Anda di halaman 1dari 38

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

FK Undip / RSUP Dr.Kariadi


Semarang
Pendahuluan
Penyebab Kematian Umur 0-12 bulan

Riskesdas 2007
Penyebab Kematian Umur 1 – 4 tahun

Riskesdas 2007
Definisi
Etiologi
Penyebab diare
Patogen penyebab diare :
Bakteri Virus Parasit
Vibrio cholera 01 Rotavirus Protozoon microsporida
V cholera 0139 Norovirus (calicivirus) Enzipalitozoon bieneusi
V parahaemolyticus Adenovirus (serot. 40/41) Enterocitozoon intestinal
E coli Astrovirus Giardia intestinal
Plesiomonas Cytomegalovirus Cryptosporidium hominis
Aeromonas Coronavirus Entamoeba histolitika
Bacteroides fragilis Isospora belli
Campylobacter jejeni Cyclospora
C coli Dientamoeba fragilis
C upsaliensis Blastocistis hominis
Nontyphoidal
Salmonellae Helminth
Clostridium difficale Strongyloides stercolaris
Yersinia enterocolitica Angiostrongilus
Y pseudotuberculosis Schistosoma
Shiggela species Japonicum
Cappilaria philippinensis
Patofisiologi

• Osmolaritas intraluminal meningkat akibat bahan


hiperosmotik, malabsorbsi umum : diare osmotik
• Sekresi cairan dan elektrolit meningkat akibat
enterotoksin : diare sekretorik
• Inflamasi dinding usus : diare inflamatorik
• Infeksi dinding usus yang bersifat invasif dan noninfasiv
• Malabsorbsi asam empedu
• Motilitas dan waktu transit usus abnormal
• Gangguan permeabilitas usus
• Overgrowth bacteria
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


 Waktunya : • Tanda vital : tekanan darah,
lebih/kurang dari 14 hari? nadi, temperatur, tanda
 Etiologi :  darah ada/tidak? toksisitas
 Derajat Dehidrasi • UUB datar/cekung ?
– Asupan peroral ? • Mata cekung? Air mata ?
– Frekuensi dan volume urin ? • Mukosa mulut kering ?
– Frekuensi serta volume tinja • Turgor kulit ?
dan muntah ? • Abdomen : bising usus ?
– Pernah periksa/konsumsi Distensi ?
obat tertentu? • Anus : ekskoriasi ?
– Status mental • Akral dingin ? Capp. refill
sadar/bingung ? time memanjang?
Derajat Dehidrasi

KATEGORI TANDA DAN GEJALA


Dehidrasi berat Dua atau lebih tanda berikut :
Letargi atau penurunan kesadaran
Mata cowong
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit perut kembali dengan sangat lambat ( ≥ 2
detik )

Dehidrasi tak berat Dua atau lebih tanda berikut :


Gelisah
Mata cowong
Kehausan atau sangat haus
Cubitan kulit perut kembali dengan lambat

Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda gejala yang cukup untuk


mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau tak
berat
Pemeriksaan penunjang : sesuai indikasi

• Darah rutin
• Elektrolit (Na,K, Cl), ureum, kreatinin
• Feses rutin, feses konsentrasi (telur
parasit)
• Rectoskopi/sigmoidoskopi/colonoskopi
• Biopsi mukosa usus
Temukan tipe diare si kecil untuk penangnan yang tepat
(Untuk anak 2 bulan – 5 tahun)

Ya Klasifikasikan Klasifikasikan diare berdasarkan derajat dehidrasi


diare berdasarkan
durasi dan bercak Diare
Anamnesa darah Diare
dehidrasi berat
dehidrasi
ringan /
Diare tanpa
dehidras
•Durasi ? sednang
•Darah dalam tinja ?

Tidak
Rewel
Diare akut sadar
Pemeriksaan (< 14 hari)
Haus,
Keadaan umum Malas
Minum
minum
Lahap

Keinginan Diare persisten


minum (> 14 hari) Mata
Mata
sangat
Cekung
cekung
Mata
Turgor
Disentri sangat
Turgor
Lambat
Turgor ( ada darah) lambat

Adaptasi dari MTBS, Depkes 2007


Tatalaksana Diare

Diare
1. Rehidrasi
• Sesuai derajat dehidrasi
– Tanpa dehidrasi : rencana terapi A
– Dengan dehidrasi tak berat : rencana terapi B
– Dengan dehidrasi berat : rencana terapi C

Oralit Lama Oralit Baru


Untuk Kolera Untuk kolera dan non kolera
Risiko hipernatremia pada non kolera Dibuat karena banyak laporan
hipernatremia
Osmolaritas lebih tinggi Osmolaritas lebih rendah
Kandungan Kandungan
•Natrium sebanyak 90 mmol/L •Natrium 75 mmol/L
•Kalium 20 mmol/L •Kalium 20 mmol/L
•Sitrat 10 mmol/L •Klorida 65 mmol/L
•Klorida 80 mmol/L •Sitrat 10 mmol/L
•Glukosa 111 mmol/L •Glukosa 75 mmol/L
•Dengan total osmolaritas 311 mmol/L •Total osmolaritas 245 mmol/L
RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare tanpa dehidrasi)
GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU:

Teruskan mengobati anak diare di rumah


Berikan terapi awal bila terkena diare

MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH


1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI
Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak
ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (Catatan: jika anak berusia
kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair).
Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.
Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.

2. BERI TABLET ZINC


 Dosis zinc untuk anak-anak:
 Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
 Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
 Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut, meskipun anak telah
 sembuh dari diare.
 Cara pemberian tablet zinc:
 Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak yang lebih besar,
zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit.
 Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa pemberian
tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh.
3. BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
 Teruskan ASI
 Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dan 6
bulan atau belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu.
 Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
 Berikan bubur, bila mungkin campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan.
Tambahkan 1 atau 2 senclok the minyak sayur tiap porsi.
 Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium.
 Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan balk.
 Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
 Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan
setiap hari selama 2 minggu.

4. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI ATAU
MENDERITA SEBAGAI BERIKUT :
 Buang air besar cair lebih sering
 Muntah terus menerus
 Rasa haus yang nyata
 Makan atau minum sedikit
 Demam
 Tinja berdarah

5. ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA:


 Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C.
 Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk.
 Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang dating ke petugas kesehatan
merupakan kebijakan pemerintah.
JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH,
MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU

Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut:
Natrium : 75 mmol/L
Klorida : 65 mmol/L
Glukosa, anhidrous : 75 mmol/L
Kalium : 20 mmol/L
Sitrat : 10 mmol/L
Total Osmolaritas : 245 mmol/L

KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU:


Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru.
Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam.
Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar.
Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar.
Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus
dibuang.
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALIT
 Berikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun.
 Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua.
 Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satusendok
tiap 2-3 menit).
 Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain
sepertidijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk
mendapatkan tambahan oralit.
RENCANA TERAPI B
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare dengan dehidrasi tak berat)

Pada dehidrasi tak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi
Oral selama 4-6 jam.

Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama

Jika anak minta minum lagi, berikan.


Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral
o Berikan minum sedikit demi sedikit
o Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan
o Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta
Setelah 4 jam :
o Nilai ulang derajat dehidrasi anak
o Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
o Mulai beri makan anak di klinik
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B
o Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah.
o Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A.
o Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya
Beri tablet zinc
Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
Kapan anak harus dibawa harus kembali kepada petugas kesehatan
RENCANA TERAPI C
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(RENCANA TERAPI C diare dengan dehidrasi berat)

Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan adalah YA, teruskan ke kanan. Bila TIDAk, teruskan ke bawah.
• Mulai diberi cairan IV (intravena) segera. Bila penderita bisa minum,
berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri 100ml/kgBB cairan Ringer
Apakah saudara dapat Laktat (atau cairan normal salin, atau ringer asetat bila ringer laktat tidak
menggunakan cairan IV Ya tersedia), sebagai berikut :
secepatnya?
Umur Pemberian pertama Kemudian 70ml/kg
30 ml/kg dalam dalam

Bayi < 1 tahun 1 jam 5 jam


Anak 1-5 tahun 30 menit 2 ½ jam
Tidak
• Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
• Nilai kembali penderita tiap 1-2jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat
tetesan intravena
• Juga berikan oralit (5ml/KgBB/jam) bila penderita bisa minum, biasanya
setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak)
• Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai lagi penderita menggunakan
tabel penilaian. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A,B, atauC)
untuk melanjutkan terapi.

•Kirim penderita untuk terapi intrevena


Apakah ada terapi IV •Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara
Ya
terdekat (dalam 30 menit)?
memberikannya selama perjalanan

Tidak
Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut.
Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)
Nilailah penderita tiap 1-2jam :
Apakah saudara dapat oBila muntah atau perut kembung berikan cairan pelan-pelan
menggunakan pipa Ya oBila tehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk penderita untuk
nasogastrik untuk rehidrasi ? terapi intravena
Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai

Tidak Catatan :
o Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan
bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit
o Bila umur anak diatas 2 yahn dan kolera baru saja berjangkit di daerah saudara,
Segera rujuk anak untuk
pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak
rehidrasi melalui nasogastrik sadar.
atau intravena
2. Dukungan Nutrisi

• Tujuan
– mencegah gizi buruk
• Adanya perbaikan nafsu makan
– fase kesembuhan
• Tetap diteruskan sesuai umur anak
– menu sama pada anak sehat
• ASI tetap diteruskan
– frekuensi lebih sering dari biasanya
3. Suplementasi zinc
• Pemberian zinc
– Mengurangi lama dan beratnya diare
– Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
– Mengembalikan nafsu makan anak

• Dosis zinc untuk anak


– Anak < 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
– Anak > 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut


meskipun anak sudah sembuh dari diare
• Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD)
• Stabilisator intramolekular
– Mencegah pembentukan ikatan disulfida
– Berkompetisi dengan Cu dan Fe
• Mampu menghambat sintesis nitric oxide (NO) oleh enzim nitric
oxide synthase type-2
• Zinc berperan :
– Antioksidan
– Penguat sistem imun
– Aktivasi limfosit T
– Menjaga keutuhan epitel usus
4. Antibiotik Selektif
• Indikasi :
diare berdarah (disentri) dan kolera
• Disentri
Beri antibiotik selama 5 hari yang masih sensitif terhadap Shigella
menurut pola setempat

• WHO
golongan Quinolon seperti Ciprofloxacin dosis 30-50
mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 5 hari

Pantau setelah 2 hari pengobatan :


demam, diare berkurang, darah dalam feses, peningkatan nafsu
makan
• pasien rawat jalan : sefalosporin generasi ketiga
( sefiksim 5 mg/kgBB/hari per oral)
• Kontrol
– Tidak membaik atau bertambah berat
– muncul tanda-tanda komplikasi (panas tinggi, kejang,
penurunan kesadaran, tidak mau makan dan menjadi
lemah)

• Efek pemberian antibiotik irrasional :


• Memperpanjang lamanya diare
– Mengganggu keseimbangan flora usus
– Clostridium difficile tumbuh
• Mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik
5. Nasihat Kepada Orang Tua
• Kembali segera jika
– Demam
– Tinja berdarah
– Muntah berulang
– Makan atau minum sedikit
– Anak sangat haus
– Diare makin sering
– Belum membaik dalam 3 hari
Diare Persisten
Batasan
Etiologi

• Sama dengan diare akut


• Faktor risiko
– Usia kurang dari empat bulan
– Tidak mendapat ASI
– Malnutrisi
– Diare akut dengan etiologi
bakteri invasif
– Tatalaksana diare akut yang
tidak tepat seperti pemakaian
antibiotik yang tidak sesuai
Gambar Keadaan yang berkaitan dengan
diare persisten
Pembagian Diare Persisten
Diare Persisten Ringan

• Pasien mengalami diare akut dengan atau


tanpa disertai darah yang berlangsung
selama 14 hari atau lebih dan tidak
didapatkan tanda-tanda dehidrasi.

• Tidak memerlukan rawat inap,


tetapi membutuhkan cairan dan makanan
khusus untuk di rumah
Tatalaksana diare persisten ringan
 Beri mikronutrisi dan vitamin seperti pada keterangan
berikut :
• Suplemen Multivitamin dan Mineral harian selama 2
minggu dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral. Suplemen tersebut sedikitnya mengandung dua kali
dari Recommended Daily Allowances (RDA). RDA untuk usia
1 tahun
Pencegahan Dehidrasi

• Beri cairan rehidrasi seperti pada rencana terapi A

• Pada beberapa kasus  penyerapan glukosa terganggu


 kenaikan volume tinja
 tanda-tanda dehidrasi yang memburuk
 segera dibawa ke rumah sakit
 rehidrasi melalui intravena
 sampai CRO dapat dilakukan kembali tanpa
memperburuk diare
Identifikasi Adanya Infeksi Spesifik

• Jangan memberikan antibiotik secara rutin

• Infeksi non-pencernaan  ada gejala-gejala seperti


pada pneumonia, sepsis, infeksi saluran kemih,
stomatitis dan otitis media  antibiotik yang sesuai

• Infeksi pencernaan  antibiotik oral pada diare


berdarah yang efektif untuk Shigella
Nutrisi untuk diare persisten ringan

 ASI tetap diberikan


Berikan lebih sering dan lebih lama dari biasanya
 Mengkonsumsi susu hewani
– carilah pengganti susu hewani dengan produk susu fermentasi
(seperti yogurt)
• mengandung laktosa lebih sedikit dan lebih dapat
ditoleransi
 Tidak memungkinkan mengganti susu hewani
– batasi susu hewani sampai 50 ml/kgBB/hari.
– Campur susu dengan sereal anak, jangan ditambah air
 Beri makanan pelengkap yang sesuai dengan usia anak
– Masukan kalori tetap adekuat
 Beri makanan kecil dengan frekuensi lebih sering (≥ 6X/ hari)
 Kontrol setelah 5 hari  penilaian ulang
Diare Persisten Berat

• Pasien mengalami diare akut dengan atau tanpa


disertai darah yang berlangsung selama 14 hari
atau lebih dan terdapat tanda-tanda dehidrasi

• Perlu rawat inap

• Periksa infeksi non-pencernaan seperti


pneumonia, sepsis, ISK, stomatitis, otitis media 
lakukan tatalaksana yang sesuai.

• Beri suplemen multivitamin dan mineral


• Beri antibiotik oral pada diare berdarah akibat Shigella

• Terapi amoebiasis (metronidazol oral 7,5 mg/kg, 3 kali/hari


selama 5 hari) jika :
– Pada pemeriksaan mikroskop feses ditemukan adanya
tropozoit entamoeba histolitika dengan sel darah merah,
atau
– Pasien sudah diberikan dua jenis antibitiotik yang efektif
untuk Shigella namun tidak ada perbaikan kondisi.

• Terapi untuk giardiasis (metronidazol 5 mg/KgBB 3 kali


sehari selama 5 hari) jika pada feses ditemukan kista
/tropozoit giardia

Anda mungkin juga menyukai