Anda di halaman 1dari 17

Actinomyces

Kelompok 1

Desty Ratna Ayu P Hikma Candra Triana


P27834117001 P27834117004

Ellen Restining Tyas Syafira Rizqy F


P27834117002 P27834117005

Febri Fitra Nur Mega Ayu Putri S


P27834117003 P27834117006
Salah satu golongan bakteri yang dulunya pernah
diklasifikasikan sebagai jamur yang dapat merugikan
khususnya untuk manusia adalah Actinomyces sp.
Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur.
Akan tetapi, organisme ini adalah bakteri gram positif
sesuai dengan semua kriteria untuk sel prokariot.
Definisi

Klasifikasi

Morfologi

Jenis-jenis

Penyebab

Penyakit dan Gejala

Identifikasi

Diagnosa

Kesimpulan
Aktinomikosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri spesies Actinomyces . Bakteri ini umumnya 
anaerobik. Pada hewan, mereka biasanya tinggal di ruang
kecil antara gigi dan gusi, menyebabkan infeksi hanya bila
mereka dapat berkembang biak dengan bebas dalam
lingkungan anoksik.

Pada manusia sering menyerang orang yang bekerja


sebagai dokter gigi, kebersihan mulut yang buruk,
penyakit periodontium, atau terapi radiasi yang
menyebabkan kerusakan jaringan lokal pada mukosa
mulut, yang semuanya mempengaruhi perkembangan
penyakit aktinomikosis.
Klasifikasi dari Actinomycetes sp.

Kingdom  : Bacteria
Filum  : Actinobacteria
Class  : Actinobacteria
Ordo  : Actinomycetales
Family  : Actinomycetaceae
Genus : Actinomyces 
Spesies : Actinomyces sp.
Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur:

1.Dinding selnya mengandung asam muramat


2.Tidak mempunyai mitrokondrion
3.Mengandung ribosom 70S (sel eukariot mempunyai ribosom 80S
dalam sitoplasmanya)
4.Mempunyai pembungkus nukleus, garis tengah selnya berkisar dari 0,5
sampai 2,0 µm, dan dapat dimatikan atau dihambat oleh banyak
antibiotika bakteri

Actinomycetes dapat bersifat anaerob fakulatif (mampu tumbuh baik jika


terdapat O2 bebas atau tidak ada O2) dapat mampu
memfermentasikan karbohidrat
Jenis-jenis Actinomyces

A.
A. bowdenii  A. bovis A. canis A. catuli 
cardiffensis

A. A.
A. coleocanis A. dentalis A. viscosus
vaccimaxillae denticolens

A. A. A.
A. turicensis A. suis
urogenitalis suimastitidis streptomycini 

A.Georgiae  A. funkei  A. europaeus


Faktor Penyebab Aktinomikosis

• Jenis kelamin, rata-rata dialami oleh pria. Hanya saja, jenis aktinomikosis pelvis
yang lebih sering terjadi pada wanita.
• Lebih banyak terjadi di usia antara 20 dan 60 tahun.
• Tubuh kurang gizi.
• Kebersihan gigi yang kurang dijaga.
• Mempunyai riwayat operasi pada bagian perut.
• Adanya kerusakan jaringan akibat radioterapi, operasi atau cedera.
• Penggunaan alkohol.
• Penyakit diabetes.
Macam Penyakit Beserta Gejala
1. Aktinomikosis Serviko-fasial

• terdapat riwayat manipulasi gigi atau trauma pada area


mulut, memiliki higienitas gigi dan mulut yang buruk.
• terdapat benjolan yang tidak nyeri atau hanya terkadang
nyeri pada area submadibula dan perimandibula. Benjolan
ini dapat bertambah jumlah dan ukurannya. Pada tahap
awal
biasanya benjolan teraba lunak namun menjadi keras
seiring berjalan waktu.
• benjolan tersebut lama kelamaan dapat mengeluarkan
granul berisi pus.
• perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau kebiruan
pada area yang terkena
• kesulitan mengunyah.
2. Aktinomikosis Torakal

• riwayat aspirasi (faktor risiko adalah kejang, penyalahgunaan alkohol,


dan kesehatan gigi dan mulut yang buruk).
• batuk kering atau berdahak, kesulitan bernafas (ngos-ngosan), nyeri
dada, terkadang keluar sputum yang disertai darah (batuk darah).

3. Aktinomikosis Abdominal

• riwayat pembedahan pada perut, tertelan benda asing (misalkan tulang


ikan atau ayam), dan sebagainya.
• munculnya gejala tidak spesifik, seperti demam dengan suhu rendah,
penurunan berat badan, rasa lemah/kelelahan, perubahan pola BAB,
mual dan muntah, nyeri perut samar, adanya benjolan (paling sering
pada area kanan bawah).
4. Aktinomikosis Pelvis

• riwayat pemakaian IUD (alat kontrasepsi) yang lama (jika memakai


IUD, perhatikan waktu untuk lepas IUD). Umumnya pada kasus
aktinomikosis pelvis yang berkaitan dengan pemakaian IUD,
pemakaian alat kontrasepsi ini rata-rata selama 8 tahun.
• adanya nyeri pada area perut bawah, pendarahan dari vagina atau
keluarnya cairan dari vagina.
• gejala lain dapat serupa dengan gejala aktinomikosis abdominal
Pada lempeng agar Actinomycetes sp dapat dibedakan dengan mudah
dari bakteri lain, dimana tidak seperti koloni bakteri yang jelas
berlendir dan tumbuh dengan cepat. Koloni Actinomycetes muncul
perlahan, menunjukkan konsistensi berbubuk dan melekat erat pada 
permukaan agar
Diagnosis

• Dilakukan dengan melakukan kultur organisme. Sampel umumnya


didapatkan dari biopsi, aspirasi jarum, atau pus dari jalur drainase.
Kultur dapat membutuhkan waktu 2–3 minggu.
• Pemeriksaan awal dapat dilakukan dengan memeriksa pus di bawah
mikroskop untuk melihat adanya karakteristik bakteri Actinomyces dan
gambaran peradangan.
• Pemeriksaan dengan pencitraan, seperti sinar X atau CT-scan, dapat
membantu memperlihatkan gambaran masa atau benjolan dalam tubuh.
Actinomycetes merupakan asporogen yang tidak dapat bergerak,
mycobacterium memilki bentuk batang lurus atau melengkung dengan
ukuran 0,2 – 0,8 x 1 – 10 mikron, berbentuk bulat,bercabang atau
benang rapuh. Pada Actinomycetales memiliki dinding sel yang
mengandung asam mycolic.

Kesimpulan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai