BUDAYA DALAM PENGAJARAN IPS Modul Ini Mempelajari Antara Lain: Menjelaskan trend globalisasi beserta pengaruhnya terhadap pembelajaran IPS; Mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang timbul dari keragaman budaya; Mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan dan pendidikan lingkungan Mengidentifikasi masalah-masalah hukum dan ketertiban Mengidentifikasi masalah-masalah kesadaran hukum dan pendidikan kesadaran hukum. Tren Globalisasi dan Keragaman Budaya Globalisasi Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia. Contoh-contoh Masalah dan Isu Yang Sifatnya Global Sebagai Berikut: Krisis energi, Jurang antara negara kaya dan miskin. Kepadatan penduduk semakin menipis. Perang nuklir Perdagangan internasional Komunikasi Perdagangan obat terlarang Ciri-ciri isu dan masalah global: Ruang lingkupnya bersifat transnasional. Asal-usul dan akibat dari masalahnya melintasi lebih dari satu negara. Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui tindakan multilateral Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence). Masalah dan isu telah berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan. Isu dan masalah terkait dengan hal lain. KERAGAMAN BUDAYA
Keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan di
mana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya. Keanekaragaman budaya di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh sebuah masyarakat. Pembauran adalah proses sosial yang timbul apabila ada hal-hal berikut: Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama. Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-unsurnya berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Faktor-faktor yang menghambat proses pembauran, antara lain:
Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang
dihadapi. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang rendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas. Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia
Indonesia sebagai dari masyarakat dunia merasakan
gelombang globalisasi yang semakin lama semakin terasa menerpa segala segi kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, sosial, dan budaya. Pembelajaran IPS dalam Era Globalisasi Dan Keragaman Budaya Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu: • Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putra maupun putri sekalipun mereka memiliki perbedaan budaya, sosila, ras, dan kelompok etnik. • Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama. • Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan ketrampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial. • Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami saling keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda. Sementara pengajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan sebagai berikut:
Mampu menanamkan pengertin bahwa sekalipun
mereka berbeda tetapi sebagai manusia memiliki kesamaan-kesamaan. Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki kesamaan budaya daripada perbedaannya. Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya. Masalah-masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan Dengan Iptek manusia di satu sisi dapat menjelajahi, mengungkap cakrawala, dan menaklukkan alam dengan cara-cara yang eksplosif, tetapi di sisi lain dengan Iptek pula manusia dihadapkan pada masalah-masalah baru sehubungan dengan semakin rusak dan terganggunya semena-mena untuk keperluan industri perkayuan, penyerobotan lahan-lahan pertanian untuk keperluan pendirian pabrik-pabrik, dan akibat-akibat dari proses industrialisasi, seperti populasi, urbanisasi, sanitasi yang tidak sehat merupakan dampak-dampak yang kurang menguntungkan dalam pengalaman hidup manusia. Masalah-masalah Hukum Ketertiban dan Kesadaran Hukum
Interaksi manusia membutuhkan aturan-aturan
Aturan-aturan tersebut kemudian dikenal dengan istilah hukum.
Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan
kaidah-kaidah hukum yang berlaku maka akan muncul masalah hukum. Masalah-masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum Warga Negara
Masalah-Masalah Keadaan Hukum
Dalam melakukan interaksinya, manusia selalu menghadapi dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik atau alam dan lingkungan sosial atau masyarakat. Terbangunnya kesadaran hukum dalam masyarakat sangat penting karena tujuan hukum memberikan peraturan- peraturan (petunjuk, pedoman) dalam pergaulan hidup, untuk melindungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat. Hukum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: • Penertiban (penataan) masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup. • Penyelesaian pertikaian. • Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan- aturan jika perlu dengan kekerasan. • Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat. • Pengaturan tentang perubahan hukum harus mewujudkan fungsi-fungsi tersebut di atas agar ia dapat memenuhui tuntutan keadilan, hasil guna dan kepastian hukum. Pendidikan Kesadaran Hukum Warga Negara Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat memperlihatkan sifat-sifat yang paradoks. Sifat-sifat tersbut, misalnya di satu pihak ia menjadi produk masyarakat, sedangkan di pihak lain ia juga menjadi produser masyarakat, di satu pihak ia menjadi pengendali masyarakat (controller), sedangkan di pihak lain ia merupakan objek yang dikendalikan masyarakat (controlled). Sifat paradoksnya tersebut terjadi pula dalam hal hukum, satu sisi manusia memiliki kebijakan menentukan hukum dan pada sisi lain manusia harus pula memiliki kesadaran untuk mematuhi hukum yang telah menjadi kesepakatan bersama. Dengan sifat yang paradoks, lebih baik manusia mampu membangun suasana yang seimbang antara dirinya sebagai objek dan sebagai subjek atau antara hak dan kewajiban yang dimilikinya Keterkaitan Pendidikan IPS dengan Masalah- Masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum Negara
Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk menggambarkan
human knowledge melalui penelitian, penemuan, eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan permasalahan yang kompleks. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksioanl dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari. Peranan IPS IPS harus dapat berperan bagi siswa dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Peranan dari IPS ini adalah berikut ini. • Sosialisasi. Membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang berguan dan efektif. • Pengambilan keputusan. Membantu siswa mengembangkan ketrampilan berpikir (intelektual), dan ketrampilan akademis. • Sikap dan nilai. Membantu siswa menandai, menyelidiki, merumuskan, dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat sekitarnya. • Kewargan negara. Membantu siswa menjadi warga negara yang baik. • Pengetahuan. Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan dan teknologi, dapat mengambil manfaat dari padanya Tujuan IPS
Menurut Bruce Joyce, IPS memiliki tiga tujuan sebagai
berikut. • Pendidikan kemanusiaan (Human education), yaitu membantu siswa memahami pengalamannya dan menemukan arti kehidupan. • Pendidikan kewarganegaraan (citizenship education), yaitu siswa ikut berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh kesadaran sebagai warga negara. • Pendidikan intelektual (Intellectual education), siswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu sosial sebagai alat. TERIMA KASIH