TERNAK
Mekanisme Hormonal Selama Periode
Kebuntingan Hingga Menjelang Kelahiran
Kelompok 2
Ryan Rifky Tryo Putra (L1A119020)
Yolanda Alyah Diaz (L1A119194)
Rizil (L1A119018)
Nur Hafifa Istiqara (L1A119168)
Annisa Monthalea Dzulfebiyanti Napirah (L1A119039)
Kamaludin (L1A119008)
Muh. Adnan Prawira (L1A119014)
Wahib Mahdi Halida (L1A117090)
Aifah Saras Wati (L1A119033)
Anita (L1A119038)
Astuti Ino (L1A119003)
Yolah Anggriani (L1A119193)
Pengertian Kebuntingan dan Kelahiran
Kebuntingan berarti suatu keadaan dimana embrio sedang berkemba
ng didalam uterus ternak betina. Secara visual, periode kebuntingan pada
umumnya dihitung mulai dari perkawinan yang terakhir sampai terjadinya k
elahiran anak secara normal. Satu periode kebuntingan adalah periode da
ri mulai terjadinya fertilisasi sampai terjadinya kelahiran normal.
Kelahiran adalah proses fisiologik dimana uterus yang bunting meng
eluarkan anak dan plasenta, melalui saluran kelahiran. Proses kelahiran di
tunjang oleh perejanan kuat dari urat daging uterus, perut dan diafragma.
Sebelum kelahiran itu terjadi telah dikenal beberapa tanda-tanda akan dat
angnya kelahiran. Melahiran merupakan proses membuka dan menipisny
a serviks, dan di mana janin dan ketuban turun ke dalam jalan lahir dan di
dorong keluar melalui jalan lahir. Secara umum kelahiran adalah serangkai
an kejadian yang berakhir dengan pengeluaran anak yang cukup bulan, la
hir spontan, tanpa komplikasi baik pada induk maupun janin, disusul deng
an pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh induk.
Mekanisme Hormonal Selama Periode Kebuntingan Hingga
Menjelang Kelahiran
a. Mekanisme Hormonal Selama Kebuntingan
Hormon yang berperan dalam membantu proses kebuntingan, yaitu:
• GnRH (Gonadotrophin Realesing Hormon)
FSH dan LH merangsang folikel ovarium untuk mensekresikan
estrogen
Hormon estrogen mempunyai fungsi fisiologis yang paling luas dibandingkan semua
hormon steroid yang ada dalam darah. Estrogen mempengaruhi susunan syaraf pusat untuk
menginduksi tingkah laku estrus pada betina. Hormon estrogen mempunyai peran dalam proses
ovulasi melalui umpan balik positif terhadap LH, mempengaruhi uterus untuk dapat
meningkatkan endometrium dan miometrium melalui hiperplasia dan hipertrofi sel,
perkembangan sifat kelamin sekunder, merangsang pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
mammae, selanjutnya estrogen mempunyai efek negatif dan positif terhadap hipotalamus dan
pelepasan FSH dan LH.
Pada awal kebuntingan hormone ini sedikit kemudian
kadarnya mulai naik pada saat umur kebuntintingan mulai
tua.
Secara alamiah hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum (CL), plase
nta dan kelenjar adrenal. Berdasarkan sifat kimiawinya hormon ini dapat mempersia
pkan uterus untuk memelihara kebuntingan. Kasus kasus aborsi pada kebuntingan
muda dibawah tiga bulan lebih banyak ditimbulkan oleh pengaruh kekurangan produ
ksi hormon ini. Hormon ini mempunyai peranan paling penting dan dominan dalam m
empertahankan kebuntingan.
Progesteron penting selama kebuntingan terutama pada
tahap-tahap awal.