga menyukai