Disusun Oleh :
Amirtha Mustikasari 1102013022
Anita Indah Fitrianti 1102013034
Claraz Wanisa’da Erman 1102013066
Dea Melinda Sabila 1102013072
Muhammad Rezki Saputra 1102013184
Pembimbing:
dr. Muchlas Fahmi Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. IW
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Protestan
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Ciatar Permai Blok A6 No. 6
Tgl. Masuk RS : 04-02-2018
IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. CS
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Swasta
Agama : Protestan
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Ciatar Permai Blok A6 No. 6
Anamnesis
ANAMNESIS (Autoanamnesa)
Pemeriksaan selama kehamilan (ANC) rutin kira-kira satu kali per bulan
dilakukan di RS MRM
Dari hasil USG terakhir tanggal 02 Februari 2018 dinyatakan DJJ (+),
Usia Kehamilan 34-35 minggu, dengan berat janin 2,500 gr.
Riwayat Haid:
Haid pertama kali pada umur 11 thn, lama 5-7 hari, siklus haid 28 hari, teratur,
banyaknya 2-3 pembalut perhari, tidak pernah merasakan nyeri yang hebat selama
haid. Hari Pertama Haid Terakhir, 06 Januari 2018. Haid terakhir selama 5-7 hari
banyaknya 2-3 pembalut, tidak nyeri.
Riwayat Nikah:
Pasien mengaku menikah satu kali, pada umur ibu 25 tahun dan umur suami 28
tahun.
Riwayat KB:
Pasien pernah menggunakan kontrasepsi oral berupa pil selama 2
tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit jantung
Riwayat penyakit jantung disangkal
disangkal
Hipertensi disangkal
Hipertensi disangkal
Diabetes Melitus disangkal
Diabetes Melitus disangkal.
Asthma disangkal
Alergi makanan disangkal
Alergi makanan
Alergi obat-obatan disangkal
Alergi obat-obatan disangkal.
Asthma di keluarga disangkal.
Pasien belum pernah dirawat di
Riwayat kehamilan kembar dalam
rumah sakit sebelumnya.
keluarga disangkal.
Pasien pernah mendapat tindakan
operasi sebelumnya yaitu SC
sebanyak 2 kali.
Riwayat Ginekologi :
Infertilitas : Disangkal
Infeksi Virus : Disangkal
PMS : Disangkal
Servicitis kronis : +
Endometriosis : Disangkal
Mioma : Disangkal
Polip Servix : Disangkal
Kanker kandungan : Disangkal
Operasi Kandungan : (+) 2x
Pemerkosaan : Disangkal
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok. Kebiasaan minum alkohol dan penggunaan obat-obatan tertentu
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Pernapasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,4 oC
Saturasi : 98% dengan O2
Status gizi
BB : 85 kg
TB : 173 cm
BMI : 28,4 kg/m2
Kesan : Status Gizi Baik
Pemeriksaan Fisik
STATUS INTERNA
Kepala :
Bentuk kepala : Normosefal, tidak ada deformitas Leher
Rambut : Warna hitam, distribusi merata. Bentuk : Simetris, normal
Wajah : Simetris, deformitas (-) KGB : Tidak teraba membesar
Mata : Kelopak oedem (-), konjungtiva Trakhea : Lurus di tengah
anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-) Thoraks
Telinga : Normotia, deformitas (-) Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri.
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-) VBS kanan = kiri. Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Bibir : Simetris (-), sianotik (-), mukosa
lembab
Pemeriksaan Fisik
STATUS INTERNA
Abdomen :
Inspeksi : membuncit, stria gravidarum (+), bekas luka operasi (+)
dengan bentuk jahitan pfannenstiel.
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Ballotement (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen.
Ekstermitas : akral hangat pada ujung- ujung jari tangan dan kaki,
oedem tungkai -/-
2. PEMERIKSAAN OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
Pemeriksaan luar
HEMATOLOGI
DarahNama
Rutin : Tn. CS
13,2 11,7 - 15,5 g/dL
Hemoglobin
Umur
Jumlah leukosit
: 3515,4
tahun
* 3,6 – 11 ribu/µL
40 35 - 47 %
Pekerjaan
Jumlah hematocrit : Swasta
388 150 - 440 ribu/µL
Jumlah trombosit
Agama
HEMOSTASIS : Protestan
2’00” 1’00 - 3’00” menit
Waktu pendarahan
Suku/bangsa : Indonesia
6’00” 2’00” – 6’00” menit
Waktu pembekuan
Alamat
KIMIA DARAH : Ciatar Permai Blok A6 No. 6
105 <140
Glukosa Sewaktu mg/dl
IMUNOLOGI
Non Reaktif Non Reaktif
HBsAg
Non Reaktif Non Reaktif
Anti HIV penyaring
RESUME
Tanggal 04-02-2018 jam 23:00 WIB Ny. IW, 32 tahun, datang ke IGD RS Moh.
Ridwan Meuraksa dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan sejak ± 13 jam SMRS. air
yang keluar dari kemaluan berwarna bening dan berbau amis. Gerakan janin masih
dirasakan oleh pasien. Riwayat operasi seksio secaria sebanyak 2 kali. Riwayat keputihan
(+) sejak awal kehamilan ini. Riwayat ANC di RS Moh Ridwan Meuraksa minimal 1 kali
dalam 1 bulan. Riwayat menstruasi teratur, HPHT: 6 Juni 2018. Riwayat pernikahan:
Menikah pada umur 25 tahun. Riwayat kehamilan dan persalinan: G3P2A0. Kontrasepsi:
Pernah kontrasepsi oral selama 2 tahun setelah melahirkan anak pertama. Riwayat SC 2
kali.
Pada pemeriksaan fisik, TD: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, RR: 20 x/m, S: 36,4 0C.
Pada pemeriksaan obstetrik: TFU: 28 cm, dengan presentasi kepala, letak memanjang,
punggung janin di bagian kanan ibu dan kepala belum masuk pintu atas panggul. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan tanda-tanda proses infeksi pada ibu dengan adanya
peningkatan leukosit.
DIAGNOSIS
• RL 20 tpm
• Pukul 24:00 konsul DPJP
Advis DPJP :
•Inform consent
•Observasi DJJ
•Pematangan paru: dexamethasone 1 x 12 mg (IV)
•Ceftriaxon 2 x 1 g (IV)
•Metronidazole 3 x 1 flash
•Duvadilan 2 x ½ tab (PO)
•Profenid supp 3 x 1
•Rencana SC cito
PROGNOSIS
Ibu
Ad vitam: dubia ad Bonam
Ad functionam: dubia ad Bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
Janin
Ad vitam: dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang Diagnosis Terapi
06-02-18 S: nyeri luka op (+), flatus (+), P3A0 NH2 post SC a/i KPD Cefixim 2 x 200 mg (PO)
+BSC 2 x
ASI (+), perdarahan ½ Metronidazole 3 x 500 mg
13:00 (PO)
pembalut
As. Mefenamat 3 x 500
O: KU: CM; TD:110/70; mg (PO)
N=78x; R= 20x; S= 36,5 oC. Becom C 1x1 (PO)
06-02-18 S: nyeri luka op (+), flatus (+), P3A0 NH3 post SC a/i KPD Cefixim 2 x 200 mg (PO)
+BSC 2 x
ASI (+), perdarahan ½ Metronidazole 3 x 500 mg
13:00 (PO)
pembalut.
As. Mefenamat 3 x 500 mg
O: KU: CM; TD:120/70; (PO)
N=86x; R= 20x; S= 36,6 oC. Becom C 1x1 (PO)
06-02-18 S: nyeri luka op (+), flatus (+), P3A0 NH2 post SC a/i KPD Cefixim 2 x 200 mg (PO)
+BSC 2 x
ASI (+), perdarahan ½ Metronidazole 3 x 500 mg
18:00 (PO)
pembalut
As. Mefenamat 3 x 500 mg
O: KU: CM; TD:110/70; (PO)
N=80x; R= 20x; S= 36,6 oC. Becom C 1x1 (PO)
07-02-18 S: nyeri luka op (+), flatus (+), P3A0 NH3 post SC a/i KPD Cefixim 2 x 200 mg (PO)
+BSC 2 x
ASI (+), perdarahan (+), BAB Metronidazole 3 x 500 mg
06:00 (PO)
(+)
As. Mefenamat 3 x 500 mg
O: KU: CM; TD:120/70; (PO)
N=80x; R= 20x; S= 36,6 oC. Becom C 1x1 (PO)
P3A0 NH3 post Cefixim 2 x
07-02-18 S: nyeri luka op
SC a/i KPD +BSC 200 mg (PO)
13:00 (+), flatus (+), 2 x
Metronidazole
ASI (+), 3 x 500 mg
Perdarahan + <<, (PO)
BAB (+) As. Mefenamat
3 x 500 mg
O: KU: CM; (PO)
TD:120/70; Becom C 1x1
(PO)
N=80x; R= 20x;
S= 36,6 oC.
PEMBAHASAN
Anamnesis
TEORI KASUS
Pasien merasa basah pada vagina. Pasien datang dengan keluhan keluar air-air
Mengeluarkan cairan banyak tiba -tiba dari dari jalan lahir
jalan lahir. Riwayat keluar air ketuban dari jalan lahir
Warna cairan diperhatikan. sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Belum ada pengeluaran lendir darah dan Cairan yang keluar jernih dan berbau amis
berbau khas Perut kencang-kencang sejak 13 jam sebelum
His belum teratur atau belum ada. masuk rumah sakit.
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS
Tanda-tanda infeksi: Tidak ada tanda-tanda infeksi:
Suhu ibu >38o C Suhu ibu 36,4o C
Nadi cepat Nadi 84 kali / menit
Pemeriksaan Inspekulo
TEORI KASUS
Pemeriksaan dengan spekulum tampak keluar Cairan bening yang keluar dari OUE.
cairan dari OUE Cairan jernih, pH diperiksa dengan kertas
Tampak cairan keluar dari vagina Lakmus . didapatkan perubahan kertas lakmus
Cairan yang keluar diperiksa warna, bau dan merah menjadi biru
pHnya
Air ketuban yang keruh dan berbau
menunjukkan adanya proses infeksi.
Pemeriksaan Dalam
TEORI KASUS
Pemeriksaan dalam dilakukan : Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan
Seminimal mungkin untuk mencegah infeksi. vagina touché.
KPD sudah dalam persalinan.
KPD yang dilakukan induksi persalinan.
Selaput ketuban negatif.
Pemeriksaan Laboratorium
TEORI KASUS
Pemeriksaan leukosit untuk mengetahui Leukosit: 15,4
tanda-tanda infeksi Perubahan kertas lakmus merah menjadi biru
Kertas lakmus merah berubah menjadi biru
pH air ketuban adalah 7 – 7,5
Terapi
TEORI KASUS
Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan Pasien diberikan injeksi antibiotik ceftriaxone 1 vial
infeksi pada ibu + metronidazole I flash
Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan serviks,
kemudian induksi. Jika tidak berhasil, akhiri
persalinan dengan seksio sesarea
Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan.
4.6 Terapi
TEORI KASUS
Strategi mengurangi kejadian Respiratory Distress Syndrome Pasien diberikan terapi dexamethasone 1 x 12 mg
pada bayi yang lahir secara premature dilakukan dengan (IV) untuk pematangan paru
memberikan kortikosteroid kepada wanita dengan risiko
persalinan preterm <37 minggu kehamilan. Utamanya jika
persalinan terjadi dalam waktu 24 jam hingga 7 hari setelah
pemberian kortikosteroid.
Pemberian kortikosteroid sebelum paru matang akan memberikan
efek berupa peningkatan sintesis fosfolipid surfaktan pada sel
pneumosit type II dan memperbaiki tingkat maturitas paru.
Pemberian kortikosteroid pada saat antenatal terhadap fungsi
paru neonates tejadi melalui 2 mekanisme, yaitu memicu
maturasi arsitektur paru dan menginduksi enzim paru yang
berperan dalam maturasi secara biokimia. Dalam embryogenesis
paru, alveoli tersusun atas 2 tipe sel, yaitu pnemosit tipe 1
(berperan untuk pertukaran gas di alveoli) dan tipe 2 (berfungsi
untuk produksi dan sekresi surfaktan).
Betametason: 2 x 12 mg IM dengan jarak pemberian 24 jam
Deksametason 4 x 6 mg IM dengan jarak pemberian 12 jam.
Sekian
&
Terima Kasih