Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN ISOLASI SOSIAL

OLEH: Ns. Wahidyanti Rahayu H., S. Kep., M.Kep


Pendahuluan
 Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan akan
dihargai, dicintai, dimengerti, dan diterima oleh lingkungannya.
Kebutuhan ini akan terpenuhi manakala manusia melakukan
sosialisasi dengan lingkungannya.
 Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam berinteraksi
dengan orang lain, sehingga pasien memerlukan bantuan dari
tenaga kesehatan khususnya perawat agar mampu melakukan
sosialisasi yang pada akhirnya kebutuhan pasien sebagai mahluk
sosial terpenuhi.
 Asuhan keperawatan isolasi sosial diberikan agar pasien dapat
melakukan interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan
merawat pasien isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu
memberikan asuhan keperawatan isolasi sosial
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep isolasi sosial
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan isolasi sosial
 Melakukan pengkajian isolasi sosial
 Menetapkan diagnosis keperawatan isolasi sosial
 Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien isolasi sosil
 Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien Isolasi
sosial
 Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat
pasien isolasi sosial
 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien isolasi sosial
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan isolasi sosial
Perkembangan hubungan sosial
Bayi
Pra sekolah
Anak sekolah
Remaja
Dewasa muda
Dewasa tengah
Dewasa lanjut
Bayi
- Dependen untuk kebutuhan

Biologis psikologis
- Konsistensi hubungan positif

hubungan saling percaya


 Jika hubungan saling percaya negatif

 Gangguan hubungan sosial


Prasekolah
Anak mulai menjauh dari ibu/pengasuh dan mulai
mengenal lingkungan
Anak-anak
 Mulai independen
 Konflik peraturan
 Mulai belajar bekerja sama, kompetisi, kompromi/kesepakatan
Pra remaja dan remaja
Hubungan intim dengan sejenis
Hubungan intim dengan lawan jenis
Dewasa muda
 Individu mandiri
 Membuat keputusan sendiri, menerima saran, dan pendapat
orang lain
 Mampu mengekpresikan perasaan dan menerima perasaan
orang lain, peka terhadap kebutuhan orang lain
 Siap menikah dan bekerja
Dewasa Tengah
Mulai terpisah dengan anak
Waktu untuk mengembangkan aktivitas baru
Dewasa lanjut
Kehilangan
Independen hilang
Dependen meningkat
TANDA DAN GEJALA
Subyektif:
Merasa sepi
Merasa tidak aman
Merasa bosan dan waktu terasa lambat
Tidak mampu berkonsentrasi
Merasa ditolak
TANDA DAN GEJALA
Obyektif:
Banyak diam
Tidak mau bicara
Menyendiri
Tidak mau berinteraksi
Tampak sedih
Ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang
NURSING PROCESS
Wawancara :
Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan orang lain?
Apakah ada perasaan tidak aman?
Bagaimana pendapat anda terhadap orang-orang di sekitarnya
(keluarga atau tetangga)?
Apakah anda mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat?
Bila punya siapa anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan
anda? Bila punya siapa anggota keluarga dan teman yang tidak
dekatnya itu?
Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang tersebut?
Observasi:
Banyak diam dan tidak mau bicara
Menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang
terdekat
Tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang
CONTOH PENGKAJIAN
Data : Pasien tampak menyendiri, tidak ada kontak mata,
ekspresi datar, mengatakan malas berbicara dengan orang
lain

Dokumentasikan dalam kartu berobat pasien di Puskesmas


DIAGNOSA KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP PASIEN
Tujuan
Pasien mampu:
Membina hubungan saling percaya
Menyadari perilaku isolasi sosial
Melakukan interaksi secara bertahap saat melakukan
kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 1)
Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:
Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang
serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa
sebabnya.
Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-
cakap.
Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga
dalam 1 kegiatan harian.
Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 2)
Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara
Bertahap:
Evaluasi kegiatan bercakap-cakap (berapa orang). Beri
pujian.
Latih cara bercakap-cakap dengan 2 orang lain dalam
2 kegiatan harian.
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
bercakap-cakap dengan 2-3 orang: tetangga atau
tamu, saat melakukan kegiatan harian.
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 3)
Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara
Bertahap:
Evaluasi kegiatan bercakap-cakap (berapa orang) saat
melakukan 2 kegiatan harian. Beri pujian.
Latih cara bercakap-cakap (4-5 orang) dalam 2
kegiatan harian baru.
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
bercakap-cakap dengan 4-5 orang saat melakukan 4
kegiatan harian.
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 4)
Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara
Bertahap:
Evaluasi kegiatan bercakap-cakap saat melakukan 4
kegiatan harian. Beri pujian.
Latih cara bercakap-cakap dalam kegiatan sosial:
belanja ke warung, meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan.
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
bercakap-cakap dengan >5 orang, orang baru, saat
melakukan kegiatan harian, dan sosialisasi
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 5-12)
Evaluasi kegiatan bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian.
Latih kegiatan harian.
Nilai kemampuan yang telah mandiri.
Nilai apakah isolasi sosial teratasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
Tujuan
Keluarga mampu :
mengenal masalah isolasi sosial
mengambil keputusan untuk merawat isolasi sosial
merawat isolasi sosial
memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien
berinteraksi dengan orang lain
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
(SP 1)
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien.
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet).
Jelaskan cara merawat isolasi sosial.
Latih cara merawat: bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan harian.
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
(SP 2)
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian. Beri pujian.
Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat
melibatkan pasien bercakap-cakap (makan, solat
bersama).
Latih cara membimbing pasien bercakap-cakap dan
member pujian
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
(SP 3)
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian dan rumah tangga. Beri pujian.
Jelaskan cara melatih pasien dalam melakukan
kegiatan sosial, seperti berbelanja, meminta sesuatu,
dll.
Latih keluarga mengajak pasien belanja.
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
(SP 4)
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian, RT, berbelanja. Beri pujian.
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh dan
rujukan.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP KELUARGA
(SP 5-12)
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian, RT, berbelanja, kegiatan lain dan follow up.
Beri pujian.
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien.
Nilai kemampuan keluarga melakukan control ke
PKM.
EVALUASI
Kemampuan Pasien :
Mampu Membina Hubungan Saling Percaya Dengan
Perawat
Mampu menceritakan penyebab isolasi sosial
Mampu Berinteraksi secara bertahap
EVALUASI
Kemampuan Keluarga :
Keluarga menyebutkan masalah isolasi sosial dan akibatnya.
Keluarga menyebutkan penyebab dan proses terjadinya
isolasi sosial.
Keluarga membantu pasien berinteraksi dengan orang lain
Keluarga mendampingi pasien saat melakukan aktivitas
rumah tangga dan kegiatan sosial sambil berkomunikasi
Keluarga melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di
rumah dan kegiatan sosialisasi di lingkungan
Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh
dan melakukan rujukan.
Dokumentasi ASKEP
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Rencana Tindak Lanjut
Pasien (Topik , waktu, dan tempat)
Keluarga Perawat

(nama perawat)

Anda mungkin juga menyukai