Anda di halaman 1dari 21

MODUL 4

ISU DAN MASALAH SOSIAL


BUDAYA DALAM PENGAJARAN
IPS
Modul Ini Mempelajari Antara
Lain:
 Menjelaskan trend globalisasi beserta pengaruhnya terhadap
pembelajaran IPS;
 Mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang timbul dari keragaman
budaya;
 Mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan dan pendidikan
lingkungan
 Mengidentifikasi masalah-masalah hukum dan ketertiban
 Mengidentifikasi masalah-masalah kesadaran hukum dan pendidikan
kesadaran hukum.
Tren Globalisasi dan
Keragaman Budaya
 Globalisasi
Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau
dunia. Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi
dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut
berbagai bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia.
Contoh-contoh Masalah dan Isu
Yang Sifatnya Global Sebagai
Berikut:
 Krisis energi, Jurang antara negara kaya dan miskin.
 Kepadatan penduduk semakin menipis.
 Perang nuklir
 Perdagangan internasional
 Komunikasi
 Perdagangan obat terlarang
Ciri-ciri isu dan masalah
global:
 Ruang lingkupnya bersifat transnasional. Asal-usul dan akibat dari
masalahnya melintasi lebih dari satu negara.
 Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui
tindakan multilateral
 Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence).
Masalah dan isu telah berkembang sebagai masalah dan isu yang
berkelanjutan.
 Isu dan masalah terkait dengan hal lain.
KERAGAMAN BUDAYA

 Keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan di


mana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan,
tindakan, dan hasil karya. Keanekaragaman budaya di antaranya
mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh sebuah
masyarakat.
Pembauran adalah proses sosial
yang timbul apabila ada hal-hal
berikut:
 Golongan-golongan manusia dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
 Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama.
 Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing
berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-unsurnya
berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran.
Faktor-faktor yang menghambat
proses pembauran, antara lain:

 Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang


dihadapi.
 Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain
atau inferioritas.
 Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri
dan memandang rendah terhadap kebudayaan lain atau
perasaan superioritas.
Globalisasi dan Keragaman
Budaya di Indonesia

Indonesia sebagai dari masyarakat dunia merasakan


gelombang globalisasi yang semakin lama semakin
terasa menerpa segala segi kehidupan masyarakat, baik
dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, sosial, dan
budaya.
Pembelajaran IPS dalam Era
Globalisasi Dan Keragaman
Budaya
Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:
• Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan
pengalaman dan kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putra
maupun putri sekalipun mereka memiliki perbedaan budaya, sosila,
ras, dan kelompok etnik.
• Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positif
dalam mendekati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok
agama.
• Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan
cara memberikan ketrampilan dalam mengambil keputusan dan
mengembangkan sikap-sikap sosial.
• Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami
saling keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu
melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda.
Sementara pengajaran globalisasi dalam IPS
harus mengandung tujuan sebagai berikut:

 Mampu menanamkan pengertin bahwa sekalipun


mereka berbeda tetapi sebagai manusia memiliki
kesamaan-kesamaan.
 Membantu para siswa untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh
manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih
banyak memiliki kesamaan budaya daripada
perbedaannya.
 Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada
masalah-masalah yang dihadapi bersama.
  Membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia dan
keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.
Masalah-masalah
Lingkungan dan Pendidikan
Lingkungan
Dengan Iptek manusia di satu sisi dapat menjelajahi,
mengungkap cakrawala, dan menaklukkan alam dengan
cara-cara yang eksplosif, tetapi di sisi lain dengan Iptek
pula manusia dihadapkan pada masalah-masalah baru
sehubungan dengan semakin rusak dan terganggunya
semena-mena untuk keperluan industri perkayuan,
penyerobotan lahan-lahan pertanian untuk keperluan
pendirian pabrik-pabrik, dan akibat-akibat dari proses
industrialisasi, seperti populasi, urbanisasi, sanitasi yang
tidak sehat merupakan dampak-dampak yang kurang
menguntungkan dalam pengalaman hidup manusia.
Masalah-masalah Hukum
Ketertiban dan Kesadaran Hukum

 Interaksi manusia membutuhkan aturan-aturan


 Aturan-aturan tersebut kemudian dikenal dengan istilah
hukum.

Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan


kaidah-kaidah hukum yang berlaku maka akan muncul
masalah hukum.
Masalah-masalah Kesadaran Hukum
dan Pendidikan Kesadaran Hukum
Warga Negara

Masalah-Masalah Keadaan Hukum


Dalam melakukan interaksinya, manusia selalu menghadapi
dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik atau alam dan
lingkungan sosial atau masyarakat.
Terbangunnya kesadaran hukum dalam masyarakat sangat
penting karena tujuan hukum memberikan peraturan-
peraturan (petunjuk, pedoman) dalam pergaulan hidup, untuk
melindungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat.
Hukum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
• Penertiban (penataan) masyarakat dan pengaturan pergaulan
hidup.
• Penyelesaian pertikaian.
• Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-
aturan jika perlu dengan kekerasan.
• Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka
penyesuaian pada kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat.
• Pengaturan tentang perubahan hukum harus mewujudkan
fungsi-fungsi tersebut di atas agar ia dapat memenuhui tuntutan
keadilan, hasil guna dan kepastian hukum.
Pendidikan Kesadaran
Hukum Warga Negara
Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat
memperlihatkan sifat-sifat yang paradoks. Sifat-sifat
tersbut, misalnya di satu pihak ia menjadi produk
masyarakat, sedangkan di pihak lain ia juga menjadi
produser masyarakat, di satu pihak ia menjadi
pengendali masyarakat (controller), sedangkan di pihak
lain ia merupakan objek yang dikendalikan masyarakat
(controlled).
Sifat paradoksnya tersebut terjadi pula dalam hal hukum, satu sisi
manusia memiliki kebijakan menentukan hukum dan pada sisi lain
manusia harus pula memiliki kesadaran untuk mematuhi hukum yang
telah menjadi kesepakatan bersama. Dengan sifat yang paradoks,
lebih baik manusia mampu membangun suasana yang seimbang
antara dirinya sebagai objek dan sebagai subjek atau antara hak dan
kewajiban yang dimilikinya
Keterkaitan Pendidikan IPS dengan Masalah-
Masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan
Kesadaran Hukum Negara

Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk menggambarkan


human knowledge melalui penelitian, penemuan,
eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan
permasalahan yang kompleks. IPS dipolakan
untuk tujuan-tujuan instruksioanl dengan materi
sesederhana mungkin, menarik, mudah
dimengerti, dan mudah dipelajari.
Peranan IPS
IPS harus dapat berperan bagi siswa dalam mengembangkan berbagai
aspek kehidupan di masyarakat. Peranan dari IPS ini adalah berikut
ini.
• Sosialisasi. Membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang
berguan dan efektif.
• Pengambilan keputusan. Membantu siswa mengembangkan
ketrampilan berpikir (intelektual), dan ketrampilan akademis.
• Sikap dan nilai. Membantu siswa menandai, menyelidiki,
merumuskan, dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan
kehidupan masyarakat sekitarnya.
• Kewargan negara. Membantu siswa menjadi warga negara yang baik.
• Pengetahuan. Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan
dan teknologi, dapat mengambil manfaat dari padanya
Tujuan IPS

Menurut Bruce Joyce, IPS memiliki tiga tujuan sebagai


berikut.
• Pendidikan kemanusiaan (Human education), yaitu
membantu siswa memahami pengalamannya dan
menemukan arti kehidupan.
• Pendidikan kewarganegaraan (citizenship education),
yaitu siswa ikut berpartisipasi secara efektif dalam
dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh
kesadaran sebagai warga negara.
• Pendidikan intelektual (Intellectual education), siswa
mampu menganalisis dan memecahkan masalah dengan
menggunakan ilmu sosial sebagai alat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai