Anda di halaman 1dari 33

SUCI RAHMADHENY, S.

ST,
M.KEB
• Penjelasan yang
diberikan oleh bidan
pada klien terhadap
pelayanan /asuhan
yang akan diberikan
dan klien akan memilih
sesuai dengan pilihanya
• Persetujuan Klien
terhadap tindakan bidan
yang akan dilakukan
terhadap dirinya,setelah
klien tersebut diberikan
penjelasan yang akan
dilakukan.
INFORMED CHOICE

INFORMASI PILIHAN

7
INFORMED CONSENT

INFORMASI PERSETUJUAN

7
1. Untuk melindungi pasien dari kesewenang-
wenangan yang mungkin dilakukan oleh
bidan
2. Untuk melindungi bidan dari kesewenang-
wenangan yang mungkin dilakukan oleh
pasien
1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri
(Bersepakat untuk dilakukan tindakan)
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
(Dewasa dan sehat fikirannya)
3. Suatu hal tertentu
(Ada kewajiban kedua belah pihak)
4. Suatu Sebab yang halal
(Tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
berlaku)
• Pasal 45 Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
• Pasal 56 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pasal 37 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
2
• SIFAT KEBERHASILAN
TINDAKAN KEDOKTERAN /
KEBIDANAN TIDAK PASTI
• HAK PASIEN
• HUBUNGAN DOKTER / BIDAN
DAN PASIEN

4
TIMBULNYA INFORMED CONSENT

I. PASIEN TEMPAT PRAKTEK / RS

KEPERCAYAAN,SUKARELA (IMPLIED CONSENT)

II. PASIEN BIDAN

KOMUNIKASI BIDAN – PASIEN (CONSENT

III. BIDAN PASIEN

BERUSAHA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN


KEBIDANAN YANG TERBAIK

5
• Penjelasan diberikan langsung kepada pasien atau
keluarga terdekat (baik diminta atau tidak)

• Substansi mencakup :
- Diagnosis dan tata cara tindakan
- Tujuan tindakan Kebidanan yang dilakukan
- Alternatif tindakan dan resikonya
- Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Prognosis terhadap tindakan yg dilakukan
- Perkiraan biaya

8
Karena TANPA PEMBERIAN
PENJELASAN
atau yang juga tidak dimengerti oleh Pasien
maka Persetujuan yang ditanda-tangani menurut
hukum menjadi Tidak SAH ! ! !

9
INTI PENJELASAN
- Apa pasien sudah mengerti apa yang dijelaskan ?

- Apa masih ada yang hendak ditanya?

- Apa sudah diketahui risiko-risikonya yang mungkin


timbul ?

10
• Bidan harus menjelaskan sekali lagi akibat-
akibat yang mungkin timbul akibat Penolakan
• Jika ia tetap menolak, minta dia menanda-
tangani formulir Surat Penolakan yang
disediakan
• Dibutuhkan 2 (dua) saksi yaitu dari pihak
keluarga dan pihak bidan

12
bidan menulis di dalam formulir penolakan :
• Apa-apa saja yg sudah dijelaskan
• Risiko apa yang mungkin timbul sebagai
akibat Penolakan
• Sudah diulangi lagi Penjelasannya, tetapi
Pasien tetap menolak dan tidak mau bubuhi
tanda-tangannya,
• Tempat, tanggal, jam, saksi, dll

13
• Pasien telah diberikan Informasi
• Pasien atau yang sah mewakilinya dalam keadaan
cakap (kompeten) untuk memberikan
keputusan/persetujuan
• Persetujuan harus diberikan secara sukarela

15

PERSETUJUAN ≠
PERJANJIAN

• - Sukarela - Kesepakatan
bersama
• - Kemauan Sendiri - Menjadi
Undang Undang

16
• Persetujuan memenuhi syarat-syarat
perjanjian ( psl.1320 KUH Perdata )
• Persetujuan mengikat para pihak yang
membuatnya ( psl.1338 KUH Perdata )
- Tertulis Ditandatangani yang berhak.
- Persetujuan lisan Gerakan tertentu.
- Keadaan gawat darurat, penyelamat jiwa,
pencegahan kecacatan tidak perlu ada
persetujuan.

17
BENTUK PERSETUJUAN

Tertulis
1. Dinyatakan Tegas (Expres) Lisan
Bahasa Isyarat
2. Dianggap diberikan (Implied Consent/persetujuan tersirat)

- Dalam keadaan biasa


- Dalam keadaan Gawat Darurat
3. Syaratnya
- Bahasa Sempurna dan tertulis/lisan
- Bahasa syarat tapi dapat dipahami/dimengerti
- Bila tertulis ada format yang jelas

18
• Pasal 45 UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran ayat (5) : ”Setiap tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus
diberikan dengan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan”.

• Pasal 37 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit ayat (1) Setiap Tindakan Kedokteran yang
dilakukan di RS harus mendapat persetujuan pasien
atau keluarganya
19
Penjelasannya :
Setiap tindakan kedokteran harus memperoleh persetujuan dari pasien kecuali
tidak cakap atau pada keadaan darurat. Persetujuan tersebut diberikan secara
lisan atau tertulis. Persetujuan hanya diberikan pada tindakan kedokteran
berisiko tinggi.

*Pasal 56 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :


(1)Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan
memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap
(2)Hak menerima atau menolak dimaksud ayat (1) tidak berlaku pada :
a. penderita yang penyakit dapat secara cepat menular ke dalam
masyarakat yang lebih luas
b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri atau
c. gangguan mental berat

20
• KUH PERDATA
• Seseorang yang berumur 21 Tahun atau lebih atau telah
menikah dianggap sebagai orang dewasa

• UU NO 35 TAHUN 2014 TENTANG


PERLINDUNGAN ANAK
• Setiap orang yang berusia 18 tahun atau lebih sudah bukan
anak – anak

21
YANG BERHAK MEMBERI -PERSETUJUAN
DEWASA - Pasien
- Suami / Isteri
- Ayah / Ibu Kandung
- Anak Kandung
- Saudara Kandung
DIBAWAH UMUR
a). Ada orang tua
- Ayah/Ibu Kandung
- Saudara Kandung
b). Tidak ada orang tua
- Ayah/Ibu/Adopsi
- Saudara Kandung
- Induk Semang/sohib
GANGGUAN MENTAL - Ayah/Ibu Kandung
- Wali yang sah
- Saudara Semang
CURATELE/PENGAMPUNAN - Wali, Curator – dokter/bidan
TIDAKLAH DEMIKIAN !

Asalkan Dokter / Bidan :


(1) sudah bertindak dengan hati-hati & teliti
(2) sudah dilakukan menurut Standar
Prosedur yang berlaku
(3) tidak ada Kelalaian / Kesalahan
23
TIDAK DEMIKIAN ! ! !
IC adalah suatu proses yg berlanjut sampai
Pengobatan/penatalaksanaanya selesai
dan Pasien sudah pulang.
Namun jika timbul persoalan lagi terhadap
pengobatan /penatalaksanaan pasien,
proses itu bisa berlanjut lagi ! !

24
• SUATU PERSETUJUAN AKAN TETAP SAH
SAMPAI DICABUT KEMBALI OLEH PEMBERI
PERSETUJUAN

25
SANKSI TANPA INFORMED CONSENT

Administratif Cabut Ijin Praktek (Ps 19 Permenkes 290/08)

Perdata Ps 1365 KUH Perdata (Perebuatan Melawan


Hukum /PMH )

Pidana Ps 351 KUHP Penganiayaan


Ps 89 KUHP Membuat Tidak Sadar

26
1. Purpose of Medical Procedurs
(Penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan)
2. Contemplated Medical Procedures
(Penjelasan tentang tata cara tindakan yang akan
dilakukan)
3. Risk Inheren in Such Medical Procedures
(Penjelasan tentang resiko yang akan dihadapi)
4. Prognosis with and without Medical Procedures
(Penjelasan tentang ramalan perjalanan penyakit
dengan atau tindakan)
Menteri Kesehatan ;
Sanksinya berupa Sanksi
Teguran,Peringatan,Skorsing dan
Pencabutan Izin Praktek
( pasal 188 ayat (1) & (3) UU no 36 /2009
tentang kesehatan )
KESIMPULAN
1. Bidan memperkenalkan diri ke pasien & keluarga
bahwa bidan orang yang akan memberikan pelayanan
kebidanan
2. Penandatanganan persetujuan tindakan/pelayanan
kebidanan telah didapat selambat-lambatnya 30 menit
sebelum dilakukan
3. Satu formulir persetujuan hanya berlaku untuk satu
tindakan / pelayanan sesuai kebijakan unit pelayanan
4. Persetujuan tertulis dibutuhkan 2 (dua) orang saksi
yaitu dari pihak keluarga pasien dan pihak bidan
5. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dan bahasa
yang mudah dimengerti dan dipahami
6. Pasien/keluarga diberi kesempatan untuk bertanya atau
mendapat penjelasan ulang
7. Formulir yang sudah ditandatangani disimpan dalam
Rekam Mediik pasien dan mencantumkan tanggal, waktu
dan tandatangan
8. Persetujuan tindakan dibuat setelah menerima informasi
medis (Penjelasan).
9. Informed consent dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan
sebagai dasar bagi bidan melakukan tindakan /
pelayanan kebidanan terhadap pasien

27

Anda mungkin juga menyukai