Anda di halaman 1dari 21

ROLLING

(PENGEROLAN)
Anggota Kelompok :

Arie Pambudi 187022874


Bambang Edi S 187022875
Dana F . Hariyanto 187022876
M. Yazid Fahmi187022877
Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini, aluminium paduan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi dibandingkan dengan
produk besi dan baja lain yang sering digunakan dalam dunia industri seperti industri listrik, kimia, obat-obatan, konstruksi,
otomotif dan penerbangan. Material Aluminium sendiri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: sifat mekanik yang baik, tahan
korosi, bobot yang ringan dan memiliki kekuatan yang tinggi. Sifat-sifat tersebut masih bisa dinaikkan lagi dengan diberikan
suatu perlakuan khusus, sehingga dapat menghasilkan suatu logam sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu cara pabrikasi
bahan logam untuk dunia industri adalah dengan tempa, pengerolan, dan ekstruksi. Proses-proses tersebut merupakan proses
manufaktur yang paling penting dalam dunia industri dewasa ini.

Rolling logam adalah salah satu langkah penting dalam menciptakan lembaranlembaran Aluminum baik dengan hot
rolling atau cold rolling. Proses cold rolling pada Aluminum memungkinkan mendapat kualitas lebih baikyang tidak dapat
diperoleh dengan kerja panas seperti toleransi dan dimensi akibatpenyusutan. Dengan demikian dimensi logam memiliki 2
akurasi yang lebih baik danpermukaan yang lebih halus dibandingkan dengan hot rolling. Keunggulan cold rolling adalah
meningkatnya kekuatan mekanik dan kekerasan (Hatch, 1984).
01
PENGERTIAN
ROLLING
ROLLING
(PENGEROLAN)

Rolling adalah suatu proses deformasi dimana


ketebalan dari benda kerja direduksi (dikurangi)
menggunakan daya tekan dan menggunakan dua
buah roll atau lebih. Roll berputar untuk menarik
dan menekan secara bersamaan benda kerja yang
berada diantaranya
Klasifikasi Proses
02
Pengerolan
Klasifikasi Proses Pengerolan
1.   BERDASARKAN GEOMETRI BENDA KERJA
 
·         Proses
Pengerolan Datar (Flat Rolling)
Proses pengerolan ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja
yang berbentuk kotak.
 
·       Proses Pengerolan Bentuk (Shape Rolling)
Pada proses pengerolan ini benda kerja dengan penampang berbentuk
kotak diubah menjadi produk dengan bentuk/ profil tertentu.

2.   BERDASARKAN TEMPERATUR PENGERJAAN


 
·         Proses Pengerolan Panas (Hot Rolling)
Proses pengerolan ini dilakukan di atas temperatur rekristalisasi. Proses ini merupakan cara efektif untuk
memperkecil ukuran butir logam serta untuk memperbaiki kekuatan dan keuletan.
 
·         Proses Pengerolan Dingin (Cold Rolling)
Proses ini dilakukan di bawah temperatur rekristalisasi. Pengerolan dingin dilakukan untuk mengurangi
ketebalan lebih lanjut dari pengerolan panas. Proses pengerolan dingin menguatkan kekuatan logam yang dirol,
meningkatkan toleransi dan bebas lapisan oksida.
Tahapan Proses Pengerolan

Proses pengerolan menggunakan bahan mentah :   Proses pengerolan :


ingot/ batang logam yang baru mengalami proses ·  Pengerolan membentuk salah satu dari tiga bentuk
solidifikasi, berikut tahapan dari proses pengerolan : lanjutan : bloom, billet atau slab.
·  Bentuk lanjutan tersebut dapat dirol kembali
Proses pemanasan: menjadi bentuk produk akhir yang diinginkan.
· Ingot dimasukkan ke dalam tungku agar temperatur ·  Bloom : memiliki penampang kotak dengan dimensi
ingot merata >150 mm x 150 mm
· Proses ini sering disebut proses soaking ·  Slab : dirol dari bloom dan memiliki penampang
· Ingot yang telah dipanaskan di rol dengan kotak dengan panjang sisi > 40mm.
temperatur ·  Billet : dari ingot atau bloom, memiliki penampang
pengerolan 1200oC. persegi panjang dengan dimensi lebar > 250mm dan
  ketebalan 40 mm.
03
JENIS-JENIS
PENGEROLAN
1. Proses Pengerolan Datar
Gaya pengerolan :
           F = L.w.Yavg
 
dimana : L = panjang kontak
           w = lebar strip
           Yavg = average true stress
Gaya pengerolan dapat dikurangi dengan cara sebagai
berikut:
· Mengurangi gesekan
· Menggunakan rol dengan diameter kecil, sehingga
mengurangi daerah kontak
· Pereduksian ketebalan benda kerja yang dilakukan
beberapa kali dengan tebal yang kecil, sehingga dapat
mengurangi daerah kontak
· Melakukan pengerolan pada temperatur tinggi, karena
pada temperatur tinggi material akan mengalami
penurunan kekuatan.
· Memberikan tegangan pada strip dalam arah longitudinal
selama proses pengerolan.
Total pengerolan :

dimana : P = Daya total pengerolan (kW)


           F = Gaya pengerolan (N)
           N= Kecepatan putar (rpm)
Pertimbangan Geometri
·  Akibat gaya yang bekerja, rol dapat mengalami defleksi. Besarnya defleksi
tergantung pada besar kecilnya modulus elastisitas material rol. Semakin
besar modulus elastisitas rol, maka defleksi akan semakin kecil. Akibatnya
bagian tengah pelat lebih tebal dibandingkan bagian tepi.
·Rol juga dapat mengalami pemuaian pada bagian tengah yang disebabkan
oleh panas yang dihasilkan proses deformasi plastis selama pengerolan.
Akibatnya pelat akan mempunyai bagian tengah yang lebih tipis dibandingkan
bagian tepinya.
-Pack rolling adalah proses pengerolan yang menggunakan lebih dari
dua lapis logam yang dirol secara bersama-sama.
-Temper rolling adalah proses yang digunakan untuk memperbaiki
permukaan pelat hasil proses pengerolan yang tidak rata dengan cara
pengerolan kembali secara ringan dengan reduksi antara 0,5 - 1,5%.
- Tegangan sisa (residual stress) terjadi karena deformasi material yang
tidak seragam pada celah rol. Hal ini terutama terjadi pada proses
pengerolan dingin.
- Toleransi dimensi : ketebalan pelat yang dirol dingin umumnya
bertoleransi  0,1 mm – 0,35 mm dan meningkat untuk pelat yang dirol
panas. Toleransi kerataan umumnya  15 mm/m untuk proses
pengerolan dingin dan  55 mm/m untuk pengerolan panas.
2. Pengerolan Bentuk (ShapeRolling)
A. Pengerolan Miring (Skew Rolling)
    Proses pengerolan ini mirip dengan proses penempaan dengan rol, dimana digunakan untuk
menghasilkan bantalan peluru

B. Pengerolan Cincin (Ring Rolling)


      Proses ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan cincin dan memperbesar diameter cincin. Proses pengerolan

panas dilakukan untuk cincin dan diameter besar, sedangkan pengerolan dingin dilakukan untuk cincin
dengan diameter kecil. Contoh produk yang dihasilkan : roda kereta api, ring pipa.
3.Pengerolan Ulir
   Proses pembuatan ulir dengan pengerolan termasuk proses pengerjaan dingin. Proses pengerolan ulir
dilakukan pada kondisi material lunak, karena proses ini membutuhkan sifat keuletan. Untuk mengeraskan
produk, pada umumnya diproses lebih lanjut dengan proses perlakuan panas dan bila diperlukan proses
pengerjaan akhir (finishing) dengan proses permesinan.

4.Pengerolan Pipa
   Pada proses ini diameter dan ketebalan pipa dan tabung dapat direduksi dengan
menggunakan rol. Proses ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan internal
mandrel.
04
MESIN ROLL
E.   Mesin Rol
       Proses pengerolan dilakukan pada mesin yang disebut Rolling Mils. Jenis-jenis mesin rol antara lain :
·    Mesin rol 2 tingkat
Rol dengan ukuran yang sama diputar hanya pada satu arah. Hasil yang diperoleh dimasukkan
kembali ke rol (belakang) untuk proses pengerolan berikutnya. Untuk peningkatan kecepatan
digunakan rol bolak-balik 2 tingkat dimana benda kerja dapat digerakkan maju dan mundur
melalui rol yang arah putarannya dapat dibalik
· Mesin rol 3 tingkat
Mesin rol ini terdiri dari rol atas dan rol bawah sebagai sumber gerak dan rol tengah yang bergerak akibat gesekan

· Mesin rol 4 tingkat


Pada mesin ini lembaran yang sangat tipis dapat dirol menjadi lebih tipis lagi dengan diameter yang lebih kecil. Akan
tetapi karena rol berdiameter kecil mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih rendah dibanding rol besar, maka
rol beridameter kecil harus ditopang oleh rol berdiameter besar.
·Mesin rol Cluster
Pada mesin rol ini, tiap pengerolan benda kerja didukung oleh 2 rol lainnya.
· Mesin rol planetari
Suatu rancangan mesin rol yang lain adalah mesin rol planetari (planetary mill). Mesin ini terdiri atas
pasangan rol pendukung besar dikelilingi oleh sejumlah rol kecil yang disebut planet. Karakteristik utama
mesin rol planet adalah reduksi panas (heat reduction) pelat, langsung menjadi strip melalui satu tahapan
pengerolan. Setiap rol planet melakukan reduksi terhadap pelat yang hampir tetap besarnya saat pelat
meninggalkan jejak melingkar antara pelat dengan rol pendukung. Jika suatu pasangan rol lepas kontaknya
dengan benda kerja, maka pada pasangan lain terjadi kontak dan terjadi pengulangan proses reduksi.
Reduksi keseluruhan adalah jumlah dari seluruh reduksi yang dilakukan oleh tiap pasangan rol, dimana
perpindahan pasangan rol berlangsung cepat.
05
CACAT PADA PENGEROLLAN
F.   Cacat pengerolan
      Cacat produk hasil pengerolan tidak saja terjadi di permukaan, tapi juga terjadi di dalam produk. Cacat ini
selain menyebabkan permukaan produk menjadi tidak baik, juga mempunyai kekuatan, mampu bentuk dan
karakteristik proses manufaktur lainnya dari produk.

Cacat yang terjadi pada produk pengerolan :


-       Cacat yang disebabkan oleh inklusi dan impuritas dari kondisi yang berkaitan dengan persiapan material
dan operasi pengerolan, seperti permukaan yang berkarat, tergores, berlubang atau retak.
-       Ujung yang bergelombang akibat penipisan yang tidak merata (Ujung lebih tipis dibandingkan bagian
tengahnya).
-       Pelat terbelah (alligatoring) yang disebabkan deformasi yang tidak seragam selama proses pengerolan
atau cacat yang terdapat pada billet cor asal.
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai