KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NANDA, SDKI
APLIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Proses keperawatan menyediakan pendekatan pemecahan masalah yang logis dan teratur
untuk memberikan asuhan keperawatan sehingga kebutuhan pasien dipenuhi secara
komprehensif dan efektif
PROSES
KEPERAWATAN
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
EVALUASI
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
Pemecahan masalah: penggunaan proses keperawatan sehari-hari
Mahasiswa X merayakan hasil ujian semester dengan acara makan malam dgn makanan yg sgt
pedas. Si X terbangun pada malam hari dgn sensasi terbakar di dada bagian tengah (ulu hati).
Si X masih muda, sehat dan tidak ada gejala lain (Pengkajian). Si X memperkirakan nyeri tsb
akibat dari makanan pedas yang dimakan (identifikasi masalah/diagnosa)
Kemudian Si X menentukan bahwa dia perlu untukmenghilangkan ketidaknyamanan tsb
sebelum kembali tidur (Perencanaan). Si X kemudian minum antasida cair (Implementasi).
Dalam beberapa menit si X merasakan bahwa sensasi terbakar tsb hilang dan Si X kembali ke
tempat tidur tanpa keluhan lagi (Evaluasi).
Hal tsb di atas merupakan suatu proses yang biasa anda gunakan secara rutin untuk mengatasi
masalah dalam kehidupan anda yang dapat diterapkan dengan mudah pada situasi perawatn
pasien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia (sehat/sakit/beresiko sakit) dari
individu, kelompok, keluarga, masyarakat dimana perawat secara legal mengidentifikasi dan dapat memberikan
intervensi seecara pasti untuk mengurangi, menyingkirkan, menurunkan atau mencegah terjadi masalah.
Penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok atau komunitas tehadap masalah kesehatan actual
ataupun resiko sebaai dasar pemilihan intevensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung
jawab perawat
NANDA, NIC-NOC
NANDA, NIC-NOC merupakan Bahasa standar yang digunakan perawat dan mahasiswa
keperawatan untuk menggambarkan rencana asuhan keperawatan
NANDA (North America Nursing Diagnoses Association)
Suatu rumusan diagnose keperawatan yang disusun dan dikembangkan oleh perawat dengan
menggunakan beberapa metode penelitian.
TUJUAN DIAGNOSE
KEPERAWATAN
Memungkinkan perawat untuk menmganilis dan mensintesis data
Mengidentifikasi masalah keperawatan
Menentukan factor masalah dan factor resiko terjadinya masalah
Menetukan hubungan sebab akibat masalah keperawatan yang timbul
MANFAAT DIAGNOSE
KEPERAWATAN
Menunjukan identitas profesi perawat professional yang mandiri
Aplikasi dari fungsi pengambilan keputusan klinis bai perawat professional
Menetapkan focus kebutuhan pasien yang akan menjadi perhatian perawat
LANGKAH-LANGKAH
PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Pengumpulan Data
Klasikifikasi data: Data Subjektif dan Data Objektif
Interpretasi Data: Data normal
Validasi Data
Menentukan Diagnosa Keperawatan: Problem(P), Etiologi (E), Symptom (S)
a) Patofisiologi penyakit: semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat menyebabkan atau
mendukung masalah.
b) Situasional: personal (behubungan dengan pasien sebagai individu), dan environment ( berhubungan
dengan lingkungan yang berinteraksi dengan pasien)
c) Medikasi (berhubungan dengan program perawatan atau pengobatan) : pengobatan atau tindakan
yang diberikan dan memungkinkan tejadinya efek tidak menyenangkan tetapi dapat diantisipasi atau
dicegah dengan tindakan keperawatan
d) Maturasional: tingkat kematangan. adolensent (ketergantungan dalam kelompok), young adult
(menikah, hamil, menjadi orang tua), dewasa (tekanan karier).
SYMPTOM
Data subyektif dan obyektif ada ditemukan yaitu sebagai komponen pendukung terhadap diagnosa
keperawatan.
Sign and symptom (tanda dan gejala) adalah ciri, tanda atau gejala yang merupakan informasi yang
diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
Batasan Karakteristik (BK) terdiri dari Mayor dan Minor.
a) BK mayor: data yang apabila data itu ada (muncul/tejadi) maka masalah keperawatan pasti
dengan terjadi.
Contoh: suhu 40 derajat Celcius merupakan BK Mayor dari Hipertermi.
b) BK minor : data yang apabila ada/terjadi belum tentu masalah keperawatan tejadi.
Contoh: Gelisah merupakan BK minor dari masalah bersihan jalan nafass tidak efektif, kareena
gelisah tidak selalu merupakan tanda dari masalah bersihan jalan nafas tidak efektif tetapi bias
menjadi BK dari masalah lain.
FORMULA DX. KEPERAWATAN:
DX KEPERAWATAN
Faktor-factor b/d pengobatan penyalit
Berfokus pada respon individu terhdp
proses peny, kondisi atau situasi
Mendeskripsikan penatalaksanaan medsi, yg
sebagian dilimpahkan kepada perawat
Mendeskripsikan masalah kep mandiri
Nyeri akut
DX KEPERAWATAN.
NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AGEN CEDERA FISIOLOGI
DITANDAI DENGAN LUKA PADA KAKI SEPANJANG 5 CM,
MENGELUARKAN DARAH, NYERI SKALA 8, EKSPRESI WAJAH
MERINGIS
INTERVENSI
KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Do :
- Klien tampak lemas
- Akral teruba panas
- Suhu : 38 C
- Nadi : 100 x/menit
- RR : 20 x/menit
- TD : 130/80
CONTOH PERUMUSAN MASALAH
KEPERAWATAN->MENETUKAN
INTERVENSI KEP
HARI/TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
Untuk menetukan prioritas diagnosa sebaiknya dianalisa secara detail tekait masalah
keperawatan yang terjadi dapa menimbulkan masalah yang lain atau tidak?
Sehingga kita dapat menentukan masalah mana yang dapat diatasi telebih dahulu,
sehingga tidak menimbulkan msalah yang baru.
Contoh:
1. Pasien mengatakan sesak karena nyeri perut bagian bawah.
2. Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas karena adanya luka di kaki
bagian kanan
INTERVENSI KPERAWATAN
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervenssi Rasional
Dx
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Mengobservasi tanda- 1. Untuk mengetahui
jam diharapkan suhu tubuh normal dengan KH tanda vital TTV pasien
: mempertahankan suhu tubuh dalam batas 2. Pantau aktifitas kejang 2. Untuk menurunkan
normal 3. Pantau hidrasi skala panas pasien
4. Berikan kompres air 3. Untuk memberikan
hangat terapi obat pada
5. Pemberian obat anti pasien
piretik sesuai progam
INTERVENSI KPERAWATAN
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervenssi Rasional
Dx
Stelah dilakukan tindak keperawatan selama 3x24 1. Kaji pola dan kebiasaan 1. Untuk mengetahui
jam dan kebutuhan nutrisi adl kuat mual dan makan kebiasaan makan -
muntah dengan KH : - Klien tidak mual muntah - 2. Observasi adanya muntah Untuk memenuhi
Porsi makan yang disediakan habis 3. Anjurkan keluarga untuk nutrisi pada pasien
memberikan makanan 2. Untuk mengetahui
dalam porsi kecil tapi perkembangan klien
sering dan tidak 3. Untuk membantu
merangsang produksi asam klien agar cepat
(biscuit) meminimalkan
4. Berikan terapi pemberian diagnose yang ada.
anti ametik sesuai progam
5. Berikan terapi pemberian
cairan dan nutrisi sesuai
progam